2 Raja-raja
|
Pasal 1. Sebermula, kemudian dari pada mati raja Akhab maka khianatlah orang Moab itu akan orang Israel. Maka raja Ahaziapun jatuhlah dari pada geradi alayatnya di Samaria, sehingga bagindapun sakit payah. Lalu disuruhkannya utusan, titahnya kepadanya: Pergilah kamu bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron, kalau boleh aku sembuh dari pada penyakit ini. Tetapi kata malaekat Tuhan kepada Elia, orang Tisbi itu: Bangkitlah engkau, pergilah mendapatkan utusan raja Samaria itu, katakanlah kepadanya: Adakah sebab tiada Allah di antara orang Israel, maka kamu sudah pergi bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron itu? Maka sebab perkara ini, demikianlah firman Tuhan, tiada engkau akan turun dari pada peraduan yang telah kaunaiki itu, melainkan engkau akan mati kelak. Lalu Eliapun pergi. Hata, maka kembalilah utusan itu kepada baginda, lalu titah baginda: Bagaimana ini maka sekarang kamu sudah kembali? Maka sembah mereka itu kepadanya: Adalah seorang anu datang mendapatkan patik serta katanya: Pergilah kamu, kembalilah kepada baginda, yang telah menyuruhkan kamu dan persembahkanlah kepadanya: Demikian inilah firman Tuhan: Adakah sebab tiada Allah di antara orang Israel, maka engkau sudah menyuruhkan orang bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron itu? Maka sebab itu tiada engkau akan turun dari pada peraduan yang telah kaunaiki itu, melainkan engkau akan mati kelak! Maka titah baginda kepada mereka itu: Apa macam orangnya, yang telah datang mendapatkan kamu dan yang mengatakan segala perkataan ini kepadamu? Maka sembah mereka itu kepada baginda: Bahwa ia seorang yang berpakaikan kain kambeli dan ikat pinggangnya dari pada kulit. Maka titah baginda: Bahwa ia itu Elia, orang Tisbi juga. Maka disuruhkan baginda kepadanya seorang panglima perang serta dengan laskarnya lima puluh orang; setelah sudah naik panglima itu mendapatkan dia, karena adalah ia duduk di atas kemuncak bukit, maka kata panglima itu: Hai aziz Allah! titah baginda: Turunlah engkau! Tetapi sahut Elia kepada panglima laskar lima puluh orang itu: Jikalau kiranya aku ini aziz Allah, biarlah turun api dari langit dan makan habis akan dikau serta dengan lima puluh orang laskarmu itu. Maka api itupun turunlah dari langit dan makan habis akan panglima itu serta dengan laskarnya lima puluh orang itu. Maka kembali disuruhkan baginda kepadanya seorang panglima yang lain serta dengan laskarnya lima puluh orang. Maka kata panglima itupun kepadanya: Hai aziz Allah, titah baginda: Turunlah engkau dengan segera! Maka sahut Elia kepadanya: Jikalau kiranya aku ini aziz Allah, biarlah turun api dari langit serta makan habis akan dikau dan kelima puluh orang laskarmu itu. Maka api Allah itupun turunlah dari langit dan makan habis akan dia dan kelima puluh orang laskarnya. Maka kembali pula disuruhkan baginda seorang panglima pada ketiga kalinya serta dengan lima puluh orang laskarnya. Maka berjalanlah panglima itu, lalu naik; setelah sampai maka bertelutlah ia di hadapan Elia sambil meminta sangat kepadanya, sembahnya: Ya, aziz Allah! biar apalah nyawaku dan nyawa segala hambamu lima puluh orang ini indah kepada pemandangan tuan! Bahwasanya api sudah turun dari langit dan sudah makan habis akan dua orang panglima itu, masing-masing dengan lima puluh orang laskarnya, tetapi sekarang biar apalah nyawaku indah kepada pemandangan tuan! Maka pada ketika itu kata malaekat Tuhan kepada Elia: Turunlah engkau sertanya, jangan takut akan dia. Maka bangkitlah Elia berdiri lalu turun sertanya pergi mendapatkan baginda. Maka kata Elia kepada baginda: Bahwa demikian inilah firman Tuhan: Sebab engkau sudah menyuruhkan utusan pergi bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron itu (adakah ia itu sebab tiada Allah di antara orang Israel, yang dapat ditanyakan firman-Nya?), maka sebab itulah tiada engkau akan turun lagi dari pada peraduan yang telah kaunaiki itu, melainkan engkau akan mati kelak. Hata, maka bagindapun mangkatlah, setuju dengan firman Tuhan yang dikatakan Elia itu, lalu Yorampun naik raja menggantikan baginda, yaitu pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Yoram bin Yosafat atas orang Yehuda, karena raja Ahazia tiada beranak. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala perkara raja Ahazia dan barang yang telah diperbuatnya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel?
Pasal 2. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu tatkala Tuhan akan mengangkat Elia naik ke sorga dalam guruh, bahwa berjalanlah Elia dengan Elisa dari Gilgal. Maka kata Elia kepada Elisa: Hendaklah engkau tinggal di sini, karena aku telah disuruh Tuhan pergi ke Bait-el. Tetapi sahut Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, sekali-kali tiada hamba mau meninggalkan tuan! Setelah itu maka keduanyapun berjalanlah turun ke Bait-el. Maka pada masa itu keluarlah segala murid nabi yang di Bait-el itu mendapatkan Elisa, lalu katanya kepadanya: Tahukah engkau bahwa pada hari ini juga tuanmu akan diangkat oleh Tuhan dari pada kepalamu? Maka sahutnya: Tahu juga aku; diamlah kamu. Maka kata Elia kepadanya: Hai Elisa! hendaklah engkau tinggal juga di sini, karena aku disuruhkan Tuhan ke Yerikho. Tetapi sahut Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada hamba mau meninggalkan tuan! Maka keduanyapun sampailah ke Yerikho. Lalu datanglah segala murid nabi yang di Yerikho itu mendapatkan Elisa sambil katanya: Tahukah engkau bahwa pada hari ini tuanmu akan diangkat oleh Tuhan dari pada kepalamu? Maka sahutnya: Tahu juga aku; diamlah kamu. Maka kata Elia kepadanya: Hendaklah engkau tinggal juga di sini, karena aku telah disuruhkan Tuhan ke Yarden. Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada hamba mau meninggalkan tuan! Maka berjalanlah keduanya. Maka lima puluh orang dari pada murid nabi itu pergi, lalu berdiri dari jauh tentang keduanya itu, dan kedua orang nabi itupun berdirilah di tepi Yarden. Maka oleh Elia diambil akan baju selimutnya, digulungnya, lalu dipalunya air itu dengan dia, maka air itupun terbelah dua ke sana ke mari, lalu keduanyapun menyeberanglah dengan berjalan pada kekeringan. Setelah sampai keduanya ke seberang, maka kata Elia kepada Elisa: Pintalah olehmu barang yang boleh kubuat akan dikau dahulu dari pada aku diangkat dari pada sisimu. Maka sahut Elisa: Biarlah kiranya dua bahagian roh tuan itu tinggal pada hamba. Maka kata Elia: Barang yang kaupinta itu sukar juga. Jikalau engkau melihat aku apabila aku diangkat dari pada sisimu kelak, maka jadilah padamu demikian, tetapi jikalau tiada, maka tiada juga ia itu jadi. Maka sesungguhnya sementara keduanyapun berjalan dan berkata-kata, tiba-tiba adalah sebuah rata api dengan kuda api menceraikan seorang dengan seorang. Maka demikianlah peri Elia naik ke sorga dalam guruh. Maka Elisapun melihat hal itu, lalu berserulah ia: Ya, bapaku! ya, bapaku! rata Israel dengan orangnya yang berkendaraan! Maka tiada dilihatnya lagi, lalu diambilnya akan kainnya, dicariknya jadi dua bahagian. Dan dipungutnya pula akan baju selimut Elia, yang telah gugur dari padanya, lalu baliklah ia, maka berdirilah ia pada tepi Yarden, diambilnya baju selimut yang telah gugur dari pada Elia itu, lalu dipalunya air itu, sambil katanya: Di mana gerangan Tuhan, Allah Elia itu? bahkan, Ia juga. Maka dipalunya air itu, sehingga ia itu terbelah dua ke sana ke mari, lalu Elisapun menyeberanglah. Demi dilihat oleh segala murid nabi yang di Yerikho, di seberang itu, akan dia, lalu katanya: Bahwa roh Elia itu adalah pada Elisapun! maka datanglah mereka itu mendapatkan dia, dan mereka itupun tunduk di hadapannya sampai ke bumi, serta sembahnya kepadanya: Bahwasanya adalah pada hambamu ini lima puluh orang yang berani, biarkanlah kiranya mereka itu pergi mencahari tuanmu, kalau-kalau diangkat Roh Tuhan akan dia dan diturunkan-Nya kepada salah sebuah bukit atau ke dalam salah suatu lembah. Tetapi kata Elisa: Jangan kamu suruhkan orang itu. Maka berulang-ulang juga mereka itu meminta kepadanya sampai kemalu-maluan ia, lalu katanya: Suruhkan juga. Maka disuruhkannya lima puluh orang yang mencahari tiga hari lamanya, tiada juga didapatinya akan dia. Maka kembalilah mereka itu kepada Elisa, yang sudah tinggal di Yerikho, maka kata Elisa kepadanya: Bolakkah kataku kepadamu, jangan kamu pergi? Maka kata orang isi negeri itu kepada Elisa: Bahwasanya baiklah kedudukan negeri ini, seperti tuan lihat juga, tetapi airnya tak baik dan tanahnyapun jahat adanya. Maka kata Elisa: Ambilkanlah aku pinggan baharu seceper dan bubuhlah garam dalamnya. Maka dibawa oranglah akan pinggan itu kepadanya. Lalu Elisapun keluar pergi ke mata air, dituangnya segala garam itu ke dalamnya sambil katanya: Demikian inilah firman Tuhan: Bahwa air ini sudah Kunamirkan, maka olehnya tiada lagi akan jadi barang kematian atau tanah jahat adanya. Maka air itupun namirlah datang kepada hari ini, setuju dengan sabda Elisa, yang telah dikatakannya itu. Maka dari sana berjalanlah Elisa naik ke Bait-el, maka sementara ia berjalan itu adalah beberapa budak keluar dari dalam negeri, yang mencucakan dia serta katanya: Hai si gundul, naiklah; hai si gundul, naiklah! Maka berpalinglah ia, dipandangnya kepada mereka itu, lalu dikutukinya demi nama Tuhan. Maka datanglah dua ekor beruang dari dalam hutan mencarik-carik dari pada mereka itu empat puluh dua orang. Maka dari sana pergilah Elisa ke gunung Karmel dan dari gunung Karmel itu kembalilah ia ke Samaria.
Pasal 3. Bermula, adapun Yoram bin Akhab itu naik raja atas orang Israel di Samaria pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yosafat atas orang Yehuda, dan kerajaanlah ia dua belas tahun lamanya. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan sama seperti ayahanda dan bunda baginda, karena disuruhnya buang berhala Baal yang didirikan dan diperbuat oleh ayahanda baginda itu. Kendatilah demikian, maka lekatlah juga ia pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang sudah menyuruh orang Israel berbuat dosa, dan tiada ia lalu dari padanya. Bermula, adapun Mesa, raja orang Moab itu, seorang yang menaruh banyak binatang, maka dipersembahkannya akan upeti kepada raja orang Israel anak domba seratus ribu ekor dan domba jantan seratus ribu ekor serta dengan bulunya. Tetapi setelah sudah mangkat raja Akhab, maka mendurhakalah raja orang Moabi itu kepada baginda raja orang Israel. Sebab itu maka keluarlah raja Yoram pada masa itu dari Samaria, dibilangnya akan segala orang Israel. Lalu pergilah baginda, disuruhkannya utusan kepada Yosafat, raja orang Yehuda, mengatakan: Bahwa raja orang Moabi itu sudah mendurhaka kepada beta, maukah tuan berjalan serta beta pergi memerangi orang Moabi itu? Maka sahutnya: Nanti beta datang, maka seperti tuan demikianpun beta kelak, dan seperti rakyat tuan demikianpun rakyat beta, dan seperti kuda tuan demikianpun kuda beta adanya. Maka bertanyalah baginda: Pada jalan mana kita akan pergi ke sana? Maka sahutnya: Pada jalan padang belantara Edom. Hata, maka berjalanlah raja orang Israel dan raja orang Yehuda dan raja orang Edom; setelah sudah mereka itu berjalan keliling tujuh hari lamanya, maka segala rakyat dan segala binatang yang mengikut itu kekurangan air minum. Maka pada masa itu kata raja orang Israel: Wai, bahwa sudah dipanggil Tuhan akan ketiga orang raja ini hendak diserahkannya kepada tangan orang Moabi itu! Maka kata raja Yosafat: Tiadakah di sini seorang nabi Tuhan, supaya boleh kita bertanyakan Tuhan olehnya? Maka sahut seorang hamba raja Israel, sembahnya: Adalah di sini Elisa bin Safat, yang dahulu mencucurkan air pembasuh kepada tangan Elia. Maka titah raja Yosafat: Bahwa sertanya adalah firman Tuhan. Lalu turunlah baginda raja Israel dan raja Yosafat dan raja orang Edom pergi mendapatkan dia. Tetapi kata Elisa kepada raja orang Israel: Apakah perkaraku dengan dikau? Pergilah engkau kepada segala nabi ayahmu dan kepada segala nabi bundamu. Tetapi kata raja orang Israel kepadanya: Jangan; karena sudah dipanggil Tuhan akan ketiga orang raja ini hendak diserahkan-Nya kepada tangan orang Moabi. Maka kata Elisa: Demi Tuhan serwa sekalian alam, yang hidup dan yang aku menghadap hadirat-Nya, jikalau kiranya tiada aku berkenankan muka Yosafat, raja orang Yehuda itu, niscaya tiada kuindahkan dikau atau kupandang akan dikau! Maka sekarangpun bawalah olehmu kepadaku seorang yang pandai memetik bunyi-bunyian. Maka sesungguhnya dalam antara orang itu memetik tali kecapinya berlakulah tangan Tuhan atas Elisa, sehingga sabdanya: Demikian inilah firman Tuhan: Perbuatkanlah olehmu beberapa parit dalam lembah ini; karena firman Tuhan: Tiada kamu akan melihat angin dan tidak pula kamu akan melihat hujan, kendatilah demikian maka lembah ini kelak dipenuhi juga dengan air, sehingga kamu sekalian akan minum serta dengan segala binatangmu dan segala kendaraanmu. Maka tegal perkara ini lagi kecil kepada pemandangan Tuhan, sebab itu diserahkan-Nya kelak segala orang Moabipun kepada tanganmu, dan segala negeri yang berkota benteng akan kamu alahkan, demikianpun segala negeri pilihan, dan segala pohon buah-buah akan kamu tebang, dan segala mata air akan kamu tumpatkan dan segala keping tanah yang baik akan kamu binasakan dengan batu. Maka sesungguhnya pada pagi hari, waktu orang mempersembahkan persembahan makanan, tiba-tiba adalah air datang dari jalan ke Edom, sehingga segenap tanah itu diliputi oleh air. Hata, serta kedengaranlah kepada orang Moabi bahwa ketiga orang raja itu sudah datang hendak berperang dengan mereka itu, dikerahkannyalah segala orang yang berpakaikan ikat pinggang dan yang tua dari pada itu, lalu berdirilah mereka itu sekalian pada perhinggaan tanahnya. Tetapi pada pagi hari setelah sudah mereka itu bangun dan mataharipun telah terbit atas segala air itu, tiba-tiba dilihat orang Moabi akan air yang di hadapannya itu merah seperti darah rupanya. Lalu kata mereka itu: Darah juga ini, niscaya segala raja itu sudah membinasakan dirinya, dibunuh seorang akan seorang dengan pedangnya, maka sekarang, hai segala orang Moabi, pergilah kamu mengambil jarahan! Tetapi serta sampailah mereka itu kepada tentara orang Israel itu, sekonyong-konyong berbangkitlah segala orang Israel dan dialahkannya orang Moabi itu, sehingga mereka itupun larilah dari hadapannya, dan orang Israelpun masuklah ke dalam negerinya sambil mengalahkan orang Moabi itu. Maka segala negeri itu dibinasakannya dan pada tiap-tiap keping tanah yang baik dicampakkan oleh masing-masing orang akan batunya, dipenuhinya dengan dia, dan segala mata airpun ditumpatkannya, dan segala pokok buah-buahpun ditebangnya, sehingga di Kir-hareset tinggal batu belaka dan negeri itupun dikepung oleh orang pengali-ali, yang membunuh orang isinya. Demi dilihat oleh raja Moab akan hal peperangan itu terlalu besar kepadanya, diambilnya sertanya barang tujuh ratus orang yang tahu menghunus pedang hendak menebuk sampai kepada raja Edom, tetapi mereka itupun tiada dapat. Lalu diambilnya anaknya yang sulung, yang hendak naik raja akan gantinya, dipersembahkannya akan korban bakaran di atas dewala. Maka perkara ini mendatangkan ngeri kepada orang Israel begitu sangat besar, sehingga undurlah mereka itu, lalu masing-masingpun pulang ke negerinya.
Pasal 4. Sebermula, maka adalah seorang perempuan anu dari pada bini segala murid nabi itu, maka berserulah ia kepada Elisa, katanya: Bahwa hamba tuan, laki sahaya itu, sudah mati, maka tuan juga tahu bahwa dahulu hamba tuan itu beribadatlah kepada Tuhan, maka sekarang orang piutang sudah datang hendak mengambil kedua orang anak sahaya akan hambanya. Maka kata Elisa kepadanya: Apakah boleh kuperbuat karena engkau? Berilah tahu aku barang apa yang di dalam rumahmu. Maka sahutnya: Satupun tiada pada sahaya dalam rumah melainkan sebuah buli-buli berisi minyak. Maka kata Elisa: Pergilah engkau minta beberapa bejana dari luar, yaitu bekas yang hampa dari pada segala orang sekampungmu; jangan kauambil sedikit. Lalu masuklah ke dalam rumah, kancingkanlah pintu di belakang engkau dan di belakang anak-anakmu, setelah itu tuanglah ke dalam segala bekas itu, mana yang penuh sebelahkanlah. Hata, maka perempuan itupun meninggalkan dia, lalu dikancingkannyalah pintu di belakangnya dan di belakang anak-anaknya, yang mengunjuk bekas itu kepadanya, maka perempuan itupun menuanglah. Setelah sudah penuh segala bekas itu, maka katanya kepada anaknya: Unjuklah lagi sebuah bekas kepadaku; tetapi sahut anak itu: Tiada lagi bekas. Maka minyaknyapun berhentilah. Maka pergilah perempuan itu memberitahu hal itu kepada aziz Allah, lalu katanya: Pergilah engkau, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan lebihnya jadikanlah penghidupanmu dan penghidupan anak-anakmu. Bermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada suatu hari anu, berjalanlah Elisa terus dari pada negeri Sunem; maka adalah di sana seorang perempuan bangsawan, yang mengajak akan dia singgah makan; kemudian tiap-tiap kali ia berjalan terus dari pada negeri itu singgahlah ia kepadanya lalu duduk makan. Maka kata perempuan itu kepada suaminya: Bahwasanya kuketahui akan aziz Allah yang terkadang-kadang berjalan terus dari pada negeri kita itu sucilah adanya. Baiklah kita memperbuat akan dia suatu alayat kecil dengan dindingnya, dan dalamnya kita taruh akan dia tempat tidur dan meja dan kursi dan kaki dian, supaya apabila ia singgah kepada kita kelak, bolehlah ia menumpang di situ. Hata, maka pada suatu hari anu datanglah ia ke sana, lalu menumpanglah ia dalam alayat itu, dan tidurlah ia di sana. Maka katanya kepada Gehazi, hambanya: Panggillah olehmu perempuan Sunami itu. Maka dipanggilnyalah, lalu berdirilah ia di hadapannya. Maka kata Elisa kepada hambanya: Sekarang katakanlah kepadanya ini: Bahwasanya engkau sudah memeliharakan kami dengan sebesar-besar susahmu, maka sekarang apa gerangan boleh dibuat karenamu? adakah sesuatu perkaramu yang boleh dipersembahkan kepada baginda, atau kepada panglima perangnya? Maka sahut perempuan itu: Bahwa adalah sahaya duduk di tengah-tengah kaum sahaya. Maka katanya: Entah apa boleh dibuat karena perempuan itu? Maka kata Gehazi: Bahwasanya tiada ia beranak laki-laki dan suaminyapun sudah tua. Maka kata Elisa: Pangillah dia! Maka dipanggilnyalah, lalu berdirilah ia di pintu. Maka kata Elisa: Betul pada masa begini, lepas setahun umur hidup, engkau akan memeluk seorang anakmu laki-laki. Maka sembah perempuan itu: Jangan tuan, ya aziz Allah! jangan apalah tuan berdusta kepada sahaya ini. Hata, maka perempuan itupun hamillah, lalu beranaklah ia laki-laki, betul pada masa yang telah ditentukan, yaitu setelah sudah lalu genap setahun umur hidup, setuju dengan sabda Elisa itu kepadanya. Arakian, maka anak itupun makin besar, maka sekali peristiwa pada suatu hari keluarlah budak itu pergi mendapatkan bapanya, yang dengan segala orang menuai itu. Maka katanya kepada bapanya: Aduh, kepalaku! kepalaku! Lalu kata bapanya kepada seorang hamba: Bawalah akan dia kepada emaknya. Maka diangkatnya, dibawanya akan dia kepada emaknya, maka duduklah budak itu pada ribaannya sampai tengah hari, lalu matilah ia. Maka naiklah perempuan itu ke atas, dibaringkannya anaknya pada tempat tidur aziz Allah, dan dikancingkannya pintu di belakangnya, lalu iapun keluar. Maka dipanggilnya suaminya serta katanya: Suruhkanlah seorang dari pada segala hamba itu kepadaku dan lagi seekor keledai betina, supaya dengan segera boleh aku pergi mendapatkan aziz Allah itu, kemudian aku akan balik kelak. Maka kata suaminya: Mengapa maka pada hari ini engkau pergi kepadanya? Bukannya bulan baharu atau hari sabat. Maka sahutnya: Jangan engkau susahkan. Maka dikenakannya pelana kepada keledai betina itu, lalu katanya kepada hambanya: Buru-buru sahaja jalannya, jangan ia berhenti melainkan dengan kataku. Hata, maka iapun berjalanlah, lalu sampai kepada aziz Allah di atas gunung Karmel. Demi dilihat aziz Allah akan dia sudah dekat, maka katanya kepada Gehazi, hambanya: Lihatlah olehmu perempuan Sunami itu datang. Maka sekarangpun pergilah engkau dengan segera mendapatkan dia dan katakanlah kepadanya: Selamatkah encik? selamatkah suami encik? selamatkah anak encik? Maka sahutnya: Selamat. Setelah sampai ia kepada aziz Allah di atas gunung itu, maka dipeluknya kakinya, tetapi datanglah Gehazi hampir hendak menolak akan dia. Maka kata aziz Allah: Biarkanlah dia, karena besar dukacita dalam hatinya, maka dilindungkan Tuhan hal itu dari padaku, tiada dinyatakan-Nya kepadaku. Maka sembah perempuan itu: Adakah sahaya sudah minta seorang anak kepada tuan? Bukankah kata sahaya begini: Jangan apalah tuan mendustai sahaya? Maka kata Elisa kepada Gehazi: Ikatlah pinggangmu, ambillah akan tongkatku pada tanganmu, lalu pergi; maka jikalau barang seorang bertemu dengan dikau jangan engkau bersalam-salaman dengan dia, dan jikalau barang seorang memberi salam kepadamu, jangan kaubalas salamnya, dan letakkanlah tongkatku ini pada muka budak itu. Tetapi kata emaknya budak itu: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada sahaya mau meninggalkan tuan! Maka sebab itu berbangkitlah Elisa lalu mengikut dia. Adapun Gehazi itu sudah berjalan dahulu dari pada keduanya dan sudah diletakkannya tongkat itu pada muka budak itu, tetapi bunyi suarapun tiada, tanda pendengarpun tiada. Maka kembalilah ia, serta ia bertemu dengan Elisa diberinya tahu hal itu kepadanya, katanya: Budak itu tiada bersemangat pula. Setelah Elisa masuk ke dalam rumah, sesungguhnya didapatinya akan budak itu sudah mati, terhantar pada tempat tidurnya. Maka masuklah ia, dikancingkannya pintu di belakang keduanya, lalu dipintanya doa kepada Tuhan. Maka naiklah ia dan dibentangkannya dirinya di atas budak itu, dikenakannya mulutnya pada mulut budak itu dan matanyapun pada mata budak itu dan tangannyapun pada tangan budak itu dan ditiarapkannya dirinya di atas budak itu, lalu suhulah pula tubuh budak itu. Setelah itu maka pergilah ia, lalu berjalan dalam rumah sekali pergi datang, kemudian naiklah ia pula, dibentangkannya dirinya di atasnya, maka budak itupun bersinlah sampai tujuh kali, lalu dibukakannya matanya. Maka dipanggil Elisa Gehazi, katanya: Panggillah olehmu perempuan Sunami itu. Maka dipanggilnyalah; setelah ia datang maka kata Elisa kepadanya: Angkatlah anakmu ini. Maka datanglah ia menyembah sujud kepada kakinya serta tunduk sampai ke bumi, lalu diangkatnya anaknya, dibawanya ke luar. Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah Elisa pula ke Gilgal pada masa bala kelaparan dalam negeri itu, maka segala murid nabi itu adalah duduk di hadapannya, lalu katanya kepada hambanya: Jerangkanlah periuk besar itu dan masaklah gulai akan segala murid nabi itu. Maka keluarlah seorang anu ke padang hendak mencahari sayur-sayur, maka didapatinya pokok hanzal, dipetiknya dari padanya buah hanzal saputangannya penuh, lalu datanglah ia, dikecik-kecikkannya dan dimasukkannya ke dalam periuk yang berisi gulai itu, karena tiada dikenalnya akan dia. Setelah disajikan makanan bagi segala orang itu, tiba-tiba apabila mereka itu makan dari pada gulai itu, berteriaklah mereka itu, katanya: Kematian juga adalah dalam periuk ini, ya aziz Allah! Maka tiada boleh mereka itu makan dia. Maka kata Elisa: Ambilkanlah aku tepung. Maka dituangnya tepung itu ke dalam periuk itu lalu katanya: Sekarang sajikanlah dia bagi orang banyak ini, supaya mereka itu makan. Maka satupun tiada jahatnya dalam periuk itu lagi. Hata, maka datanglah seorang laki-laki anu dari Baal-Salisa, yang membawa kepada aziz Allah itu beberapa roti hulu hasil, dua puluh ketul roti syeir dan tepung tumbukan halus dalam saputangannya. Maka kata Elisa: Berikanlah dia kepada orang banyak ini, supaya mereka itu makan! Maka sembah hambanya: Manakan dapat sahaya sajikan dia kepada seratus orang laki-laki? Maka kata Elisa: Berikanlah dia juga, supaya mereka itu makan, karena firman Tuhan demikian: Orang akan makan, kemudian akan ada lagi sisanya. Maka disajikannyalah kepada mereka itu dan mereka itu sekalianpun makanlah, kemudian adalah lagi sisanya, yaitu setuju dengan firman Tuhan itu.
Pasal 5. Sebermula, adapun Naaman, panglima perang raja benua Syam itu, ia itulah seorang orang besar di hadapan baginda tuannya, lagi dipermuliakan amat, sebab olehnya juga Tuhan sudah mengaruniakan kemenangan kepada orang Syam, lagipun ia seorang gagah berani, tetapi kena sakit kusta juga ia. Maka pada sekali peristiwa, setelah beberapa pasukan sudah keluar dari benua Syam, dibawanya dari tanah Israel akan seorang anak dara dengan tertawan, maka anak dara itupun menjadi sahaya kepada isteri Naaman itu. Maka sembahnya kepada enciknya: Jikalau kiranya tuan sahaya adalah di hadapan nabi yang di Samaria itu, niscaya disembuhkannya tuan sahaya dari pada sakit kustanya. Maka pergilah Naaman memberitahu kata itu kepada baginda tuannya, sembahnya: Begitu begini kata anak dara yang dari negeri Israel itu. Maka titah baginda raja benua Syam: Pergilah mamak, maka beta akan melayangkan sepucuk surat kelak kepada raja orang Israel itu. Maka pergilah ia, dibawanya sertanya akan perak sepuluh talenta, dan emas enam ribu syikal dan persalinan sepuluh lengkap. Hata, maka disampaikannyalah surat kiriman itu kepada baginda raja orang Israel, bunyinya: Bahwa apabila sampai surat kiriman ini kepada adinda, ketahuilah oleh adinda bahwa kakanda sudah menyuruhkan Naaman, hamba kakanda, menghadap adinda, supaya adinda menyembuhkan dia dari pada penyakit kustanya. Arakian, setelah dibaca oleh raja orang Israel akan bunyi surat kiriman ini, maka dicarik-carikkannya pakaiannya sambil titahnya: Allahkah aku ini, dapatkah aku membunuh dan menghidupkan orang, maka raja itu menyuruhkan orang, supaya kusembuhkan dia dari pada sakit kustanya? Bahwasanya, tiada syak lagi, orang itu mencahari sebab kepadaku! Hata, maka demi didengar Elisa, aziz Allah itu, akan hal baginda raja orang Israel sudah mencarik-carikkan pakaiannya, disuruhkannya orang bersembah kepada baginda demikian: Karena apa gerangan tuanku mencarik-carikkan pakaian tuanku? Suruhkan orang itu kepada patik sahaja, maka diketahuinyalah kelak akan hal adalah seorang nabi di antara orang Israel. Arakian, maka datanglah Naaman serta dengan segala kudanya dan ratanya, lalu berhenti di hadapan pintu rumah Elisa. Maka disuruhkan Elisa seorang suruhan kepadanya, mengatakan: Pergilah engkau, mandikanlah dirimu tujuh kali dalam sungai Yarden, maka daging tubuhmu akan pulang semula dan engkaupun akan suci kelak. Tetapi Naaman itu lalu marah sangat, serta pergi sambil katanya: Bahwasanya telah aku berkata dalam hatiku demikian: Tak dapat tiada ia akan keluar kelak, lalu berdiri sambil menyebut nama Tuhan, Allahnya, sambil menunjuk kepada penyakit itu dengan tangannya dan menyembuhkan orang demikian dari pada kustanya. Bukankah Abana dan Parpar, sungai Damsyik itu, terutama dari pada segala air Israeli; manakan tiada boleh aku mandi dalamnya dan menjadi suci? Maka berpalinglah ia dirinya, lalu berjalan dengan sangat amarahnya. Tetapi pada masa itu datanglah hamba-hambanya hampir kepadanya serta sembahnya: Ya datuk! jikalau kiranya disuruh nabi itu buat suatu perkara yang besar, masakan tiada datuk melakukan dia? istimewa pula sekarang katanya kepada datuk: Mandikanlah tubuhmu maka engkau akan suci kelak! Maka sebab itu turunlah juga ia, lalu menyelam dalam Yarden sampai tujuh kali, menurut kata aziz Allah itu, maka daging tubuhnyapun pulang semula, jadi seperti daging tubuh orang muda, sehingga sucilah ia. Setelah itu maka kembalilah ia pergi mendapatkan aziz Allah, baik ia baik segenap tentaranya; serta sampai maka berdirilah di hadapannya sambil katanya: Bahwa sesungguhnya sekarang kuketahui akan hal di atas seluruh muka bumi tiada Allah melainkan yang di antara orang Israel itu. Maka sekarangpun tuan terima apalah suatu berkat dari pada hamba tuan ini! Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan yang aku berdiri menghadap hadirat-Nya, sekali-kali tiada aku menerima dia! Maka berulang-ulang diajaknya akan dia supaya diterimanya, tetapi dienggankannya juga. Maka kata Naaman: Jikalau tuan tiada sudi, maka hendaklah diberikan kepada hambamu ini tanah seberapa banyak dapat ditanggung oleh bagal sepasang, karena hambamu ini tiada akan mempersembahkan lagi korban bakaran atau korban sembelihan kepada segala dewa-dewa, melainkan hanya kepada Hua juga. Sahaja dalam perkara ini hendaklah kiranya Tuhan mengampuni hambamu, yaitu apabila baginda masuk ke dalam kuil Rimmon kelak hendak menyembahsujud di sana dan bagindapun bertelekan pada lengan hamba, sehingga hambapun turut sujud dalam kuil Rimmon itu, hendaklah kiranya Tuhan mengampuni akan hamba perkara hambamu ini sujud dalam kuil Rimmon itu. Maka kata Elisa kepadanya: Pergilah engkau dengan selamat. Hata, maka berjalanlah ia dari sana. Setelah sekerat jalan jauhnya, lalu kata Gehazi, hamba Elisa, aziz Allah itu: Bahwasanya tuanku sudah menegahkan Naaman, orang Syam itu, tiada ia mau menerima dari pada tangannya barang yang telah dihantarnya kepadanya, tetapi demi Tuhan yang hidup aku hendak mengikut akan dia dari belakang dan mengambil barang sesuatu dari pada tangannya. Maka Gehazipun mengikutlah akan Naaman dari belakang. Demi dilihat Naaman akan dia mengikut maka turunlah ia dari atas ratanya, lalu pergi mendapatkan dia sambil katanya: Adakah baik? Maka sahutnya: Baik juga; adapun tuan sahaya menyuruhkan sahaya mengatakan: Bahwasanya baharu tadi datanglah kepadaku dua orang muda dari pada segala murid nabi, yaitu dari pegunungan Efrayim; maka hendaklah kiranya tuan berikan mereka itu perak setalenta dan dua helai kain persalinan. Maka kata Naaman: Mari, ambillah dua talenta. Maka diajak-ajaknya akan dia, lalu diikatnya dua talenta perak itu dalam pundi-pundi dan lagi dua helai kain persalinan, maka sekalian itu ditanggungkannya kepada dua orang hambanya, yang memikul dia di hadapannya. Setelah sampai Gehazi kepada bukit itu, maka diambilnya segala barang-barang itu dari pada tangan mereka itu, lalu ditaruhnya dalam sebuah rumah dan dilepaskannya kedua orang itu pergi, maka keduanyapun berjalanlah. Setelah itu maka masuklah Gehazi, lalu berdiri menghadap tuannya. Maka kata Elisa kepadanya: Hai Gehazi, engkau dari mana? Maka sahutnya: Tiada sahaya pergi ke mana-mana. Tetapi kata Elisa kepadanya: Bukankah seolah-olah hilang hatiku, tatkala orang itu turun dari atas ratanya dengan segera, lalu mendapatkan dikau? Inikah masa yang patut diambil akan perak atau pakaian atau pohon zait atau kebun anggur atau lembu domba dan hamba sahaya? Maka sebab itu, bala kusta Naaman itu akan lekat padamu dan pada anak cucumu sampai selama-lamanya! Hata, maka keluarlah Gehazi dari hadapannya dengan kena kusta seperti salju putihnya.
Pasal 6. Sebermula, maka pada sekali peristiwa kata segala murid nabi itu kepada Elisa: Lihat apalah olehmu akan tempat kedudukan kami di hadapanmu itu terlalu sempit bagi kami sekalian. Biarkanlah kiranya kami pergi ke Yarden, masing-masing meramu kayu bakal rumah di sana, supaya di sanalah kami membuat suatu tempat kedudukan kami. Maka kata Elisa: Pergilah. Maka kata seorang: Silakanlah tuan berjalan serta dengan hambamu ini. Maka sahutnya: Baiklah, aku berjalan serta. Maka iapun berjalanlah sertanya, setelah sampai mereka itu sekalian ke Yarden, ditebangnya beberapa batang pohon kayu. Maka sesungguhnya dalam menebang pohon kayu besar itu adalah seorang anu besinya jatuh ke dalam air, lalu berserulah ia, katanya: Ya tuan! besi ini sahaya pinjam. Maka kata aziz Allah: Di mana jatuh itu? Maka ditunjuknyalah tempatnya kepadanya, lalu dikeratnya sepotong kayu, dicampakkannya ke sana, demikianlah ditimbulkannya pula besi itu. Maka katanya: Pungutlah olehmu akan dia. Maka diulurkannya tangannya lalu dipungutnya. Bermula, maka raja benua Syam berperang dengan orang Israel, maka berbicaralah ia dengan segala hambanya, titahnya: Kepada tempat anu aku hendak menyerang dengan balatentaraku. Tetapi aziz Allah itu menyuruhkan orang mempersembahkan kepada baginda raja orang Israel: Peliharakanlah kiranya dirimu dari pada berjalan lalu dari tempat itu, karena orang Syam sudah turun ke sana. Maka sebab itu disuruhkan baginda raja orang Israel akan orang ke tempat yang dikatakan aziz Allah kepadanya sambil memberi ingat akan dia, maka dipeliharakannya dirinya dari sana bukan sekali dua kali. Maka oleh sebab kelakuan itu sangat murka hati raja benua Syam, maka dipanggilnya akan segala hambanya, lalu titahnya kepadanya: Tiadakah kamu memberitahu aku, siapa gerangan dari pada orang kita sefakat dengan raja orang Israel? Maka sembah seorang hambanya: Bukannya demikian, ya tuanku! melainkan nabi Elisa, yang di antara orang Israel itu, ia memberitahu kepada raja orang Israel segala titah yang dikatakan tuanku jikalau dalam bilik peraduan tuanku sekalipun. Maka titah baginda: Pergilah kamu melihati tempatnya, supaya boleh kusuruhkan orang pergi menangkap dia. Maka dipersembahkan oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwa sesungguhnya adalah ia di Dotan. Maka disuruhkan baginda ke sana beberapa kuda dan rata dan suatu tentara besar, maka sekalian itu sampailah ke sana pada malam, lalu dikepungnya negeri itu. Maka pada pagi-pagi hari bangunlah hamba aziz Allah itu, lalu keluar, heran, maka adalah negeri itu dikepung oleh suatu tentara dengan beberapa kuda dan rata. Maka kata hamba itu kepadanya: Wai tuan! apa gerangan akal kita? Maka sahutnya: Jangan engkau takut, karena adapun yang menyertai akan kita itu terlebih banyaknya dari pada yang menyertai akan mereka itu. Maka Elisapun meminta doa, sembahnya: Ya Tuhan, celikkan apalah matanya, supaya iapun dapat melihat! Maka dicelikkannya Tuhan mata hamba itu, sehingga ia dapat melihat, heran, maka adalah gunung itu penuh dengan kuda api dan rata api keliling Elisa. Maka sementara mereka itu datang mendapatkan dia, dipinta Elisa doa kepada Tuhan, sembahnya: Palulah kiranya akan mereka ini sekalian dengan kabur mata. Maka dipalunyalah akan mereka itu dengan kabur mata, seperti doa Elisa itu. Lalu kata Elisa kepada mereka itu: Ini bukan jalannya dan ini bukan negerinya: ikutlah aku sahaja, maka aku akan menghantar kamu kelak kepada orang yang kamu cahari. Hata, maka dihantarnya mereka itu ke Samaria. Setelah sampai mereka itu sekalian di Samaria, sesungguhnya sembah Elisa: Ya Tuhan! celikkanlah kiranya mata mereka ini, supaya ia dapat melihat. Maka dicelikkan Tuhan mata mereka itu, sehingga mereka itupun dapat melihat; heran, maka adalah mereka itu pada sama tengah negeri Samaria. Demi dilihatnya mereka itu maka kata raja orang Israel kepada Elisa: Bolehkah aku membunuh dia, bahkan membunuh dia, ya bapaku? Tetapi sahutnya: Jangan kaubunuh dia: bunuhlah akan orang yang telah kaualahkan dengan pedang dan panahmu! melainkan sajikanlah roti dan air minum akan orang ini, supaya mereka itu dapat makan dan minum, lalu kembali kepada tuannya. Maka diperbuatlah oleh baginda suatu perjamuan besar akan mereka itu, maka mereka itupun makan minumlah, setelah itu disuruh baginda akan mereka itu berjalan, maka kembalilah sekaliannya kepada tuannya. Kemudian dari pada itu tiada lagi pasukan orang Syam datang menjarah rayah ke dalam negeri orang Israel. Tetapi kemudian dari pada itu sesungguhnya dikerahkan Benhadad, raja benua Syam itu, akan segala rakyatnya, maka berangkatlah baginda lalu dikepungnya Samaria. Maka jadilah bala kelaparan besar di Samaria, karena sesungguhnya negeri itu dikepung rapat-rapat, sehingga sebuah kepala keledai harganya delapan puluh keping perak dan seperempat kab kacang goreng laku lima keping perak. Maka sekali peristiwa tatkala baginda raja orang Israel berjalan dari atas dewala, bahwa seorang perempuan anu berseru-seru kepada baginda, sembahnya: Ya tuanku, tolong apalah akan patik! Maka titah baginda: Hendaklah ditolong Tuhan akan dikau. Dari mana gerangan dapat aku menolong engkau, dari peluburkah atau dari apitan anggurkah? Dan lagi titah baginda kepadanya: Apakah perkaramu? Maka sembahnya: Bahwa perempuan ini telah berkata kepada patik demikian: Berikanlah anakmu, supaya kita makan dia pada hari ini, maka esok hari kita akan makan anakku. Maka sebab itu kedua patik ini sudah merebus anak patik, lalu patik makan tetapi pada keesokan harinya, apabila kata patik kepadanya: Sekarang berikanlah anakmu, supaya kita makan dia; maka disembunyikannya anaknya. Demi didengar baginda segala sembah perempuan ini, maka dicarik-carikkannya pakaiannya sendiri sambil berjalan dari atas dewala itu; maka kelihatanlah kepada orang banyak bahwa tubuh baginda ada berpakaikan kain karung. Maka titah baginda: Demikianlah perbuatan Allah akan daku dan dipertambahkan-Nya pula, jikalau tiada pada hari ini juga kepada Elisa bin Safat itu dipancung dari pada tubuhnya. Adapun Elisa itu duduk dalam rumahnya dan segala tua-tua negeripun adalah duduk sertanya apabila disuruhkan baginda seorang dari hadapannya. Maka sebelum suruhan itu sampai kepada Elisa, kata Elisa kepada segala tua-tua itu: Tiadakah kamu melihat bahwa anak si pembunuh itu sudah menyuruhkan orang hendak memancung kepalaku? Ingatlah kamu, apabila suruhan itu datang kelak, hendaklah kamu menutup pintu dan menolak akan dia ke luar dengan tudung pintu: bukankah bunyi kaki tuannya adalah di belakangnya? Maka sementara ia lagi berkata-kata dengan mereka itu, tiba-tiba datanglah suruhan itu mendapatkan dia. Maka titah baginda: Bahwa celaka ini dari pada Tuhan juga datangnya; apa guna aku harap lagi akan Tuhan.
Pasal 7. Maka pada masa itu kata Elisa: Dengarlah olehmu firman Tuhan; demikian inilah firman Tuhan: Esok harilah, waktu begini, tepung halus setakar akan laku sesyikal dan dua takar syeir akan laku sesyikal dalam pintu gerbang Samaria. Tetapi sahut panglima yang pada lengannya baginda bertelekan, katanya kepada aziz Allah: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan tingkap di langit, baharu perkara itu boleh jadi. Maka kata Elisa: Bahwa sesungguhnya engkau akan melihat dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. Arakian, maka adalah di luar pintu gerbang negeri itu empat orang kusta, maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Apa guna kita tinggal duduk di sini sampai kita mati? Jikalau kata kita: Mari kita masuk ke dalam negeri, maka dalam negeri adalah bala kelaparan, niscaya kita akan mati kelak di sana; dan jikalau kiranya kita tinggal di sini, tak dapat tiada kita mati juga; sebab itu, mari kita membuang diri kita kepada tentara orang Syam, jikalau dihidupinya akan kita, maka kitapun hiduplah, dan jikalau dibunuhnya akan kita, tak dapat tiada kita akan mati juga. Maka bangunlah mereka itu pada waktu terang tanah, lalu berjalan mendapatkan tentara orang Syam; setelah sampai kepada ujung tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorang juapun tiada di sana! Karena Tuhan telah memperdengarkan kepada tentara orang Syam itu bunyi beberapa rata dan bunyi beberapa kuda dan bunyi suatu tentara besar, sehingga kata mereka itu seorang kepada seorang: Bahwasanya raja orang Israel sudah mengupah akan lawan kita segala raja orang Heti dan segala raja orang Mesir, supaya diserangnya akan kita. Maka sebab itu bangunlah mereka itu sekalian, lalu lari pada waktu terang tanah itu, ditinggalkannya segala kemahnya, dan lagi segala kudanya dan keledainya, segenap tempat tentara itu bagaimanapun adanya, lalu larilah mereka itu berlepas dirinya. Hata, setelah sampai orang kusta itu kepada ujung tempat tentara, masuklah mereka itu ke dalam sebuah kemah, lalu makan minumlah dan diambilnya dari sana emas perak dan pakaian, lalu pergi mereka itu menyembunyikan dia; setelah itu kembalilah mereka itu masuk ke dalam sebuah kemah yang lain, maka dari sanapun diambilnya, lalu pergi menyembunyikan dia. Maka pada masa itu kata seorang kepada kawannya: Perbuatan kita ini tak baik; bahwa hari inilah hari kabar selamat, maka kita diam juga; jikalau kiranya kita menantikan siang hari, niscaya didapati akan kesalahan kita; maka sebab itu, mari kita pergi membawa kabarnya ke dalam istana baginda. Arakian, maka datanglah mereka itu berseru-seru kepada penunggu pintu negeri, dikabarkannyalah kepadanya, katanya: Bahwa kami telah sampai kepada tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorangpun tiada di sana, bunyi suara orangpun tiada, melainkan adalah beberapa ekor kuda tertambat dan beberapa ekor keledaipun tertambat dan segala kemahpun tertinggal sebagaimana adanya. Maka segala penunggu pintu itupun berseru-serukan kabar ini ke dalam, sehingga kedengaranlah kabar ini sampai ke dalam istana baginda. Maka bangunlah baginda pada malam, lalu titahnya kepada segala hambanya: Sekarang aku mau memberitahu kamu, kita hendak dipengapakan orang Syam itu: bahwa diketahuinya perut kita berlapar, sebab itu mereka itu telah keluar dari tempat tentara itu hendak menyembunyikan dirinya di padang, katanya: Apabila mereka itu sudah keluar dari dalam negeri, dapatlah kita menangkap dia dengan hidupnya, lalu kita akan masuk ke dalam negeri itu. Maka sahut seorang pegawainya, sembahnya: Baiklah dari pada segala kuda yang lagi tinggal itu diambil lima ekor, yaitu dari pada yang lagi tinggal di sini; bahwasanya tiada ia lebih baik dari pada kebanyakan orang Israel yang tinggal lagi di dalam ini, atau dari pada kebanyakan orang Israel yang telah dibinasakan; biarlah patik menyuruhkan dia, supaya patik itu pergi melihat. Maka diambilnya kuda dua pasang, lalu disuruhkan baginda mereka itu mengikut tentara orang Syam itu, serta titahnya: Pergilah kamu melihati dia. Maka diikutlah oleh mereka itu akan dia sampai ke Yarden, heran, maka sepanjang jalan penuh dengan pakaian dan segala alat, yang telah dibuang oleh orang Syam dalam larinya tunggang balik. Hata, maka kembalilah suruhan itu, dikabarkannyalah hal itu kepada baginda. Maka keluarlah orang banyak itu, lalu menjarah-jarah akan tempat tentara orang Syam; maka sesungguhnya jadilah setakar tepung halus laku sesyikal dan dua takar syeirpun laku sesyikal, setuju dengan firman Tuhan itu. Adapun panglima yang baginda bertelekan pada lengannya, yaitu telah disuruh menunggui pintu negeri, maka dipijak-pijak oranglah akan dia dalam pintu itu sampai matilah ia, setuju dengan sabda aziz Allah, yang dikatakannya tatkala baginda datang mendapatkan dia. Karena sesungguhnya tatkala aziz Allah itu berkata kepada baginda demikian: Dua takar syeir akan laku sesyikal dan setakar tepung haluspun sesyikal esok hari, waktu begini, dalam pintu negeri Samaria; lalu sahut panglima itu kepada aziz Allah, katanya: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan akan tingkap di langit, baharu boleh jadi seperti katamu ini. Maka sahut Elisa kepadanya: Bahwasanya engkau akan melihatnya dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. Demikianpun jadilah, karena dipijak-pijak orang banyak akan dia dalam pintu gerbang, sehingga matilah ia.
Pasal 8. Sebermula, maka Elisa telah berkata kepada perempuan yang sudah dihidupkannya pula anaknya, katanya: Bangunlah engkau, pergilah serta dengan segala orang isi rumahmu menumpang seperti orang dagang barang kemanapun baik, karena oleh Tuhan dipanggil datang suatu bala kelaparan. Maka ia itupun datanglah ke dalam negeri itu tujuh tahun lamanya. Maka perempuan itupun bangunlah, diperbuatnya seperti kata aziz Allah itu, karena pergilah ia serta dengan segala orang isi rumahnya, lalu menumpang seperti orang dagang dalam negeri Filistin tujuh tahun lamanya. Maka sesungguhnya pada kesudahan tujuh tahun itu pulanglah perempuan itu dari negeri orang Filistin, lalu keluarlah ia pergi mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. Maka bagindapun lagi dalam bertitah kepada Gehazi, hamba aziz Allah itu, titahnya: Ceriterakanlah kepadaku segala perkara besar-besar yang telah diadakan oleh Elisa itu. Maka sementara diceriterakannya kepada baginda bagaimana telah dihidupkannya pula seorang mati, tiba-tiba datanglah perempuan yang punya anak telah dihidupkannya pula itu, mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. Maka sembah Gehazi: Ya tuanku, inilah perempuan itu dan inilah anaknya, yang telah dihidupkan pula oleh Elisa itu. Maka bagindapun bertanyakanlah perempuan itu, lalu diceriterakannyalah kepada baginda segala hal ihwalnya. Maka disuruhkan baginda seorang penjawat istana sertanya, titahnya: Pulangkanlah kepadanya segala yang dia punya, lagipun segala hasil tanahnya dari pada hari ditinggalkannya negeri itu datang kepada hari ini. Bermula, maka Elisapun sudah datang ke Damsyik pada masa Benhadad, raja benua Syam itu, sakit; maka dikabarkan oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwa aziz Allah itu sudah datang ke mari. Maka titah baginda kepada Hazael: Ambillah olehmu akan suatu hadiah pada tanganmu, lalu pergi mendapatkan aziz Allah itu dan bertanyakanlah Tuhan olehnya demikian: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? Hata, maka pergilah Hazael mendapatkan dia, diambilnya pada tangannya suatu hadiah dari pada benda yang terindah-indah di Damsyik, muatan untuk empat puluh ekor, maka datanglah ia menghadap Elisa serta katanya: Adapun hamba ini disuruh oleh Benhadad, anak tuan dan raja benua Syam, supaya hamba mendapatkan tuan dan menyampaikan kata ini: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? Maka kata Elisa kepadanya: Pergilah engkau, katakanlah kepadanya: Sekali-kali tiada boleh engkau sembuh pula, karena sudah dinyatakan Tuhan kepadaku bahwa ia akan mati kelak. Maka direnung-renungnya dan diamat-amatinya akan dia, sampai kemalu-maluanlah ia, maka menangislah aziz Allah itu. Maka kata Hazael: Mengapa tuan menangis? Maka sahutnya: Sebab kuketahui akan segala jahat yang kauperbuat akan bani Israel kelak; bahwa engkau akan menunukan kota bentengnya dengan api dan membunuh orang muda-mudanya dengan pedang dan meremukkan anak-anaknya dan membelahkan orangnya perempuan yang bunting. Maka kata Hazael: Entah siapa gerangan hambamu ini, yang laksana anjing juga adanya, maka akan dibuatnya kelak perkara yang besar ini? Maka kata Elisa: Sudah dinyatakan Tuhan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja benua Syam. Arakian, maka bermohonlah ia kepada Elisa, lalu berjalan, setelah sampai kepada tuannya titah baginda kepadanya: Apakah kata Elisa itu kepadamu? Maka sembahnya: Bahwa telah ia berkata demikian: Tak dapat tiada tuanku kelak akan sembuh pula. Maka sesungguhnya pada keesokan harinya diambilnya kain kambeli, dicelupnya dalam air, lalu dihamparkannya di atas mukanya, sehingga matilah baginda; maka Hazaelpun naik raja akan gantinya. Adapun pada tahun yang kelima dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, pada masa Yosafat raja orang Yehuda, naiklah raja Yoram bin Yosafat itu atas Yehuda. Tiga puluh dua tahun umurnya pada masa ia naik raja, dan iapun kerajaanlah di Yeruzalem delapan tahun lamanya. Maka berjalanlah ia pada jalan segala raja orang Israel, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena anak Akhabpun telah menjadi isterinya, dan dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Tetapi tiada juga Tuhan mau membinasakan orang Yehuda oleh karena sebab Daud, hamba-Nya, seperti Ia sudah berfirman kepadanya, bahwa dikaruniakan-Nya kepadanya kelak sebuah pelita dalam anaknya pada sediakala hari. Hata, maka zamannya berpalinghaluanlah orang Edom, dilepaskannya dirinya dari pada pemerintah Yehuda, dan dijadikannya seorang raja atas dirinya. Maka berjalanlah raja Yoram langsung ke Zair dan segala ratapun sertanya, maka bangunlah baginda pada malam, dialahkannya orang Edom, yang telah mengelilingi akan dia, dan segala penghulu rata perangnyapun, lalu larilah orang banyak itu ke kemah-kemahnya. Kendatilah demikian, maka orang Edom juga berpaling haluan dari pada pemerintahan Yehuda datang kepada hari ini, dan pada masa itu juga Libnapun berpalinghaluanlah. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoram dan segala perbuatan baginda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh segala raja-raja orang Yehuda? Maka raja Yorampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, maka Ahazia, puteranya, lalu naik raja menggantikan dia. Maka pada tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, kerajaanlah Ahazia bin Yoram itu atas orang Yehuda. Adapun umur raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua likur tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem setahun lamanya; adapun nama bunda baginda itu Atalia, anak Omri, raja orang Israel. Maka berjalanlah ia pada jalan orang isi istana Akhab, diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena menantulah ia kepada kepada orang isi istana Akhab itu. Maka berjalanlah ia serta dengan raja Yoram bin Akhab ke Ramot di Gilead hendak memerangi Hazael, raja benua Syam itu, maka dialahkan orang Syam itu akan raja Yoram. Maka baliklah raja Yoram dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatinya di Ramot dalam peperangan dengan orang Syam apabila berperanglah ia dengan Hazael, raja benua Syam. Maka turunlah Ahazia bin Yoram, raja orang Yehuda, mengunjungi Yoram bin Akhab ke Yizriel, karena bagindapun gering adanya.
Pasal 9. Bermula, maka pada masa itu dipanggil oleh nabi Elisa akan seorang murid nabi, serta katanya kepadanya: Ikatlah pinggangmu dan ambillah olehmu akan buli-buli yang berisi minyak harum itu pada tanganmu, lalu pergilah ke Ramot yang di Gilead itu. Setelah sampai di sana, lihatlah di mana Yehu bin Yosafat bin Nimsi, lalu masuklah ke dalam, suruhlah akan dia bangkit berdiri dari antara segala saudaranya dan bawalah akan dia sertamu ke dalam bilik bersekat. Lalu ambillah akan buli-buli minyak itu, curahkanlah isinya kepada kepalanya dan katakanlah: Demikian firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja orang Israel. Setelah itu bukakanlah pintu dan larilah dengan tiada bertangguh lagi. Hata, maka berjalanlah orang muda, yaitu murid nabi itu, ke Ramot yang di Gilead. Maka apabila ia masuk sesungguhnya adalah duduk di sana segala panglima perang; maka katanya: Adalah padaku suatu kabar, hendak kusampaikan kepadamu, hai panglima! Maka bertanya Yehu: Kepada siapa dari pada kami sekalian ini? Maka sahutnya: Kepadamu juga, hai panglima! Maka bangkitlah ia berdiri lalu masuk ke dalam rumah; maka minyak itu dicurahkan orang itu kepada kepalanya sambil katanya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah menyiram engkau akan raja atas segala umat Tuhan, yaitu atas orang Israel. Dan engkaupun akan membunuh segala orang isi istana Akhab, tuanmu, supaya Kutuntut bela darah hamba-Ku, segala nabi-nabi, dan darah segala hamba Tuhan kepada Izebel itu. Maka segenap orang isi istana Akhab itu akan binasa, dan dari pada orang Akhab itu akan Kutumpas kelak segala orang laki-laki dan lagi segala orang yang terkurung dan yang tertinggal di antara orang Israel. Karena istana Akhab itu akan Kujadikan sama dengan istana Yerobeam bin Nebat dan sama dengan istana Baesa bin Ahia. Lagipun Izebel akan dimakan anjing pada bendang Yizriel, dan seorangpun tiada yang akan menguburkan dia. Hata, maka dibukakannya pintu lalu lari. Maka apabila Yehu keluar mendapatkan segala hamba tuannya, kata orang itu kepadanya: Adakah selamat? Apa mulanya maka orang gila ini telah datang kepadamu? Maka sahutnya kepada mereka itu: Kamu juga mengetahui akan orang itu dari sebab tingkah lakunya. Tetapi kata mereka itu: Bohong ini; katakanlah dia juga kepada kami. Lalu katanya: Begitu begini sudah dikatakannya kepadaku, katanya: Demikianlah firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja atas orang Israel. Maka dengan segeranya diambil oleh mereka itu masing-masing akan bajunya, dihamparkannya di bawahnya di atas seekor kuda perarakan, lalu ditiupkannya nafiri serta katanya: Yehu sudah naik raja! Demikian peri Yehu bin Yosafat bin Nimsi bermufakat hendak mendurhaka kepada raja Yoram. (Adapun Yoram itu dan segenap orang Israel yang sertanya sudah memeliharakan Ramot yang di Gilead dari pada Hazael, raja benua Syam; maka baginda raja Yoram telah balik dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatnya dalam peperangan dengan orang Syam apabila ia berperang dengan Hazael, raja benua Syam itu.) Hata, maka kata Yehu: Jikalau kehendak kamu setuju dengan aku, maka seorangpun jangan diberi keluar dari dalam negeri berlepas dirinya akan membawa kabarnya sampai ke Yizriel. Maka Yehupun naik kuda lalu berjalan ke Yizriel, sebab raja Yoram ada di sana, dan Ahazia raja orang Yehudapun sudah turun ke sana hendak melawat raja Yoram. Hata, maka terlihatlah penunggu yang berdiri di atas bangun-bangun Yizriel itu akan pasukan Yehu itu berlari-lari datang, lalu sembahnya: Bahwa patik melihat suatu pasukan datang. Maka titah raja Yoram: Ambillah olehmu akan seorang berkendaraan, suruhlah dia pergi mendapatkan mereka itu dan bertanyakan selamatnya. Maka orang berkuda itupun berjalanlah pergi mendapatkan mereka itu, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka sahut Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. Maka penunggu itupun memberitahu hal itu, sembahnya: Adapun suruhan itu sampai juga kepadanya, tetapi tiada ia balik. Maka disuruhkannya seorang berkuda yang lain; setelah ia itu sampai kepadanya, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka kata Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. Maka penunggu itu memberitahu hal itu, sembahnya: Suruhan itupun sampai kepadanya, tetapi tiada ia balik. Adapun burunya seperti buru Yehu bin Nimsi, karena burunya seperti orang gila. Maka titah raja Yoram: Kenakanlah kuda. Maka dikenakan oranglah kuda pada ratanya, lalu berjalan Yoram, raja orang Israel, dan Ahazia, raja orang Yehuda, masing-masing dengan ratanya, maka keluarlah keduanya pergi mendapatkan Yehu, lalu didapatinya akan dia di atas bendang Nabot, orang Yizrieli itu. Maka sesungguhnya demi dilihat Yoram akan Yehu, lalu katanya: Adakah selamat, hai Yehu? Maka sahutnya: Masakan selamat, selagi segala zina Izebel, ibumu, dan segala hobatannya begitu banyak adanya? Pada masa itu dibalikkanlah raja Yoram rata itu dengan tangannya, lalu lari sambil katanya kepada Ahazia: Adalah khianat, hai Ahazia! Maka dikenakan Yehu anak panah pada busurnya, lalu dipanahnya kena raja Yoram di antara kedua belah lengannya, sehingga anak panah itu menerusi jantung hatinya, dan berlingkarlah baginda di dalam ratanya. Maka kata Yehu kepada Bidkar, seorang panglimanya: Angkatlah dan buangkanlah dia kepada sepenggal bendang Nabot, orang Yizrieli itu, karena ingatlah engkau bagaimana dahulu kedua kita berkendaraan bersama-sama mengiringkan raja Akhab, ayahnya, tatkala ditanggungkan Tuhan kepadanya firman ini: Bahwasanya kelemarin Aku sudah melihat darah Nabot dan darah anak-anaknya, demikianlah firman Tuhan! bahkan, Aku akan menuntut belanya kepadamu kelak di atas bendang ini, demikianlah firman Tuhan! Maka sekarangpun angkatlah, buangkanlah dia kepada bendang itu, setuju dengan firman Tuhan itu. Hata, demi dilihat Ahazia, raja orang Yehuda, akan hal yang demikian, lalu larilah ia menuju jalan ke rumah peranginan, tetapi diusir Yehu akan dia, serta katanya: Bunuhlah olehmu akan diapun. Maka dibunuhnyalah akan dia di atas ratanya pada jalan sempit ke Gur, yang dekat dengan Yibeleam; maka larilah baginda sampai ke Megido, lalu matilah di sana. Maka oleh segala hambanya dibawa akan baginda ke Yeruzalem dan dikuburkannyalah baginda dalam kuburnya sendiri pada sisi nenek moyang baginda di dalam negeri Daud. Adapun Ahazia itu naik raja atas orang Yehuda yaitu pada tahun kesebelas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab itu. Arakian, maka sampailah Yehu ke Yizriel. Demi didengar Izebel akan hal itu, maka disapunyalah mukanya dengan bedak dan dikenakannya perhiasan pada kepalanya, lalu iapun menengok dari pada tingkap istana. Maka baharu Yehu masuk dari pada pintu gerbang, lalu kata Izebel: Adakah selamat, hai Zimri, pembunuh tuannya? Maka menengadahlah Yehu ke tingkap itu, lalu katanya: Siapa gerangan ada sertaku? siapa? Lalu adalah dua tiga orang penjawat istana memandang kepadanya. Maka kata Yehu: Terjunkanlah dia dari atas. Maka diterjunkannyalah dari atas, sehingga darahnyapun tepercik kepada pagar tembok dan kepada kudanya, lalu dipijak-pijaknya akan dia. Hata, setelah Yehu masuk dan sudah makan minum, lalu katanya: Sekarang pergilah kamu melihat apa hal si kutuk itu dan kuburkanlah dia, karena putera raja juga adanya. Maka turunlah mereka itu hendak menguburkan dia, tetapi satupun tiada didapatinya dari padanya melainkan tengkoraknya dan kedua belah kakinya dan kedua tapak tangannya. Maka baliklah mereka itu memberitahu Yehu, maka kata Yehu: Demikian juga firman Tuhan, yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Elia, hamba-Nya, yaitu orang Tisbi itu, bunyinya: Pada bendang Yizriel juga anjingpun akan makan bangkai Izebel, dan bangkai Izebel itu akan seperti baja pada tanah di bendang Yizriel, sehingga tiada dapat dikatakan lagi: Inilah Izebel!
Pasal 10. Bermula, maka adalah pada raja Akhab tujuh puluh orang anaknya laki-laki di Samaria, sebab itu dikarangkanlah Yehu beberapa pucuk surat, yang dikirimkannya ke Samaria, kepada segala penghulu Yizriel dan segala tua-tua dan kepada segala ajar-ajar Akhab, bunyinya: Adapun apabila surat ini sampai kepadamu, tegal segala anak tuanmu adalah serta dengan kamu, dan lagi adalah padamu beberapa rata dan orang berkuda dan sebuah negeri yang berkota benteng dan pelbagai senjata, hendaklah kamu pilih akan orang yang terbaik dan yang terpatut di antara segala anak tuanmu, naikkanlah dia ke atas takhta kerajaan ayahnya, lalu berperanglah kamu karena orang isi istana tuanmu! Tetapi ketakutanlah mereka itu amat sangat, serta katanya: Bahwasanya dua orang raja tiada tahan berdiri di hadapannya, masakan kita ini tahan kelak? Maka sebab itu utusanlah segala penjawat istana dan penghulu negeri dan segala tua-tua dan ajar-ajarpun kepada Yehu, sembahnya: Bahwa patik sekalian ini hamba tuanku juga, dan segala titah tuanku patik junjung; seorangpun tiada patik rajakan; baiklah tuanku perbuat barang yang benar kepada pemandangan tuanku. Maka pada kedua kali dilayangkan Yehu sepucuk surat kepada mereka itu, bunyinya: Jikalau sungguh kamu setuju dengan aku dan hendak menurut kataku, ambillah olehmu akan kepala segala orang laki-laki itu, segala anak tuanmu, lalu datanglah kepadaku ke Yizriel esok hari waktu begini (Adapun segala putera baginda, tujuh puluh orang banyaknya, adalah di dalam negeri dengan segala orang besar-besar yang memeliharakan dia.) Hata, setelah sudah sampai surat itu kepada mereka itu, diambilnya akan segala putera baginda, dibunuhnya akan tujuh puluh orang banyaknya, dan dibubuhnya segala kepalanya itu dalam keranjang, lalu dikirimkannyalah kepada Yehu ke Yizriel. Maka datanglah seorang suruhan memberitahu kepadanya, sembahnya: Bahwa mereka itu sudah membawa kepala segala putera baginda. Maka kata Yehu: Letakkanlah dia jadi dua timbunan pada pintu gerbang sampai kepada pagi hari. Maka pada pagi hari keluarlah Yehu, lalu berhenti sambil katanya kepada segenap orang banyak itu: Kamu sekalian tiada bersalah. Bahwasanya aku yang sudah bermufakat hendak mendurhaka kepada yang dipertuan dan aku yang sudah membunuh dia; maka siapa gerangan sudah membunuh sekalian ini? Ketahuilah olehmu bahwa sepatah katapun tiada gugur ke tanah dari pada segala firman Tuhan akan hal orang isi istana raja Akhab, karena telah disampaikan Tuhan barang yang sudah dikatakan-Nya dengan lidah Elia, hamba-Nya. Tambahan pula dibunuh oleh Yehu akan segala orang isi istana raja Akhab yang lagi tinggal di Yizriel, dan akan segala orang besar-besarnya dan segala sahabatnya, dan segala ajar-ajarnya, sehingga seorangpun tiada dihidupinya baginya. Maka berangkatlah Yehu, lalu berjalan langsung ke Samaria; setelah ia sampai ke Bait-Hekid orang gembala pada jalan itu, didapati Yehu akan segala saudara Ahazia, raja orang Yehuda, maka katanya: Siapakah kamu ini? Maka sahut mereka itu: Bahwa kami sekalian ini saudara raja Ahazia dan kami sudah turun hendak bersalam-salaman dengan segala putera baginda kedua laki isteri. Maka kata Yehu: Tangkaplah olehmu akan mereka itu dengan hidupnya. Maka dibunuhnyalah mereka itu dekat dengan perigi Bait-Hekid, empat puluh dua orang laki-laki banyaknya, seorangpun tiada dihidupinya. Setelah berjalan dari sana bertemulah ia dengan Yonadab bin Rekhab, yang datang mendapatkan dia; maka bersalam-salaman keduanya, lalu kata Yehu: Adakah hatimu benar dengan aku seperti hatiku benar dengan hatimu? Maka sahut Yonadab: Ia benar. Jikalau begitu, baiklah kita bertampar tangan. Maka keduanyapun bertamparlah tangan, lalu diajaknya akan dia naik sertanya ke atas ratanya. Maka kata Yehu: Mari, berjalanlah sertaku dan lihatlah rajinku karena Tuhan. Demikianlah disuruhnya akan dia naik ke atas ratanya. Setelah sampai di Samaria dibunuhnyalah akan segala orang yang lagi tinggal bagi raja Akhab di Samaria itu, sehingga habis sudah dibinasakannya dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya kepada nabi Elia itu. Maka dihimpunkan oleh Yehu segenap orang banyak itu, lalu katanya kepadanya: Adapun raja Akhab berbuat ibadat kepada Baal itu ada kurangnya juga, bahwa Yehu hendak berbuat ibadat kepadanya terlebih banyak. Maka sebab itu panggillah olehmu akan segala nabi Baal dan segala hambanya dan segala ajar-ajarnya datang menghadap aku, seorangpun jangan kurang, karena aku hendak membuat suatu korban besar bagi Baal; barangsiapa tiada hadir, ia itu tiada akan hidup lagi. Adapun perbuatan Yehu demikian dengan tipu daya juga, supaya dapat dibunuhnya akan segala hamba Baal itu. Setelah itu, maka kata Yehu: Sucikanlah bagi Baal suatu hari raya. Maka dicanangkan oranglah akan dia. Dan lagi utusanlah Yehu kepada segenap bangsa Israel, sehingga datanglah segala hamba Baal, seorangpun tiada ketinggalan yang tiada datang, maka sekaliannya itu masuklah ke dalam kuil Baal, sehingga penuhlah kuil Baal itu dari pada ujungnya satu datang kepada ujungnya yang lain. Lalu kata Yehu kepada orang yang memerintahkan gedung pakaian: Bawalah olehmu ke luar pakaian akan segala hamba Baal itu. Maka dikeluarkanlah pakaian akan mereka itu sekalian. Maka datanglah Yehu serta dengan Yonadab bin Rekhab, lalu masuk ke dalam kuil Baal; maka katanya kepada segala hamba Baal itu: Periksalah baik-baik, jangan di sini sertamu ada salah seorang dari pada segala hamba Tuhan, melainkan hamba Baal sahaja. Maka setelah sudah mereka itu sekalian masuk ke dalam hendak mempersembahkan korban sembelihan dan korban bakaran, ditaruh Yehu akan delapan puluh orang di luar, serta katanya: Jikalau kiranya seorang juapun luput dari pada segala orang yang telah kuserahkan kepada tanganmu ini, niscaya nyawamu seorang akan ganti nyawanya. Maka sesungguhnya baharu sudah dipersembahkan oranglah korban bakaran itu, lalu kata Yehu kepada segala biduanda dan panglima itu: Marilah masuk, bunuhlah mereka itu, seorang juapun jangan luput. Maka dibunuhnyalah mereka itu sekalian dengan mata pedang dan dibuang oleh segala biduanda dan panglima akan dia, kemudian masuklah mereka itu ke dalam segala kubat kuil Baal itu, dibawanya keluar dari dalam kuil Baal akan segala patung yang terdiri di dalamnya, dan dibakarnya habis akan dia. Dan lagi dirobohkannyalah patung Baal yang terdiri di situ dan dibongkarnya kuil Baal, dijadikannya longkang sampai kepada hari ini. Demikianlah peri dibinasakan Yehu akan Baal dari antara orang Israel. Tetapi dari pada menurut dosa Yerobeam bin Nebat, yang sudah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa itu, tiada Yehu menjauhkan dirinya, yaitu dari pada anak lembu keemasan yang di Bait-el dan yang di Dan. Maka firman Tuhan kepada Yehu: Sebab baiklah perbuatanmu dan sebab engkau telah berbuat barang yang benar kepada pemandangan-Ku dan telah kausampaikan kepada orang isi istana Akhab segala niat hati-Ku, maka anakmu laki-laki akan bersemayam di atas takhta kerajaan Israel sampai gilir yang keempat: Tetapi tiada Yehu tetap berjalan menurut taurat Tuhan, Allah orang Israel, dengan segenap hatinya, karena tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam, yang telah menyuruhkan orang Israelpun berbuat dosa. Maka pada zamannya juga Tuhan mulai mengurangi orang Israel, karena dialahkan Hazael akan mereka itu pada segala perhinggaan tanah Israel, pada Yarden sebelah matahari terbit, seluruh benua Gilead dan tanah orang Gad dan Rubin dan Manasye dari pada Aroer yang pada tepi sungai Arnon, dan lagi Gilead dan Bazan. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yehu dan segala sesuatu yang telah dibuatnya dan segala kuasanya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka raja Yehupun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda di Samaria, dan Yoahaz, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun segala hari raja Yehu kerajaan atas orang Israel di Samaria, ia itu dua puluh delapan tahun lamanya.
Pasal 11. Bermula, maka Atalia, bunda Ahazia, apabila dilihatnya anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia, lalu dibunuhnya akan segala anak cucu baginda. Tetapi oleh Yoseba, anak perempuan baginda raja Yoram, adinda Ahazia itu, diangkat akan Yoas, putera Ahazia, dibawanya akan dia curi-curi dari antara segala putera baginda yang dibunuh itu, lalu ditaruhnya akan dia dalam bilik peraduan serta dengan pengasuhnya, disembunyikannya dia dari pada Atalia, supaya jangan iapun dibunuh. Maka adalah ia tersembunyi sertanya di dalam kaabah enam tahun lamanya sementara Atalia memerintahkan negeri. Maka pada tahun yang ketujuh disuruh Yoyada panggil segala penghulu atas orang seratus dan segala biduanda, lalu dibawanya akan mereka itu sertanya masuk ke dalam kaabah Tuhan dan berjanji-janjianlah ia dengan mereka itu, disuruhnya mereka itu bersumpah setia dalam kaabah Tuhan, lalu ditunjuknya kepada mereka itu putera baginda. Maka berpesanlah ia kepada mereka itu, katanya: Inilah perkara yang hendak kamu perbuat: bahwa sepertiga kamu, yang masuk pada hari sabat itu, hendaklah menunggui istana baginda; dan sepertiga hendaklah pada pintu gerbang Tsur, dan sepertiga pula pada pintu gerbang dibalik tempat biduanda, tetapi akan pengawalan istana baginda itu hendaklah kamu lakukan ganti-berganti. Dan dua bahagian kamu, segala orang yang keluar pada hari sabat itu, hendaklah menunggui kaabah Tuhan hampir dengan baginda. Dan hendaklah kamu mengelilingi baginda dari pada segala pihak, masing-masing dengan senjata pada tangannya, maka barangsiapa yang menetas baris laskar itu, ia itu akan mati dibunuh; hendaklah kamu menyertai akan baginda apabila baginda keluar dan apabila baginda masuk. Hata, maka oleh segala penghulu atas orang seratus itu dibuatlah seperti segala pesan imam Yoyada, diambilnya masing-masing akan orangnya yang masuk pada hari sabat serta dengan segala orang yang keluar pada hari sabat, lalu datanglah mereka itu kepada imam Yoyada. Maka oleh imam itu diberikan kepada segala penghulu atas orang seratus itu segala lembing dan perisai yang dari pada raja Daud dan yang di dalam kaabah Tuhan. Maka segala biduanda itupun berdirilah masing-masing dengan senjatanya pada tangannya, dari pada sebelah kanan kaabah itu datang kepada sebelah kirinya, yaitu di antara mezbah dengan kaabah, keliling baginda. Maka dikeluarkannya baginda, dikenakannya makota pada kepalanya dan assyahadat itu diberikannya kepada tangannya, dijadikannya ia raja dan disiramnya, lalu mereka itu sekalian bertepuk-tepuk tangan dengan sambil soraknya: Berbahagialah kiranya baginda tuanku! Demi didengar oleh Atalia bunyi suara segala biduanda dan orang banyak itu, maka datanglah ia mendapatkan orang banyak itu dalam kaabah Tuhan. Maka dilihatnya bahwasanya baginda adalah berdiri dekat dengan tiang sebagaimana adat, dan segala penghulu serta dengan nafirinyapun hadir dengan baginda dan segala orang negeripun bersuka-sukaanlah sambil meniup nafirinya, lalu Ataliapun mencarik-carikkan pakaiannya sambil berseru: Adalah khianat, khianat! Maka disuruh imam Yoyada akan segala penghulu atas orang seratus, yaitu segala panglima tentara, katanya: Bawalah akan dia keluar, di tengah-tengah barisan, dan barangsiapa yang mengikut dia, bunuhlah akan dia dengan pedang, karena kata imam: Janganlah ia dibunuh dalam kaabah Tuhan. Maka ditangkap mereka itu akan dia, lalu iapun berjalanlah ke istana baginda pada jalan segala kuda dan di sanalah iapun dibunuh. Maka dibuatlah oleh Yoyada suatu perjanjian antara Tuhan dengan raja dan dengan orang banyak itu, supaya mereka itu menjadi umat Tuhan, dan lagi antara baginda dengan orang banyak itu. Setelah itu, maka masuklah segala orang negeri itu ke dalam kuil Baal, dibongkarnya, dan segala mezbahnya dan patungnyapun dipecahkannya baik-baik, dan Matan, ajar-ajar Baal itu, dipalunya sampai ia mati di hadapan mezbah. Maka oleh imam diperintahkan pekerjaan jawatan di dalam kaabah Tuhan; dan diambilnya akan segala penghulu atas orang seratus dan akan segala penjawat istana dan biduanda dan akan segala orang negeri itu, lalu dibawanya akan baginda turun dari dalam kaabah Tuhan, maka datanglah mereka itu dari pada jalan pintu biduanda ke istana baginda, lalu bersemayamlah baginda di atas takhta kerajaan. Maka segala anak bumipun bersuka-sukaanlah dan segala orang isi negeripun bersentosalah, setelah sudah dibunuhnya akan Atalia dengan pedang di dalam istana baginda. Adapun raja Yoas itu pada masa ia naik raja umurnya tujuh tahun.
Pasal 12. Maka pada tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Yehu, naiklah Yoas raja dan kerajaanlah ia di Yeruzalem empat puluh tahun lamanya; maka nama bunda baginda itu Zibia dari Birsyeba. Maka dibuat raja Yoas barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seumur hidupnya, yaitu barang yang diajarkan imam Yoyada akan dia. Sahaja segala panggung itu tiada dilalukan, melainkan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Maka titah raja Yoas kepada segala imam: Adapun segala uang barang-barang yang disucikan, yang dibawa masuk ke dalam rumah Tuhan, yaitu uang segala orang yang masuk bilangan, dan uang nilaian segala jiwa, dan segala uang dari pada niat hati orang yang hendak membawa dia ke dalam rumah Tuhan, ia itu hendaklah diambil oleh imam-imam, masing-masing dari pada kekenalannya, dan dengan dia juga hendaklah dibaikinya barang yang rusak pada rumah, apa-apa rusakpun baik yang didapatinya. Tetapi sesungguhnya pada masa usianya baginda raja Yoas dua puluh tiga tahun, maka belum dibaiki segala imam akan pecah-pecahan rumah itu. Sebab itu dipanggil baginda raja Yoas akan imam Yoyada dan akan segala imam, lalu titah baginda kepadanya: Mengapa maka tiada kamu membaiki pecah-pecahan rumah? Sekarangpun jangan lagi kamu mengambil uang dari pada segala kekenalanmu, melainkan berikanlah dia akan membaiki rumah yang rusak itu. Maka sukalah segala imam akan tiada lagi mengambil uang dari pada orang banyak itu dan lagi akan tiada membaiki pecah-pecahan rumah. Maka oleh imam Yoyada diambil akan sebuah peti, dibubuhnya lobang pada papan tutupnya, lalu ditaruhnya akan peti itu pada sebelah kanan mezbah, di tempat orang masuk ke dalam rumah Tuhan; maka segala imam yang menunggui ambang pintu itu membubuh dalam peti itu segala uang yang dibawa orang ke rumah Tuhan itu. Setelah dilihatnya adalah banyak uang di dalam peti itu, datanglah seorang jurutulis baginda serta dengan imam besar, lalu dibubuhnya segala uang itu dalam pundi-pundi dan dibilangnya akan segala uang yang terdapat dalam rumah Tuhan itu. Setelah ditimbang baik-baik diserahkannya uang itu kepada tangan segala pengerah yang memerintahkan pekerjaan rumah Tuhan, maka mereka inipun mengupah segala tukang kayu dan orang pandai yang mengerjakan rumah Tuhan, dan lagi segala tukang batu dan pemahat batu dan akan membeli kayu dan batu yang terpahat, akan membaiki pecah-pecahan rumah Tuhan dan akan segala sesuatu yang patut dibelanjakan karena rumah itu, supaya ia itu dibaiki. Tetapi tiada juga diperbuat dari padanya akan rumah Tuhan pinggan perak dan penyepit dan bokor percikan dan nafiri atau barang sesuatu benda emas perak dari pada uang yang dibawa ke rumah Tuhan itu. Melainkan diberikannya kepada orang yang mengerjakan pekerjaan itu dan dengan dia juga dibaikinya rumah Tuhan. Dan tiada mereka itu berkira-kira dengan orang yang diserahkannya uang itu kepada tangannya akan memberikan dia kepada orang yang mengerjakan pekerjaan itu, karena mereka itu kepercayaan adanya. Adapun uang persembahan karena salah dan uang persembahan karena dosa itu, ia itu tiada dibawa masuk ke dalam rumah Tuhan, karena semuanya itu bagi segala imam. Hata, maka kemudian dari pada itu berangkatlah Hazael, raja benua Syam, pergi memerangi negeri Gat, maka dialahkannya, lalu berpalinglah Hazael mukanya hendak mendatangi Yeruzalempun. Tetapi oleh Yoas, raja orang Yehuda, diambil akan segala benda kesucian yang telah disucikan oleh Yosafat dan Yoram dan Ahazia, yaitu nenek moyangnya dan raja-raja orang Yehuda dahulu, dan lagi akan segala benda yang disucikan oleh baginda sendiri dan akan segala emas yang terdapat di antara segala mata benda rumah Tuhan dan dalam istana baginda, lalu dikirimkannya kepada Hazael, raja benua Syam, maka sebab itu undurlah ia dari Yeruzalem. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka segala hambanyapun mendurhakalah dan bermufakatlah, lalu dibunuhnya akan raja Yoas di dalam rumah Milo, di tempat orang turun ke Sila; karena oleh Yozakhar bin Simeat dan Yozabad bin Somer, hambanya, dipalu akan baginda, sehingga matilah ia, lalu dikuburkannya baginda pada sisi nenek moyangnya dalam negeri Daud; maka Amazia puteranyapun naik raja akan gantinya.
Pasal 13. Sebermula, maka pada tahun yang kedua puluh tiga dari pada kerajaan Yoas bin Ahazia atas orang Yehuda, naiklah Yoahaz bin Yehu raja atas orang Israel di Samaria, maka kerajaanlah ia tujuh belas tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, karena diturutnya segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, tiada dijauhkannya dirinya dari padanya. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan orang Israel, diserahkan-Nya mereka itu kepada tangan Hazael, raja benua Syam, dan kepada tangan Benhadad bin Hazael pada segala hari itu. Tetapi raja Yoahazpun meminta doa kepada Tuhan dengan segala yakin hatinya, maka Tuhanpun mendengar akan dia, karena dilihat-Nya sengsara orang Israel, yang dianiayakan oleh raja benua Syam. Maka dikaruniakan Tuhan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka itu keluar dari dalam tangan orang Syam, lalu duduklah segala bani Israel dalam kemah-kemahnya seperti dahulu. Tetapi tiada juga dijauhkannya dirinya dari pada dosa orang isi istana Yerobeam, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, melainkan diturutnya juga dan hutan-hutan itupun tinggal terdiri di Samaria. Maka sebab itu tiada ditinggalkannya rakyat bagi Yoahaz melainkan orang berkendaraan lima puluh orang dan rata sepuluh buah dan orang yang berjalan kaki sepuluh ribu, karena yang lain itu sudah dibunuh oleh raja benua Syam, yang sudah mengirik akan dia seperti lebu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoahaz dan segala perbuatannya dan kuasanya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka raja Yoahazpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan dia di Samaria, maka Yoas puteranyapun naik raja akan gantinya. Maka pada tahun yang ketiga puluh tujuh dari pada kerajaan Yoas atas orang Yehuda, naiklah Yoas bin Yoahaz raja atas orang Israel di Samaria, maka kerajaan ia enam belas tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israelpun berbuat dosa, melainkan diturutnya juga. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya dan kuasanya dalam berperang dengan Amazia, raja orang Yehuda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka raja Yoaspun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu bersemayamlah Yerobeam di atas takhta kerajaannya. Maka raja Yoaspun dikuburkan di Samaria pada sisi segala raja marhum orang Israel. Bermula, maka pada masa Elisa sakit, yaitu dengan penyakit yang menyebabkan matinya, turunlah Yoas, raja orang Israel, akan melawat dia, maka menangislah baginda di hadapannya serta katanya: Ya bapaku, ya bapaku! rata orang Israel serta dengan orang berkendaraannya. Maka kata Elisa kepadanya: Ambillah busur serta dengan anak panahnya. Maka diambilnyalah busur dengan anak panahnya. Lalu kata Elisa kepada baginda raja orang Israel: Kenakanlah tanganmu kepada busur itu. Maka dikenakannyalah; lalu ditumpangkan Elisa tangannya pada tangan baginda, sambil katanya: Bukakanlah tingkap yang arah ke timur. Maka dibukakannyalah. Lalu kata Elisa: Panahkanlah. Maka dipanahkannyalah. Maka kata Elisa: Ia itulah anak panah pertolongan Tuhan, dan anak panah kelepasan dari pada orang Syam, karena orang Syam itu akan kaualahkan kelak di Afek, sehingga binasalah mereka itu. Setelah itu maka katanya: Ambillah olehmu akan anak panah itu. Maka diambilnyalah akan dia. Lalu katanya kepada baginda raja orang Israel: Palulah dengan dia kepada bumi. Maka dipalunyalah sampai tiga kali, lalu berhenti. Maka aziz Allah itu sangat amarah akan baginda, serta katanya: Jikalau kiranya sudah engkau palu lima enam kali, niscaya kemudian engkau mengalahkan orang Syam sampai binasa mereka itu, tetapi sekarang engkau akan mengalahkan orang Syam itu hanya tiga kali jua. Hata, maka matilah Elisa, lalu dikuburkan oranglah akan dia. Maka pada masa itu adalah beberapa pasukan orang Moab yang penyamun masuk ke dalam negeri itu, yaitu pada masa ganti musim. Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang anu, tiba-tiba terlihatlah mereka itu akan suatu pasukan, lalu dicampakkannya orang mati itu ke dalam kubur Elisa, maka baharu orang mati itu dimasukkan ke dalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri. Bermula, maka oleh Hazael, raja benua Syam itu, dianiayakan orang Israel sepanjang umur hidup Yoahaz, tetapi dikasihani Tuhan akan mereka itu dan disayangkan-Nya mereka itu, lalu berpalinglah Ia diri-Nya kepadanya, yaitu oleh karena perjanjian-Nya dengan Ibrahim, Ishak dan Yakub, tiada Ia mau membinasakan atau membuang mereka itu dari hadapan-Nya, sampai sekarang. Hata, maka mangkatlah Hazael, raja benua Syam, lalu Benhadad, puteranya, naik raja menggantikan baginda. Maka oleh Yoas bin Yoahaz dirampas pula dari pada kuasa Benhadad bin Hazael segala negeri yang telah ditawannya dengan berperang dari dalam kuasa Yoahaz, ayahanda baginda, maka dialahkan raja Yoas akan dia sampai tiga kali dan dipulangkannya segala negeri itu kepada orang Israel.
Pasal 14. Sebermula, maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Yoas bin Yoahaz atas orang Israel, naiklah Amazia bin Yoas raja atas orang Yehuda. Umurnya lima likur tahun pada masa ia naik raja, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem dua puluh sembilan tahun lamanya; adapun nama bunda baginda itu Yoadan, dari Yeruzalem. Maka oleh bagindapun dibuat barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan seperti perbuatan Daud, moyangda baginda, melainkan dalam semuanya adalah perbuatannya seperti perbuatan Yoas, ayahanda baginda. Sahaja segala panggung juga tiada dilalukan, melainkan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Hata, setelah tetaplah kerajaan itu dalam tangan baginda, maka dibunuh baginda akan segala hambanya yang sudah membunuh ayahanda baginda, raja marhum itu. Tetapi tiada dibunuh oleh baginda akan anak-anak orang pembunuh itu, yaitu setuju dengan firman Tuhan yang tersebut dalam kitab taurat Musa, bunyinya: Janganlah bapanya mati dibunuh serta dengan anak-anaknya, dan janganlah anak-anakpun mati dibunuh serta dengan bapanya, melainkan masing-masing hendaklah mati dibunuh karena sebab dosa dirinya. Maka dialahkan baginda akan orang Edom di Lembah-Masin, selaksa orang banyaknya dan dialahkannya negeri Sela dengan berperang, lalu dinamainya akan dia Yoktiel, datang kepada hari ini. Maka pada masa itu disuruhkan Amazia beberapa utusan kepada Yoas bin Yoahaz bin Yehu, raja orang Israel, mengatakan: Mari kita berpandangan muka. Tetapi disuruhkan Yoas, raja orang Israel, utusan kepada Amazia, raja orang Yehuda, mengatakan: Bahwa pokok onak yang di atas Libanon itu menyuruhkan utusan kepada pohon kayu araz yang di atas Libanonpun, mengatakan: Berikan apalah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki akan isterinya, maka pada ketika itu adalah margasatwa yang di atas Libanon itu berjalan lalu, dipijak-pijaknya akan pokok onak itu. Bahwa engkau sudah mengalahkan orang Edom itu sama sekali, sebab itu bermegah-megahlah hatimu, tetapi taruhlah akan kepujian itu bagi dirimu dan tinggallah dalam istanamu; mengapa gerangan engkau hendak memasukkan dirimu ke dalam perang yang jahat lalu mendapat celaka, baik engkau baik segala orang Yehudapun sertamu? Tetapi Amazia tiada mau dengar; sebab itu berangkatlah Yoas, raja orang Israel, sehingga baik ia baik Amazia, raja orang Yehuda, keduanya berpandangan muka di Bait-Semes, yang di tanah Yehuda itu. Maka orang Yehudapun dialahkan di hadapan orang Israel, lalu larilah mereka itu, masing-masing ke kemahnya. Maka ditawanilah oleh Yoas, raja orang Israel, akan Amazia bin Yoas, raja orang Yehuda, di Bait-Semes, lalu dibawanya akan dia ke Yeruzalem, dan dipecahkannya sepotong pagar tembok Yeruzalem dari pada pintu gerbang Efrayim sampai kepada pintu gerbang Penjuru itu, empat ratus hasta panjangnya. Maka diambilnya akan segala emas perak dan segala perkakasan yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam khazanah istana baginda, dan lagi akan beberapa orang sandera, lalu pulanglah ia ke Samaria. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya dan kuasanya dan perihal perangnya dengan Amazia, raja orang Yehuda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Maka raja Yoaspun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu iapun dikuburkan di Samaria pada sisi raja-raja orang Israel, maka Yerobeam, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Maka Amazia bin Yoas, raja orang Yehuda itu, hidup lagi kemudian dari pada mati Yoas bin Yoahaz, raja orang Israel, lima belas tahun lamanya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Amazia, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka orangpun bermufakatlah hendak mendurhaka kepadanya di Yeruzalem, lalu larilah baginda ke Lakhis, tetapi disuruhnya orang mengusir akan baginda sampai ke Lakhis, lalu dibunuhnya akan baginda di sana. Maka dibawanya akan dia termuat di atas kuda, lalu bagindapun dikuburkan di Yeruzalem, dalam negeri Daud pada sisi nenek moyangnya. Maka oleh segenap bangsa Yehuda diambil akan Azaria, yang pada masa itu enam belas tahun umurnya, dijadikannya raja akan ganti Amazia, ayahanda baginda. Maka bagindapun meneguhkan Elat, dikembalikannya negeri itu kepada orang Yehuda, kemudian dari pada mangkat raja beradu dengan segala nenek moyangnya. Maka pada tahun yang kelima belas dari pada kerajaan Amazia bin Yoas atas orang Yehuda, naiklah raja di Samaria Yerobeam bin Yoas atas orang Israel; maka kerajaanlah ia empat puluh satu tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka ia juga yang membetulkan pula perhinggaan negeri Israel, dari pada tempat yang masuk ke Hamat sampai ke Tasik yang di padang, setuju dengan firman Tuhan, Allah orang Israel, yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Yona bin Amitai, hamba-Nya, yaitu seorang nabi dari Gat-hefir. Karena sudah dilihat Tuhan kesukaran orang Israel itu pahit sangat adanya, sehingga tiada lagi orang yang terkurung atau yang tertinggal dan tiada pula seorang penolong pada orang Israel. Maka tiada juga firman Tuhan hendak menghapuskan nama orang Israel dari bawah langit, melainkan ditolong-Nya akan mereka itu dengan tangan Yerobeam bin Yoas itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yerobeam, dan segala perbuatannya dan kuasanya dan perihal perangnya dan bagaimana dikembalikannya Damsyik dan Hamat dari Yehuda kepada orang Israel, bukankah sekalian itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Hata, maka raja Yerobeampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, yaitu raja-raja marhum orang Israel, lalu Zakharia, puteranya, naik raja akan gantinya.
Pasal 15. Bermula, maka pada tahun yang kedua puluh tujuh dari pada kerajaan Yerobeam atas orang Israel, naiklah raja Azarya bin Amazia atas orang Yehuda. Maka pada masa ia naik raja umurnya enam belas tahun dan kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh dua tahun lamanya; maka nama bunda baginda itu Yekholya dari Yeruzalem. Maka dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan Amazia, ayahanda baginda. Melainkan segala panggung itu tiada juga dilalukan; orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Maka disiksakan Tuhan akan baginda, sehingga bagindapun kena penyakit kusta datang kepada hari mangkatnya, sebab itu duduklah baginda dalam rumah perasingan, maka Yotam, putera baginda dan pemerintah istana itu, lalu memerintahkan segala orang isi negeri. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Azarya dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka raja Azaryapun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyang baginda di dalam negeri Daud, maka Yotam, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun pada tahun yang ketiga puluh delapan dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda kerajaanlah Zakharia bin Yerobeam atas orang Israel di Samaria enam bulan lamanya, maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti perbuatan segala nenek moyangnya, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka bermufakatlah Salum bin Yabesy hendak mendurhaka, lalu ditikamnya akan baginda di hadapan orang banyak, dibunuhnya baginda, lalu iapun naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Zakharia, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka demikianpun firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dahulu kepada Yehu, bunyinya: Bahwa dari pada anakmu akan duduk di atas takhta kerajaan Israel sampai gilir yang keempat; maka demikianpun jadilah. Adapun Salum bin Yabesy itu naik raja pada tahun yang ketiga puluh sembilan dari pada kerajaan Uzia atas orang Yehuda, maka kerajaanlah ia di Samaria hanya sebulan lamanya, karena Menahim bin Gadipun berangkat dari Tirza, serta sampailah ia ke Samaria ditikamnya Salum bin Yabesy, dibunuhnya akan dia di Samaria, lalu ia naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Salum dan fakat yang diadakannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada masa itu dialahkan Menahim akan negeri Tifsa, dibunuhnya segala orang isinya dan yang duduk dijajahannya, mulai dari Tirza; adapun tiada dibukai oleh mereka itu pintu gerbangnya akan dia, maka itulah sebabnya dibunuhnya mereka itu dan dibelahkannya segala perempuan mereka itu yang dalam mengandung. Adapun pada tahun yang ketiga puluh sembilan dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah raja Menahim bin Gadi atas orang Israel, dan kerajaanlah ia di Samaria sepuluh tahun lamanya. Maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sepanjang umur hidupnya tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka pada zamannya datanglah Pul, raja benua Asyur, menyerang negeri, tetapi diberikan Menahim seribu talenta perak kepada Pul, supaya dibantunya akan dia pada meneguhkan kerajaan itu dalam tangannya. Adapun segala uang itu diambil oleh Menahim dari pada orang Israel, yaitu dari pada segala orang yang sangat kaya, hendak memberikan dia kepada raja benua Asyur, dari pada tiap-tiap orang lima puluh syikal perak, lalu pulanglah raja benua Asyur, tiada tinggal lagi dalam negeri itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Menahim dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Hata, maka Menahimpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu Pekahya, puteranya, naiklah raja akan gantinya. Pada tahun yang kelima puluh dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah Pekahya bin Menahim raja atas orang Israel, Maka kerajaanlah ia di Samaria dua tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka oleh Pekah bin Remalya, panglima perangnya, diadakan suatu fakat hendak mendurhaka kepadanya, ditikamnya baginda di Samaria dalam maligai istana baginda, yaitu Pekah dan Argob dan Arye dan lima puluh orang dari bani Gileadipun sertanya; demikianlah dibunuhnya baginda, lalu ia naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Pekahya dan segala perbuatannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada tahun yang kelima puluh dua dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah Pekah bin Remalya atas orang Israel dan kerajaanlah ia di Samaria dua puluh tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka pada zaman Pekah, raja orang Israel, datanglah Tijlat-Pilezar, raja benua Asyur, dialahkannya negeri Iyon dan Abel-Bait-Maakha dan Yanoah dan Kedes dan Hazor dan Gilead dan Galilea dan segala negeri Naftali, dipindahkannya segala orang isinya ke Asyur. Maka oleh Hosea bin Ela diadakan suatu fakat melawan Pekah bin Remalya, ditikamnya dan dibunuhnya akan dia, lalu naiklah ia raja akan gantinya pada tahun yang kedua puluh dari pada kerajaan Yotam bin Uzia. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Pekah dan segala perbuatannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Pekah bin Remalya atas orang Israel, naiklah Yotam bin Uzia raja atas orang Yehuda. Adapun umurnya tatkala ia naik raja itu lima likur tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Yerusa, anak Zadok. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan Uzia, ayahanda baginda, demikianpun perbuatan baginda. Melainkan segala panggung tiada dilalukan, dan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu; maka baginda juga yang membuat pintu yang tinggi itu pada rumah Tuhan. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yotam dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka pada zaman itu mulailah Tuhan menyuruhkan Rezin, raja benua Syam, dan Pekah bin Remalya ke dalam negeri Yehuda. Hata, maka raja Yotampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, moyangda baginda, maka Akhaz, putera baginda, naik raja akan gantinya.
Pasal 16. Bermula, maka pada tahun yang ketujuh belas dari pada kerajaan Pekah bin Remalya, naiklah Akhaz bin Yotam raja atas orang Yehuda. Adapun umur Akhaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya, dan tiada dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, Allahnya, seperti Daud, moyangda baginda; karena berjalanlah ia pada jalan raja-raja orang Israel, bahkan, dijalankannya lagi anaknya terus dari pada api, seperti perbuatan kebencian orang kafir, yang sudah dihalaukan oleh Tuhan dari hadapan bani Israel. Tambahan pula dipersembahkannya korban dan dibakarnya dupa di atas panggung dan di atas bukit dan lagi di bawah segala pohon kayu yang hijau-hijau. Maka pada masa itu berangkatlah Rezin, raja benua Syam, dan Pekah bin Remalya, raja orang Israel, ke Yeruzalem hendak berperang, maka dikepungnya akan Akhaz, tetapi tiada dapat dialahkannya negerinya. Maka pada masa itu juga dikembalikan Rezin, raja Syam, akan Elat kepada benua Syam dan dihalaukannya orang Yehuda itu dari Elat, maka datanglah orang Syam ke Elat, lalu duduklah di sana sampai kepada hari ini. Maka disuruhkan raja Akhaz beberapa utusan pergi menghadap Tijlat-Pilezar, raja benua Asyur, serta sembahnya: Bahwa beta ini hamba tuan dan anak tuan; hendaklah kiranya tuan datang melepaskan beta dari pada tangan raja benua Syam dan dari pada tangan raja orang Israel, yang sudah berangkat hendak berperang dengan beta. Maka diambil Akhaz akan segala emas perak yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana baginda, dihantarkannya hadiah kepada raja benua Asyur itu. Maka diluluskan raja benua Asyur akan kehendak baginda, karena raja benua Asyur itu berangkat lalu menyerang negeri Damsyik, dialahkannya dan dibawanya akan orang isinya tertawan ke Kir dan dibunuhnya Rezin. Maka pada masa itu berjalanlah baginda raja Akhaz ke Damsyik pergi berjumpa dengan Tijlat-Pilezar, raja Asyur, maka di Damsyik itu dilihatnya sebuah mezbah, lalu dikirim raja Akhaz akan gambar yang serupa dengan mezbah dan segala perbuatannya itu kepada imam Uria. Maka imam Uriapun memperbuatlah sebuah mezbah serupa dengan segala sesuatu yang dikirim raja Akhaz dari Damsyik itu, demikianlah dibuat imam Uria dahulu dari pada pulang raja Akhaz dari Damsyik. Setelah baginda sudah pulang dari Damsyik, dilihat baginda akan mezbah itu, lalu datanglah baginda hampir kepada mezbah itu, dipersembahkannya korban di atasnya, dan dinyalakannya korban bakarannya dan persembahan makanannya dan dicucurkannya persembahan minumannya dan dipercikkannya darah korban syukurnya kepada mezbah itu. Maka adapun mezbah tembaga yang di hadapan hadirat Tuhan itu disuruhnya bawa lagi ke hadapan, jauh lagi dari rumah itu, dari antara mezbah dengan rumah Tuhan, ditaruhnya akan dia pada sisi mezbah itu arah ke utara. Maka berpesanlah baginda raja Akhaz kepada imam Uria, titahnya: Di atas mezbah besar itu bakarlah olehmu akan korban bakaran pagi dan persembahan makanan petang dan akan korban bakaran dan persembahan makanan baginda dan akan korban bakaran dan persembahan makanan segala orang isi negeri dan segala persembahan makanan mereka itu dan segala persembahan minuman mereka itu, dan percikkanlah kepadanya segala darah korban bakaran dan segala darah korban sembelihan, tetapi mezbah tembaga itulah bagiku akan menyelidik. Maka oleh imam Uria dibuat sekalian itu seturut pesan baginda raja Akhaz. Maka dikerat oleh raja Akhaz akan segala birai pelapik dan dilalukannya segala tempat pembasuh dari atasnya, dan kolam itupun disuruhnya turunkan dari atas lembu tembaga, yang dibawanya, disuruhnya taruh pada dasar batu. Dan lagi serambi sabat, yang telah dibuat orang pada rumah itu dan pintu raja yang di luar dilalukannya dari pada rumah Tuhan oleh karena sebab raja Asyur itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Akhaz dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka Akhazpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya lalu bagindapun dikuburkan pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, maka Hizkia, puteranya, lalu naik raja akan gantinya.
Pasal 17. Bermula, maka pada tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Akhaz atas orang Yehuda, naiklah Hosea bin Ela raja atas orang Israel, maka kerajaanlah ia di Samaria sembilan tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan seperti segala raja orang Israel yang dahulu dari padanya. Maka Salmanesar, raja benua Asyur, datang memerangi dia, maka Hoseapun takluklah kepadanya, sehingga dibayarnya upeti kepadanya. Tetapi didapati raja Asyur akan hal Hosea sudah mengadakan suatu fakat, karena telah disuruhkannya utusan kepada So, raja Mesir, dan tiada dibayarnya upeti kepada raja Asyur, seperti biasa pada tiap-tiap tahun, maka sebab itu dikurungkan raja Asyur akan dia dan dibelenggukannya dalam penjara. Karena raja Asyur sudah berjalan melalui segala negeri datang menyerang Samaria, lalu dikepungnya akan dia tiga tahun lamanya. Maka pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Hosea dialahkan raja Asyur akan Samaria, dipindahkannya orang Israel itu ke negeri Asyur, disuruhnya mereka itu duduk di Halah dan di Habor dan pada tepi sungai Gozan dan dalam negeri-negeri Medi. Karena telah jadi bahwa bani Israel sudah berbuat dosa kepada Tuhan, Allahnya, yang telah membawa akan mereka itu naik dari Mesir, dari bawah tangan Firaun, raja Mesir, maka mereka itu sudah berbuat ibadat kepada dewa-dewa, dan menurut adat-adat orang kafir, yang telah dihalaukan Tuhan dari hadapan bani Israel dan adat-adat yang diadakan oleh raja-raja orang Israel. Maka dengan pura-pura berbuat baik dibuat bani Israel beberapa perkara yang tiada patut kepada Tuhan, Allahnya, dan didirikannya panggung dalam segala negerinya, dari pada menara orang pengawal datang kepada segala negeri yang berkota benteng. Maka didirikannya bagi dirinya beberapa tiang berhala dan hutan di atas segala bukit yang tinggi dan di bawah segala pohon kayu yang hijau. Maka di sanalah dibakarnya dupa di atas segala panggung, sama seperti segala orang kafir, yang sudah dihalaukan Tuhan dari hadapan mereka itu; dan dibuatnya beberapa perkara yang jahat akan membangkitkan murka Tuhan. Maka mereka itu sudah berbuat ibadat kepada segala berhala tahi, yang ada firman Tuhan akan halnya, demikian bunyinya: Janganlah kamu berbuat perkara begitu. Maka Tuhan sudah berfirman kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan lidah segala nabi-Nya dan dengan lidah segala penilik, bunyinya: Tobatlah kamu dari pada segala jalanmu yang jahat itu dan peliharakanlah segala hukum undang-undang-Ku menurut segenap taurat, firman-Ku kepada nenek moyangmu, dan yang telah Kusampaikan kepadamupun dengan tangan segala hamba-Ku, yaitu segala nabi-nabi. Tetapi tiada mereka itu mau dengar, melainkan ditegarkannya tengkuknya, seperti tengkuk segala nenek moyangnya, yang tiada percaya akan Tuhan, Allahnya; dicelakannya hukum undang-undang-Nya dan perjanjian yang telah didirikan Tuhan dengan nenek moyang mereka itu, dan segala firman yang telah disampaikan-Nya kepada mereka itu, dan kelakuan mereka itu menurut perkara yang sia-sia, sehingga mereka itu sendiripun menjadi sia-sia belaka, dan diturutnya adat segala bangsa yang duduk keliling mereka itu, yang ada firman Tuhan akan halnya, janganlah kiranya kelakuan mereka itu seperti bangsa itu. Bahkan, ditinggalkannya segala firman Tuhan, Allahnya, diperbuatnya akan dirinya patung tuangan, yaitu anak lembu dua ekor, dan diperbuatkannya beberapa hutan-hutan dan mereka itu menyembah sujud kepada segala tentara di langit dan berbuat bakti kepada Baal. Tambahan pula dijalankannya anak-anaknya laki-laki dan perempuan terus dari pada api dan diadakannya tenungan dan diselidiknya pesona seranah, dan dijualnya dirinya akan berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan hendak membangkitkan murka-Nya. Maka sebab itu sangatlah murka Tuhan akan orang Israel, sehingga dilalukan-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya; tiada yang tertinggal lagi melainkan suku Yehuda sendiri jua. Maka orang Yehudapun tiada memeliharakan firman Tuhan, Allahnya, melainkan mereka itupun menurut adat-adat orang Israel, yang telah diadakannya. Maka sebab itu dibuang Tuhan akan segala bani Israel, disiksakan-Nya mereka itu dan diserahkan-Nya mereka itu kepada tangan orang penjarah, sehingga sudah ditolak-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya. Maka sudah diceraikan-Nya juga orang Israel dari pada istana Daud, sehingga mereka itu setuju berajakan Yerobeam bin Nebat; maka Yerobeam juga yang menyebabkan orang Israel menjadi murtad kepada Tuhan dan disuruhnya mereka itu berbuat dosa yang sangat besar. Maka orang Israelpun menurutlah segala dosa Yerobeam, yang telah diperbuatnya, tiada mereka itu menjauhkan dirinya dari padanya, sehingga dilalukan Tuhan akan orang Israel dari hadapan hadirat-Nya, setuju dengan segala firman yang telah dikatakan-Nya dahulu dengan lidah segala hamba-Nya, yaitu segala nabi-nabi; maka sebab itu orang Israelpun dipindahkan dari negerinya ke negeri Asyur datang kepada hari ini. Bermula, maka oleh raja benua Asyur itu dipindahkan orang banyak dari Babil dan dari Kuta dan dari Awa dan dari Hamat dan Sefarwaim, disuruhnya mereka itu duduk dalam negeri-negeri Samaria akan ganti bani Israel; maka diambil oleh mereka itu Samaria akan bahagian pusaka, lalu duduklah mereka itu dalam segala negerinya. Maka sesungguhnya pada permulaan kedudukan mereka itu di sana, sebab tiada mereka itu berbuat bakti kepada Tuhan, disuruhkan Tuhan beberapa singa kepadanya, yang membunuh banyak orang dari pada mereka itu. Maka sebab itu sembahnya kepada baginda raja Asyur demikian: Adapun segala bangsa yang sudah tuanku pindahkan dengan menitahkan dia duduk dalam negeri-negeri Samaria, bahwa tiada patik itu mengetahui peri kebaktian kepada ilah negeri itu, maka sebab itu disuruhkan-Nya beberapa ekor singa kepada patik itu, bahwasanya patik itu dibunuh olehnya sebab tiada patik itu mengetahui peri kebaktian kepada ilah negeri itu. Maka titah baginda raja Asyur demikian: Hantarlah olehmu ke sana akan seorang dari pada segala imam yang sudah kamu bawa dari sana, supaya mereka itu duduk di sana dan mengajar orang itu peri kebaktian kepada ilah negeri itu. Hata, maka datanglah seorang dari pada imam yang sudah dibawanya dari Samaria, maka duduklah ia di Bait-el dan diajarnya mereka itu peri kebaktian kepada Tuhan. Tetapi tiap-tiap bangsa itu memperbuat berhalanya dan ditaruhnya akan dia dalam rumah panggung yang telah diperbuat oleh orang Samaritani, yaitu tiap-tiap bangsa dalam negeri tempat kedudukannya. Karena segala orang yang dari Babil itu memperbuat akan Sukot-Benot, dan segala orang yang dari Khut itu memperbuat akan Nerjal, dan segala orang yang dari Hamat itu memperbuat akan Asima, dan segala orang Awi itu memperbuat akan Nibhaz dan Tartak, dan orang Sefarwai itu membakar anak-anaknya dengan api bagi Aderamelek dan Anamelek, berhala orang Sefarwai itu. Dan lagi mereka itupun berbuat bakti kepada Tuhan juga dan dari pada segala pangkat orang banyak itu diangkatlah orang bagi dirinya akan imam panggung, yang berbuat ibadat karenanya dalam rumah panggung itu. Kepada Tuhanpun mereka itu berbuat bakti dan kepada berhalanyapun mereka itu berbuat bakti atas peri segala bangsa, dari antaranya juga mereka itu sudah dipindahkan. Maka sampai kepada hari ini juga mereka itu menurut adatnya yang dahulu itu, bukan mereka itu berbuat ibadat kepada Tuhan dan bukan mereka itu menurut syariat dan hukum dan undang-undang dan firman, yang telah disampaikan Tuhan kepada segala bani Yakub yang dianugerahkan-Nya nama Israel. Karena dengan orang ini jua didirikan Tuhan perjanjian-Nya serta firman-Nya kepadanya demikian: Janganlah kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa dan jangan kamu menyembah sujud kepadanya, dan jangan kamu berbuat ibadat kepadanya dan jangan kamu mempersembahkan korban kepadanya. Melainkan kepada Tuhan, yang sudah membawa naik akan kamu dari negeri Mesir dengan kuasa yang besar dan dengan lengan yang terkedang, hendaklah kamu berbuat bakti dan kepada-Nya juga hendaklah kamu menyembah sujud dan kepada-Nya juga hendaklah kamu mempersembahkan korban. Maka segala syariat dan hukum dan undang-undang dan firman yang sudah disuratkan-Nya bagimu, ia itu hendaklah kamu lakukan dengan sungguh-sungguh hatimu pada segala hari; tetapi janganlah kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa, dan jangan kamu lalaikan perjanjian yang sudah Kuadakan dengan kamu, dan jangan kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa. Melainkan hendaklah kamu berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, maka Tuhan juga akan melepaskan kamu kelak dari pada tangan segala musuhmu. Tetapi tiada mereka itu mau dengar, melainkan diturutnya adat-adatnya yang dahulu itu. Maka segala bangsa itupun beribadatlah kepada Tuhan dan berbuat bakti kepada patung-patungnya yang terukirpun, demikianpun segala anak cucu cicit mereka itu, seperti perbuatan segala nenek moyangnya begitu juga perbuatan mereka itu datang kepada hari ini adanya.
Pasal 18. Sebermula, maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Hosea bin Ela, raja orang Israel, naiklah Hizkia bin Akhaz raja atas orang Yehuda. Adapun umurnya pada masa baginda naik raja itu dua puluh lima tahun, dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem sembilan likur tahun, maka nama bunda baginda itu Abia, seorang anak Zakharia. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, sama seperti segala sesuatu yang telah dibuat oleh raja Daud, moyangda baginda. Maka dilalukannya segala panggung dan dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dihancurluluhkannya ular tembaga, perbuatan Musa itu, sebab sampai kepada hari itu bani Israelpun membakar dupa baginya, maka dinamai baginda akan dia Nehustan. Maka percayalah baginda akan Tuhan, Allah orang Israel, sehingga kemudian dari pada baginda seorangpun tiada taranya di antara segala raja orang Yehuda, dan dahulu dari pada bagindapun tiada. Karena bersangkutpautlah baginda kepada Tuhan dan baginda mengikut Tuhan dengan tiada menyimpang, dan dilakukan baginda segala hukum firman Tuhan yang kepada Musa. Maka sebab itu disertai Tuhan akan baginda; barang ke manapun baik baginda pergi, di sana juga berlakulah baginda dengan bijaksana, tambahan pula berpalinghaluanlah baginda dari pada raja Asyur, tiada baginda takluk lagi kepadanya. Dan dialahkannya orang Filistin sampai ke Gaza dan segala jajahannya, dari pada menara pengawal datang kepada segala negeri yang berkota benteng. Bermula, maka pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Hizkia, yaitu tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Hosea bin Ela atas orang Israel, datanglah Salmanesar, raja Asyur, menyerang Samaria, maka dikepungnya akan dia, dan dialahkannya pada kesudahan tiga tahun, yaitu pada tahun yang keenam dari pada kerajaan Hizkia dan tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Hosea atas orang Israel negeri Samaria itu dialahkan. Maka dibawa raja Asyur akan orang Israel tertawan ke negeri Asyur, dipindahkannya mereka itu ke Halah dan Habor, yang di tepi sungai Gozan, dan kepada negeri-negeri Medi. Maka ia itu sebab tiada mereka itu menurut bunyi firman Tuhan, Allahnya, melainkan diubahkannya perjanjian-Nya; akan segala sesuatu yang sudah dipesan oleh Musa, hamba Tuhan itu, tiada mereka itu mau dengar dan tiada mereka itu mau melakukan dia. Tetapi pada tahun yang keempat belas dari pada kerajaan Hizkia datanglah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala negeri orang Yehudapun yang berkota benteng, lalu dialahkannya. Maka disuruhkan Hizkia, raja orang Yehuda, utusan kepada raja Asyur ke Lakhis, mengatakan: Bahwa beta sudah berbuat dosa, hendaklah tuan undur dari pada beta, maka barang yang tuan hendak tanggungkan atas beta, ia itu akan beta tanggung. Maka ditanggungkan raja Asyur kepada Hizkia, raja orang Yehuda, membayar tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. Maka diberikan raja Hizkia segala perak yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana baginda. Maka pada masa itu dikerat raja Hizkia segala emas dari pada pintu kaabah Tuhan dan dari pada tiang-tiang yang telah disalut oleh Hizkia, raja orang Yehuda, lalu diberikannya kepada raja Asyur. Kendatilah demikian, maka disuruhkan juga oleh raja Asyur akan Tartan dan Rabsaris dan Rabsaki dengan suatu tentara besar dari Lakhis ke Yeruzalem kepada raja Hizkia; maka berjalanlah mereka itu, lalu datang ke Yeruzalem. Setelah sampai maka berhentilah hampir dengan saluran air kolam yang tinggi, yang pada sisi jalan besar ke bendang benara itu. Maka berseru-serulah mereka itu kepada baginda; sebab itu keluarlah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis dan Yoah bin Asaf, katib. Lalu kata Rabsaki kepadanya: Katakanlah olehmu kepada Hizkia: Demikianlah titah raja yang mahabesar, yaitu baginda raja Asyur: Apa macam percaya ini, yang kautaruh itu? Bahwa katamu, tetapi kata bibir mulut belaka: Adalah bicara dan kuasa akan berperang! Kepada siapa gerangan engkau percaya, maka engkau mendurhaka kepadaku? Bahwasanya engkau percaya akan tongkat buluh yang patah, yaitu akan Mesir, yang melukakan tangan barangsiapa yang bertekan kepadanya, lalu menerusi dia; demikianlah Firaun, raja Mesir, kepada segala orang yang harap kepadanya. Atau jikalau katamu kepadaku: Bahwa kami percaya akan Tuhan, Allah kami! Bukankah Dia itu yang telah dilalukan Hizkia segala panggung-Nya dan mezbah-Nya, lalu titahnya kepada segala orang Yehuda dan kepada orang isi Yeruzalem: Di hadapan mezbah ini di Yeruzalem hendaklah kamu sekalian menyembah sujud? Marilah sekarang engkau bertaruh dengan tuanku raja Asyur, maka aku hendak memberikan kepadamu kuda dua ribu ekor, jikalau kiranya engkau dapat mengeluarkan bagi dirimu orang yang mengendarainya. Maka bagaimana gerangan engkau dapat melawan seorang penghulu jua dari pada segala hamba tuanku yang terhina sekalipun? Tetapi harap juga engkau pada Mesir, karena sebab segala rata perangnya dan karena sebab segala orangnya yang berkendaraan. Sekarang sungguhkah aku sudah berangkat hendak membinasakan negeri ini dengan tiada setahu Tuhan? Bahwa Tuhan juga yang sudah berfirman kepadaku demikian: Pergilah engkau menyerang negeri itu dan binasakanlah dia. Maka kata Elyakim bin Hilkia dan Sibna dan Yoah bin Rabsaki: Hendaklah kiranya tuan berkata-kata kepada hamba ini dengan bahasa Arami, karena hamba mengerti juga bahasa itu; jangan apalah tuan berkata-kata kepada hamba dengan bahasa Yahudi, kepada pendengaran orang banyak yang di atas dewala ini. Tetapi kata Rabsaki kepadanya: Sungguhkah tuanku sudah menyuruhkan aku menyampaikan segala perkataan ini kepada tuanmu dan kepada kamu? Bukankah kepada segala orang yang duduk di atas dewala juga, sebab serta dengan kamu mereka itu kelak akan makan tahinya dan minum air kencingnya. Demikianlah peri Rabsaki itu berdiri sambil berseru-seru dengan suara yang nyaring, katanya dengan bahasa Yahudi: Dengarlah olehmu akan titah raja yang mahabesar, yaitu raja benua Asyur! Titah baginda demikian: Jangan kamu ditipu oleh Hizkia, karena tiada ia dapat melepaskan kamu dari pada tangan tuanku. Lagipun jangan kamu dibujuk Hizkia akan menaruh harapmu kepada Tuhan, serta katanya: Bahwa Tuhan juga akan menolong kita kelak dan negeri ini tiada akan diserahkan kepada tangan raja benua Asyur. Jangan kamu dengar akan kata Hizkia itu, karena demikian inilah titah raja benua Asyur: Berbicaralah kamu dengan aku sambil membawa persembahan; hendaklah kamu keluar mendapatkan aku, supaya kamu makan masing-masing dari pada pokok anggurnya dan masing-masing dari pada pokok aranya, dan kamu minum air, masing-masing dari dalam periginya, sampai aku datang mengambil kamu hendak membawa akan kamu kepada sebuah negeri yang sama seperti negerimu ini, yaitu sebuah negeri yang berkelimpahan roti dan kebun anggur, sebuah negeri yang berkelimpahan pokok zait yang berbuah-buah dan berair madu, supaya kamu memeliharakan nyawamu, jangan kamu sampai mati dibunuh. Janganlah kiranya kamu dengar akan kata Hizkia, karena dihasutnya akan kamu, katanya: Bahwa Tuhan juga akan meluputkan kita. Adakah dalam sedikit jua dewa-dewa segala bangsa itu sudah dapat melepaskan negeri masing-masingnya dari pada tangan raja benua Asyur? Di mana gerangan dewa-dewa orang Hamat dan Arpad? Di mana gerangan dewa-dewa orang Sefarwaim, Hena dan Iwa? Bahkan, sudahkah dewa-dewa itu dapat meluputkan Samaria dari pada tanganku? Siapa gerangan di antara dewa-dewa segala negeri itu sudah dapat melepaskan negerinya dari pada tanganku? sebab itu manakan dapat Tuhan melepaskan Yeruzalem dari pada tanganku ini. Maka diamlah segala rakyat itu, sepatah katapun tiada disahutnya akan dia, karena titah baginda demikian: Jangan kamu sahut akan dia. Maka datanglah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis, dan Yoah bin Asaf, katib, menghadap raja Hizkia dengan berpakaikan pakaian koyak-koyak, lalu dipersembahkannya kepada baginda segala perkataan Rabsaki itu.
Pasal 19. Demi didengar baginda raja Hizkia akan hal yang demikian, maka dikoyak-koyakkannya pakaiannya dan baginda berpakaikan kain karung, lalu masuklah baginda ke dalam rumah Tuhan. Setelah itu maka disuruhkan baginda akan Elyakim, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis, dan segala tua-tua imam dengan berpakaikan kain karung, pergi mendapatkan nabi Yesaya bin Amoz, mengatakan: Demikianlah titah raja Hizkia: Bahwa hari inilah hari kepicikan dan nista dan hujat, karena anak-anak hampir akan keluar, tetapi tiadalah kuat akan beranak. Mudahan-mudahan didengar Tuhan, Allahmu, akan segala perkataan Rabsaki, yang disuruhkan oleh tuannya, yaitu oleh raja Asyur, supaya dicelakannya Allah yang hidup dan dinistakannya dengan perkataan yang sudah didengar oleh Tuhan, Allahmu; maka sekarangpun hendaklah engkau meminta doa akan orang yang lagi tinggal, yang terdapat itu. Hata, maka sampailah hamba raja Hizkia itu kepada Yesaya, lalu kata Yesaya kepadanya: Demikian kata hendaklah kamu persembahkan kepada tuanmu: Bahwa inilah firman Tuhan: Jangan engkau takut akan segala perkataan yang telah kaudengar, yang dikatakan oleh hamba-hamba raja Asyur itu akan mencelakan Daku. Bahwasanya Aku kelak akan memberi suatu perasaan hati di dalamnya, sehingga apabila didengarnya suatu bunyi kabar, iapun akan pulang ke negerinya, maka dalam negerinya juga Aku merebahkan dia kelak oleh dimakan pedang. Arakian, setelah kembali Rabsaki didapatinya akan raja Asyur dalam berperang dengan Libna, karena telah kedengaranlah kabar kepadanya, mengatakan ia sudah berangkat dari Lakhis. Maka di sana didengarnya kata orang akan hal Tirkaha, raja Kusy itu, demikian: Bahwasanya ia sudah keluar hendak berperang dengan tuanku! Lalu disuruhkannya pula utusan kepada Hizkia, titahnya: Kata ini hendaklah kamu sampaikan kepada Hizkia, raja orang Yehuda: Jangan engkau ditipu oleh Allahmu, yang engkau harap padanya, serta katamu: Bahwa Yeruzalem tiada akan diserahkan kepada tangan raja Asyur! Bahwasanya telah didengar olehmu segala perkara yang diperbuat oleh raja Asyur akan segala negeri, bagaimana telah ditumpasnya sekaliannya, masakan engkau diluputkan. Dapatkah dewa-dewa segala bangsa yang ditumpas oleh nenek moyangku itu meluputkan mereka itu? Yaitu Gozan dan Haran dan Rezif dan bani Eden, yang duduk di Telasar? Di mana gerangan raja Hamat dan raja Arpad dan raja negeri Sefarwaim dan Hena dan Iwa? Hata, maka disambut raja Hizkia surat itu dari pada tangan utusan itu, setelah dibacanya maka naiklah baginda ke dalam rumah Tuhan, lalu dihamparkan raja Hizkia surat itu di hadapan hadirat Tuhan. Dan raja Hizkiapun meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, Allah orang Israel, yang bersemayam di antara kerubiun! Engkaulah Allah dengan sebenarnya, hanya Engkau jua Tuhan atas segala kerajaan yang di atas bumi, Engkau juga yang sudah menjadikan langit dan bumi. Ya Tuhan! beri apalah telinga dan dengarlah; ya Tuhan, bukakan apalah mata-Mu dan lihatlah dan dengarlah kiranya segala perkataan Sanherib, yang sudah menyuruhkan orang itu, supaya dicelakannya Allah yang hidup. Ya Tuhan! sesungguhnya raja-raja Asyur itu sudah membinasakan segala orang kafir itu serta dengan negerinya, dan sudah dicampakkannya segala berhala mereka itu ke dalam api, karena bukan ilah adanya, melainkan perbuatan tangan manusia jua dari pada kayu dan batu, maka sebab itu dapat dibinasakannya. Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah kami, lepaskan apalah kami dari pada tangannya, supaya diketahui oleh segala kerajaan yang di atas bumi, ya Tuhan! bahwa hanya Engkau sendiri Allah. Maka pada masa itu disuruhkan Yesaya bin Amoz akan utusan kepada Hizkia, mengatakan: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Barang yang telah kaupinta kepadaku akan hal Sanherib, raja Asyur itu, ia itu sudah Kudengar. Maka inilah firman yang dikatakan Tuhan kepadanya: Bahwa tuan puteri, yaitu puteri Zion, mencelakan dikau dan ia mengolok-olokkan dikau, bahwa puteri Zion itu menggeleng kepala di belakang engkau. Siapa gerangan yang sudah kaucelakan dan kauaibkan? Dan kepada siapa gerangan engkau sudah menyaringkan suaramu dan mengangkat matamu tinggi-tinggi. Kepada kesucian orang Israel! Dengan lidah utusanmu juga engkau sudah mencelakan Tuhan, serta katamu: Dengan kebanyakan rataku aku mendaki gunung yang tertinggi dan tempat Libanon yang tiada terhampiri, dan kutebangkan segala pohon araznya yang tinggi-tinggi dan segala pohon senobarnya yang pilihan, dan aku kelak sampai ke tempat orang bermalam di atas kemuncaknya dan ke dalam hutan rimbanya yang permai itu. Jikalau kiranya aku menggali, maka aku minum air yang lain, maka segala sungai Mesir kukeringkan dengan tapak kakiku. Tiadakah pernah engkau dengar bahwa Aku sudah mengadakan sekalian ini dari dahulu dan dari zaman dahulu kala Aku sudah menentukan segala perkara yang Kudatangkan sekarang ini? yaitu tak dapat tiada engkau juga yang patut membinasakan segala kota benteng yang teguh-teguh, sehingga ia itu menjadi kerobohan batu. Maka itulah sebabnya segala orang isinya seperti tiada bertangan lakunya dan terkejut dan lenyap bicaranya, maka adalah hal mereka itu seperti rumput di padang, seperti pucuk muda, seperti tumbuhan di atas atap dan seperti gandum terlayur dahulu dari pada tuanya. Tetapi Kuketahui akan peri dudukmu dan keluar masukmu dan akan kehangatan durhakamu kepada-Ku. Oleh karena sebab durhakamu kepada-Ku ini dan oleh karena sebab kemegahanmu, yang telah sampai kepada pendengaran-Ku, niscaya Kububuh kelak kait-Ku pada hidungmu dan kang-Ku pada mulutmu, dan Kusuruh engkau balik kepada jalan yang telah kauturut akan datang ke mari. Maka inilah akan tanda bagimu: Pada tahun ini hendaklah kamu makan barang yang telah tumbuh sendirinya, dan pada tahun yang kedua barang yang tumbuh pula dari padanya, tetapi pada tahun yang ketiga hendaklah kamu menabur dan menuai dan menanam pokok anggur dan makan dari pada buahnya. Karena dari pada isi rumah Yehuda barang yang luput dan yang lagi tinggal itupun akan berakar pula di bawah dan berbuah-buah di atas. Karena dari Yeruzalem juga barang yang lagi tinggal itu akan berpecah-pecah, dan barang yang luputpun dari bukit Sion; maka cemburuan Tuhan serwa sekalian alam akan mengadakan perkara itu kelak. Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan akan hal raja benua Asyur itu: Sekali-kali tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, atau memanahkan sebilah anak panah ke dalamnya, dan tiada ia akan menghampiri dia dengan perisai atau mendirikan kubu kelilingnya. Maka iapun akan balik kepada jalan yang telah diturutnya akan datang ke mari, tetapi tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, demikianlah firman Tuhan. Karena Aku akan melindungkan negeri ini hendak meluputkan dia, oleh karena kehendak-Ku dan oleh karena Daud, hamba-Ku. Hata, maka pada malam itu juga tiba-tiba keluarlah malaekat Tuhan, dibunuhnya dalam balatentara Asyur itu akan seratus delapan puluh lima ribu orang. Maka serta orang bangun pada pagi-pagi hari dilihatnya akan sekalian itu mayat jua adanya. Arakian, maka Sanherib, raja Asyur itu, lalu berangkat pulang, maka tinggallah ia di Niniwe. Maka pada sekali peristiwa apabila ia menyembah sujud dalam kuil Nisyrokh, berhalanya, dibunuh oleh Aderamelekh dan Syarezar, kedua puteranya, akan dia dengan pedang, lalu larilah keduanya berlepas dirinya ke tanah Ararat, maka Esar-Hadon, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya.
Pasal 20. Bermula, maka pada masa itu juga jatuhlah Hizkia sakit payah hampir akan mati, maka datanglah nabi Yesaya bin Amoz menghadap baginda serta katanya: Demikian ini firman Tuhan: Berwasiatlah engkau kepada orang isi istanamu, karena engkau akan mati kelak, tiada hidup lagi. Setelah itu maka bagindapun memalingkan wajahnya ke sebelah dinding, lalu meminta doa kepada Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, hendaklah kiranya Engkau ingat akan hal aku sudah berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan segala benar dan sempurna hatiku, dan sudah kuperbuat barang yang benar kepada pemandangan-Mu. Maka baginda Hizkiapun menangislah tersedih-sedih. Hata, maka belum sudah Yesaya keluar dari pada pagar halaman yang tengah itu, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadanya, bunyinya: Baliklah engkau, katakan kepada Hizkia, penganjur umat-Ku: Demikianlah firman Tuhan, Allah moyangmu Daud: Sudah Kudengar permintaan doamu dan sudah Kulihat segala air matamu; bahwasanya Aku akan menyembuhkan dikau kelak, maka selang tiga hari engkau kelak naik akan masuk ke dalam rumah Tuhan; dan Aku akan menambahi lanjut umurmu dengan lima belas tahun, dan Aku akan melepaskan dikau kelak dari pada tangan raja benua Asyur, demikianpun negeri ini dan Aku akan memeliharakan negeri ini oleh karena kehendak-Ku dan karena sebab hamba-Ku Daud. Maka kata Yesaya: Hendaklah kamu mengambil buah ara segumpal. Maka diambilnyalah, dibubuhnya pada bisul baginda, lalu bagindapun sembuhlah. Adapun raja Hizkia sudah bertitah kepada Yesaya demikian: Apakah tandanya maka Tuhan hendak menyembuhkan aku, sehingga selang tiga hari aku akan naik masuk ke dalam rumah Tuhan? Maka sembah Yesaya: Bahwa inilah bagi tuanku tanda dari pada Tuhan, maka Tuhan sampaikan juga barang yang telah Ia berfirman itu: Maukah tuanku bayang itu lalu ke hadapan sepuluh tapak, atau undur ke belakang sepuluh tapak? Maka titah raja Hizkia: Mudah juga bayang itu lalu ke hadapan sepuluh tapak, jangan begitu, melainkan hendaklah bayang itu undur ke belakang sepuluh tapak. Maka oleh nabi Yesaya lalu dipinta doa kepada Tuhan, maka diundurkanlah Tuhan bayang itu sepuluh tapak ke belakang, yang sudah turun bayang itu pada tangga Akhaz. Bermula, maka pada masa itu juga dikirimkan Berodakh Baladan bin Baladan, raja Babil, surat kiriman dan bingkisan kepada raja Hizkia karena telah didengarnya raja Hizkia sudah jatuh sakit. Maka raja Hizkiapun menjawati utusan itu, dan diperlihatkannyalah kepada mereka itu segenap gedungnya yang berisi benda yang indah-indah dari pada emas, perak dan rempah-rempah dan minyak-minyak yang harum baunya, dan lagi gedung alat senjatanya, dan segala yang terdapat dalam khazanahnya, sehingga dalam istananya dan dalam segenap kerajaannya satupun tiada yang tiada diperlihatkan baginda kepada mereka itu. Setelah itu maka datanglah nabi Yesaya menghadap baginda raja Hizkia serta sembahnya kepadanya: Apakah sembah orang itu dan dari mana mereka itu datang menghadap tuanku? Maka sahut Hizkia: Mereka itu sudah datang dari negeri yang jauh, yaitu dari Babil. Maka sembah Yesaya: Apa yang dilihatnya dalam istana tuanku? Maka sahut Hizkia: Bahwa mereka itu sudah melihat segala sesuatu yang di dalam istanaku; satupun tiada dalam segala khazanahku yang tiada kutunjuk kepadanya. Maka sembah Yesaya kepada Hizkia: Sekarang hendaklah tuanku dengar akan firman Tuhan: Bahwasanya hari akan datang kelak, apabila segala sesuatu yang di dalam istanamu, dan yang ditaruh oleh segala nenek moyangmu datang kepada hari ini, itu akan dibawa ke Babil, satu juapun tiada akan tinggal, demikianlah firman Tuhan. Tambahan pula diambilnya kelak dari pada segala anakmu, yang akan berpancar dari padamu dan yang kauperanak itu, dijadikannya penjawat dalam istana raja Babil. Maka titah raja Hizkia kepada Yesaya: Benarlah firman Tuhan yang kaukatakan ini. Dan lagi titah baginda: Manakan tidak benar, tegal akan ada selamat sentosa sepanjang umur hidupku. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Hizkia dan segala kuasanya dan bagaimana telah diperbuatnya kolam dan saluran air dan dialirkannya air itu ke dalam negeri, bukankah semuanya itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Hata, maka mangkatlah raja Hizkia beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu naik raja Manasye, putera baginda, akan gantinya.
Pasal 21. Adapun umur Manasye pada masa ia naik raja itu dua belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh lima tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Hefzi-bah. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan orang kafir yang kebencian, yang sudah dihalaukan oleh Tuhan dari pada milik-Nya di hadapan segala bani Israel. Karena dibaiki oleh baginda segala panggung yang telah dibinasakan oleh raja Hizkia, ayahanda baginda, dan didirikannya beberapa mezbah bagi Baal, dan diperbuatnya sebuah hutan-hutan seperti perbuatan Akhab, raja orang Israel itu, maka bagindapun menyembah sujud kepada segala tentara di langit dan berbuat bakti kepadanya. Maka didirikannya beberapa mezbah dalam rumah Tuhan, maka akan hal rumah itu Tuhan telah berfirman demikian: Bahwa di Yeruzalem akan menetapkan nama-Ku. Tambahan pula didirikannya beberapa mezbah bagi segala tentara di langit di dalam kedua pagar halaman rumah Tuhan. Bahkan, disuruhnya puteranya menerusi api dan dilihatnya dalam nujum dan diselidiknya pesona seranah dan diangkatnya akan orang tenungan dan hobatan; dibuatnya amat banyak perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, akan membangkitkan murka-Nya. Lagipun didirikannya suatu patung dari hutan-hutan yang telah diperbuatnya itu di dalam rumah yang ada firman Tuhan akan halnya kepada Daud dan kepada Sulaiman, puteranya, demikian: Di dalam rumah ini dan di dalam Yeruzalem, yang telah Kupilih dari pada segala suku bangsa Israel, akan Kutetapkan nama-Ku sampai selama-lamanya. Karena bukannya Aku akan melaratkan kaki orang Israel pada kedua kali dari pada negeri yang telah Kukaruniakan kepada nenek moyangnya, jikalau kiranya mereka itu ingat akan berbuat segala sesuatu yang sudah Kupesan kepadanya, dan menurut segenap taurat, yang disampaikan kepadanya oleh hamba-Ku Musa. Tetapi tiada juga mereka itu mau dengar, karena mereka itu disesatkan oleh Manasye, sehingga dibuatnya barang yang lebih jahat dari pada perbuatan orang kafir yang sudah ditumpas oleh Tuhan di hadapan segala bani Israel. Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan dengan lidah segala hamba-Nya, yaitu segala nabi-nabi, bunyinya: Tegal Manasye, raja orang Yehuda, sudah berbuat segala perkara kebencian ini, yang lebih jahat dari pada segala perbuatan orang Amori, yang dahulu dari padanya, bahkan, dibujuknya lagi orang Yehuda akan berbuat dosa dengan berhala tahinya, maka sebab itu firman Tuhan, Allah orang Israel, demikian: Bahwasanya Aku akan mendatangkan jahat kelak atas Yeruzalem dan atas segala orang Yehuda, sehingga menderinglah kedua belah telinga tiap-tiap orang yang mendengarnya. Dan Aku akan mengenakan kepada Yeruzalem tali pengukur Samaria dan benang arang orang isi istana Akhab dan Aku akan menyapu Yeruzalem seperti orang menyapu pinggan, yaitu setelah sudah disapu cemarnya, dibalik belah pula akan dia. Dan Aku meninggalkan kelak sisa bahagian pusaka-Ku, dan Aku menyerahkan mereka itu kepada tangan segala seterunya, dan mereka itupun akan menjadi suatu jarahan dan rampasan bagi segala musuhnya. Ia itu sebab telah dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan-Ku, dan dibangkitkannya murka-Ku dari pada hari nenek moyang mereka itu keluar dari negeri Mesir sampai datang kepada hari ini. Tambahan pula ditumpahkan oleh Manasye banyak darah yang tiada bersalah, sehingga dipenuhinya Yeruzalem dari dia dari pada ujungnya datang kepada ujung sebelahnya, kecuali dosa lain, yang disuruhnya orang Yehuda buat dan yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Bermula, adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Manasye, dan segala perbuatannya dan segala dosa yang telah dibuatnya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Hata, maka mangkatlah raja Manasye beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda dalam taman istana baginda, yaitu dalam taman Uza, lalu Amon, putera baginda, naik raja akan gantinya. Adapun umur Amon pada masa ia naik raja itu dua likur tahun dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem dua tahun lamanya, maka nama bunda baginda itu Mesulaimit, anak Haroz, dari Yotba. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti perbuatan Manasye, ayahanda baginda. Karena berjalanlah baginda pada segala jalan yang telah diturut oleh ayahanda baginda, dan berbuat baktilah baginda kepada segala berhala tahi yang disembah oleh ayahanda baginda, dan lagi bagindapun menyembah sujud kepadanya. Demikianlah peri ditinggalkan baginda akan Tuhan, Allah segala nenek moyangnya, dan tiada baginda berjalan pada jalan Tuhan. Hata, maka bermufakatlah segala hamba raja Amon hendak mendurhaka kepadanya, lalu dibunuhnya baginda di dalam istananya. Tetapi oleh segala orang isi negeripun dibunuh akan segala orang yang telah sefakat akan mendurhaka kepada baginda raja Amon itu, lalu orang isi negeri itu merajakan Yosia, putera baginda, akan ganti baginda. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Amon itu dan segala perbuatannya, bukankan ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Hata maka bagindapun dikuburkan oranglah dalam kuburnya yang di taman Uza, lalu naiklah Yosia raja akan gantinya.
Pasal 22. Adapun pada masa Yosia itu naik raja umurnya delapan tahun, maka kerajaanlah baginda di Yeruzalem tiga puluh satu tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Yedida, anak Adaya dari Bozkat. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan dan bagindapun menurut segala jalan raja Daud moyangda baginda, dengan tiada menyimpang ke kiri atau ke kanan. Maka pada sekali peristiwa, yaitu pada delapan belas tahun umur raja Yosia, disuruhkan baginda akan Safan bin Azalya bin Mesulam, jurutulis, ke rumah Tuhan, titahnya: Pergilah engkau mendapatkan Hilkia, imam besar, suruhlah dia jumlahkan bilangan segala uang yang telah dibawa masuk ke dalam kaabah Tuhan, yang sudah dipungut oleh segala penunggu itu dari pada orang banyak itu; supaya diberikannya uang itu kepada tangan segala orang pemerintah pekerjaan itu, yang memerintahkan rumah Tuhan, supaya ia itu diberikan oleh mereka itu pula kepada segala orang yang mengerjakan pekerjaan itu dalam rumah Tuhan akan membaiki pecah-pecahan rumah itu, yaitu kepada segala tukang kayu dan orang yang pandai membuat rumah dan tukang batu, pembeli kayu dan batu yang terpahat akan membaiki rumah itu. Maka tiada dikira-kira dengan mereka itu akan segala uang yang diserahkan kepada tangannya, karena kepercayaan belaka lakunya. Maka kata imam besar Hilkia kepada Safan, jurutulis itu: Aku sudah mendapat kitab taurat itu di dalam rumah Tuhan. Maka Hilkiapun memberikan kitab itu kepada Safan, lalu dibacakannya. Setelah itu maka datanglah Safan, jurutulis itu, menghadap baginda, disampaikannyalah kepada baginda kabar akan segala hal itu, sembahnya: Bahwa patik-patik tuanku ini sudah mengumpulkan segala uang yang terdapat dalam rumah itu, diberikannya kepada segala pemerintah pekerjaan yang memerintahkan rumah Tuhan itu. Dan lagi dimaklumkanlah Safan, jurutulis itu, kepada baginda, sembahnya: Bahwa imam Hilkia sudah memberikan kepada patik sebuah kitab. Maka dibacakannyalah kitab itu di hadapan baginda. Hata, setelah didengar baginda bunyi perkataan kitab taurat itu, maka dikoyak-koyakkanlah baginda pakaiannya, lalu bagindapun bertitah kepada imam Hilkia dan Ahikam bin Safan dan Akhbor bin Mikhaya dan Safan, jurutulis itu, dan Asaya, hamba baginda, titahnya: Pergilah kamu bertanyakan Tuhan akan halku dan hal orang banyak itu dan segenap orang Yehuda, dari karena bunyi perkataan kitab yang terdapat ini, karena besarlah murka Tuhan yang dinyalakan kepada kita, sebab nenek moyang kita tiada mendengar akan bunyi perkataan kitab ini akan menurut segala sesuatu yang telah tersurat bagi kita. Arakian, maka pergilah imam Hilkia dan Ahikam dan Akhbor dan Safan dan Asaya mendapatkan nabiah Hulda, isteri Salum bin Tikwa bin Harhas, penunggu pakaian itu, yang duduk di Yeruzalem dalam bahagian yang kedua, lalu berkata-kata mereka itu dengan dia. Maka sahutnya kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Katakanlah olehmu kepada orang yang telah menyuruhkan kamu mendapatkan Aku: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku akan mendatangkan jahat kelak atas negeri ini dan atas segala orang isinya, setuju dengan segala perkataan kitab yang telah dibaca oleh raja orang Yehuda. Maka ia itu sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku dan dibakarnya dupa bagi dewa-dewa, sehingga dibangkitkannya murka-Ku dengan segala perbuatan tangannya, maka sebab itu bernyala-nyala murka-Ku kepada tempat ini, sehingga tiada terpadamkan. Tetapi adapun raja orang Yehuda, yang telah menyuruhkan kamu akan bertanyakan Tuhan, katakanlah olehmu kepadanya ini: Demikianlah firman Tuhan: Adapun segala perkataan yang telah kaudengar bunyinya itu, tegal hatimu sudah menjadi lembut dan engkau sudah merendahkan dirimu di hadapan Tuhan semenjak didengar olehmu segala firman-Ku akan hal negeri ini dan segala orang isinya, bahwa sekalian itu akan menjadi suatu kebinasaan dan kutuk, dan engkau sudah mengoyak-ngoyakkan pakaianmu serta menangis di hadapan hadirat-Ku, maka sebab itu Aku juga mendengar akan dikau, demikianlah firman Tuhan. Maka sebab itu sesungguhnya Aku akan memulangkan dikau kepada segala nenek moyangmu dan engkau akan turun ke dalam kuburmu dengan selamat, dan matamupun tiada akan melihat segala bala yang Kudatangkan kelak atas negeri ini. Hata, maka disampaikannyalah jawab ini kepada baginda.
Pasal 23. Bermula, maka pada masa itu disuruhkan baginda akan orang menghimpunkan kepadanya segala tua-tua Yeruzalem dan Yehuda. Maka naiklah baginda, lalu masuk ke dalam rumah Tuhan dan segala orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalempun sertanya, dan lagi segala imam dan nabi dan orang banyak dari pada kecil dan besar, maka dibacakannya segala perkataan kitab perjanjian yang terdapat dalam rumah Tuhan itu di hadapan pendengaran mereka itu sekalian. Maka bagindapun berdiri hampir dengan tiang, serta dibuatnya suatu perjanjian di hadapan hadirat Tuhan, hendak berjalan mengikut Tuhan dan memeliharakan segala hukum-Nya dan firman-Nya dan syariat-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya, hendak meneguhkan segala perkataan perjanjian ini, yang tersurat di dalam kitab itu. Maka segenap orang banyakpun masuklah perjanjian itu. Maka titah baginda kepada imam besar Hilkia dan segala imam dari pada martabat yang kedua dan segala penunggu pintu, disuruhnya keluarkan dari dalam kaabah Tuhan segala perkakasan yang telah diperbuat akan Baal dan patung hutan dan akan segala tentara di langit, lalu dibakarnya habis akan semuanya itu di luar Yeruzalem di lembah Kideron, maka abunya disuruhnya bawa lalu ke Bait-el. Dan lagi dipecatkan baginda segala kahin, yang telah diangkat oleh raja-raja Yehuda supaya dibakarnya dupa di atas segala panggung yang di dalam segala negeri Yehuda dan di jajahan Yeruzalem, dan lagi segala mereka yang membakar dupa bagi Baal dan bagi matahari dan bulan dan segala bintang, yaitu bagi segenap tentara di langit. Dan lagi disuruh baginda lalukan dari rumah Tuhan akan berhala hutan itu keluar dari Yeruzalem sampai ke anak sungai Kideron, lalu dibakarnya habis akan dia di tepi sungai Kideron dan dihancurluluhkannya dan ditaburkannya abunya kepada segala kubur orang hina dina. Tambahan pula dirobohkan segala bilik orang zindik yang pada rumah Tuhan, tempat orang perempuan biasa bertenun kemah bagi dewa hutan-hutan itu. Maka disuruhnya segala imam itu keluar dari negeri-negeri Yehuda dan dinajiskannya segala panggung, tempat segala imam itu biasa membakar dupa, dari Geba datang ke Birsyeba, dan dirobohkannya segala panggung pintu gerbang, demikianpun panggung yang pada pintu gerbang Yusak, penghulu negeri, yang pada sebelah kiri orang yang masuk dari pintu negeri. Tetapi segala imam panggung itu tiada diberi menghampiri mezbah Tuhan, hanya mereka itu makan fatir juga di antara segala saudaranya. Maka dinajiskannya Tofetpun, yang di lembah bani Hinom, sehingga seorangpun tiada dapat lagi menjalankan anaknya laki-laki atau perempuan terus dari pada api akan memberi hormat kepada Molekh. Dan lagi dilalukannya segala kuda yang telah ditaruh oleh segala raja Yehuda pada pintu rumah Tuhan, arah ke bilik makan Natan-Melekh Saris, yang di Parwarim, akan memberi hormat kepada matahari, dan segala rata syamsiatpun dibakarnya habis dengan api. Tambahan pula segala mezbah yang di atas sotoh alayat Akhaz, perbuatan raja-raja Yehuda, dan segala mezbah yang telah diperbuat oleh raja Manasye di sebelah dalam kedua pagar halaman rumah Tuhan itupun dirobohkan oleh baginda dan dihancurluluhkannya, lalu dari sana ditaburkan baginda abunya kedalam sungai Kideron. Dan lagi segala panggung yang pada sebelah timur Yeruzalem dan pada sebelah selatan bukit Masyhit, perbuatan Sulaiman, raja orang Israel, bagi Astoret, kekejian orang Zidoni, dan bagi Kamos, kekejian orang Moabi, dan bagi Milkhom, kekejian bani Ammon, itupun dinajiskan oleh baginda. Demikianpun dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dipenuhinya tempat-tempatnya dengan tulang orang mati. Tambahan pula mezbah yang di Bait-el dan panggung perbuatan Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, baik mezbah itu baik panggung itu dirobohkan baginda, dan panggung itu dibakar habis dan dihancurluluhkan oleh baginda dan hutan-hutan itupun dibakarnya habis. Maka demi raja Yosia berpaling dirinya, dilihat baginda kubur-kubur yang di atas bukit di sana, lalu disuruh baginda akan orang pergi mengambil segala tulang dari dalam kubur itu, dibakarnya habis di atas mezbah itu hendak menajiskan dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah diserukan dahulu oleh aziz Allah itu, tatkala ia bersabda dengan nyaring suaranya. Lalu titah baginda: Keramat apa yang kulihat ini? Maka sembah orang negeri itu kepada baginda: Bahwa itulah keramat aziz Allah yang dahulu datang dari Yehuda dan sudah berseru akan segala perkara ini, yang dilakukan oleh tuanku atas mezbah Bait-el itu. Maka titah baginda: Biarkanlah dia tidur, jangan diusik tulangnya. Sebab itu disayangkannyalah tulangnya serta dengan tulang nabi yang telah datang dari Samaria itu. Tambahan lagi dilalukan raja Yosia segala rumah panggung yang di dalam negeri-negeri Samaria, perbuatan raja-raja orang Israel akan membangkitkan murka Tuhan, dilakukannya akan dia seturut segala perkara yang telah diperbuatnya dalam Bait-el itu. Dan dibantainya segala kahin panggung yang di sana di atas segala mezbah, dan dibakarnya tulang orang mati di atasnya. Setelah itu maka kembalilah baginda ke Yeruzalem. Maka titah baginda kepada segenap orang banyak itu demikian: Peganglah olehmu Pasah bagi Tuhan, Allahmu, seperti tersurat dalam kitab perjanjian ini. Maka yang seperti Pasah ini tiada pernah dipegang dari pada zaman hakim-hakim, yang sudah memerintahkan orang Israel, atau pada masa raja-raja Israel, atau pada masa raja-raja Yehudapun. Maka pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yosia Pasah ini dipegang bagi Tuhan di Yeruzalem. Dan lagi dilalukan raja Yosia segala orang petenung dan yang menaruh hikmat syaitan dan terafim dan berhala tahi dan segala perkara kebencian yang kelihatan dalam negeri Yehuda dan Yeruzalem, supaya ditetapkannya segala perkataan taurat yang tersurat dalam kitab yang terdapat oleh imam Hilkia di dalam rumah Tuhan. Maka dahulu dari pada baginda seorang rajapun tiada seperti baginda, yang bertobat kepada Tuhan dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kuasanya akan menurut segala bunyi taurat nabi Musa, dan kemudian dari pada bagindapun tiada bangun seorang taranya. Kendatilah demikian, tiada juga Tuhan berpaling diri-Nya dari pada kehangatan murka-Nya yang besar, melainkan bernyala-nyala murka-Nya kepada Yehuda, dari sebab segala kepahitan olehnya juga Manasye sudah memahitkan hati-Nya. Karena Tuhan telah berfirman demikian: Bahwa Aku akan menghapuskan orang Yehuda dari hadapan hadirat-Ku, seperti sudah Kuhapuskan orang Israel, karena jemulah Aku akan negeri ini, yaitu akan Yeruzalem, yang telah Kupilih, dan akan rumah yang ada firman-Ku akan halnya demikian: Nama-Ku akan ada di sana. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yosia dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka pada zaman baginda juga berangkat Firaun Nekho, raja Mesir, ke sungai Ferat, hendak berperang dengan raja Asyur; maka baginda raja Yosiapun mendatangi dia, tetapi dibunuh Firaun akan baginda di Megido tatkala keduanya berperang. Maka oleh segala hambanya dibawa akan mayat baginda dengan sebuah rata kenaikan dari Megido lalu ke Yeruzalem, dikuburkannya baginda dalam kuburnya, maka diambil segala orang isi negeri itu akan Yoahaz bin Yosia, disiramnya dengan minyak harum dan dijadikannya raja menggantikan ayahanda baginda. Adapun umur Yoahaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tiga tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan lamanya dan nama bunda baginda itu Hamutal, anak Yeremia dari Libna. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan nenek moyangnya. Tetapi disuruh Firaun Nekho belenggukan dia di Ribla di tanah Hamat, supaya jangan lagi ia kerajaan di Yeruzalem dan ditanggungkannya atas orang isi negeri itu upeti seratus talenta perak dan setalenta emas. Dan lagi diangkat Firaun Nekho raja akan Elyakim bin Yosia menggantikan Yosia, ayahanda baginda, dan ditukarnya namanya dengan Yoyakim; setelah itu maka dibawanya akan raja Yoahaz sertanya ke Mesir, serta sampai maka matilah baginda di sana. Maka oleh raja Yoyakim diberikanlah emas perak itu kepada Firaun, tetapi tak dapat tiada diambilnya cukai dahulu dari pada segala orang isi negeri akan memberikan uang yang dipinta Firaun itu, dari pada masing-masing sekadar nilaiannya disuruhnya pungut emas perak itu, yaitu dari pada segala orang isi negeri akan memberikan dia kepada Firaun Nekho. Adapun umur Yoyakim pada masa ia naik raja itu dua puluh lima tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Zebuda, anak Pedaya dari Ruma. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan nenek moyangnya.
Pasal 24. Bermula, maka pada zaman baginda juga berangkatlah Nebukadnezar, raja Babil, maka raja Yoyakim menjadi hambanya tiga tahun lamanya, kemudian berpalinghaluanlah baginda dan mendurhaka kepadanya. Maka disuruhkan Tuhan segala tentara orang Kasdim dan tentara orang Syam dan tentara orang Moabi dan tentara bani Ammon mendatangi dia, disuruhkannya mereka itu sekalian melanggar negeri Yehuda dan membinasakan dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dengan lidah hamba-Nya, yaitu segala nabi. Maka demikianpun jadilah setuju dengan firman Tuhan akan hal orang Yehuda, hendak dilalukannya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya oleh karena segala dosa Manasye, sekadar segala sesuatu yang telah dibuatnya. Dan lagi oleh karena darah orang yang tiada bersalah, yang telah ditumpahkannya, sehingga sudah dipenuhinya se-Yeruzalem dengan darah orang yang tiada bersalah, maka oleh sebab itu Tuhan tiada mau mengampuni lagi. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoyakim dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka mangkatlah raja Yoyakim beradu dengan segala nenek moyangnya dan Yoyakhin, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun kemudian dari pada itu raja Mesir tiada lagi keluar dari dalam negerinya, karena telah dialahkan raja Babil akan segala negeri yang takluk ke bawah raja Mesir, dari pada sungai Mesir datang ke sungai Ferat itu. Bermula, maka umur Yoyakhin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan lamanya dan nama bunda baginda itu Nehusta, anak Elnatan dari Yeruzalem. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan ayahanda baginda. Maka pada masa itu juga berangkatlah segala laskar Nebukadnezar, raja Babil itu, ke Yeruzalem, lalu negeri itupun dikepung. Dan lagi Nebukadnezar, raja Babil, sendiripun datang menyerang negeri itu sementara ia itu dikepung oleh segala laskarnya. Maka keluarlah Yoyakhin, raja orang Yehuda, mendapatkan raja Babil, baik baginda baik bunda baginda dan segala pegawai dan orang kaya-kaya dan penjawat istana, maka dibawa oleh raja Babil akan dia sertanya, yaitu pada tahun yang kedelapan dari pada kerajaanya. Dan dibawanya keluar dari sana akan segala mata benda rumah Tuhan dan segala mata benda istana baginda dan dikeratnya segala perhiasan emas, perbuatan Sulaiman, raja orang Israel, dalam kaabah Tuhan, yaitu setuju dengan firman Tuhan. Dan dibawanya dengan tertawan segenap orang isi Yeruzalem serta dengan segala penghulu dan orang hartawan, sepuluh ribu orang dibawanya dengan tertawan, demikianpun segala tukang kayu dan tukang besi; seorangpun tiada tinggal melainkan orang hina dina belaka di antara segala rakyat negeri itu. Demikianpun dipindahkannya raja Yoyakhin ke Babil serta dengan bunda baginda dan segala isteri baginda dan segala penjawat istana baginda dan lagi segala orang besar-besar negeri itu dibawanya dengan tertawan dari Yeruzalem ke Babil; dan lagi segala orang perang, tujuh ribu banyaknya, dan segala tukang kayu dan tukang besi, seribu banyaknya, dan segala orang perkasa yang tahu perang, sekalian itu dibawa oleh raja Babil tertawan ke Babil. Maka raja Babilpun merajakan Matanya, mamanda baginda, akan ganti baginda, dan ditukarnya namanya dengan Zedekia. Adapun umur Zedekia pada masa ia naik raja itu dua puluh satu tahun, maka kerajaanlah dia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Hamutal, anak Yeremia dari Libna. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan Yoyakim. Maka demikian, sebab murka Tuhan akan Yeruzalem dan akan orang Yehuda, sehingga dibuang-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya. Hata, maka Zedekiapun mendurhakalah kepada baginda raja Babil.
Pasal 25. Bermula, maka pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaannya dan pada bulan yang kesepuluh dan pada sepuluh hari bulan itu, tiba-tiba datanglah Nebukadnezar, raja Babil, serta dengan segenap balatentaranya menyerang Yeruzalem, didirikannyalah kemah-kemahnya bertentang dengan dia dan diperbuatkannya kubu-kubu kelilingnya. Maka negeri itu dikepung rapat-rapat sampai kepada tahun yang kesebelas dari pada kerajaan Zedekia. Maka pada sembilan hari bulan yang keempat adalah begitu besar bala kelaparan di dalam negeri, sehingga tiada lagi roti bagi segala rakyat itu. Lagipun pagar batu negeri sudah ditetas dan segala laskar sudah lari pada malam menurut jalan ke pintu yang di antara dua lapis pagar tembok hampir dengan taman raja. Adapun segala orang Kasdim itu adalah mengepung negeri itu berkeliling, tetapi mereka itu lalu menurut jalan ke padang. Tetapi diusir oleh balatentara orang Kasdim akan baginda, didapatinya akan baginda di padang-padang Yerikho, maka tercerai-berailah segala rakyat yang sertanya. Maka ditangkapnyalah akan baginda, dibawanya akan dia naik menghadap raja Babil ke Ribla, lalu diputuskannya hukum atas baginda. Maka dikeratnya leher anak-anak Zedekia di hadapan matanya dan dibutakan oranglah kedua belah mata Zedekia dan diikatnya dia dengan dua rantai tembaga, lalu dibawanya akan dia ke Babil. Kemudian dari pada itu pada bulan yang kelima dan pada tujuh hari bulan itu, yaitu pada tahun yang kesembilan belas dari pada kerajaan Nebukadnezar, raja Babil, datanglah Nebuzaradan, penghulu biduanda dan hamba raja Babil ke Yeruzalem. Maka dibakarnya habis akan rumah Tuhan dan akan istana raja dan segala rumah yang di Yeruzalem, sehingga segala rumah orang besar-besarpun dibakarnya habis dengan api. Maka segala pagar tembok keliling Yeruzalempun dirobohkan oleh segala laskar Kasdim, yang serta dengan penghulu biduanda itu. Adapun lebihnya segala rakyat, yang ditinggalkan di dalam negeri, dan segala pembelot yang telah membelot kepada raja Babil, dan lebihnya orang banyak, sekalian itu dibawa oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, dengan tertawan. Tetapi ditinggalkan penghulu biduanda itu beberapa orang yang terhina di dalam negeri akan mengerjakan kebun anggur dan bendang. Tambahan pula dipecahkan orang Kasdim tiang tembaga yang di dalam rumah Tuhan dan segala pelapik dan kolam tembaga, yang di dalam rumah Tuhan, dan segala tembaga itu dibawa oleh mereka itu ke Babil. Dan lagi diambilnya akan segala periuk dan sodok dan serampang dan pedupaan dan segala serba tembaga yang terpakai kepada pekerjaan kebaktian. Maka oleh penghulu biduanda itu diambil akan segala pedupaan dan bokor percikan yang dari pada emas belaka dan dari pada perak belaka. Adapun kedua batang tiang dan kolam satu itu dan segala pelapik, perbuatan raja Sulaiman pada rumah Tuhan, tembaga segala perkakas itu tiada tertimbang beratnya. Maka tinggi sebatang tiang itu delapan belas hasta dan kepala tiang yang di atasnya itupun dari pada tembaga, dan tinggi kepala tiang itu tiga hasta, dan jala-jala dan segala buah delima yang pada keliling kepala tiang itu semuanya dari pada tembaga; demikianpun pada tiang yang lain itu dengan jala-jalanya. Dan lagi diambil oleh penghulu biduanda itu akan Seraya, imam besar, dan akan Zefanya, imam pangkat kedua, dan akan tiga orang penunggu pintu. Dan dari dalam negeri diambilnya akan seorang penjawat istana yang memerintahkan segala laskar, dan akan lima orang dari pada segala orang yang biasa menghadap baginda dan yang terdapat di dalam negeri, lagipun akan penghulu jurutulis tentara, yang biasa menyurat nama-nama segala rakyat yang masuk pekerjaan perang, dan akan enam puluh orang dari pada segala rakyat yang terdapat di dalam negeri; diambil oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda, akan mereka itu sekalian, dibawanya akan dia kepada raja Babil ke Ribla. Maka disuruh raja Babil parang mereka itu, dibunuhnya akan mereka itu sekalian di Ribla yang di benua Hamat. Demikianlah peri orang Yehuda dipindahkan dari dalam negerinya dengan tertawan. Maka adapun segala rakyat yang lagi tinggal di negeri Yehuda, yang ditinggalkan di sana oleh Nebukadnezar, raja Babil itu, ia itu diberikannya Gedalya bin Ahikam bin Safan akan penghulunya. Bermula, setelah kedengaranlah kabar kepada segala penghulu tentara serta dengan segala laskarnya, mengatakan Gedalya sudah diangkat oleh raja Babil menjadi penghulu, maka datanglah mereka itu ke Mizpa menghadap Gedalya, yaitu Ismail bin Netanya dan Yohanan bin Kareah dan Seraya bin Tanhumit, orang Netofati, dan Yaazanya bin Maakhati serta dengan segala rakyatnya. Maka bersumpahlah Gedalya kepada mereka itu dan segala rakyatnya, katanya kepadanya: Janganlah kamu takut menjadi hamba orang Kasdim itu; hendaklah kamu tinggal di dalam negeri serta memperhambakan dirimu di bawah raja Babil, maka kamu akan selamat. Tetapi pada bulan yang ketujuh tiba-tiba datanglah Ismail bin Netanya bin Elisama, yang dari pada benih raja, dan lagi sepuluh orang sertanya, ditetaknya Gedalya, sampai matilah ia serta dengan segala orang Yahudi dan orang Kasdim yang sertanya di Mizpa. Maka berbangkitlah segenap orang banyak itu dari pada kecil dan besar serta dengan segala panglima tentara, lalu pergi ke Mesir, sebab takutlah mereka itu akan orang Kasdim. Hata, maka kemudian dari pada itu, yaitu tiga puluh tujuh tahun kemudian dari pada Yoyakhin, raja orang Yehuda, dibawa dengan tertawan, pada bulan yang kedua belas dan pada tujuh likur hari bulan itu, diangkat Ewilmerodakh, raja Babil, pada tahun baginda naik raja itu, akan Yoyakhin, raja orang Yehuda, dari dalam rumah penjara. Dan bagindapun berkata-kata manis dengan dia, dan diangkat baginda akan kursinya tinggi dari pada kursi segala raja-raja yang sertanya di Babil. Dan ditukar baginda pakaian penjara yang padanya, lalu iapun senantiasa santap ayapan di hadapan baginda sepanjang umur hidupnya. Dan ditentukan baginda baginya biayanya akan penghidupannya pada tiap-tiap hari sama banyaknya, maka ia itu sepanjang umur hidupnya.
Pasal 2. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu tatkala Tuhan akan mengangkat Elia naik ke sorga dalam guruh, bahwa berjalanlah Elia dengan Elisa dari Gilgal. Maka kata Elia kepada Elisa: Hendaklah engkau tinggal di sini, karena aku telah disuruh Tuhan pergi ke Bait-el. Tetapi sahut Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, sekali-kali tiada hamba mau meninggalkan tuan! Setelah itu maka keduanyapun berjalanlah turun ke Bait-el. Maka pada masa itu keluarlah segala murid nabi yang di Bait-el itu mendapatkan Elisa, lalu katanya kepadanya: Tahukah engkau bahwa pada hari ini juga tuanmu akan diangkat oleh Tuhan dari pada kepalamu? Maka sahutnya: Tahu juga aku; diamlah kamu. Maka kata Elia kepadanya: Hai Elisa! hendaklah engkau tinggal juga di sini, karena aku disuruhkan Tuhan ke Yerikho. Tetapi sahut Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada hamba mau meninggalkan tuan! Maka keduanyapun sampailah ke Yerikho. Lalu datanglah segala murid nabi yang di Yerikho itu mendapatkan Elisa sambil katanya: Tahukah engkau bahwa pada hari ini tuanmu akan diangkat oleh Tuhan dari pada kepalamu? Maka sahutnya: Tahu juga aku; diamlah kamu. Maka kata Elia kepadanya: Hendaklah engkau tinggal juga di sini, karena aku telah disuruhkan Tuhan ke Yarden. Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada hamba mau meninggalkan tuan! Maka berjalanlah keduanya. Maka lima puluh orang dari pada murid nabi itu pergi, lalu berdiri dari jauh tentang keduanya itu, dan kedua orang nabi itupun berdirilah di tepi Yarden. Maka oleh Elia diambil akan baju selimutnya, digulungnya, lalu dipalunya air itu dengan dia, maka air itupun terbelah dua ke sana ke mari, lalu keduanyapun menyeberanglah dengan berjalan pada kekeringan. Setelah sampai keduanya ke seberang, maka kata Elia kepada Elisa: Pintalah olehmu barang yang boleh kubuat akan dikau dahulu dari pada aku diangkat dari pada sisimu. Maka sahut Elisa: Biarlah kiranya dua bahagian roh tuan itu tinggal pada hamba. Maka kata Elia: Barang yang kaupinta itu sukar juga. Jikalau engkau melihat aku apabila aku diangkat dari pada sisimu kelak, maka jadilah padamu demikian, tetapi jikalau tiada, maka tiada juga ia itu jadi. Maka sesungguhnya sementara keduanyapun berjalan dan berkata-kata, tiba-tiba adalah sebuah rata api dengan kuda api menceraikan seorang dengan seorang. Maka demikianlah peri Elia naik ke sorga dalam guruh. Maka Elisapun melihat hal itu, lalu berserulah ia: Ya, bapaku! ya, bapaku! rata Israel dengan orangnya yang berkendaraan! Maka tiada dilihatnya lagi, lalu diambilnya akan kainnya, dicariknya jadi dua bahagian. Dan dipungutnya pula akan baju selimut Elia, yang telah gugur dari padanya, lalu baliklah ia, maka berdirilah ia pada tepi Yarden, diambilnya baju selimut yang telah gugur dari pada Elia itu, lalu dipalunya air itu, sambil katanya: Di mana gerangan Tuhan, Allah Elia itu? bahkan, Ia juga. Maka dipalunya air itu, sehingga ia itu terbelah dua ke sana ke mari, lalu Elisapun menyeberanglah. Demi dilihat oleh segala murid nabi yang di Yerikho, di seberang itu, akan dia, lalu katanya: Bahwa roh Elia itu adalah pada Elisapun! maka datanglah mereka itu mendapatkan dia, dan mereka itupun tunduk di hadapannya sampai ke bumi, serta sembahnya kepadanya: Bahwasanya adalah pada hambamu ini lima puluh orang yang berani, biarkanlah kiranya mereka itu pergi mencahari tuanmu, kalau-kalau diangkat Roh Tuhan akan dia dan diturunkan-Nya kepada salah sebuah bukit atau ke dalam salah suatu lembah. Tetapi kata Elisa: Jangan kamu suruhkan orang itu. Maka berulang-ulang juga mereka itu meminta kepadanya sampai kemalu-maluan ia, lalu katanya: Suruhkan juga. Maka disuruhkannya lima puluh orang yang mencahari tiga hari lamanya, tiada juga didapatinya akan dia. Maka kembalilah mereka itu kepada Elisa, yang sudah tinggal di Yerikho, maka kata Elisa kepadanya: Bolakkah kataku kepadamu, jangan kamu pergi? Maka kata orang isi negeri itu kepada Elisa: Bahwasanya baiklah kedudukan negeri ini, seperti tuan lihat juga, tetapi airnya tak baik dan tanahnyapun jahat adanya. Maka kata Elisa: Ambilkanlah aku pinggan baharu seceper dan bubuhlah garam dalamnya. Maka dibawa oranglah akan pinggan itu kepadanya. Lalu Elisapun keluar pergi ke mata air, dituangnya segala garam itu ke dalamnya sambil katanya: Demikian inilah firman Tuhan: Bahwa air ini sudah Kunamirkan, maka olehnya tiada lagi akan jadi barang kematian atau tanah jahat adanya. Maka air itupun namirlah datang kepada hari ini, setuju dengan sabda Elisa, yang telah dikatakannya itu. Maka dari sana berjalanlah Elisa naik ke Bait-el, maka sementara ia berjalan itu adalah beberapa budak keluar dari dalam negeri, yang mencucakan dia serta katanya: Hai si gundul, naiklah; hai si gundul, naiklah! Maka berpalinglah ia, dipandangnya kepada mereka itu, lalu dikutukinya demi nama Tuhan. Maka datanglah dua ekor beruang dari dalam hutan mencarik-carik dari pada mereka itu empat puluh dua orang. Maka dari sana pergilah Elisa ke gunung Karmel dan dari gunung Karmel itu kembalilah ia ke Samaria.
Pasal 3. Bermula, adapun Yoram bin Akhab itu naik raja atas orang Israel di Samaria pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yosafat atas orang Yehuda, dan kerajaanlah ia dua belas tahun lamanya. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan sama seperti ayahanda dan bunda baginda, karena disuruhnya buang berhala Baal yang didirikan dan diperbuat oleh ayahanda baginda itu. Kendatilah demikian, maka lekatlah juga ia pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang sudah menyuruh orang Israel berbuat dosa, dan tiada ia lalu dari padanya. Bermula, adapun Mesa, raja orang Moab itu, seorang yang menaruh banyak binatang, maka dipersembahkannya akan upeti kepada raja orang Israel anak domba seratus ribu ekor dan domba jantan seratus ribu ekor serta dengan bulunya. Tetapi setelah sudah mangkat raja Akhab, maka mendurhakalah raja orang Moabi itu kepada baginda raja orang Israel. Sebab itu maka keluarlah raja Yoram pada masa itu dari Samaria, dibilangnya akan segala orang Israel. Lalu pergilah baginda, disuruhkannya utusan kepada Yosafat, raja orang Yehuda, mengatakan: Bahwa raja orang Moabi itu sudah mendurhaka kepada beta, maukah tuan berjalan serta beta pergi memerangi orang Moabi itu? Maka sahutnya: Nanti beta datang, maka seperti tuan demikianpun beta kelak, dan seperti rakyat tuan demikianpun rakyat beta, dan seperti kuda tuan demikianpun kuda beta adanya. Maka bertanyalah baginda: Pada jalan mana kita akan pergi ke sana? Maka sahutnya: Pada jalan padang belantara Edom. Hata, maka berjalanlah raja orang Israel dan raja orang Yehuda dan raja orang Edom; setelah sudah mereka itu berjalan keliling tujuh hari lamanya, maka segala rakyat dan segala binatang yang mengikut itu kekurangan air minum. Maka pada masa itu kata raja orang Israel: Wai, bahwa sudah dipanggil Tuhan akan ketiga orang raja ini hendak diserahkannya kepada tangan orang Moabi itu! Maka kata raja Yosafat: Tiadakah di sini seorang nabi Tuhan, supaya boleh kita bertanyakan Tuhan olehnya? Maka sahut seorang hamba raja Israel, sembahnya: Adalah di sini Elisa bin Safat, yang dahulu mencucurkan air pembasuh kepada tangan Elia. Maka titah raja Yosafat: Bahwa sertanya adalah firman Tuhan. Lalu turunlah baginda raja Israel dan raja Yosafat dan raja orang Edom pergi mendapatkan dia. Tetapi kata Elisa kepada raja orang Israel: Apakah perkaraku dengan dikau? Pergilah engkau kepada segala nabi ayahmu dan kepada segala nabi bundamu. Tetapi kata raja orang Israel kepadanya: Jangan; karena sudah dipanggil Tuhan akan ketiga orang raja ini hendak diserahkan-Nya kepada tangan orang Moabi. Maka kata Elisa: Demi Tuhan serwa sekalian alam, yang hidup dan yang aku menghadap hadirat-Nya, jikalau kiranya tiada aku berkenankan muka Yosafat, raja orang Yehuda itu, niscaya tiada kuindahkan dikau atau kupandang akan dikau! Maka sekarangpun bawalah olehmu kepadaku seorang yang pandai memetik bunyi-bunyian. Maka sesungguhnya dalam antara orang itu memetik tali kecapinya berlakulah tangan Tuhan atas Elisa, sehingga sabdanya: Demikian inilah firman Tuhan: Perbuatkanlah olehmu beberapa parit dalam lembah ini; karena firman Tuhan: Tiada kamu akan melihat angin dan tidak pula kamu akan melihat hujan, kendatilah demikian maka lembah ini kelak dipenuhi juga dengan air, sehingga kamu sekalian akan minum serta dengan segala binatangmu dan segala kendaraanmu. Maka tegal perkara ini lagi kecil kepada pemandangan Tuhan, sebab itu diserahkan-Nya kelak segala orang Moabipun kepada tanganmu, dan segala negeri yang berkota benteng akan kamu alahkan, demikianpun segala negeri pilihan, dan segala pohon buah-buah akan kamu tebang, dan segala mata air akan kamu tumpatkan dan segala keping tanah yang baik akan kamu binasakan dengan batu. Maka sesungguhnya pada pagi hari, waktu orang mempersembahkan persembahan makanan, tiba-tiba adalah air datang dari jalan ke Edom, sehingga segenap tanah itu diliputi oleh air. Hata, serta kedengaranlah kepada orang Moabi bahwa ketiga orang raja itu sudah datang hendak berperang dengan mereka itu, dikerahkannyalah segala orang yang berpakaikan ikat pinggang dan yang tua dari pada itu, lalu berdirilah mereka itu sekalian pada perhinggaan tanahnya. Tetapi pada pagi hari setelah sudah mereka itu bangun dan mataharipun telah terbit atas segala air itu, tiba-tiba dilihat orang Moabi akan air yang di hadapannya itu merah seperti darah rupanya. Lalu kata mereka itu: Darah juga ini, niscaya segala raja itu sudah membinasakan dirinya, dibunuh seorang akan seorang dengan pedangnya, maka sekarang, hai segala orang Moabi, pergilah kamu mengambil jarahan! Tetapi serta sampailah mereka itu kepada tentara orang Israel itu, sekonyong-konyong berbangkitlah segala orang Israel dan dialahkannya orang Moabi itu, sehingga mereka itupun larilah dari hadapannya, dan orang Israelpun masuklah ke dalam negerinya sambil mengalahkan orang Moabi itu. Maka segala negeri itu dibinasakannya dan pada tiap-tiap keping tanah yang baik dicampakkan oleh masing-masing orang akan batunya, dipenuhinya dengan dia, dan segala mata airpun ditumpatkannya, dan segala pokok buah-buahpun ditebangnya, sehingga di Kir-hareset tinggal batu belaka dan negeri itupun dikepung oleh orang pengali-ali, yang membunuh orang isinya. Demi dilihat oleh raja Moab akan hal peperangan itu terlalu besar kepadanya, diambilnya sertanya barang tujuh ratus orang yang tahu menghunus pedang hendak menebuk sampai kepada raja Edom, tetapi mereka itupun tiada dapat. Lalu diambilnya anaknya yang sulung, yang hendak naik raja akan gantinya, dipersembahkannya akan korban bakaran di atas dewala. Maka perkara ini mendatangkan ngeri kepada orang Israel begitu sangat besar, sehingga undurlah mereka itu, lalu masing-masingpun pulang ke negerinya.
Pasal 4. Sebermula, maka adalah seorang perempuan anu dari pada bini segala murid nabi itu, maka berserulah ia kepada Elisa, katanya: Bahwa hamba tuan, laki sahaya itu, sudah mati, maka tuan juga tahu bahwa dahulu hamba tuan itu beribadatlah kepada Tuhan, maka sekarang orang piutang sudah datang hendak mengambil kedua orang anak sahaya akan hambanya. Maka kata Elisa kepadanya: Apakah boleh kuperbuat karena engkau? Berilah tahu aku barang apa yang di dalam rumahmu. Maka sahutnya: Satupun tiada pada sahaya dalam rumah melainkan sebuah buli-buli berisi minyak. Maka kata Elisa: Pergilah engkau minta beberapa bejana dari luar, yaitu bekas yang hampa dari pada segala orang sekampungmu; jangan kauambil sedikit. Lalu masuklah ke dalam rumah, kancingkanlah pintu di belakang engkau dan di belakang anak-anakmu, setelah itu tuanglah ke dalam segala bekas itu, mana yang penuh sebelahkanlah. Hata, maka perempuan itupun meninggalkan dia, lalu dikancingkannyalah pintu di belakangnya dan di belakang anak-anaknya, yang mengunjuk bekas itu kepadanya, maka perempuan itupun menuanglah. Setelah sudah penuh segala bekas itu, maka katanya kepada anaknya: Unjuklah lagi sebuah bekas kepadaku; tetapi sahut anak itu: Tiada lagi bekas. Maka minyaknyapun berhentilah. Maka pergilah perempuan itu memberitahu hal itu kepada aziz Allah, lalu katanya: Pergilah engkau, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan lebihnya jadikanlah penghidupanmu dan penghidupan anak-anakmu. Bermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada suatu hari anu, berjalanlah Elisa terus dari pada negeri Sunem; maka adalah di sana seorang perempuan bangsawan, yang mengajak akan dia singgah makan; kemudian tiap-tiap kali ia berjalan terus dari pada negeri itu singgahlah ia kepadanya lalu duduk makan. Maka kata perempuan itu kepada suaminya: Bahwasanya kuketahui akan aziz Allah yang terkadang-kadang berjalan terus dari pada negeri kita itu sucilah adanya. Baiklah kita memperbuat akan dia suatu alayat kecil dengan dindingnya, dan dalamnya kita taruh akan dia tempat tidur dan meja dan kursi dan kaki dian, supaya apabila ia singgah kepada kita kelak, bolehlah ia menumpang di situ. Hata, maka pada suatu hari anu datanglah ia ke sana, lalu menumpanglah ia dalam alayat itu, dan tidurlah ia di sana. Maka katanya kepada Gehazi, hambanya: Panggillah olehmu perempuan Sunami itu. Maka dipanggilnyalah, lalu berdirilah ia di hadapannya. Maka kata Elisa kepada hambanya: Sekarang katakanlah kepadanya ini: Bahwasanya engkau sudah memeliharakan kami dengan sebesar-besar susahmu, maka sekarang apa gerangan boleh dibuat karenamu? adakah sesuatu perkaramu yang boleh dipersembahkan kepada baginda, atau kepada panglima perangnya? Maka sahut perempuan itu: Bahwa adalah sahaya duduk di tengah-tengah kaum sahaya. Maka katanya: Entah apa boleh dibuat karena perempuan itu? Maka kata Gehazi: Bahwasanya tiada ia beranak laki-laki dan suaminyapun sudah tua. Maka kata Elisa: Pangillah dia! Maka dipanggilnyalah, lalu berdirilah ia di pintu. Maka kata Elisa: Betul pada masa begini, lepas setahun umur hidup, engkau akan memeluk seorang anakmu laki-laki. Maka sembah perempuan itu: Jangan tuan, ya aziz Allah! jangan apalah tuan berdusta kepada sahaya ini. Hata, maka perempuan itupun hamillah, lalu beranaklah ia laki-laki, betul pada masa yang telah ditentukan, yaitu setelah sudah lalu genap setahun umur hidup, setuju dengan sabda Elisa itu kepadanya. Arakian, maka anak itupun makin besar, maka sekali peristiwa pada suatu hari keluarlah budak itu pergi mendapatkan bapanya, yang dengan segala orang menuai itu. Maka katanya kepada bapanya: Aduh, kepalaku! kepalaku! Lalu kata bapanya kepada seorang hamba: Bawalah akan dia kepada emaknya. Maka diangkatnya, dibawanya akan dia kepada emaknya, maka duduklah budak itu pada ribaannya sampai tengah hari, lalu matilah ia. Maka naiklah perempuan itu ke atas, dibaringkannya anaknya pada tempat tidur aziz Allah, dan dikancingkannya pintu di belakangnya, lalu iapun keluar. Maka dipanggilnya suaminya serta katanya: Suruhkanlah seorang dari pada segala hamba itu kepadaku dan lagi seekor keledai betina, supaya dengan segera boleh aku pergi mendapatkan aziz Allah itu, kemudian aku akan balik kelak. Maka kata suaminya: Mengapa maka pada hari ini engkau pergi kepadanya? Bukannya bulan baharu atau hari sabat. Maka sahutnya: Jangan engkau susahkan. Maka dikenakannya pelana kepada keledai betina itu, lalu katanya kepada hambanya: Buru-buru sahaja jalannya, jangan ia berhenti melainkan dengan kataku. Hata, maka iapun berjalanlah, lalu sampai kepada aziz Allah di atas gunung Karmel. Demi dilihat aziz Allah akan dia sudah dekat, maka katanya kepada Gehazi, hambanya: Lihatlah olehmu perempuan Sunami itu datang. Maka sekarangpun pergilah engkau dengan segera mendapatkan dia dan katakanlah kepadanya: Selamatkah encik? selamatkah suami encik? selamatkah anak encik? Maka sahutnya: Selamat. Setelah sampai ia kepada aziz Allah di atas gunung itu, maka dipeluknya kakinya, tetapi datanglah Gehazi hampir hendak menolak akan dia. Maka kata aziz Allah: Biarkanlah dia, karena besar dukacita dalam hatinya, maka dilindungkan Tuhan hal itu dari padaku, tiada dinyatakan-Nya kepadaku. Maka sembah perempuan itu: Adakah sahaya sudah minta seorang anak kepada tuan? Bukankah kata sahaya begini: Jangan apalah tuan mendustai sahaya? Maka kata Elisa kepada Gehazi: Ikatlah pinggangmu, ambillah akan tongkatku pada tanganmu, lalu pergi; maka jikalau barang seorang bertemu dengan dikau jangan engkau bersalam-salaman dengan dia, dan jikalau barang seorang memberi salam kepadamu, jangan kaubalas salamnya, dan letakkanlah tongkatku ini pada muka budak itu. Tetapi kata emaknya budak itu: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada sahaya mau meninggalkan tuan! Maka sebab itu berbangkitlah Elisa lalu mengikut dia. Adapun Gehazi itu sudah berjalan dahulu dari pada keduanya dan sudah diletakkannya tongkat itu pada muka budak itu, tetapi bunyi suarapun tiada, tanda pendengarpun tiada. Maka kembalilah ia, serta ia bertemu dengan Elisa diberinya tahu hal itu kepadanya, katanya: Budak itu tiada bersemangat pula. Setelah Elisa masuk ke dalam rumah, sesungguhnya didapatinya akan budak itu sudah mati, terhantar pada tempat tidurnya. Maka masuklah ia, dikancingkannya pintu di belakang keduanya, lalu dipintanya doa kepada Tuhan. Maka naiklah ia dan dibentangkannya dirinya di atas budak itu, dikenakannya mulutnya pada mulut budak itu dan matanyapun pada mata budak itu dan tangannyapun pada tangan budak itu dan ditiarapkannya dirinya di atas budak itu, lalu suhulah pula tubuh budak itu. Setelah itu maka pergilah ia, lalu berjalan dalam rumah sekali pergi datang, kemudian naiklah ia pula, dibentangkannya dirinya di atasnya, maka budak itupun bersinlah sampai tujuh kali, lalu dibukakannya matanya. Maka dipanggil Elisa Gehazi, katanya: Panggillah olehmu perempuan Sunami itu. Maka dipanggilnyalah; setelah ia datang maka kata Elisa kepadanya: Angkatlah anakmu ini. Maka datanglah ia menyembah sujud kepada kakinya serta tunduk sampai ke bumi, lalu diangkatnya anaknya, dibawanya ke luar. Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah Elisa pula ke Gilgal pada masa bala kelaparan dalam negeri itu, maka segala murid nabi itu adalah duduk di hadapannya, lalu katanya kepada hambanya: Jerangkanlah periuk besar itu dan masaklah gulai akan segala murid nabi itu. Maka keluarlah seorang anu ke padang hendak mencahari sayur-sayur, maka didapatinya pokok hanzal, dipetiknya dari padanya buah hanzal saputangannya penuh, lalu datanglah ia, dikecik-kecikkannya dan dimasukkannya ke dalam periuk yang berisi gulai itu, karena tiada dikenalnya akan dia. Setelah disajikan makanan bagi segala orang itu, tiba-tiba apabila mereka itu makan dari pada gulai itu, berteriaklah mereka itu, katanya: Kematian juga adalah dalam periuk ini, ya aziz Allah! Maka tiada boleh mereka itu makan dia. Maka kata Elisa: Ambilkanlah aku tepung. Maka dituangnya tepung itu ke dalam periuk itu lalu katanya: Sekarang sajikanlah dia bagi orang banyak ini, supaya mereka itu makan. Maka satupun tiada jahatnya dalam periuk itu lagi. Hata, maka datanglah seorang laki-laki anu dari Baal-Salisa, yang membawa kepada aziz Allah itu beberapa roti hulu hasil, dua puluh ketul roti syeir dan tepung tumbukan halus dalam saputangannya. Maka kata Elisa: Berikanlah dia kepada orang banyak ini, supaya mereka itu makan! Maka sembah hambanya: Manakan dapat sahaya sajikan dia kepada seratus orang laki-laki? Maka kata Elisa: Berikanlah dia juga, supaya mereka itu makan, karena firman Tuhan demikian: Orang akan makan, kemudian akan ada lagi sisanya. Maka disajikannyalah kepada mereka itu dan mereka itu sekalianpun makanlah, kemudian adalah lagi sisanya, yaitu setuju dengan firman Tuhan itu.
Pasal 5. Sebermula, adapun Naaman, panglima perang raja benua Syam itu, ia itulah seorang orang besar di hadapan baginda tuannya, lagi dipermuliakan amat, sebab olehnya juga Tuhan sudah mengaruniakan kemenangan kepada orang Syam, lagipun ia seorang gagah berani, tetapi kena sakit kusta juga ia. Maka pada sekali peristiwa, setelah beberapa pasukan sudah keluar dari benua Syam, dibawanya dari tanah Israel akan seorang anak dara dengan tertawan, maka anak dara itupun menjadi sahaya kepada isteri Naaman itu. Maka sembahnya kepada enciknya: Jikalau kiranya tuan sahaya adalah di hadapan nabi yang di Samaria itu, niscaya disembuhkannya tuan sahaya dari pada sakit kustanya. Maka pergilah Naaman memberitahu kata itu kepada baginda tuannya, sembahnya: Begitu begini kata anak dara yang dari negeri Israel itu. Maka titah baginda raja benua Syam: Pergilah mamak, maka beta akan melayangkan sepucuk surat kelak kepada raja orang Israel itu. Maka pergilah ia, dibawanya sertanya akan perak sepuluh talenta, dan emas enam ribu syikal dan persalinan sepuluh lengkap. Hata, maka disampaikannyalah surat kiriman itu kepada baginda raja orang Israel, bunyinya: Bahwa apabila sampai surat kiriman ini kepada adinda, ketahuilah oleh adinda bahwa kakanda sudah menyuruhkan Naaman, hamba kakanda, menghadap adinda, supaya adinda menyembuhkan dia dari pada penyakit kustanya. Arakian, setelah dibaca oleh raja orang Israel akan bunyi surat kiriman ini, maka dicarik-carikkannya pakaiannya sambil titahnya: Allahkah aku ini, dapatkah aku membunuh dan menghidupkan orang, maka raja itu menyuruhkan orang, supaya kusembuhkan dia dari pada sakit kustanya? Bahwasanya, tiada syak lagi, orang itu mencahari sebab kepadaku! Hata, maka demi didengar Elisa, aziz Allah itu, akan hal baginda raja orang Israel sudah mencarik-carikkan pakaiannya, disuruhkannya orang bersembah kepada baginda demikian: Karena apa gerangan tuanku mencarik-carikkan pakaian tuanku? Suruhkan orang itu kepada patik sahaja, maka diketahuinyalah kelak akan hal adalah seorang nabi di antara orang Israel. Arakian, maka datanglah Naaman serta dengan segala kudanya dan ratanya, lalu berhenti di hadapan pintu rumah Elisa. Maka disuruhkan Elisa seorang suruhan kepadanya, mengatakan: Pergilah engkau, mandikanlah dirimu tujuh kali dalam sungai Yarden, maka daging tubuhmu akan pulang semula dan engkaupun akan suci kelak. Tetapi Naaman itu lalu marah sangat, serta pergi sambil katanya: Bahwasanya telah aku berkata dalam hatiku demikian: Tak dapat tiada ia akan keluar kelak, lalu berdiri sambil menyebut nama Tuhan, Allahnya, sambil menunjuk kepada penyakit itu dengan tangannya dan menyembuhkan orang demikian dari pada kustanya. Bukankah Abana dan Parpar, sungai Damsyik itu, terutama dari pada segala air Israeli; manakan tiada boleh aku mandi dalamnya dan menjadi suci? Maka berpalinglah ia dirinya, lalu berjalan dengan sangat amarahnya. Tetapi pada masa itu datanglah hamba-hambanya hampir kepadanya serta sembahnya: Ya datuk! jikalau kiranya disuruh nabi itu buat suatu perkara yang besar, masakan tiada datuk melakukan dia? istimewa pula sekarang katanya kepada datuk: Mandikanlah tubuhmu maka engkau akan suci kelak! Maka sebab itu turunlah juga ia, lalu menyelam dalam Yarden sampai tujuh kali, menurut kata aziz Allah itu, maka daging tubuhnyapun pulang semula, jadi seperti daging tubuh orang muda, sehingga sucilah ia. Setelah itu maka kembalilah ia pergi mendapatkan aziz Allah, baik ia baik segenap tentaranya; serta sampai maka berdirilah di hadapannya sambil katanya: Bahwa sesungguhnya sekarang kuketahui akan hal di atas seluruh muka bumi tiada Allah melainkan yang di antara orang Israel itu. Maka sekarangpun tuan terima apalah suatu berkat dari pada hamba tuan ini! Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan yang aku berdiri menghadap hadirat-Nya, sekali-kali tiada aku menerima dia! Maka berulang-ulang diajaknya akan dia supaya diterimanya, tetapi dienggankannya juga. Maka kata Naaman: Jikalau tuan tiada sudi, maka hendaklah diberikan kepada hambamu ini tanah seberapa banyak dapat ditanggung oleh bagal sepasang, karena hambamu ini tiada akan mempersembahkan lagi korban bakaran atau korban sembelihan kepada segala dewa-dewa, melainkan hanya kepada Hua juga. Sahaja dalam perkara ini hendaklah kiranya Tuhan mengampuni hambamu, yaitu apabila baginda masuk ke dalam kuil Rimmon kelak hendak menyembahsujud di sana dan bagindapun bertelekan pada lengan hamba, sehingga hambapun turut sujud dalam kuil Rimmon itu, hendaklah kiranya Tuhan mengampuni akan hamba perkara hambamu ini sujud dalam kuil Rimmon itu. Maka kata Elisa kepadanya: Pergilah engkau dengan selamat. Hata, maka berjalanlah ia dari sana. Setelah sekerat jalan jauhnya, lalu kata Gehazi, hamba Elisa, aziz Allah itu: Bahwasanya tuanku sudah menegahkan Naaman, orang Syam itu, tiada ia mau menerima dari pada tangannya barang yang telah dihantarnya kepadanya, tetapi demi Tuhan yang hidup aku hendak mengikut akan dia dari belakang dan mengambil barang sesuatu dari pada tangannya. Maka Gehazipun mengikutlah akan Naaman dari belakang. Demi dilihat Naaman akan dia mengikut maka turunlah ia dari atas ratanya, lalu pergi mendapatkan dia sambil katanya: Adakah baik? Maka sahutnya: Baik juga; adapun tuan sahaya menyuruhkan sahaya mengatakan: Bahwasanya baharu tadi datanglah kepadaku dua orang muda dari pada segala murid nabi, yaitu dari pegunungan Efrayim; maka hendaklah kiranya tuan berikan mereka itu perak setalenta dan dua helai kain persalinan. Maka kata Naaman: Mari, ambillah dua talenta. Maka diajak-ajaknya akan dia, lalu diikatnya dua talenta perak itu dalam pundi-pundi dan lagi dua helai kain persalinan, maka sekalian itu ditanggungkannya kepada dua orang hambanya, yang memikul dia di hadapannya. Setelah sampai Gehazi kepada bukit itu, maka diambilnya segala barang-barang itu dari pada tangan mereka itu, lalu ditaruhnya dalam sebuah rumah dan dilepaskannya kedua orang itu pergi, maka keduanyapun berjalanlah. Setelah itu maka masuklah Gehazi, lalu berdiri menghadap tuannya. Maka kata Elisa kepadanya: Hai Gehazi, engkau dari mana? Maka sahutnya: Tiada sahaya pergi ke mana-mana. Tetapi kata Elisa kepadanya: Bukankah seolah-olah hilang hatiku, tatkala orang itu turun dari atas ratanya dengan segera, lalu mendapatkan dikau? Inikah masa yang patut diambil akan perak atau pakaian atau pohon zait atau kebun anggur atau lembu domba dan hamba sahaya? Maka sebab itu, bala kusta Naaman itu akan lekat padamu dan pada anak cucumu sampai selama-lamanya! Hata, maka keluarlah Gehazi dari hadapannya dengan kena kusta seperti salju putihnya.
Pasal 6. Sebermula, maka pada sekali peristiwa kata segala murid nabi itu kepada Elisa: Lihat apalah olehmu akan tempat kedudukan kami di hadapanmu itu terlalu sempit bagi kami sekalian. Biarkanlah kiranya kami pergi ke Yarden, masing-masing meramu kayu bakal rumah di sana, supaya di sanalah kami membuat suatu tempat kedudukan kami. Maka kata Elisa: Pergilah. Maka kata seorang: Silakanlah tuan berjalan serta dengan hambamu ini. Maka sahutnya: Baiklah, aku berjalan serta. Maka iapun berjalanlah sertanya, setelah sampai mereka itu sekalian ke Yarden, ditebangnya beberapa batang pohon kayu. Maka sesungguhnya dalam menebang pohon kayu besar itu adalah seorang anu besinya jatuh ke dalam air, lalu berserulah ia, katanya: Ya tuan! besi ini sahaya pinjam. Maka kata aziz Allah: Di mana jatuh itu? Maka ditunjuknyalah tempatnya kepadanya, lalu dikeratnya sepotong kayu, dicampakkannya ke sana, demikianlah ditimbulkannya pula besi itu. Maka katanya: Pungutlah olehmu akan dia. Maka diulurkannya tangannya lalu dipungutnya. Bermula, maka raja benua Syam berperang dengan orang Israel, maka berbicaralah ia dengan segala hambanya, titahnya: Kepada tempat anu aku hendak menyerang dengan balatentaraku. Tetapi aziz Allah itu menyuruhkan orang mempersembahkan kepada baginda raja orang Israel: Peliharakanlah kiranya dirimu dari pada berjalan lalu dari tempat itu, karena orang Syam sudah turun ke sana. Maka sebab itu disuruhkan baginda raja orang Israel akan orang ke tempat yang dikatakan aziz Allah kepadanya sambil memberi ingat akan dia, maka dipeliharakannya dirinya dari sana bukan sekali dua kali. Maka oleh sebab kelakuan itu sangat murka hati raja benua Syam, maka dipanggilnya akan segala hambanya, lalu titahnya kepadanya: Tiadakah kamu memberitahu aku, siapa gerangan dari pada orang kita sefakat dengan raja orang Israel? Maka sembah seorang hambanya: Bukannya demikian, ya tuanku! melainkan nabi Elisa, yang di antara orang Israel itu, ia memberitahu kepada raja orang Israel segala titah yang dikatakan tuanku jikalau dalam bilik peraduan tuanku sekalipun. Maka titah baginda: Pergilah kamu melihati tempatnya, supaya boleh kusuruhkan orang pergi menangkap dia. Maka dipersembahkan oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwa sesungguhnya adalah ia di Dotan. Maka disuruhkan baginda ke sana beberapa kuda dan rata dan suatu tentara besar, maka sekalian itu sampailah ke sana pada malam, lalu dikepungnya negeri itu. Maka pada pagi-pagi hari bangunlah hamba aziz Allah itu, lalu keluar, heran, maka adalah negeri itu dikepung oleh suatu tentara dengan beberapa kuda dan rata. Maka kata hamba itu kepadanya: Wai tuan! apa gerangan akal kita? Maka sahutnya: Jangan engkau takut, karena adapun yang menyertai akan kita itu terlebih banyaknya dari pada yang menyertai akan mereka itu. Maka Elisapun meminta doa, sembahnya: Ya Tuhan, celikkan apalah matanya, supaya iapun dapat melihat! Maka dicelikkannya Tuhan mata hamba itu, sehingga ia dapat melihat, heran, maka adalah gunung itu penuh dengan kuda api dan rata api keliling Elisa. Maka sementara mereka itu datang mendapatkan dia, dipinta Elisa doa kepada Tuhan, sembahnya: Palulah kiranya akan mereka ini sekalian dengan kabur mata. Maka dipalunyalah akan mereka itu dengan kabur mata, seperti doa Elisa itu. Lalu kata Elisa kepada mereka itu: Ini bukan jalannya dan ini bukan negerinya: ikutlah aku sahaja, maka aku akan menghantar kamu kelak kepada orang yang kamu cahari. Hata, maka dihantarnya mereka itu ke Samaria. Setelah sampai mereka itu sekalian di Samaria, sesungguhnya sembah Elisa: Ya Tuhan! celikkanlah kiranya mata mereka ini, supaya ia dapat melihat. Maka dicelikkan Tuhan mata mereka itu, sehingga mereka itupun dapat melihat; heran, maka adalah mereka itu pada sama tengah negeri Samaria. Demi dilihatnya mereka itu maka kata raja orang Israel kepada Elisa: Bolehkah aku membunuh dia, bahkan membunuh dia, ya bapaku? Tetapi sahutnya: Jangan kaubunuh dia: bunuhlah akan orang yang telah kaualahkan dengan pedang dan panahmu! melainkan sajikanlah roti dan air minum akan orang ini, supaya mereka itu dapat makan dan minum, lalu kembali kepada tuannya. Maka diperbuatlah oleh baginda suatu perjamuan besar akan mereka itu, maka mereka itupun makan minumlah, setelah itu disuruh baginda akan mereka itu berjalan, maka kembalilah sekaliannya kepada tuannya. Kemudian dari pada itu tiada lagi pasukan orang Syam datang menjarah rayah ke dalam negeri orang Israel. Tetapi kemudian dari pada itu sesungguhnya dikerahkan Benhadad, raja benua Syam itu, akan segala rakyatnya, maka berangkatlah baginda lalu dikepungnya Samaria. Maka jadilah bala kelaparan besar di Samaria, karena sesungguhnya negeri itu dikepung rapat-rapat, sehingga sebuah kepala keledai harganya delapan puluh keping perak dan seperempat kab kacang goreng laku lima keping perak. Maka sekali peristiwa tatkala baginda raja orang Israel berjalan dari atas dewala, bahwa seorang perempuan anu berseru-seru kepada baginda, sembahnya: Ya tuanku, tolong apalah akan patik! Maka titah baginda: Hendaklah ditolong Tuhan akan dikau. Dari mana gerangan dapat aku menolong engkau, dari peluburkah atau dari apitan anggurkah? Dan lagi titah baginda kepadanya: Apakah perkaramu? Maka sembahnya: Bahwa perempuan ini telah berkata kepada patik demikian: Berikanlah anakmu, supaya kita makan dia pada hari ini, maka esok hari kita akan makan anakku. Maka sebab itu kedua patik ini sudah merebus anak patik, lalu patik makan tetapi pada keesokan harinya, apabila kata patik kepadanya: Sekarang berikanlah anakmu, supaya kita makan dia; maka disembunyikannya anaknya. Demi didengar baginda segala sembah perempuan ini, maka dicarik-carikkannya pakaiannya sendiri sambil berjalan dari atas dewala itu; maka kelihatanlah kepada orang banyak bahwa tubuh baginda ada berpakaikan kain karung. Maka titah baginda: Demikianlah perbuatan Allah akan daku dan dipertambahkan-Nya pula, jikalau tiada pada hari ini juga kepada Elisa bin Safat itu dipancung dari pada tubuhnya. Adapun Elisa itu duduk dalam rumahnya dan segala tua-tua negeripun adalah duduk sertanya apabila disuruhkan baginda seorang dari hadapannya. Maka sebelum suruhan itu sampai kepada Elisa, kata Elisa kepada segala tua-tua itu: Tiadakah kamu melihat bahwa anak si pembunuh itu sudah menyuruhkan orang hendak memancung kepalaku? Ingatlah kamu, apabila suruhan itu datang kelak, hendaklah kamu menutup pintu dan menolak akan dia ke luar dengan tudung pintu: bukankah bunyi kaki tuannya adalah di belakangnya? Maka sementara ia lagi berkata-kata dengan mereka itu, tiba-tiba datanglah suruhan itu mendapatkan dia. Maka titah baginda: Bahwa celaka ini dari pada Tuhan juga datangnya; apa guna aku harap lagi akan Tuhan.
Pasal 7. Maka pada masa itu kata Elisa: Dengarlah olehmu firman Tuhan; demikian inilah firman Tuhan: Esok harilah, waktu begini, tepung halus setakar akan laku sesyikal dan dua takar syeir akan laku sesyikal dalam pintu gerbang Samaria. Tetapi sahut panglima yang pada lengannya baginda bertelekan, katanya kepada aziz Allah: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan tingkap di langit, baharu perkara itu boleh jadi. Maka kata Elisa: Bahwa sesungguhnya engkau akan melihat dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. Arakian, maka adalah di luar pintu gerbang negeri itu empat orang kusta, maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Apa guna kita tinggal duduk di sini sampai kita mati? Jikalau kata kita: Mari kita masuk ke dalam negeri, maka dalam negeri adalah bala kelaparan, niscaya kita akan mati kelak di sana; dan jikalau kiranya kita tinggal di sini, tak dapat tiada kita mati juga; sebab itu, mari kita membuang diri kita kepada tentara orang Syam, jikalau dihidupinya akan kita, maka kitapun hiduplah, dan jikalau dibunuhnya akan kita, tak dapat tiada kita akan mati juga. Maka bangunlah mereka itu pada waktu terang tanah, lalu berjalan mendapatkan tentara orang Syam; setelah sampai kepada ujung tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorang juapun tiada di sana! Karena Tuhan telah memperdengarkan kepada tentara orang Syam itu bunyi beberapa rata dan bunyi beberapa kuda dan bunyi suatu tentara besar, sehingga kata mereka itu seorang kepada seorang: Bahwasanya raja orang Israel sudah mengupah akan lawan kita segala raja orang Heti dan segala raja orang Mesir, supaya diserangnya akan kita. Maka sebab itu bangunlah mereka itu sekalian, lalu lari pada waktu terang tanah itu, ditinggalkannya segala kemahnya, dan lagi segala kudanya dan keledainya, segenap tempat tentara itu bagaimanapun adanya, lalu larilah mereka itu berlepas dirinya. Hata, setelah sampai orang kusta itu kepada ujung tempat tentara, masuklah mereka itu ke dalam sebuah kemah, lalu makan minumlah dan diambilnya dari sana emas perak dan pakaian, lalu pergi mereka itu menyembunyikan dia; setelah itu kembalilah mereka itu masuk ke dalam sebuah kemah yang lain, maka dari sanapun diambilnya, lalu pergi menyembunyikan dia. Maka pada masa itu kata seorang kepada kawannya: Perbuatan kita ini tak baik; bahwa hari inilah hari kabar selamat, maka kita diam juga; jikalau kiranya kita menantikan siang hari, niscaya didapati akan kesalahan kita; maka sebab itu, mari kita pergi membawa kabarnya ke dalam istana baginda. Arakian, maka datanglah mereka itu berseru-seru kepada penunggu pintu negeri, dikabarkannyalah kepadanya, katanya: Bahwa kami telah sampai kepada tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorangpun tiada di sana, bunyi suara orangpun tiada, melainkan adalah beberapa ekor kuda tertambat dan beberapa ekor keledaipun tertambat dan segala kemahpun tertinggal sebagaimana adanya. Maka segala penunggu pintu itupun berseru-serukan kabar ini ke dalam, sehingga kedengaranlah kabar ini sampai ke dalam istana baginda. Maka bangunlah baginda pada malam, lalu titahnya kepada segala hambanya: Sekarang aku mau memberitahu kamu, kita hendak dipengapakan orang Syam itu: bahwa diketahuinya perut kita berlapar, sebab itu mereka itu telah keluar dari tempat tentara itu hendak menyembunyikan dirinya di padang, katanya: Apabila mereka itu sudah keluar dari dalam negeri, dapatlah kita menangkap dia dengan hidupnya, lalu kita akan masuk ke dalam negeri itu. Maka sahut seorang pegawainya, sembahnya: Baiklah dari pada segala kuda yang lagi tinggal itu diambil lima ekor, yaitu dari pada yang lagi tinggal di sini; bahwasanya tiada ia lebih baik dari pada kebanyakan orang Israel yang tinggal lagi di dalam ini, atau dari pada kebanyakan orang Israel yang telah dibinasakan; biarlah patik menyuruhkan dia, supaya patik itu pergi melihat. Maka diambilnya kuda dua pasang, lalu disuruhkan baginda mereka itu mengikut tentara orang Syam itu, serta titahnya: Pergilah kamu melihati dia. Maka diikutlah oleh mereka itu akan dia sampai ke Yarden, heran, maka sepanjang jalan penuh dengan pakaian dan segala alat, yang telah dibuang oleh orang Syam dalam larinya tunggang balik. Hata, maka kembalilah suruhan itu, dikabarkannyalah hal itu kepada baginda. Maka keluarlah orang banyak itu, lalu menjarah-jarah akan tempat tentara orang Syam; maka sesungguhnya jadilah setakar tepung halus laku sesyikal dan dua takar syeirpun laku sesyikal, setuju dengan firman Tuhan itu. Adapun panglima yang baginda bertelekan pada lengannya, yaitu telah disuruh menunggui pintu negeri, maka dipijak-pijak oranglah akan dia dalam pintu itu sampai matilah ia, setuju dengan sabda aziz Allah, yang dikatakannya tatkala baginda datang mendapatkan dia. Karena sesungguhnya tatkala aziz Allah itu berkata kepada baginda demikian: Dua takar syeir akan laku sesyikal dan setakar tepung haluspun sesyikal esok hari, waktu begini, dalam pintu negeri Samaria; lalu sahut panglima itu kepada aziz Allah, katanya: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan akan tingkap di langit, baharu boleh jadi seperti katamu ini. Maka sahut Elisa kepadanya: Bahwasanya engkau akan melihatnya dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. Demikianpun jadilah, karena dipijak-pijak orang banyak akan dia dalam pintu gerbang, sehingga matilah ia.
Pasal 8. Sebermula, maka Elisa telah berkata kepada perempuan yang sudah dihidupkannya pula anaknya, katanya: Bangunlah engkau, pergilah serta dengan segala orang isi rumahmu menumpang seperti orang dagang barang kemanapun baik, karena oleh Tuhan dipanggil datang suatu bala kelaparan. Maka ia itupun datanglah ke dalam negeri itu tujuh tahun lamanya. Maka perempuan itupun bangunlah, diperbuatnya seperti kata aziz Allah itu, karena pergilah ia serta dengan segala orang isi rumahnya, lalu menumpang seperti orang dagang dalam negeri Filistin tujuh tahun lamanya. Maka sesungguhnya pada kesudahan tujuh tahun itu pulanglah perempuan itu dari negeri orang Filistin, lalu keluarlah ia pergi mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. Maka bagindapun lagi dalam bertitah kepada Gehazi, hamba aziz Allah itu, titahnya: Ceriterakanlah kepadaku segala perkara besar-besar yang telah diadakan oleh Elisa itu. Maka sementara diceriterakannya kepada baginda bagaimana telah dihidupkannya pula seorang mati, tiba-tiba datanglah perempuan yang punya anak telah dihidupkannya pula itu, mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. Maka sembah Gehazi: Ya tuanku, inilah perempuan itu dan inilah anaknya, yang telah dihidupkan pula oleh Elisa itu. Maka bagindapun bertanyakanlah perempuan itu, lalu diceriterakannyalah kepada baginda segala hal ihwalnya. Maka disuruhkan baginda seorang penjawat istana sertanya, titahnya: Pulangkanlah kepadanya segala yang dia punya, lagipun segala hasil tanahnya dari pada hari ditinggalkannya negeri itu datang kepada hari ini. Bermula, maka Elisapun sudah datang ke Damsyik pada masa Benhadad, raja benua Syam itu, sakit; maka dikabarkan oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwa aziz Allah itu sudah datang ke mari. Maka titah baginda kepada Hazael: Ambillah olehmu akan suatu hadiah pada tanganmu, lalu pergi mendapatkan aziz Allah itu dan bertanyakanlah Tuhan olehnya demikian: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? Hata, maka pergilah Hazael mendapatkan dia, diambilnya pada tangannya suatu hadiah dari pada benda yang terindah-indah di Damsyik, muatan untuk empat puluh ekor, maka datanglah ia menghadap Elisa serta katanya: Adapun hamba ini disuruh oleh Benhadad, anak tuan dan raja benua Syam, supaya hamba mendapatkan tuan dan menyampaikan kata ini: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? Maka kata Elisa kepadanya: Pergilah engkau, katakanlah kepadanya: Sekali-kali tiada boleh engkau sembuh pula, karena sudah dinyatakan Tuhan kepadaku bahwa ia akan mati kelak. Maka direnung-renungnya dan diamat-amatinya akan dia, sampai kemalu-maluanlah ia, maka menangislah aziz Allah itu. Maka kata Hazael: Mengapa tuan menangis? Maka sahutnya: Sebab kuketahui akan segala jahat yang kauperbuat akan bani Israel kelak; bahwa engkau akan menunukan kota bentengnya dengan api dan membunuh orang muda-mudanya dengan pedang dan meremukkan anak-anaknya dan membelahkan orangnya perempuan yang bunting. Maka kata Hazael: Entah siapa gerangan hambamu ini, yang laksana anjing juga adanya, maka akan dibuatnya kelak perkara yang besar ini? Maka kata Elisa: Sudah dinyatakan Tuhan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja benua Syam. Arakian, maka bermohonlah ia kepada Elisa, lalu berjalan, setelah sampai kepada tuannya titah baginda kepadanya: Apakah kata Elisa itu kepadamu? Maka sembahnya: Bahwa telah ia berkata demikian: Tak dapat tiada tuanku kelak akan sembuh pula. Maka sesungguhnya pada keesokan harinya diambilnya kain kambeli, dicelupnya dalam air, lalu dihamparkannya di atas mukanya, sehingga matilah baginda; maka Hazaelpun naik raja akan gantinya. Adapun pada tahun yang kelima dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, pada masa Yosafat raja orang Yehuda, naiklah raja Yoram bin Yosafat itu atas Yehuda. Tiga puluh dua tahun umurnya pada masa ia naik raja, dan iapun kerajaanlah di Yeruzalem delapan tahun lamanya. Maka berjalanlah ia pada jalan segala raja orang Israel, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena anak Akhabpun telah menjadi isterinya, dan dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Tetapi tiada juga Tuhan mau membinasakan orang Yehuda oleh karena sebab Daud, hamba-Nya, seperti Ia sudah berfirman kepadanya, bahwa dikaruniakan-Nya kepadanya kelak sebuah pelita dalam anaknya pada sediakala hari. Hata, maka zamannya berpalinghaluanlah orang Edom, dilepaskannya dirinya dari pada pemerintah Yehuda, dan dijadikannya seorang raja atas dirinya. Maka berjalanlah raja Yoram langsung ke Zair dan segala ratapun sertanya, maka bangunlah baginda pada malam, dialahkannya orang Edom, yang telah mengelilingi akan dia, dan segala penghulu rata perangnyapun, lalu larilah orang banyak itu ke kemah-kemahnya. Kendatilah demikian, maka orang Edom juga berpaling haluan dari pada pemerintahan Yehuda datang kepada hari ini, dan pada masa itu juga Libnapun berpalinghaluanlah. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoram dan segala perbuatan baginda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh segala raja-raja orang Yehuda? Maka raja Yorampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, maka Ahazia, puteranya, lalu naik raja menggantikan dia. Maka pada tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, kerajaanlah Ahazia bin Yoram itu atas orang Yehuda. Adapun umur raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua likur tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem setahun lamanya; adapun nama bunda baginda itu Atalia, anak Omri, raja orang Israel. Maka berjalanlah ia pada jalan orang isi istana Akhab, diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena menantulah ia kepada kepada orang isi istana Akhab itu. Maka berjalanlah ia serta dengan raja Yoram bin Akhab ke Ramot di Gilead hendak memerangi Hazael, raja benua Syam itu, maka dialahkan orang Syam itu akan raja Yoram. Maka baliklah raja Yoram dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatinya di Ramot dalam peperangan dengan orang Syam apabila berperanglah ia dengan Hazael, raja benua Syam. Maka turunlah Ahazia bin Yoram, raja orang Yehuda, mengunjungi Yoram bin Akhab ke Yizriel, karena bagindapun gering adanya.
Pasal 9. Bermula, maka pada masa itu dipanggil oleh nabi Elisa akan seorang murid nabi, serta katanya kepadanya: Ikatlah pinggangmu dan ambillah olehmu akan buli-buli yang berisi minyak harum itu pada tanganmu, lalu pergilah ke Ramot yang di Gilead itu. Setelah sampai di sana, lihatlah di mana Yehu bin Yosafat bin Nimsi, lalu masuklah ke dalam, suruhlah akan dia bangkit berdiri dari antara segala saudaranya dan bawalah akan dia sertamu ke dalam bilik bersekat. Lalu ambillah akan buli-buli minyak itu, curahkanlah isinya kepada kepalanya dan katakanlah: Demikian firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja orang Israel. Setelah itu bukakanlah pintu dan larilah dengan tiada bertangguh lagi. Hata, maka berjalanlah orang muda, yaitu murid nabi itu, ke Ramot yang di Gilead. Maka apabila ia masuk sesungguhnya adalah duduk di sana segala panglima perang; maka katanya: Adalah padaku suatu kabar, hendak kusampaikan kepadamu, hai panglima! Maka bertanya Yehu: Kepada siapa dari pada kami sekalian ini? Maka sahutnya: Kepadamu juga, hai panglima! Maka bangkitlah ia berdiri lalu masuk ke dalam rumah; maka minyak itu dicurahkan orang itu kepada kepalanya sambil katanya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah menyiram engkau akan raja atas segala umat Tuhan, yaitu atas orang Israel. Dan engkaupun akan membunuh segala orang isi istana Akhab, tuanmu, supaya Kutuntut bela darah hamba-Ku, segala nabi-nabi, dan darah segala hamba Tuhan kepada Izebel itu. Maka segenap orang isi istana Akhab itu akan binasa, dan dari pada orang Akhab itu akan Kutumpas kelak segala orang laki-laki dan lagi segala orang yang terkurung dan yang tertinggal di antara orang Israel. Karena istana Akhab itu akan Kujadikan sama dengan istana Yerobeam bin Nebat dan sama dengan istana Baesa bin Ahia. Lagipun Izebel akan dimakan anjing pada bendang Yizriel, dan seorangpun tiada yang akan menguburkan dia. Hata, maka dibukakannya pintu lalu lari. Maka apabila Yehu keluar mendapatkan segala hamba tuannya, kata orang itu kepadanya: Adakah selamat? Apa mulanya maka orang gila ini telah datang kepadamu? Maka sahutnya kepada mereka itu: Kamu juga mengetahui akan orang itu dari sebab tingkah lakunya. Tetapi kata mereka itu: Bohong ini; katakanlah dia juga kepada kami. Lalu katanya: Begitu begini sudah dikatakannya kepadaku, katanya: Demikianlah firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja atas orang Israel. Maka dengan segeranya diambil oleh mereka itu masing-masing akan bajunya, dihamparkannya di bawahnya di atas seekor kuda perarakan, lalu ditiupkannya nafiri serta katanya: Yehu sudah naik raja! Demikian peri Yehu bin Yosafat bin Nimsi bermufakat hendak mendurhaka kepada raja Yoram. (Adapun Yoram itu dan segenap orang Israel yang sertanya sudah memeliharakan Ramot yang di Gilead dari pada Hazael, raja benua Syam; maka baginda raja Yoram telah balik dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatnya dalam peperangan dengan orang Syam apabila ia berperang dengan Hazael, raja benua Syam itu.) Hata, maka kata Yehu: Jikalau kehendak kamu setuju dengan aku, maka seorangpun jangan diberi keluar dari dalam negeri berlepas dirinya akan membawa kabarnya sampai ke Yizriel. Maka Yehupun naik kuda lalu berjalan ke Yizriel, sebab raja Yoram ada di sana, dan Ahazia raja orang Yehudapun sudah turun ke sana hendak melawat raja Yoram. Hata, maka terlihatlah penunggu yang berdiri di atas bangun-bangun Yizriel itu akan pasukan Yehu itu berlari-lari datang, lalu sembahnya: Bahwa patik melihat suatu pasukan datang. Maka titah raja Yoram: Ambillah olehmu akan seorang berkendaraan, suruhlah dia pergi mendapatkan mereka itu dan bertanyakan selamatnya. Maka orang berkuda itupun berjalanlah pergi mendapatkan mereka itu, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka sahut Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. Maka penunggu itupun memberitahu hal itu, sembahnya: Adapun suruhan itu sampai juga kepadanya, tetapi tiada ia balik. Maka disuruhkannya seorang berkuda yang lain; setelah ia itu sampai kepadanya, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka kata Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. Maka penunggu itu memberitahu hal itu, sembahnya: Suruhan itupun sampai kepadanya, tetapi tiada ia balik. Adapun burunya seperti buru Yehu bin Nimsi, karena burunya seperti orang gila. Maka titah raja Yoram: Kenakanlah kuda. Maka dikenakan oranglah kuda pada ratanya, lalu berjalan Yoram, raja orang Israel, dan Ahazia, raja orang Yehuda, masing-masing dengan ratanya, maka keluarlah keduanya pergi mendapatkan Yehu, lalu didapatinya akan dia di atas bendang Nabot, orang Yizrieli itu. Maka sesungguhnya demi dilihat Yoram akan Yehu, lalu katanya: Adakah selamat, hai Yehu? Maka sahutnya: Masakan selamat, selagi segala zina Izebel, ibumu, dan segala hobatannya begitu banyak adanya? Pada masa itu dibalikkanlah raja Yoram rata itu dengan tangannya, lalu lari sambil katanya kepada Ahazia: Adalah khianat, hai Ahazia! Maka dikenakan Yehu anak panah pada busurnya, lalu dipanahnya kena raja Yoram di antara kedua belah lengannya, sehingga anak panah itu menerusi jantung hatinya, dan berlingkarlah baginda di dalam ratanya. Maka kata Yehu kepada Bidkar, seorang panglimanya: Angkatlah dan buangkanlah dia kepada sepenggal bendang Nabot, orang Yizrieli itu, karena ingatlah engkau bagaimana dahulu kedua kita berkendaraan bersama-sama mengiringkan raja Akhab, ayahnya, tatkala ditanggungkan Tuhan kepadanya firman ini: Bahwasanya kelemarin Aku sudah melihat darah Nabot dan darah anak-anaknya, demikianlah firman Tuhan! bahkan, Aku akan menuntut belanya kepadamu kelak di atas bendang ini, demikianlah firman Tuhan! Maka sekarangpun angkatlah, buangkanlah dia kepada bendang itu, setuju dengan firman Tuhan itu. Hata, demi dilihat Ahazia, raja orang Yehuda, akan hal yang demikian, lalu larilah ia menuju jalan ke rumah peranginan, tetapi diusir Yehu akan dia, serta katanya: Bunuhlah olehmu akan diapun. Maka dibunuhnyalah akan dia di atas ratanya pada jalan sempit ke Gur, yang dekat dengan Yibeleam; maka larilah baginda sampai ke Megido, lalu matilah di sana. Maka oleh segala hambanya dibawa akan baginda ke Yeruzalem dan dikuburkannyalah baginda dalam kuburnya sendiri pada sisi nenek moyang baginda di dalam negeri Daud. Adapun Ahazia itu naik raja atas orang Yehuda yaitu pada tahun kesebelas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab itu. Arakian, maka sampailah Yehu ke Yizriel. Demi didengar Izebel akan hal itu, maka disapunyalah mukanya dengan bedak dan dikenakannya perhiasan pada kepalanya, lalu iapun menengok dari pada tingkap istana. Maka baharu Yehu masuk dari pada pintu gerbang, lalu kata Izebel: Adakah selamat, hai Zimri, pembunuh tuannya? Maka menengadahlah Yehu ke tingkap itu, lalu katanya: Siapa gerangan ada sertaku? siapa? Lalu adalah dua tiga orang penjawat istana memandang kepadanya. Maka kata Yehu: Terjunkanlah dia dari atas. Maka diterjunkannyalah dari atas, sehingga darahnyapun tepercik kepada pagar tembok dan kepada kudanya, lalu dipijak-pijaknya akan dia. Hata, setelah Yehu masuk dan sudah makan minum, lalu katanya: Sekarang pergilah kamu melihat apa hal si kutuk itu dan kuburkanlah dia, karena putera raja juga adanya. Maka turunlah mereka itu hendak menguburkan dia, tetapi satupun tiada didapatinya dari padanya melainkan tengkoraknya dan kedua belah kakinya dan kedua tapak tangannya. Maka baliklah mereka itu memberitahu Yehu, maka kata Yehu: Demikian juga firman Tuhan, yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Elia, hamba-Nya, yaitu orang Tisbi itu, bunyinya: Pada bendang Yizriel juga anjingpun akan makan bangkai Izebel, dan bangkai Izebel itu akan seperti baja pada tanah di bendang Yizriel, sehingga tiada dapat dikatakan lagi: Inilah Izebel!
Pasal 10. Bermula, maka adalah pada raja Akhab tujuh puluh orang anaknya laki-laki di Samaria, sebab itu dikarangkanlah Yehu beberapa pucuk surat, yang dikirimkannya ke Samaria, kepada segala penghulu Yizriel dan segala tua-tua dan kepada segala ajar-ajar Akhab, bunyinya: Adapun apabila surat ini sampai kepadamu, tegal segala anak tuanmu adalah serta dengan kamu, dan lagi adalah padamu beberapa rata dan orang berkuda dan sebuah negeri yang berkota benteng dan pelbagai senjata, hendaklah kamu pilih akan orang yang terbaik dan yang terpatut di antara segala anak tuanmu, naikkanlah dia ke atas takhta kerajaan ayahnya, lalu berperanglah kamu karena orang isi istana tuanmu! Tetapi ketakutanlah mereka itu amat sangat, serta katanya: Bahwasanya dua orang raja tiada tahan berdiri di hadapannya, masakan kita ini tahan kelak? Maka sebab itu utusanlah segala penjawat istana dan penghulu negeri dan segala tua-tua dan ajar-ajarpun kepada Yehu, sembahnya: Bahwa patik sekalian ini hamba tuanku juga, dan segala titah tuanku patik junjung; seorangpun tiada patik rajakan; baiklah tuanku perbuat barang yang benar kepada pemandangan tuanku. Maka pada kedua kali dilayangkan Yehu sepucuk surat kepada mereka itu, bunyinya: Jikalau sungguh kamu setuju dengan aku dan hendak menurut kataku, ambillah olehmu akan kepala segala orang laki-laki itu, segala anak tuanmu, lalu datanglah kepadaku ke Yizriel esok hari waktu begini (Adapun segala putera baginda, tujuh puluh orang banyaknya, adalah di dalam negeri dengan segala orang besar-besar yang memeliharakan dia.) Hata, setelah sudah sampai surat itu kepada mereka itu, diambilnya akan segala putera baginda, dibunuhnya akan tujuh puluh orang banyaknya, dan dibubuhnya segala kepalanya itu dalam keranjang, lalu dikirimkannyalah kepada Yehu ke Yizriel. Maka datanglah seorang suruhan memberitahu kepadanya, sembahnya: Bahwa mereka itu sudah membawa kepala segala putera baginda. Maka kata Yehu: Letakkanlah dia jadi dua timbunan pada pintu gerbang sampai kepada pagi hari. Maka pada pagi hari keluarlah Yehu, lalu berhenti sambil katanya kepada segenap orang banyak itu: Kamu sekalian tiada bersalah. Bahwasanya aku yang sudah bermufakat hendak mendurhaka kepada yang dipertuan dan aku yang sudah membunuh dia; maka siapa gerangan sudah membunuh sekalian ini? Ketahuilah olehmu bahwa sepatah katapun tiada gugur ke tanah dari pada segala firman Tuhan akan hal orang isi istana raja Akhab, karena telah disampaikan Tuhan barang yang sudah dikatakan-Nya dengan lidah Elia, hamba-Nya. Tambahan pula dibunuh oleh Yehu akan segala orang isi istana raja Akhab yang lagi tinggal di Yizriel, dan akan segala orang besar-besarnya dan segala sahabatnya, dan segala ajar-ajarnya, sehingga seorangpun tiada dihidupinya baginya. Maka berangkatlah Yehu, lalu berjalan langsung ke Samaria; setelah ia sampai ke Bait-Hekid orang gembala pada jalan itu, didapati Yehu akan segala saudara Ahazia, raja orang Yehuda, maka katanya: Siapakah kamu ini? Maka sahut mereka itu: Bahwa kami sekalian ini saudara raja Ahazia dan kami sudah turun hendak bersalam-salaman dengan segala putera baginda kedua laki isteri. Maka kata Yehu: Tangkaplah olehmu akan mereka itu dengan hidupnya. Maka dibunuhnyalah mereka itu dekat dengan perigi Bait-Hekid, empat puluh dua orang laki-laki banyaknya, seorangpun tiada dihidupinya. Setelah berjalan dari sana bertemulah ia dengan Yonadab bin Rekhab, yang datang mendapatkan dia; maka bersalam-salaman keduanya, lalu kata Yehu: Adakah hatimu benar dengan aku seperti hatiku benar dengan hatimu? Maka sahut Yonadab: Ia benar. Jikalau begitu, baiklah kita bertampar tangan. Maka keduanyapun bertamparlah tangan, lalu diajaknya akan dia naik sertanya ke atas ratanya. Maka kata Yehu: Mari, berjalanlah sertaku dan lihatlah rajinku karena Tuhan. Demikianlah disuruhnya akan dia naik ke atas ratanya. Setelah sampai di Samaria dibunuhnyalah akan segala orang yang lagi tinggal bagi raja Akhab di Samaria itu, sehingga habis sudah dibinasakannya dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya kepada nabi Elia itu. Maka dihimpunkan oleh Yehu segenap orang banyak itu, lalu katanya kepadanya: Adapun raja Akhab berbuat ibadat kepada Baal itu ada kurangnya juga, bahwa Yehu hendak berbuat ibadat kepadanya terlebih banyak. Maka sebab itu panggillah olehmu akan segala nabi Baal dan segala hambanya dan segala ajar-ajarnya datang menghadap aku, seorangpun jangan kurang, karena aku hendak membuat suatu korban besar bagi Baal; barangsiapa tiada hadir, ia itu tiada akan hidup lagi. Adapun perbuatan Yehu demikian dengan tipu daya juga, supaya dapat dibunuhnya akan segala hamba Baal itu. Setelah itu, maka kata Yehu: Sucikanlah bagi Baal suatu hari raya. Maka dicanangkan oranglah akan dia. Dan lagi utusanlah Yehu kepada segenap bangsa Israel, sehingga datanglah segala hamba Baal, seorangpun tiada ketinggalan yang tiada datang, maka sekaliannya itu masuklah ke dalam kuil Baal, sehingga penuhlah kuil Baal itu dari pada ujungnya satu datang kepada ujungnya yang lain. Lalu kata Yehu kepada orang yang memerintahkan gedung pakaian: Bawalah olehmu ke luar pakaian akan segala hamba Baal itu. Maka dikeluarkanlah pakaian akan mereka itu sekalian. Maka datanglah Yehu serta dengan Yonadab bin Rekhab, lalu masuk ke dalam kuil Baal; maka katanya kepada segala hamba Baal itu: Periksalah baik-baik, jangan di sini sertamu ada salah seorang dari pada segala hamba Tuhan, melainkan hamba Baal sahaja. Maka setelah sudah mereka itu sekalian masuk ke dalam hendak mempersembahkan korban sembelihan dan korban bakaran, ditaruh Yehu akan delapan puluh orang di luar, serta katanya: Jikalau kiranya seorang juapun luput dari pada segala orang yang telah kuserahkan kepada tanganmu ini, niscaya nyawamu seorang akan ganti nyawanya. Maka sesungguhnya baharu sudah dipersembahkan oranglah korban bakaran itu, lalu kata Yehu kepada segala biduanda dan panglima itu: Marilah masuk, bunuhlah mereka itu, seorang juapun jangan luput. Maka dibunuhnyalah mereka itu sekalian dengan mata pedang dan dibuang oleh segala biduanda dan panglima akan dia, kemudian masuklah mereka itu ke dalam segala kubat kuil Baal itu, dibawanya keluar dari dalam kuil Baal akan segala patung yang terdiri di dalamnya, dan dibakarnya habis akan dia. Dan lagi dirobohkannyalah patung Baal yang terdiri di situ dan dibongkarnya kuil Baal, dijadikannya longkang sampai kepada hari ini. Demikianlah peri dibinasakan Yehu akan Baal dari antara orang Israel. Tetapi dari pada menurut dosa Yerobeam bin Nebat, yang sudah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa itu, tiada Yehu menjauhkan dirinya, yaitu dari pada anak lembu keemasan yang di Bait-el dan yang di Dan. Maka firman Tuhan kepada Yehu: Sebab baiklah perbuatanmu dan sebab engkau telah berbuat barang yang benar kepada pemandangan-Ku dan telah kausampaikan kepada orang isi istana Akhab segala niat hati-Ku, maka anakmu laki-laki akan bersemayam di atas takhta kerajaan Israel sampai gilir yang keempat: Tetapi tiada Yehu tetap berjalan menurut taurat Tuhan, Allah orang Israel, dengan segenap hatinya, karena tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam, yang telah menyuruhkan orang Israelpun berbuat dosa. Maka pada zamannya juga Tuhan mulai mengurangi orang Israel, karena dialahkan Hazael akan mereka itu pada segala perhinggaan tanah Israel, pada Yarden sebelah matahari terbit, seluruh benua Gilead dan tanah orang Gad dan Rubin dan Manasye dari pada Aroer yang pada tepi sungai Arnon, dan lagi Gilead dan Bazan. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yehu dan segala sesuatu yang telah dibuatnya dan segala kuasanya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka raja Yehupun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda di Samaria, dan Yoahaz, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun segala hari raja Yehu kerajaan atas orang Israel di Samaria, ia itu dua puluh delapan tahun lamanya.
Pasal 11. Bermula, maka Atalia, bunda Ahazia, apabila dilihatnya anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia, lalu dibunuhnya akan segala anak cucu baginda. Tetapi oleh Yoseba, anak perempuan baginda raja Yoram, adinda Ahazia itu, diangkat akan Yoas, putera Ahazia, dibawanya akan dia curi-curi dari antara segala putera baginda yang dibunuh itu, lalu ditaruhnya akan dia dalam bilik peraduan serta dengan pengasuhnya, disembunyikannya dia dari pada Atalia, supaya jangan iapun dibunuh. Maka adalah ia tersembunyi sertanya di dalam kaabah enam tahun lamanya sementara Atalia memerintahkan negeri. Maka pada tahun yang ketujuh disuruh Yoyada panggil segala penghulu atas orang seratus dan segala biduanda, lalu dibawanya akan mereka itu sertanya masuk ke dalam kaabah Tuhan dan berjanji-janjianlah ia dengan mereka itu, disuruhnya mereka itu bersumpah setia dalam kaabah Tuhan, lalu ditunjuknya kepada mereka itu putera baginda. Maka berpesanlah ia kepada mereka itu, katanya: Inilah perkara yang hendak kamu perbuat: bahwa sepertiga kamu, yang masuk pada hari sabat itu, hendaklah menunggui istana baginda; dan sepertiga hendaklah pada pintu gerbang Tsur, dan sepertiga pula pada pintu gerbang dibalik tempat biduanda, tetapi akan pengawalan istana baginda itu hendaklah kamu lakukan ganti-berganti. Dan dua bahagian kamu, segala orang yang keluar pada hari sabat itu, hendaklah menunggui kaabah Tuhan hampir dengan baginda. Dan hendaklah kamu mengelilingi baginda dari pada segala pihak, masing-masing dengan senjata pada tangannya, maka barangsiapa yang menetas baris laskar itu, ia itu akan mati dibunuh; hendaklah kamu menyertai akan baginda apabila baginda keluar dan apabila baginda masuk. Hata, maka oleh segala penghulu atas orang seratus itu dibuatlah seperti segala pesan imam Yoyada, diambilnya masing-masing akan orangnya yang masuk pada hari sabat serta dengan segala orang yang keluar pada hari sabat, lalu datanglah mereka itu kepada imam Yoyada. Maka oleh imam itu diberikan kepada segala penghulu atas orang seratus itu segala lembing dan perisai yang dari pada raja Daud dan yang di dalam kaabah Tuhan. Maka segala biduanda itupun berdirilah masing-masing dengan senjatanya pada tangannya, dari pada sebelah kanan kaabah itu datang kepada sebelah kirinya, yaitu di antara mezbah dengan kaabah, keliling baginda. Maka dikeluarkannya baginda, dikenakannya makota pada kepalanya dan assyahadat itu diberikannya kepada tangannya, dijadikannya ia raja dan disiramnya, lalu mereka itu sekalian bertepuk-tepuk tangan dengan sambil soraknya: Berbahagialah kiranya baginda tuanku! Demi didengar oleh Atalia bunyi suara segala biduanda dan orang banyak itu, maka datanglah ia mendapatkan orang banyak itu dalam kaabah Tuhan. Maka dilihatnya bahwasanya baginda adalah berdiri dekat dengan tiang sebagaimana adat, dan segala penghulu serta dengan nafirinyapun hadir dengan baginda dan segala orang negeripun bersuka-sukaanlah sambil meniup nafirinya, lalu Ataliapun mencarik-carikkan pakaiannya sambil berseru: Adalah khianat, khianat! Maka disuruh imam Yoyada akan segala penghulu atas orang seratus, yaitu segala panglima tentara, katanya: Bawalah akan dia keluar, di tengah-tengah barisan, dan barangsiapa yang mengikut dia, bunuhlah akan dia dengan pedang, karena kata imam: Janganlah ia dibunuh dalam kaabah Tuhan. Maka ditangkap mereka itu akan dia, lalu iapun berjalanlah ke istana baginda pada jalan segala kuda dan di sanalah iapun dibunuh. Maka dibuatlah oleh Yoyada suatu perjanjian antara Tuhan dengan raja dan dengan orang banyak itu, supaya mereka itu menjadi umat Tuhan, dan lagi antara baginda dengan orang banyak itu. Setelah itu, maka masuklah segala orang negeri itu ke dalam kuil Baal, dibongkarnya, dan segala mezbahnya dan patungnyapun dipecahkannya baik-baik, dan Matan, ajar-ajar Baal itu, dipalunya sampai ia mati di hadapan mezbah. Maka oleh imam diperintahkan pekerjaan jawatan di dalam kaabah Tuhan; dan diambilnya akan segala penghulu atas orang seratus dan akan segala penjawat istana dan biduanda dan akan segala orang negeri itu, lalu dibawanya akan baginda turun dari dalam kaabah Tuhan, maka datanglah mereka itu dari pada jalan pintu biduanda ke istana baginda, lalu bersemayamlah baginda di atas takhta kerajaan. Maka segala anak bumipun bersuka-sukaanlah dan segala orang isi negeripun bersentosalah, setelah sudah dibunuhnya akan Atalia dengan pedang di dalam istana baginda. Adapun raja Yoas itu pada masa ia naik raja umurnya tujuh tahun.
Pasal 12. Maka pada tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Yehu, naiklah Yoas raja dan kerajaanlah ia di Yeruzalem empat puluh tahun lamanya; maka nama bunda baginda itu Zibia dari Birsyeba. Maka dibuat raja Yoas barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seumur hidupnya, yaitu barang yang diajarkan imam Yoyada akan dia. Sahaja segala panggung itu tiada dilalukan, melainkan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Maka titah raja Yoas kepada segala imam: Adapun segala uang barang-barang yang disucikan, yang dibawa masuk ke dalam rumah Tuhan, yaitu uang segala orang yang masuk bilangan, dan uang nilaian segala jiwa, dan segala uang dari pada niat hati orang yang hendak membawa dia ke dalam rumah Tuhan, ia itu hendaklah diambil oleh imam-imam, masing-masing dari pada kekenalannya, dan dengan dia juga hendaklah dibaikinya barang yang rusak pada rumah, apa-apa rusakpun baik yang didapatinya. Tetapi sesungguhnya pada masa usianya baginda raja Yoas dua puluh tiga tahun, maka belum dibaiki segala imam akan pecah-pecahan rumah itu. Sebab itu dipanggil baginda raja Yoas akan imam Yoyada dan akan segala imam, lalu titah baginda kepadanya: Mengapa maka tiada kamu membaiki pecah-pecahan rumah? Sekarangpun jangan lagi kamu mengambil uang dari pada segala kekenalanmu, melainkan berikanlah dia akan membaiki rumah yang rusak itu. Maka sukalah segala imam akan tiada lagi mengambil uang dari pada orang banyak itu dan lagi akan tiada membaiki pecah-pecahan rumah. Maka oleh imam Yoyada diambil akan sebuah peti, dibubuhnya lobang pada papan tutupnya, lalu ditaruhnya akan peti itu pada sebelah kanan mezbah, di tempat orang masuk ke dalam rumah Tuhan; maka segala imam yang menunggui ambang pintu itu membubuh dalam peti itu segala uang yang dibawa orang ke rumah Tuhan itu. Setelah dilihatnya adalah banyak uang di dalam peti itu, datanglah seorang jurutulis baginda serta dengan imam besar, lalu dibubuhnya segala uang itu dalam pundi-pundi dan dibilangnya akan segala uang yang terdapat dalam rumah Tuhan itu. Setelah ditimbang baik-baik diserahkannya uang itu kepada tangan segala pengerah yang memerintahkan pekerjaan rumah Tuhan, maka mereka inipun mengupah segala tukang kayu dan orang pandai yang mengerjakan rumah Tuhan, dan lagi segala tukang batu dan pemahat batu dan akan membeli kayu dan batu yang terpahat, akan membaiki pecah-pecahan rumah Tuhan dan akan segala sesuatu yang patut dibelanjakan karena rumah itu, supaya ia itu dibaiki. Tetapi tiada juga diperbuat dari padanya akan rumah Tuhan pinggan perak dan penyepit dan bokor percikan dan nafiri atau barang sesuatu benda emas perak dari pada uang yang dibawa ke rumah Tuhan itu. Melainkan diberikannya kepada orang yang mengerjakan pekerjaan itu dan dengan dia juga dibaikinya rumah Tuhan. Dan tiada mereka itu berkira-kira dengan orang yang diserahkannya uang itu kepada tangannya akan memberikan dia kepada orang yang mengerjakan pekerjaan itu, karena mereka itu kepercayaan adanya. Adapun uang persembahan karena salah dan uang persembahan karena dosa itu, ia itu tiada dibawa masuk ke dalam rumah Tuhan, karena semuanya itu bagi segala imam. Hata, maka kemudian dari pada itu berangkatlah Hazael, raja benua Syam, pergi memerangi negeri Gat, maka dialahkannya, lalu berpalinglah Hazael mukanya hendak mendatangi Yeruzalempun. Tetapi oleh Yoas, raja orang Yehuda, diambil akan segala benda kesucian yang telah disucikan oleh Yosafat dan Yoram dan Ahazia, yaitu nenek moyangnya dan raja-raja orang Yehuda dahulu, dan lagi akan segala benda yang disucikan oleh baginda sendiri dan akan segala emas yang terdapat di antara segala mata benda rumah Tuhan dan dalam istana baginda, lalu dikirimkannya kepada Hazael, raja benua Syam, maka sebab itu undurlah ia dari Yeruzalem. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka segala hambanyapun mendurhakalah dan bermufakatlah, lalu dibunuhnya akan raja Yoas di dalam rumah Milo, di tempat orang turun ke Sila; karena oleh Yozakhar bin Simeat dan Yozabad bin Somer, hambanya, dipalu akan baginda, sehingga matilah ia, lalu dikuburkannya baginda pada sisi nenek moyangnya dalam negeri Daud; maka Amazia puteranyapun naik raja akan gantinya.
Pasal 13. Sebermula, maka pada tahun yang kedua puluh tiga dari pada kerajaan Yoas bin Ahazia atas orang Yehuda, naiklah Yoahaz bin Yehu raja atas orang Israel di Samaria, maka kerajaanlah ia tujuh belas tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, karena diturutnya segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, tiada dijauhkannya dirinya dari padanya. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan orang Israel, diserahkan-Nya mereka itu kepada tangan Hazael, raja benua Syam, dan kepada tangan Benhadad bin Hazael pada segala hari itu. Tetapi raja Yoahazpun meminta doa kepada Tuhan dengan segala yakin hatinya, maka Tuhanpun mendengar akan dia, karena dilihat-Nya sengsara orang Israel, yang dianiayakan oleh raja benua Syam. Maka dikaruniakan Tuhan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka itu keluar dari dalam tangan orang Syam, lalu duduklah segala bani Israel dalam kemah-kemahnya seperti dahulu. Tetapi tiada juga dijauhkannya dirinya dari pada dosa orang isi istana Yerobeam, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, melainkan diturutnya juga dan hutan-hutan itupun tinggal terdiri di Samaria. Maka sebab itu tiada ditinggalkannya rakyat bagi Yoahaz melainkan orang berkendaraan lima puluh orang dan rata sepuluh buah dan orang yang berjalan kaki sepuluh ribu, karena yang lain itu sudah dibunuh oleh raja benua Syam, yang sudah mengirik akan dia seperti lebu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoahaz dan segala perbuatannya dan kuasanya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka raja Yoahazpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan dia di Samaria, maka Yoas puteranyapun naik raja akan gantinya. Maka pada tahun yang ketiga puluh tujuh dari pada kerajaan Yoas atas orang Yehuda, naiklah Yoas bin Yoahaz raja atas orang Israel di Samaria, maka kerajaan ia enam belas tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israelpun berbuat dosa, melainkan diturutnya juga. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya dan kuasanya dalam berperang dengan Amazia, raja orang Yehuda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka raja Yoaspun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu bersemayamlah Yerobeam di atas takhta kerajaannya. Maka raja Yoaspun dikuburkan di Samaria pada sisi segala raja marhum orang Israel. Bermula, maka pada masa Elisa sakit, yaitu dengan penyakit yang menyebabkan matinya, turunlah Yoas, raja orang Israel, akan melawat dia, maka menangislah baginda di hadapannya serta katanya: Ya bapaku, ya bapaku! rata orang Israel serta dengan orang berkendaraannya. Maka kata Elisa kepadanya: Ambillah busur serta dengan anak panahnya. Maka diambilnyalah busur dengan anak panahnya. Lalu kata Elisa kepada baginda raja orang Israel: Kenakanlah tanganmu kepada busur itu. Maka dikenakannyalah; lalu ditumpangkan Elisa tangannya pada tangan baginda, sambil katanya: Bukakanlah tingkap yang arah ke timur. Maka dibukakannyalah. Lalu kata Elisa: Panahkanlah. Maka dipanahkannyalah. Maka kata Elisa: Ia itulah anak panah pertolongan Tuhan, dan anak panah kelepasan dari pada orang Syam, karena orang Syam itu akan kaualahkan kelak di Afek, sehingga binasalah mereka itu. Setelah itu maka katanya: Ambillah olehmu akan anak panah itu. Maka diambilnyalah akan dia. Lalu katanya kepada baginda raja orang Israel: Palulah dengan dia kepada bumi. Maka dipalunyalah sampai tiga kali, lalu berhenti. Maka aziz Allah itu sangat amarah akan baginda, serta katanya: Jikalau kiranya sudah engkau palu lima enam kali, niscaya kemudian engkau mengalahkan orang Syam sampai binasa mereka itu, tetapi sekarang engkau akan mengalahkan orang Syam itu hanya tiga kali jua. Hata, maka matilah Elisa, lalu dikuburkan oranglah akan dia. Maka pada masa itu adalah beberapa pasukan orang Moab yang penyamun masuk ke dalam negeri itu, yaitu pada masa ganti musim. Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang anu, tiba-tiba terlihatlah mereka itu akan suatu pasukan, lalu dicampakkannya orang mati itu ke dalam kubur Elisa, maka baharu orang mati itu dimasukkan ke dalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri. Bermula, maka oleh Hazael, raja benua Syam itu, dianiayakan orang Israel sepanjang umur hidup Yoahaz, tetapi dikasihani Tuhan akan mereka itu dan disayangkan-Nya mereka itu, lalu berpalinglah Ia diri-Nya kepadanya, yaitu oleh karena perjanjian-Nya dengan Ibrahim, Ishak dan Yakub, tiada Ia mau membinasakan atau membuang mereka itu dari hadapan-Nya, sampai sekarang. Hata, maka mangkatlah Hazael, raja benua Syam, lalu Benhadad, puteranya, naik raja menggantikan baginda. Maka oleh Yoas bin Yoahaz dirampas pula dari pada kuasa Benhadad bin Hazael segala negeri yang telah ditawannya dengan berperang dari dalam kuasa Yoahaz, ayahanda baginda, maka dialahkan raja Yoas akan dia sampai tiga kali dan dipulangkannya segala negeri itu kepada orang Israel.
Pasal 14. Sebermula, maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Yoas bin Yoahaz atas orang Israel, naiklah Amazia bin Yoas raja atas orang Yehuda. Umurnya lima likur tahun pada masa ia naik raja, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem dua puluh sembilan tahun lamanya; adapun nama bunda baginda itu Yoadan, dari Yeruzalem. Maka oleh bagindapun dibuat barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan seperti perbuatan Daud, moyangda baginda, melainkan dalam semuanya adalah perbuatannya seperti perbuatan Yoas, ayahanda baginda. Sahaja segala panggung juga tiada dilalukan, melainkan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Hata, setelah tetaplah kerajaan itu dalam tangan baginda, maka dibunuh baginda akan segala hambanya yang sudah membunuh ayahanda baginda, raja marhum itu. Tetapi tiada dibunuh oleh baginda akan anak-anak orang pembunuh itu, yaitu setuju dengan firman Tuhan yang tersebut dalam kitab taurat Musa, bunyinya: Janganlah bapanya mati dibunuh serta dengan anak-anaknya, dan janganlah anak-anakpun mati dibunuh serta dengan bapanya, melainkan masing-masing hendaklah mati dibunuh karena sebab dosa dirinya. Maka dialahkan baginda akan orang Edom di Lembah-Masin, selaksa orang banyaknya dan dialahkannya negeri Sela dengan berperang, lalu dinamainya akan dia Yoktiel, datang kepada hari ini. Maka pada masa itu disuruhkan Amazia beberapa utusan kepada Yoas bin Yoahaz bin Yehu, raja orang Israel, mengatakan: Mari kita berpandangan muka. Tetapi disuruhkan Yoas, raja orang Israel, utusan kepada Amazia, raja orang Yehuda, mengatakan: Bahwa pokok onak yang di atas Libanon itu menyuruhkan utusan kepada pohon kayu araz yang di atas Libanonpun, mengatakan: Berikan apalah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki akan isterinya, maka pada ketika itu adalah margasatwa yang di atas Libanon itu berjalan lalu, dipijak-pijaknya akan pokok onak itu. Bahwa engkau sudah mengalahkan orang Edom itu sama sekali, sebab itu bermegah-megahlah hatimu, tetapi taruhlah akan kepujian itu bagi dirimu dan tinggallah dalam istanamu; mengapa gerangan engkau hendak memasukkan dirimu ke dalam perang yang jahat lalu mendapat celaka, baik engkau baik segala orang Yehudapun sertamu? Tetapi Amazia tiada mau dengar; sebab itu berangkatlah Yoas, raja orang Israel, sehingga baik ia baik Amazia, raja orang Yehuda, keduanya berpandangan muka di Bait-Semes, yang di tanah Yehuda itu. Maka orang Yehudapun dialahkan di hadapan orang Israel, lalu larilah mereka itu, masing-masing ke kemahnya. Maka ditawanilah oleh Yoas, raja orang Israel, akan Amazia bin Yoas, raja orang Yehuda, di Bait-Semes, lalu dibawanya akan dia ke Yeruzalem, dan dipecahkannya sepotong pagar tembok Yeruzalem dari pada pintu gerbang Efrayim sampai kepada pintu gerbang Penjuru itu, empat ratus hasta panjangnya. Maka diambilnya akan segala emas perak dan segala perkakasan yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam khazanah istana baginda, dan lagi akan beberapa orang sandera, lalu pulanglah ia ke Samaria. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya dan kuasanya dan perihal perangnya dengan Amazia, raja orang Yehuda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Maka raja Yoaspun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu iapun dikuburkan di Samaria pada sisi raja-raja orang Israel, maka Yerobeam, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Maka Amazia bin Yoas, raja orang Yehuda itu, hidup lagi kemudian dari pada mati Yoas bin Yoahaz, raja orang Israel, lima belas tahun lamanya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Amazia, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka orangpun bermufakatlah hendak mendurhaka kepadanya di Yeruzalem, lalu larilah baginda ke Lakhis, tetapi disuruhnya orang mengusir akan baginda sampai ke Lakhis, lalu dibunuhnya akan baginda di sana. Maka dibawanya akan dia termuat di atas kuda, lalu bagindapun dikuburkan di Yeruzalem, dalam negeri Daud pada sisi nenek moyangnya. Maka oleh segenap bangsa Yehuda diambil akan Azaria, yang pada masa itu enam belas tahun umurnya, dijadikannya raja akan ganti Amazia, ayahanda baginda. Maka bagindapun meneguhkan Elat, dikembalikannya negeri itu kepada orang Yehuda, kemudian dari pada mangkat raja beradu dengan segala nenek moyangnya. Maka pada tahun yang kelima belas dari pada kerajaan Amazia bin Yoas atas orang Yehuda, naiklah raja di Samaria Yerobeam bin Yoas atas orang Israel; maka kerajaanlah ia empat puluh satu tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka ia juga yang membetulkan pula perhinggaan negeri Israel, dari pada tempat yang masuk ke Hamat sampai ke Tasik yang di padang, setuju dengan firman Tuhan, Allah orang Israel, yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Yona bin Amitai, hamba-Nya, yaitu seorang nabi dari Gat-hefir. Karena sudah dilihat Tuhan kesukaran orang Israel itu pahit sangat adanya, sehingga tiada lagi orang yang terkurung atau yang tertinggal dan tiada pula seorang penolong pada orang Israel. Maka tiada juga firman Tuhan hendak menghapuskan nama orang Israel dari bawah langit, melainkan ditolong-Nya akan mereka itu dengan tangan Yerobeam bin Yoas itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yerobeam, dan segala perbuatannya dan kuasanya dan perihal perangnya dan bagaimana dikembalikannya Damsyik dan Hamat dari Yehuda kepada orang Israel, bukankah sekalian itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Hata, maka raja Yerobeampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, yaitu raja-raja marhum orang Israel, lalu Zakharia, puteranya, naik raja akan gantinya.
Pasal 15. Bermula, maka pada tahun yang kedua puluh tujuh dari pada kerajaan Yerobeam atas orang Israel, naiklah raja Azarya bin Amazia atas orang Yehuda. Maka pada masa ia naik raja umurnya enam belas tahun dan kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh dua tahun lamanya; maka nama bunda baginda itu Yekholya dari Yeruzalem. Maka dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan Amazia, ayahanda baginda. Melainkan segala panggung itu tiada juga dilalukan; orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Maka disiksakan Tuhan akan baginda, sehingga bagindapun kena penyakit kusta datang kepada hari mangkatnya, sebab itu duduklah baginda dalam rumah perasingan, maka Yotam, putera baginda dan pemerintah istana itu, lalu memerintahkan segala orang isi negeri. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Azarya dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka raja Azaryapun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyang baginda di dalam negeri Daud, maka Yotam, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun pada tahun yang ketiga puluh delapan dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda kerajaanlah Zakharia bin Yerobeam atas orang Israel di Samaria enam bulan lamanya, maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti perbuatan segala nenek moyangnya, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka bermufakatlah Salum bin Yabesy hendak mendurhaka, lalu ditikamnya akan baginda di hadapan orang banyak, dibunuhnya baginda, lalu iapun naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Zakharia, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka demikianpun firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dahulu kepada Yehu, bunyinya: Bahwa dari pada anakmu akan duduk di atas takhta kerajaan Israel sampai gilir yang keempat; maka demikianpun jadilah. Adapun Salum bin Yabesy itu naik raja pada tahun yang ketiga puluh sembilan dari pada kerajaan Uzia atas orang Yehuda, maka kerajaanlah ia di Samaria hanya sebulan lamanya, karena Menahim bin Gadipun berangkat dari Tirza, serta sampailah ia ke Samaria ditikamnya Salum bin Yabesy, dibunuhnya akan dia di Samaria, lalu ia naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Salum dan fakat yang diadakannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada masa itu dialahkan Menahim akan negeri Tifsa, dibunuhnya segala orang isinya dan yang duduk dijajahannya, mulai dari Tirza; adapun tiada dibukai oleh mereka itu pintu gerbangnya akan dia, maka itulah sebabnya dibunuhnya mereka itu dan dibelahkannya segala perempuan mereka itu yang dalam mengandung. Adapun pada tahun yang ketiga puluh sembilan dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah raja Menahim bin Gadi atas orang Israel, dan kerajaanlah ia di Samaria sepuluh tahun lamanya. Maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sepanjang umur hidupnya tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka pada zamannya datanglah Pul, raja benua Asyur, menyerang negeri, tetapi diberikan Menahim seribu talenta perak kepada Pul, supaya dibantunya akan dia pada meneguhkan kerajaan itu dalam tangannya. Adapun segala uang itu diambil oleh Menahim dari pada orang Israel, yaitu dari pada segala orang yang sangat kaya, hendak memberikan dia kepada raja benua Asyur, dari pada tiap-tiap orang lima puluh syikal perak, lalu pulanglah raja benua Asyur, tiada tinggal lagi dalam negeri itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Menahim dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Hata, maka Menahimpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu Pekahya, puteranya, naiklah raja akan gantinya. Pada tahun yang kelima puluh dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah Pekahya bin Menahim raja atas orang Israel, Maka kerajaanlah ia di Samaria dua tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka oleh Pekah bin Remalya, panglima perangnya, diadakan suatu fakat hendak mendurhaka kepadanya, ditikamnya baginda di Samaria dalam maligai istana baginda, yaitu Pekah dan Argob dan Arye dan lima puluh orang dari bani Gileadipun sertanya; demikianlah dibunuhnya baginda, lalu ia naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Pekahya dan segala perbuatannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada tahun yang kelima puluh dua dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah Pekah bin Remalya atas orang Israel dan kerajaanlah ia di Samaria dua puluh tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka pada zaman Pekah, raja orang Israel, datanglah Tijlat-Pilezar, raja benua Asyur, dialahkannya negeri Iyon dan Abel-Bait-Maakha dan Yanoah dan Kedes dan Hazor dan Gilead dan Galilea dan segala negeri Naftali, dipindahkannya segala orang isinya ke Asyur. Maka oleh Hosea bin Ela diadakan suatu fakat melawan Pekah bin Remalya, ditikamnya dan dibunuhnya akan dia, lalu naiklah ia raja akan gantinya pada tahun yang kedua puluh dari pada kerajaan Yotam bin Uzia. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Pekah dan segala perbuatannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Pekah bin Remalya atas orang Israel, naiklah Yotam bin Uzia raja atas orang Yehuda. Adapun umurnya tatkala ia naik raja itu lima likur tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Yerusa, anak Zadok. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan Uzia, ayahanda baginda, demikianpun perbuatan baginda. Melainkan segala panggung tiada dilalukan, dan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu; maka baginda juga yang membuat pintu yang tinggi itu pada rumah Tuhan. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yotam dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka pada zaman itu mulailah Tuhan menyuruhkan Rezin, raja benua Syam, dan Pekah bin Remalya ke dalam negeri Yehuda. Hata, maka raja Yotampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, moyangda baginda, maka Akhaz, putera baginda, naik raja akan gantinya.
Pasal 16. Bermula, maka pada tahun yang ketujuh belas dari pada kerajaan Pekah bin Remalya, naiklah Akhaz bin Yotam raja atas orang Yehuda. Adapun umur Akhaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya, dan tiada dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, Allahnya, seperti Daud, moyangda baginda; karena berjalanlah ia pada jalan raja-raja orang Israel, bahkan, dijalankannya lagi anaknya terus dari pada api, seperti perbuatan kebencian orang kafir, yang sudah dihalaukan oleh Tuhan dari hadapan bani Israel. Tambahan pula dipersembahkannya korban dan dibakarnya dupa di atas panggung dan di atas bukit dan lagi di bawah segala pohon kayu yang hijau-hijau. Maka pada masa itu berangkatlah Rezin, raja benua Syam, dan Pekah bin Remalya, raja orang Israel, ke Yeruzalem hendak berperang, maka dikepungnya akan Akhaz, tetapi tiada dapat dialahkannya negerinya. Maka pada masa itu juga dikembalikan Rezin, raja Syam, akan Elat kepada benua Syam dan dihalaukannya orang Yehuda itu dari Elat, maka datanglah orang Syam ke Elat, lalu duduklah di sana sampai kepada hari ini. Maka disuruhkan raja Akhaz beberapa utusan pergi menghadap Tijlat-Pilezar, raja benua Asyur, serta sembahnya: Bahwa beta ini hamba tuan dan anak tuan; hendaklah kiranya tuan datang melepaskan beta dari pada tangan raja benua Syam dan dari pada tangan raja orang Israel, yang sudah berangkat hendak berperang dengan beta. Maka diambil Akhaz akan segala emas perak yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana baginda, dihantarkannya hadiah kepada raja benua Asyur itu. Maka diluluskan raja benua Asyur akan kehendak baginda, karena raja benua Asyur itu berangkat lalu menyerang negeri Damsyik, dialahkannya dan dibawanya akan orang isinya tertawan ke Kir dan dibunuhnya Rezin. Maka pada masa itu berjalanlah baginda raja Akhaz ke Damsyik pergi berjumpa dengan Tijlat-Pilezar, raja Asyur, maka di Damsyik itu dilihatnya sebuah mezbah, lalu dikirim raja Akhaz akan gambar yang serupa dengan mezbah dan segala perbuatannya itu kepada imam Uria. Maka imam Uriapun memperbuatlah sebuah mezbah serupa dengan segala sesuatu yang dikirim raja Akhaz dari Damsyik itu, demikianlah dibuat imam Uria dahulu dari pada pulang raja Akhaz dari Damsyik. Setelah baginda sudah pulang dari Damsyik, dilihat baginda akan mezbah itu, lalu datanglah baginda hampir kepada mezbah itu, dipersembahkannya korban di atasnya, dan dinyalakannya korban bakarannya dan persembahan makanannya dan dicucurkannya persembahan minumannya dan dipercikkannya darah korban syukurnya kepada mezbah itu. Maka adapun mezbah tembaga yang di hadapan hadirat Tuhan itu disuruhnya bawa lagi ke hadapan, jauh lagi dari rumah itu, dari antara mezbah dengan rumah Tuhan, ditaruhnya akan dia pada sisi mezbah itu arah ke utara. Maka berpesanlah baginda raja Akhaz kepada imam Uria, titahnya: Di atas mezbah besar itu bakarlah olehmu akan korban bakaran pagi dan persembahan makanan petang dan akan korban bakaran dan persembahan makanan baginda dan akan korban bakaran dan persembahan makanan segala orang isi negeri dan segala persembahan makanan mereka itu dan segala persembahan minuman mereka itu, dan percikkanlah kepadanya segala darah korban bakaran dan segala darah korban sembelihan, tetapi mezbah tembaga itulah bagiku akan menyelidik. Maka oleh imam Uria dibuat sekalian itu seturut pesan baginda raja Akhaz. Maka dikerat oleh raja Akhaz akan segala birai pelapik dan dilalukannya segala tempat pembasuh dari atasnya, dan kolam itupun disuruhnya turunkan dari atas lembu tembaga, yang dibawanya, disuruhnya taruh pada dasar batu. Dan lagi serambi sabat, yang telah dibuat orang pada rumah itu dan pintu raja yang di luar dilalukannya dari pada rumah Tuhan oleh karena sebab raja Asyur itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Akhaz dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka Akhazpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya lalu bagindapun dikuburkan pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, maka Hizkia, puteranya, lalu naik raja akan gantinya.
Pasal 17. Bermula, maka pada tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Akhaz atas orang Yehuda, naiklah Hosea bin Ela raja atas orang Israel, maka kerajaanlah ia di Samaria sembilan tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan seperti segala raja orang Israel yang dahulu dari padanya. Maka Salmanesar, raja benua Asyur, datang memerangi dia, maka Hoseapun takluklah kepadanya, sehingga dibayarnya upeti kepadanya. Tetapi didapati raja Asyur akan hal Hosea sudah mengadakan suatu fakat, karena telah disuruhkannya utusan kepada So, raja Mesir, dan tiada dibayarnya upeti kepada raja Asyur, seperti biasa pada tiap-tiap tahun, maka sebab itu dikurungkan raja Asyur akan dia dan dibelenggukannya dalam penjara. Karena raja Asyur sudah berjalan melalui segala negeri datang menyerang Samaria, lalu dikepungnya akan dia tiga tahun lamanya. Maka pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Hosea dialahkan raja Asyur akan Samaria, dipindahkannya orang Israel itu ke negeri Asyur, disuruhnya mereka itu duduk di Halah dan di Habor dan pada tepi sungai Gozan dan dalam negeri-negeri Medi. Karena telah jadi bahwa bani Israel sudah berbuat dosa kepada Tuhan, Allahnya, yang telah membawa akan mereka itu naik dari Mesir, dari bawah tangan Firaun, raja Mesir, maka mereka itu sudah berbuat ibadat kepada dewa-dewa, dan menurut adat-adat orang kafir, yang telah dihalaukan Tuhan dari hadapan bani Israel dan adat-adat yang diadakan oleh raja-raja orang Israel. Maka dengan pura-pura berbuat baik dibuat bani Israel beberapa perkara yang tiada patut kepada Tuhan, Allahnya, dan didirikannya panggung dalam segala negerinya, dari pada menara orang pengawal datang kepada segala negeri yang berkota benteng. Maka didirikannya bagi dirinya beberapa tiang berhala dan hutan di atas segala bukit yang tinggi dan di bawah segala pohon kayu yang hijau. Maka di sanalah dibakarnya dupa di atas segala panggung, sama seperti segala orang kafir, yang sudah dihalaukan Tuhan dari hadapan mereka itu; dan dibuatnya beberapa perkara yang jahat akan membangkitkan murka Tuhan. Maka mereka itu sudah berbuat ibadat kepada segala berhala tahi, yang ada firman Tuhan akan halnya, demikian bunyinya: Janganlah kamu berbuat perkara begitu. Maka Tuhan sudah berfirman kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan lidah segala nabi-Nya dan dengan lidah segala penilik, bunyinya: Tobatlah kamu dari pada segala jalanmu yang jahat itu dan peliharakanlah segala hukum undang-undang-Ku menurut segenap taurat, firman-Ku kepada nenek moyangmu, dan yang telah Kusampaikan kepadamupun dengan tangan segala hamba-Ku, yaitu segala nabi-nabi. Tetapi tiada mereka itu mau dengar, melainkan ditegarkannya tengkuknya, seperti tengkuk segala nenek moyangnya, yang tiada percaya akan Tuhan, Allahnya; dicelakannya hukum undang-undang-Nya dan perjanjian yang telah didirikan Tuhan dengan nenek moyang mereka itu, dan segala firman yang telah disampaikan-Nya kepada mereka itu, dan kelakuan mereka itu menurut perkara yang sia-sia, sehingga mereka itu sendiripun menjadi sia-sia belaka, dan diturutnya adat segala bangsa yang duduk keliling mereka itu, yang ada firman Tuhan akan halnya, janganlah kiranya kelakuan mereka itu seperti bangsa itu. Bahkan, ditinggalkannya segala firman Tuhan, Allahnya, diperbuatnya akan dirinya patung tuangan, yaitu anak lembu dua ekor, dan diperbuatkannya beberapa hutan-hutan dan mereka itu menyembah sujud kepada segala tentara di langit dan berbuat bakti kepada Baal. Tambahan pula dijalankannya anak-anaknya laki-laki dan perempuan terus dari pada api dan diadakannya tenungan dan diselidiknya pesona seranah, dan dijualnya dirinya akan berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan hendak membangkitkan murka-Nya. Maka sebab itu sangatlah murka Tuhan akan orang Israel, sehingga dilalukan-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya; tiada yang tertinggal lagi melainkan suku Yehuda sendiri jua. Maka orang Yehudapun tiada memeliharakan firman Tuhan, Allahnya, melainkan mereka itupun menurut adat-adat orang Israel, yang telah diadakannya. Maka sebab itu dibuang Tuhan akan segala bani Israel, disiksakan-Nya mereka itu dan diserahkan-Nya mereka itu kepada tangan orang penjarah, sehingga sudah ditolak-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya. Maka sudah diceraikan-Nya juga orang Israel dari pada istana Daud, sehingga mereka itu setuju berajakan Yerobeam bin Nebat; maka Yerobeam juga yang menyebabkan orang Israel menjadi murtad kepada Tuhan dan disuruhnya mereka itu berbuat dosa yang sangat besar. Maka orang Israelpun menurutlah segala dosa Yerobeam, yang telah diperbuatnya, tiada mereka itu menjauhkan dirinya dari padanya, sehingga dilalukan Tuhan akan orang Israel dari hadapan hadirat-Nya, setuju dengan segala firman yang telah dikatakan-Nya dahulu dengan lidah segala hamba-Nya, yaitu segala nabi-nabi; maka sebab itu orang Israelpun dipindahkan dari negerinya ke negeri Asyur datang kepada hari ini. Bermula, maka oleh raja benua Asyur itu dipindahkan orang banyak dari Babil dan dari Kuta dan dari Awa dan dari Hamat dan Sefarwaim, disuruhnya mereka itu duduk dalam negeri-negeri Samaria akan ganti bani Israel; maka diambil oleh mereka itu Samaria akan bahagian pusaka, lalu duduklah mereka itu dalam segala negerinya. Maka sesungguhnya pada permulaan kedudukan mereka itu di sana, sebab tiada mereka itu berbuat bakti kepada Tuhan, disuruhkan Tuhan beberapa singa kepadanya, yang membunuh banyak orang dari pada mereka itu. Maka sebab itu sembahnya kepada baginda raja Asyur demikian: Adapun segala bangsa yang sudah tuanku pindahkan dengan menitahkan dia duduk dalam negeri-negeri Samaria, bahwa tiada patik itu mengetahui peri kebaktian kepada ilah negeri itu, maka sebab itu disuruhkan-Nya beberapa ekor singa kepada patik itu, bahwasanya patik itu dibunuh olehnya sebab tiada patik itu mengetahui peri kebaktian kepada ilah negeri itu. Maka titah baginda raja Asyur demikian: Hantarlah olehmu ke sana akan seorang dari pada segala imam yang sudah kamu bawa dari sana, supaya mereka itu duduk di sana dan mengajar orang itu peri kebaktian kepada ilah negeri itu. Hata, maka datanglah seorang dari pada imam yang sudah dibawanya dari Samaria, maka duduklah ia di Bait-el dan diajarnya mereka itu peri kebaktian kepada Tuhan. Tetapi tiap-tiap bangsa itu memperbuat berhalanya dan ditaruhnya akan dia dalam rumah panggung yang telah diperbuat oleh orang Samaritani, yaitu tiap-tiap bangsa dalam negeri tempat kedudukannya. Karena segala orang yang dari Babil itu memperbuat akan Sukot-Benot, dan segala orang yang dari Khut itu memperbuat akan Nerjal, dan segala orang yang dari Hamat itu memperbuat akan Asima, dan segala orang Awi itu memperbuat akan Nibhaz dan Tartak, dan orang Sefarwai itu membakar anak-anaknya dengan api bagi Aderamelek dan Anamelek, berhala orang Sefarwai itu. Dan lagi mereka itupun berbuat bakti kepada Tuhan juga dan dari pada segala pangkat orang banyak itu diangkatlah orang bagi dirinya akan imam panggung, yang berbuat ibadat karenanya dalam rumah panggung itu. Kepada Tuhanpun mereka itu berbuat bakti dan kepada berhalanyapun mereka itu berbuat bakti atas peri segala bangsa, dari antaranya juga mereka itu sudah dipindahkan. Maka sampai kepada hari ini juga mereka itu menurut adatnya yang dahulu itu, bukan mereka itu berbuat ibadat kepada Tuhan dan bukan mereka itu menurut syariat dan hukum dan undang-undang dan firman, yang telah disampaikan Tuhan kepada segala bani Yakub yang dianugerahkan-Nya nama Israel. Karena dengan orang ini jua didirikan Tuhan perjanjian-Nya serta firman-Nya kepadanya demikian: Janganlah kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa dan jangan kamu menyembah sujud kepadanya, dan jangan kamu berbuat ibadat kepadanya dan jangan kamu mempersembahkan korban kepadanya. Melainkan kepada Tuhan, yang sudah membawa naik akan kamu dari negeri Mesir dengan kuasa yang besar dan dengan lengan yang terkedang, hendaklah kamu berbuat bakti dan kepada-Nya juga hendaklah kamu menyembah sujud dan kepada-Nya juga hendaklah kamu mempersembahkan korban. Maka segala syariat dan hukum dan undang-undang dan firman yang sudah disuratkan-Nya bagimu, ia itu hendaklah kamu lakukan dengan sungguh-sungguh hatimu pada segala hari; tetapi janganlah kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa, dan jangan kamu lalaikan perjanjian yang sudah Kuadakan dengan kamu, dan jangan kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa. Melainkan hendaklah kamu berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, maka Tuhan juga akan melepaskan kamu kelak dari pada tangan segala musuhmu. Tetapi tiada mereka itu mau dengar, melainkan diturutnya adat-adatnya yang dahulu itu. Maka segala bangsa itupun beribadatlah kepada Tuhan dan berbuat bakti kepada patung-patungnya yang terukirpun, demikianpun segala anak cucu cicit mereka itu, seperti perbuatan segala nenek moyangnya begitu juga perbuatan mereka itu datang kepada hari ini adanya.
Pasal 18. Sebermula, maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Hosea bin Ela, raja orang Israel, naiklah Hizkia bin Akhaz raja atas orang Yehuda. Adapun umurnya pada masa baginda naik raja itu dua puluh lima tahun, dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem sembilan likur tahun, maka nama bunda baginda itu Abia, seorang anak Zakharia. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, sama seperti segala sesuatu yang telah dibuat oleh raja Daud, moyangda baginda. Maka dilalukannya segala panggung dan dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dihancurluluhkannya ular tembaga, perbuatan Musa itu, sebab sampai kepada hari itu bani Israelpun membakar dupa baginya, maka dinamai baginda akan dia Nehustan. Maka percayalah baginda akan Tuhan, Allah orang Israel, sehingga kemudian dari pada baginda seorangpun tiada taranya di antara segala raja orang Yehuda, dan dahulu dari pada bagindapun tiada. Karena bersangkutpautlah baginda kepada Tuhan dan baginda mengikut Tuhan dengan tiada menyimpang, dan dilakukan baginda segala hukum firman Tuhan yang kepada Musa. Maka sebab itu disertai Tuhan akan baginda; barang ke manapun baik baginda pergi, di sana juga berlakulah baginda dengan bijaksana, tambahan pula berpalinghaluanlah baginda dari pada raja Asyur, tiada baginda takluk lagi kepadanya. Dan dialahkannya orang Filistin sampai ke Gaza dan segala jajahannya, dari pada menara pengawal datang kepada segala negeri yang berkota benteng. Bermula, maka pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Hizkia, yaitu tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Hosea bin Ela atas orang Israel, datanglah Salmanesar, raja Asyur, menyerang Samaria, maka dikepungnya akan dia, dan dialahkannya pada kesudahan tiga tahun, yaitu pada tahun yang keenam dari pada kerajaan Hizkia dan tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Hosea atas orang Israel negeri Samaria itu dialahkan. Maka dibawa raja Asyur akan orang Israel tertawan ke negeri Asyur, dipindahkannya mereka itu ke Halah dan Habor, yang di tepi sungai Gozan, dan kepada negeri-negeri Medi. Maka ia itu sebab tiada mereka itu menurut bunyi firman Tuhan, Allahnya, melainkan diubahkannya perjanjian-Nya; akan segala sesuatu yang sudah dipesan oleh Musa, hamba Tuhan itu, tiada mereka itu mau dengar dan tiada mereka itu mau melakukan dia. Tetapi pada tahun yang keempat belas dari pada kerajaan Hizkia datanglah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala negeri orang Yehudapun yang berkota benteng, lalu dialahkannya. Maka disuruhkan Hizkia, raja orang Yehuda, utusan kepada raja Asyur ke Lakhis, mengatakan: Bahwa beta sudah berbuat dosa, hendaklah tuan undur dari pada beta, maka barang yang tuan hendak tanggungkan atas beta, ia itu akan beta tanggung. Maka ditanggungkan raja Asyur kepada Hizkia, raja orang Yehuda, membayar tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. Maka diberikan raja Hizkia segala perak yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana baginda. Maka pada masa itu dikerat raja Hizkia segala emas dari pada pintu kaabah Tuhan dan dari pada tiang-tiang yang telah disalut oleh Hizkia, raja orang Yehuda, lalu diberikannya kepada raja Asyur. Kendatilah demikian, maka disuruhkan juga oleh raja Asyur akan Tartan dan Rabsaris dan Rabsaki dengan suatu tentara besar dari Lakhis ke Yeruzalem kepada raja Hizkia; maka berjalanlah mereka itu, lalu datang ke Yeruzalem. Setelah sampai maka berhentilah hampir dengan saluran air kolam yang tinggi, yang pada sisi jalan besar ke bendang benara itu. Maka berseru-serulah mereka itu kepada baginda; sebab itu keluarlah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis dan Yoah bin Asaf, katib. Lalu kata Rabsaki kepadanya: Katakanlah olehmu kepada Hizkia: Demikianlah titah raja yang mahabesar, yaitu baginda raja Asyur: Apa macam percaya ini, yang kautaruh itu? Bahwa katamu, tetapi kata bibir mulut belaka: Adalah bicara dan kuasa akan berperang! Kepada siapa gerangan engkau percaya, maka engkau mendurhaka kepadaku? Bahwasanya engkau percaya akan tongkat buluh yang patah, yaitu akan Mesir, yang melukakan tangan barangsiapa yang bertekan kepadanya, lalu menerusi dia; demikianlah Firaun, raja Mesir, kepada segala orang yang harap kepadanya. Atau jikalau katamu kepadaku: Bahwa kami percaya akan Tuhan, Allah kami! Bukankah Dia itu yang telah dilalukan Hizkia segala panggung-Nya dan mezbah-Nya, lalu titahnya kepada segala orang Yehuda dan kepada orang isi Yeruzalem: Di hadapan mezbah ini di Yeruzalem hendaklah kamu sekalian menyembah sujud? Marilah sekarang engkau bertaruh dengan tuanku raja Asyur, maka aku hendak memberikan kepadamu kuda dua ribu ekor, jikalau kiranya engkau dapat mengeluarkan bagi dirimu orang yang mengendarainya. Maka bagaimana gerangan engkau dapat melawan seorang penghulu jua dari pada segala hamba tuanku yang terhina sekalipun? Tetapi harap juga engkau pada Mesir, karena sebab segala rata perangnya dan karena sebab segala orangnya yang berkendaraan. Sekarang sungguhkah aku sudah berangkat hendak membinasakan negeri ini dengan tiada setahu Tuhan? Bahwa Tuhan juga yang sudah berfirman kepadaku demikian: Pergilah engkau menyerang negeri itu dan binasakanlah dia. Maka kata Elyakim bin Hilkia dan Sibna dan Yoah bin Rabsaki: Hendaklah kiranya tuan berkata-kata kepada hamba ini dengan bahasa Arami, karena hamba mengerti juga bahasa itu; jangan apalah tuan berkata-kata kepada hamba dengan bahasa Yahudi, kepada pendengaran orang banyak yang di atas dewala ini. Tetapi kata Rabsaki kepadanya: Sungguhkah tuanku sudah menyuruhkan aku menyampaikan segala perkataan ini kepada tuanmu dan kepada kamu? Bukankah kepada segala orang yang duduk di atas dewala juga, sebab serta dengan kamu mereka itu kelak akan makan tahinya dan minum air kencingnya. Demikianlah peri Rabsaki itu berdiri sambil berseru-seru dengan suara yang nyaring, katanya dengan bahasa Yahudi: Dengarlah olehmu akan titah raja yang mahabesar, yaitu raja benua Asyur! Titah baginda demikian: Jangan kamu ditipu oleh Hizkia, karena tiada ia dapat melepaskan kamu dari pada tangan tuanku. Lagipun jangan kamu dibujuk Hizkia akan menaruh harapmu kepada Tuhan, serta katanya: Bahwa Tuhan juga akan menolong kita kelak dan negeri ini tiada akan diserahkan kepada tangan raja benua Asyur. Jangan kamu dengar akan kata Hizkia itu, karena demikian inilah titah raja benua Asyur: Berbicaralah kamu dengan aku sambil membawa persembahan; hendaklah kamu keluar mendapatkan aku, supaya kamu makan masing-masing dari pada pokok anggurnya dan masing-masing dari pada pokok aranya, dan kamu minum air, masing-masing dari dalam periginya, sampai aku datang mengambil kamu hendak membawa akan kamu kepada sebuah negeri yang sama seperti negerimu ini, yaitu sebuah negeri yang berkelimpahan roti dan kebun anggur, sebuah negeri yang berkelimpahan pokok zait yang berbuah-buah dan berair madu, supaya kamu memeliharakan nyawamu, jangan kamu sampai mati dibunuh. Janganlah kiranya kamu dengar akan kata Hizkia, karena dihasutnya akan kamu, katanya: Bahwa Tuhan juga akan meluputkan kita. Adakah dalam sedikit jua dewa-dewa segala bangsa itu sudah dapat melepaskan negeri masing-masingnya dari pada tangan raja benua Asyur? Di mana gerangan dewa-dewa orang Hamat dan Arpad? Di mana gerangan dewa-dewa orang Sefarwaim, Hena dan Iwa? Bahkan, sudahkah dewa-dewa itu dapat meluputkan Samaria dari pada tanganku? Siapa gerangan di antara dewa-dewa segala negeri itu sudah dapat melepaskan negerinya dari pada tanganku? sebab itu manakan dapat Tuhan melepaskan Yeruzalem dari pada tanganku ini. Maka diamlah segala rakyat itu, sepatah katapun tiada disahutnya akan dia, karena titah baginda demikian: Jangan kamu sahut akan dia. Maka datanglah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis, dan Yoah bin Asaf, katib, menghadap raja Hizkia dengan berpakaikan pakaian koyak-koyak, lalu dipersembahkannya kepada baginda segala perkataan Rabsaki itu.
Pasal 19. Demi didengar baginda raja Hizkia akan hal yang demikian, maka dikoyak-koyakkannya pakaiannya dan baginda berpakaikan kain karung, lalu masuklah baginda ke dalam rumah Tuhan. Setelah itu maka disuruhkan baginda akan Elyakim, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis, dan segala tua-tua imam dengan berpakaikan kain karung, pergi mendapatkan nabi Yesaya bin Amoz, mengatakan: Demikianlah titah raja Hizkia: Bahwa hari inilah hari kepicikan dan nista dan hujat, karena anak-anak hampir akan keluar, tetapi tiadalah kuat akan beranak. Mudahan-mudahan didengar Tuhan, Allahmu, akan segala perkataan Rabsaki, yang disuruhkan oleh tuannya, yaitu oleh raja Asyur, supaya dicelakannya Allah yang hidup dan dinistakannya dengan perkataan yang sudah didengar oleh Tuhan, Allahmu; maka sekarangpun hendaklah engkau meminta doa akan orang yang lagi tinggal, yang terdapat itu. Hata, maka sampailah hamba raja Hizkia itu kepada Yesaya, lalu kata Yesaya kepadanya: Demikian kata hendaklah kamu persembahkan kepada tuanmu: Bahwa inilah firman Tuhan: Jangan engkau takut akan segala perkataan yang telah kaudengar, yang dikatakan oleh hamba-hamba raja Asyur itu akan mencelakan Daku. Bahwasanya Aku kelak akan memberi suatu perasaan hati di dalamnya, sehingga apabila didengarnya suatu bunyi kabar, iapun akan pulang ke negerinya, maka dalam negerinya juga Aku merebahkan dia kelak oleh dimakan pedang. Arakian, setelah kembali Rabsaki didapatinya akan raja Asyur dalam berperang dengan Libna, karena telah kedengaranlah kabar kepadanya, mengatakan ia sudah berangkat dari Lakhis. Maka di sana didengarnya kata orang akan hal Tirkaha, raja Kusy itu, demikian: Bahwasanya ia sudah keluar hendak berperang dengan tuanku! Lalu disuruhkannya pula utusan kepada Hizkia, titahnya: Kata ini hendaklah kamu sampaikan kepada Hizkia, raja orang Yehuda: Jangan engkau ditipu oleh Allahmu, yang engkau harap padanya, serta katamu: Bahwa Yeruzalem tiada akan diserahkan kepada tangan raja Asyur! Bahwasanya telah didengar olehmu segala perkara yang diperbuat oleh raja Asyur akan segala negeri, bagaimana telah ditumpasnya sekaliannya, masakan engkau diluputkan. Dapatkah dewa-dewa segala bangsa yang ditumpas oleh nenek moyangku itu meluputkan mereka itu? Yaitu Gozan dan Haran dan Rezif dan bani Eden, yang duduk di Telasar? Di mana gerangan raja Hamat dan raja Arpad dan raja negeri Sefarwaim dan Hena dan Iwa? Hata, maka disambut raja Hizkia surat itu dari pada tangan utusan itu, setelah dibacanya maka naiklah baginda ke dalam rumah Tuhan, lalu dihamparkan raja Hizkia surat itu di hadapan hadirat Tuhan. Dan raja Hizkiapun meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, Allah orang Israel, yang bersemayam di antara kerubiun! Engkaulah Allah dengan sebenarnya, hanya Engkau jua Tuhan atas segala kerajaan yang di atas bumi, Engkau juga yang sudah menjadikan langit dan bumi. Ya Tuhan! beri apalah telinga dan dengarlah; ya Tuhan, bukakan apalah mata-Mu dan lihatlah dan dengarlah kiranya segala perkataan Sanherib, yang sudah menyuruhkan orang itu, supaya dicelakannya Allah yang hidup. Ya Tuhan! sesungguhnya raja-raja Asyur itu sudah membinasakan segala orang kafir itu serta dengan negerinya, dan sudah dicampakkannya segala berhala mereka itu ke dalam api, karena bukan ilah adanya, melainkan perbuatan tangan manusia jua dari pada kayu dan batu, maka sebab itu dapat dibinasakannya. Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah kami, lepaskan apalah kami dari pada tangannya, supaya diketahui oleh segala kerajaan yang di atas bumi, ya Tuhan! bahwa hanya Engkau sendiri Allah. Maka pada masa itu disuruhkan Yesaya bin Amoz akan utusan kepada Hizkia, mengatakan: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Barang yang telah kaupinta kepadaku akan hal Sanherib, raja Asyur itu, ia itu sudah Kudengar. Maka inilah firman yang dikatakan Tuhan kepadanya: Bahwa tuan puteri, yaitu puteri Zion, mencelakan dikau dan ia mengolok-olokkan dikau, bahwa puteri Zion itu menggeleng kepala di belakang engkau. Siapa gerangan yang sudah kaucelakan dan kauaibkan? Dan kepada siapa gerangan engkau sudah menyaringkan suaramu dan mengangkat matamu tinggi-tinggi. Kepada kesucian orang Israel! Dengan lidah utusanmu juga engkau sudah mencelakan Tuhan, serta katamu: Dengan kebanyakan rataku aku mendaki gunung yang tertinggi dan tempat Libanon yang tiada terhampiri, dan kutebangkan segala pohon araznya yang tinggi-tinggi dan segala pohon senobarnya yang pilihan, dan aku kelak sampai ke tempat orang bermalam di atas kemuncaknya dan ke dalam hutan rimbanya yang permai itu. Jikalau kiranya aku menggali, maka aku minum air yang lain, maka segala sungai Mesir kukeringkan dengan tapak kakiku. Tiadakah pernah engkau dengar bahwa Aku sudah mengadakan sekalian ini dari dahulu dan dari zaman dahulu kala Aku sudah menentukan segala perkara yang Kudatangkan sekarang ini? yaitu tak dapat tiada engkau juga yang patut membinasakan segala kota benteng yang teguh-teguh, sehingga ia itu menjadi kerobohan batu. Maka itulah sebabnya segala orang isinya seperti tiada bertangan lakunya dan terkejut dan lenyap bicaranya, maka adalah hal mereka itu seperti rumput di padang, seperti pucuk muda, seperti tumbuhan di atas atap dan seperti gandum terlayur dahulu dari pada tuanya. Tetapi Kuketahui akan peri dudukmu dan keluar masukmu dan akan kehangatan durhakamu kepada-Ku. Oleh karena sebab durhakamu kepada-Ku ini dan oleh karena sebab kemegahanmu, yang telah sampai kepada pendengaran-Ku, niscaya Kububuh kelak kait-Ku pada hidungmu dan kang-Ku pada mulutmu, dan Kusuruh engkau balik kepada jalan yang telah kauturut akan datang ke mari. Maka inilah akan tanda bagimu: Pada tahun ini hendaklah kamu makan barang yang telah tumbuh sendirinya, dan pada tahun yang kedua barang yang tumbuh pula dari padanya, tetapi pada tahun yang ketiga hendaklah kamu menabur dan menuai dan menanam pokok anggur dan makan dari pada buahnya. Karena dari pada isi rumah Yehuda barang yang luput dan yang lagi tinggal itupun akan berakar pula di bawah dan berbuah-buah di atas. Karena dari Yeruzalem juga barang yang lagi tinggal itu akan berpecah-pecah, dan barang yang luputpun dari bukit Sion; maka cemburuan Tuhan serwa sekalian alam akan mengadakan perkara itu kelak. Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan akan hal raja benua Asyur itu: Sekali-kali tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, atau memanahkan sebilah anak panah ke dalamnya, dan tiada ia akan menghampiri dia dengan perisai atau mendirikan kubu kelilingnya. Maka iapun akan balik kepada jalan yang telah diturutnya akan datang ke mari, tetapi tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, demikianlah firman Tuhan. Karena Aku akan melindungkan negeri ini hendak meluputkan dia, oleh karena kehendak-Ku dan oleh karena Daud, hamba-Ku. Hata, maka pada malam itu juga tiba-tiba keluarlah malaekat Tuhan, dibunuhnya dalam balatentara Asyur itu akan seratus delapan puluh lima ribu orang. Maka serta orang bangun pada pagi-pagi hari dilihatnya akan sekalian itu mayat jua adanya. Arakian, maka Sanherib, raja Asyur itu, lalu berangkat pulang, maka tinggallah ia di Niniwe. Maka pada sekali peristiwa apabila ia menyembah sujud dalam kuil Nisyrokh, berhalanya, dibunuh oleh Aderamelekh dan Syarezar, kedua puteranya, akan dia dengan pedang, lalu larilah keduanya berlepas dirinya ke tanah Ararat, maka Esar-Hadon, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya.
Pasal 20. Bermula, maka pada masa itu juga jatuhlah Hizkia sakit payah hampir akan mati, maka datanglah nabi Yesaya bin Amoz menghadap baginda serta katanya: Demikian ini firman Tuhan: Berwasiatlah engkau kepada orang isi istanamu, karena engkau akan mati kelak, tiada hidup lagi. Setelah itu maka bagindapun memalingkan wajahnya ke sebelah dinding, lalu meminta doa kepada Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, hendaklah kiranya Engkau ingat akan hal aku sudah berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan segala benar dan sempurna hatiku, dan sudah kuperbuat barang yang benar kepada pemandangan-Mu. Maka baginda Hizkiapun menangislah tersedih-sedih. Hata, maka belum sudah Yesaya keluar dari pada pagar halaman yang tengah itu, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadanya, bunyinya: Baliklah engkau, katakan kepada Hizkia, penganjur umat-Ku: Demikianlah firman Tuhan, Allah moyangmu Daud: Sudah Kudengar permintaan doamu dan sudah Kulihat segala air matamu; bahwasanya Aku akan menyembuhkan dikau kelak, maka selang tiga hari engkau kelak naik akan masuk ke dalam rumah Tuhan; dan Aku akan menambahi lanjut umurmu dengan lima belas tahun, dan Aku akan melepaskan dikau kelak dari pada tangan raja benua Asyur, demikianpun negeri ini dan Aku akan memeliharakan negeri ini oleh karena kehendak-Ku dan karena sebab hamba-Ku Daud. Maka kata Yesaya: Hendaklah kamu mengambil buah ara segumpal. Maka diambilnyalah, dibubuhnya pada bisul baginda, lalu bagindapun sembuhlah. Adapun raja Hizkia sudah bertitah kepada Yesaya demikian: Apakah tandanya maka Tuhan hendak menyembuhkan aku, sehingga selang tiga hari aku akan naik masuk ke dalam rumah Tuhan? Maka sembah Yesaya: Bahwa inilah bagi tuanku tanda dari pada Tuhan, maka Tuhan sampaikan juga barang yang telah Ia berfirman itu: Maukah tuanku bayang itu lalu ke hadapan sepuluh tapak, atau undur ke belakang sepuluh tapak? Maka titah raja Hizkia: Mudah juga bayang itu lalu ke hadapan sepuluh tapak, jangan begitu, melainkan hendaklah bayang itu undur ke belakang sepuluh tapak. Maka oleh nabi Yesaya lalu dipinta doa kepada Tuhan, maka diundurkanlah Tuhan bayang itu sepuluh tapak ke belakang, yang sudah turun bayang itu pada tangga Akhaz. Bermula, maka pada masa itu juga dikirimkan Berodakh Baladan bin Baladan, raja Babil, surat kiriman dan bingkisan kepada raja Hizkia karena telah didengarnya raja Hizkia sudah jatuh sakit. Maka raja Hizkiapun menjawati utusan itu, dan diperlihatkannyalah kepada mereka itu segenap gedungnya yang berisi benda yang indah-indah dari pada emas, perak dan rempah-rempah dan minyak-minyak yang harum baunya, dan lagi gedung alat senjatanya, dan segala yang terdapat dalam khazanahnya, sehingga dalam istananya dan dalam segenap kerajaannya satupun tiada yang tiada diperlihatkan baginda kepada mereka itu. Setelah itu maka datanglah nabi Yesaya menghadap baginda raja Hizkia serta sembahnya kepadanya: Apakah sembah orang itu dan dari mana mereka itu datang menghadap tuanku? Maka sahut Hizkia: Mereka itu sudah datang dari negeri yang jauh, yaitu dari Babil. Maka sembah Yesaya: Apa yang dilihatnya dalam istana tuanku? Maka sahut Hizkia: Bahwa mereka itu sudah melihat segala sesuatu yang di dalam istanaku; satupun tiada dalam segala khazanahku yang tiada kutunjuk kepadanya. Maka sembah Yesaya kepada Hizkia: Sekarang hendaklah tuanku dengar akan firman Tuhan: Bahwasanya hari akan datang kelak, apabila segala sesuatu yang di dalam istanamu, dan yang ditaruh oleh segala nenek moyangmu datang kepada hari ini, itu akan dibawa ke Babil, satu juapun tiada akan tinggal, demikianlah firman Tuhan. Tambahan pula diambilnya kelak dari pada segala anakmu, yang akan berpancar dari padamu dan yang kauperanak itu, dijadikannya penjawat dalam istana raja Babil. Maka titah raja Hizkia kepada Yesaya: Benarlah firman Tuhan yang kaukatakan ini. Dan lagi titah baginda: Manakan tidak benar, tegal akan ada selamat sentosa sepanjang umur hidupku. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Hizkia dan segala kuasanya dan bagaimana telah diperbuatnya kolam dan saluran air dan dialirkannya air itu ke dalam negeri, bukankah semuanya itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Hata, maka mangkatlah raja Hizkia beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu naik raja Manasye, putera baginda, akan gantinya.
Pasal 21. Adapun umur Manasye pada masa ia naik raja itu dua belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh lima tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Hefzi-bah. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan orang kafir yang kebencian, yang sudah dihalaukan oleh Tuhan dari pada milik-Nya di hadapan segala bani Israel. Karena dibaiki oleh baginda segala panggung yang telah dibinasakan oleh raja Hizkia, ayahanda baginda, dan didirikannya beberapa mezbah bagi Baal, dan diperbuatnya sebuah hutan-hutan seperti perbuatan Akhab, raja orang Israel itu, maka bagindapun menyembah sujud kepada segala tentara di langit dan berbuat bakti kepadanya. Maka didirikannya beberapa mezbah dalam rumah Tuhan, maka akan hal rumah itu Tuhan telah berfirman demikian: Bahwa di Yeruzalem akan menetapkan nama-Ku. Tambahan pula didirikannya beberapa mezbah bagi segala tentara di langit di dalam kedua pagar halaman rumah Tuhan. Bahkan, disuruhnya puteranya menerusi api dan dilihatnya dalam nujum dan diselidiknya pesona seranah dan diangkatnya akan orang tenungan dan hobatan; dibuatnya amat banyak perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, akan membangkitkan murka-Nya. Lagipun didirikannya suatu patung dari hutan-hutan yang telah diperbuatnya itu di dalam rumah yang ada firman Tuhan akan halnya kepada Daud dan kepada Sulaiman, puteranya, demikian: Di dalam rumah ini dan di dalam Yeruzalem, yang telah Kupilih dari pada segala suku bangsa Israel, akan Kutetapkan nama-Ku sampai selama-lamanya. Karena bukannya Aku akan melaratkan kaki orang Israel pada kedua kali dari pada negeri yang telah Kukaruniakan kepada nenek moyangnya, jikalau kiranya mereka itu ingat akan berbuat segala sesuatu yang sudah Kupesan kepadanya, dan menurut segenap taurat, yang disampaikan kepadanya oleh hamba-Ku Musa. Tetapi tiada juga mereka itu mau dengar, karena mereka itu disesatkan oleh Manasye, sehingga dibuatnya barang yang lebih jahat dari pada perbuatan orang kafir yang sudah ditumpas oleh Tuhan di hadapan segala bani Israel. Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan dengan lidah segala hamba-Nya, yaitu segala nabi-nabi, bunyinya: Tegal Manasye, raja orang Yehuda, sudah berbuat segala perkara kebencian ini, yang lebih jahat dari pada segala perbuatan orang Amori, yang dahulu dari padanya, bahkan, dibujuknya lagi orang Yehuda akan berbuat dosa dengan berhala tahinya, maka sebab itu firman Tuhan, Allah orang Israel, demikian: Bahwasanya Aku akan mendatangkan jahat kelak atas Yeruzalem dan atas segala orang Yehuda, sehingga menderinglah kedua belah telinga tiap-tiap orang yang mendengarnya. Dan Aku akan mengenakan kepada Yeruzalem tali pengukur Samaria dan benang arang orang isi istana Akhab dan Aku akan menyapu Yeruzalem seperti orang menyapu pinggan, yaitu setelah sudah disapu cemarnya, dibalik belah pula akan dia. Dan Aku meninggalkan kelak sisa bahagian pusaka-Ku, dan Aku menyerahkan mereka itu kepada tangan segala seterunya, dan mereka itupun akan menjadi suatu jarahan dan rampasan bagi segala musuhnya. Ia itu sebab telah dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan-Ku, dan dibangkitkannya murka-Ku dari pada hari nenek moyang mereka itu keluar dari negeri Mesir sampai datang kepada hari ini. Tambahan pula ditumpahkan oleh Manasye banyak darah yang tiada bersalah, sehingga dipenuhinya Yeruzalem dari dia dari pada ujungnya datang kepada ujung sebelahnya, kecuali dosa lain, yang disuruhnya orang Yehuda buat dan yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Bermula, adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Manasye, dan segala perbuatannya dan segala dosa yang telah dibuatnya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Hata, maka mangkatlah raja Manasye beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda dalam taman istana baginda, yaitu dalam taman Uza, lalu Amon, putera baginda, naik raja akan gantinya. Adapun umur Amon pada masa ia naik raja itu dua likur tahun dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem dua tahun lamanya, maka nama bunda baginda itu Mesulaimit, anak Haroz, dari Yotba. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti perbuatan Manasye, ayahanda baginda. Karena berjalanlah baginda pada segala jalan yang telah diturut oleh ayahanda baginda, dan berbuat baktilah baginda kepada segala berhala tahi yang disembah oleh ayahanda baginda, dan lagi bagindapun menyembah sujud kepadanya. Demikianlah peri ditinggalkan baginda akan Tuhan, Allah segala nenek moyangnya, dan tiada baginda berjalan pada jalan Tuhan. Hata, maka bermufakatlah segala hamba raja Amon hendak mendurhaka kepadanya, lalu dibunuhnya baginda di dalam istananya. Tetapi oleh segala orang isi negeripun dibunuh akan segala orang yang telah sefakat akan mendurhaka kepada baginda raja Amon itu, lalu orang isi negeri itu merajakan Yosia, putera baginda, akan ganti baginda. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Amon itu dan segala perbuatannya, bukankan ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Hata maka bagindapun dikuburkan oranglah dalam kuburnya yang di taman Uza, lalu naiklah Yosia raja akan gantinya.
Pasal 22. Adapun pada masa Yosia itu naik raja umurnya delapan tahun, maka kerajaanlah baginda di Yeruzalem tiga puluh satu tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Yedida, anak Adaya dari Bozkat. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan dan bagindapun menurut segala jalan raja Daud moyangda baginda, dengan tiada menyimpang ke kiri atau ke kanan. Maka pada sekali peristiwa, yaitu pada delapan belas tahun umur raja Yosia, disuruhkan baginda akan Safan bin Azalya bin Mesulam, jurutulis, ke rumah Tuhan, titahnya: Pergilah engkau mendapatkan Hilkia, imam besar, suruhlah dia jumlahkan bilangan segala uang yang telah dibawa masuk ke dalam kaabah Tuhan, yang sudah dipungut oleh segala penunggu itu dari pada orang banyak itu; supaya diberikannya uang itu kepada tangan segala orang pemerintah pekerjaan itu, yang memerintahkan rumah Tuhan, supaya ia itu diberikan oleh mereka itu pula kepada segala orang yang mengerjakan pekerjaan itu dalam rumah Tuhan akan membaiki pecah-pecahan rumah itu, yaitu kepada segala tukang kayu dan orang yang pandai membuat rumah dan tukang batu, pembeli kayu dan batu yang terpahat akan membaiki rumah itu. Maka tiada dikira-kira dengan mereka itu akan segala uang yang diserahkan kepada tangannya, karena kepercayaan belaka lakunya. Maka kata imam besar Hilkia kepada Safan, jurutulis itu: Aku sudah mendapat kitab taurat itu di dalam rumah Tuhan. Maka Hilkiapun memberikan kitab itu kepada Safan, lalu dibacakannya. Setelah itu maka datanglah Safan, jurutulis itu, menghadap baginda, disampaikannyalah kepada baginda kabar akan segala hal itu, sembahnya: Bahwa patik-patik tuanku ini sudah mengumpulkan segala uang yang terdapat dalam rumah itu, diberikannya kepada segala pemerintah pekerjaan yang memerintahkan rumah Tuhan itu. Dan lagi dimaklumkanlah Safan, jurutulis itu, kepada baginda, sembahnya: Bahwa imam Hilkia sudah memberikan kepada patik sebuah kitab. Maka dibacakannyalah kitab itu di hadapan baginda. Hata, setelah didengar baginda bunyi perkataan kitab taurat itu, maka dikoyak-koyakkanlah baginda pakaiannya, lalu bagindapun bertitah kepada imam Hilkia dan Ahikam bin Safan dan Akhbor bin Mikhaya dan Safan, jurutulis itu, dan Asaya, hamba baginda, titahnya: Pergilah kamu bertanyakan Tuhan akan halku dan hal orang banyak itu dan segenap orang Yehuda, dari karena bunyi perkataan kitab yang terdapat ini, karena besarlah murka Tuhan yang dinyalakan kepada kita, sebab nenek moyang kita tiada mendengar akan bunyi perkataan kitab ini akan menurut segala sesuatu yang telah tersurat bagi kita. Arakian, maka pergilah imam Hilkia dan Ahikam dan Akhbor dan Safan dan Asaya mendapatkan nabiah Hulda, isteri Salum bin Tikwa bin Harhas, penunggu pakaian itu, yang duduk di Yeruzalem dalam bahagian yang kedua, lalu berkata-kata mereka itu dengan dia. Maka sahutnya kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Katakanlah olehmu kepada orang yang telah menyuruhkan kamu mendapatkan Aku: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku akan mendatangkan jahat kelak atas negeri ini dan atas segala orang isinya, setuju dengan segala perkataan kitab yang telah dibaca oleh raja orang Yehuda. Maka ia itu sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku dan dibakarnya dupa bagi dewa-dewa, sehingga dibangkitkannya murka-Ku dengan segala perbuatan tangannya, maka sebab itu bernyala-nyala murka-Ku kepada tempat ini, sehingga tiada terpadamkan. Tetapi adapun raja orang Yehuda, yang telah menyuruhkan kamu akan bertanyakan Tuhan, katakanlah olehmu kepadanya ini: Demikianlah firman Tuhan: Adapun segala perkataan yang telah kaudengar bunyinya itu, tegal hatimu sudah menjadi lembut dan engkau sudah merendahkan dirimu di hadapan Tuhan semenjak didengar olehmu segala firman-Ku akan hal negeri ini dan segala orang isinya, bahwa sekalian itu akan menjadi suatu kebinasaan dan kutuk, dan engkau sudah mengoyak-ngoyakkan pakaianmu serta menangis di hadapan hadirat-Ku, maka sebab itu Aku juga mendengar akan dikau, demikianlah firman Tuhan. Maka sebab itu sesungguhnya Aku akan memulangkan dikau kepada segala nenek moyangmu dan engkau akan turun ke dalam kuburmu dengan selamat, dan matamupun tiada akan melihat segala bala yang Kudatangkan kelak atas negeri ini. Hata, maka disampaikannyalah jawab ini kepada baginda.
Pasal 23. Bermula, maka pada masa itu disuruhkan baginda akan orang menghimpunkan kepadanya segala tua-tua Yeruzalem dan Yehuda. Maka naiklah baginda, lalu masuk ke dalam rumah Tuhan dan segala orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalempun sertanya, dan lagi segala imam dan nabi dan orang banyak dari pada kecil dan besar, maka dibacakannya segala perkataan kitab perjanjian yang terdapat dalam rumah Tuhan itu di hadapan pendengaran mereka itu sekalian. Maka bagindapun berdiri hampir dengan tiang, serta dibuatnya suatu perjanjian di hadapan hadirat Tuhan, hendak berjalan mengikut Tuhan dan memeliharakan segala hukum-Nya dan firman-Nya dan syariat-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya, hendak meneguhkan segala perkataan perjanjian ini, yang tersurat di dalam kitab itu. Maka segenap orang banyakpun masuklah perjanjian itu. Maka titah baginda kepada imam besar Hilkia dan segala imam dari pada martabat yang kedua dan segala penunggu pintu, disuruhnya keluarkan dari dalam kaabah Tuhan segala perkakasan yang telah diperbuat akan Baal dan patung hutan dan akan segala tentara di langit, lalu dibakarnya habis akan semuanya itu di luar Yeruzalem di lembah Kideron, maka abunya disuruhnya bawa lalu ke Bait-el. Dan lagi dipecatkan baginda segala kahin, yang telah diangkat oleh raja-raja Yehuda supaya dibakarnya dupa di atas segala panggung yang di dalam segala negeri Yehuda dan di jajahan Yeruzalem, dan lagi segala mereka yang membakar dupa bagi Baal dan bagi matahari dan bulan dan segala bintang, yaitu bagi segenap tentara di langit. Dan lagi disuruh baginda lalukan dari rumah Tuhan akan berhala hutan itu keluar dari Yeruzalem sampai ke anak sungai Kideron, lalu dibakarnya habis akan dia di tepi sungai Kideron dan dihancurluluhkannya dan ditaburkannya abunya kepada segala kubur orang hina dina. Tambahan pula dirobohkan segala bilik orang zindik yang pada rumah Tuhan, tempat orang perempuan biasa bertenun kemah bagi dewa hutan-hutan itu. Maka disuruhnya segala imam itu keluar dari negeri-negeri Yehuda dan dinajiskannya segala panggung, tempat segala imam itu biasa membakar dupa, dari Geba datang ke Birsyeba, dan dirobohkannya segala panggung pintu gerbang, demikianpun panggung yang pada pintu gerbang Yusak, penghulu negeri, yang pada sebelah kiri orang yang masuk dari pintu negeri. Tetapi segala imam panggung itu tiada diberi menghampiri mezbah Tuhan, hanya mereka itu makan fatir juga di antara segala saudaranya. Maka dinajiskannya Tofetpun, yang di lembah bani Hinom, sehingga seorangpun tiada dapat lagi menjalankan anaknya laki-laki atau perempuan terus dari pada api akan memberi hormat kepada Molekh. Dan lagi dilalukannya segala kuda yang telah ditaruh oleh segala raja Yehuda pada pintu rumah Tuhan, arah ke bilik makan Natan-Melekh Saris, yang di Parwarim, akan memberi hormat kepada matahari, dan segala rata syamsiatpun dibakarnya habis dengan api. Tambahan pula segala mezbah yang di atas sotoh alayat Akhaz, perbuatan raja-raja Yehuda, dan segala mezbah yang telah diperbuat oleh raja Manasye di sebelah dalam kedua pagar halaman rumah Tuhan itupun dirobohkan oleh baginda dan dihancurluluhkannya, lalu dari sana ditaburkan baginda abunya kedalam sungai Kideron. Dan lagi segala panggung yang pada sebelah timur Yeruzalem dan pada sebelah selatan bukit Masyhit, perbuatan Sulaiman, raja orang Israel, bagi Astoret, kekejian orang Zidoni, dan bagi Kamos, kekejian orang Moabi, dan bagi Milkhom, kekejian bani Ammon, itupun dinajiskan oleh baginda. Demikianpun dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dipenuhinya tempat-tempatnya dengan tulang orang mati. Tambahan pula mezbah yang di Bait-el dan panggung perbuatan Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, baik mezbah itu baik panggung itu dirobohkan baginda, dan panggung itu dibakar habis dan dihancurluluhkan oleh baginda dan hutan-hutan itupun dibakarnya habis. Maka demi raja Yosia berpaling dirinya, dilihat baginda kubur-kubur yang di atas bukit di sana, lalu disuruh baginda akan orang pergi mengambil segala tulang dari dalam kubur itu, dibakarnya habis di atas mezbah itu hendak menajiskan dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah diserukan dahulu oleh aziz Allah itu, tatkala ia bersabda dengan nyaring suaranya. Lalu titah baginda: Keramat apa yang kulihat ini? Maka sembah orang negeri itu kepada baginda: Bahwa itulah keramat aziz Allah yang dahulu datang dari Yehuda dan sudah berseru akan segala perkara ini, yang dilakukan oleh tuanku atas mezbah Bait-el itu. Maka titah baginda: Biarkanlah dia tidur, jangan diusik tulangnya. Sebab itu disayangkannyalah tulangnya serta dengan tulang nabi yang telah datang dari Samaria itu. Tambahan lagi dilalukan raja Yosia segala rumah panggung yang di dalam negeri-negeri Samaria, perbuatan raja-raja orang Israel akan membangkitkan murka Tuhan, dilakukannya akan dia seturut segala perkara yang telah diperbuatnya dalam Bait-el itu. Dan dibantainya segala kahin panggung yang di sana di atas segala mezbah, dan dibakarnya tulang orang mati di atasnya. Setelah itu maka kembalilah baginda ke Yeruzalem. Maka titah baginda kepada segenap orang banyak itu demikian: Peganglah olehmu Pasah bagi Tuhan, Allahmu, seperti tersurat dalam kitab perjanjian ini. Maka yang seperti Pasah ini tiada pernah dipegang dari pada zaman hakim-hakim, yang sudah memerintahkan orang Israel, atau pada masa raja-raja Israel, atau pada masa raja-raja Yehudapun. Maka pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yosia Pasah ini dipegang bagi Tuhan di Yeruzalem. Dan lagi dilalukan raja Yosia segala orang petenung dan yang menaruh hikmat syaitan dan terafim dan berhala tahi dan segala perkara kebencian yang kelihatan dalam negeri Yehuda dan Yeruzalem, supaya ditetapkannya segala perkataan taurat yang tersurat dalam kitab yang terdapat oleh imam Hilkia di dalam rumah Tuhan. Maka dahulu dari pada baginda seorang rajapun tiada seperti baginda, yang bertobat kepada Tuhan dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kuasanya akan menurut segala bunyi taurat nabi Musa, dan kemudian dari pada bagindapun tiada bangun seorang taranya. Kendatilah demikian, tiada juga Tuhan berpaling diri-Nya dari pada kehangatan murka-Nya yang besar, melainkan bernyala-nyala murka-Nya kepada Yehuda, dari sebab segala kepahitan olehnya juga Manasye sudah memahitkan hati-Nya. Karena Tuhan telah berfirman demikian: Bahwa Aku akan menghapuskan orang Yehuda dari hadapan hadirat-Ku, seperti sudah Kuhapuskan orang Israel, karena jemulah Aku akan negeri ini, yaitu akan Yeruzalem, yang telah Kupilih, dan akan rumah yang ada firman-Ku akan halnya demikian: Nama-Ku akan ada di sana. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yosia dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka pada zaman baginda juga berangkat Firaun Nekho, raja Mesir, ke sungai Ferat, hendak berperang dengan raja Asyur; maka baginda raja Yosiapun mendatangi dia, tetapi dibunuh Firaun akan baginda di Megido tatkala keduanya berperang. Maka oleh segala hambanya dibawa akan mayat baginda dengan sebuah rata kenaikan dari Megido lalu ke Yeruzalem, dikuburkannya baginda dalam kuburnya, maka diambil segala orang isi negeri itu akan Yoahaz bin Yosia, disiramnya dengan minyak harum dan dijadikannya raja menggantikan ayahanda baginda. Adapun umur Yoahaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tiga tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan lamanya dan nama bunda baginda itu Hamutal, anak Yeremia dari Libna. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan nenek moyangnya. Tetapi disuruh Firaun Nekho belenggukan dia di Ribla di tanah Hamat, supaya jangan lagi ia kerajaan di Yeruzalem dan ditanggungkannya atas orang isi negeri itu upeti seratus talenta perak dan setalenta emas. Dan lagi diangkat Firaun Nekho raja akan Elyakim bin Yosia menggantikan Yosia, ayahanda baginda, dan ditukarnya namanya dengan Yoyakim; setelah itu maka dibawanya akan raja Yoahaz sertanya ke Mesir, serta sampai maka matilah baginda di sana. Maka oleh raja Yoyakim diberikanlah emas perak itu kepada Firaun, tetapi tak dapat tiada diambilnya cukai dahulu dari pada segala orang isi negeri akan memberikan uang yang dipinta Firaun itu, dari pada masing-masing sekadar nilaiannya disuruhnya pungut emas perak itu, yaitu dari pada segala orang isi negeri akan memberikan dia kepada Firaun Nekho. Adapun umur Yoyakim pada masa ia naik raja itu dua puluh lima tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Zebuda, anak Pedaya dari Ruma. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan nenek moyangnya.
Pasal 24. Bermula, maka pada zaman baginda juga berangkatlah Nebukadnezar, raja Babil, maka raja Yoyakim menjadi hambanya tiga tahun lamanya, kemudian berpalinghaluanlah baginda dan mendurhaka kepadanya. Maka disuruhkan Tuhan segala tentara orang Kasdim dan tentara orang Syam dan tentara orang Moabi dan tentara bani Ammon mendatangi dia, disuruhkannya mereka itu sekalian melanggar negeri Yehuda dan membinasakan dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dengan lidah hamba-Nya, yaitu segala nabi. Maka demikianpun jadilah setuju dengan firman Tuhan akan hal orang Yehuda, hendak dilalukannya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya oleh karena segala dosa Manasye, sekadar segala sesuatu yang telah dibuatnya. Dan lagi oleh karena darah orang yang tiada bersalah, yang telah ditumpahkannya, sehingga sudah dipenuhinya se-Yeruzalem dengan darah orang yang tiada bersalah, maka oleh sebab itu Tuhan tiada mau mengampuni lagi. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoyakim dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka mangkatlah raja Yoyakim beradu dengan segala nenek moyangnya dan Yoyakhin, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun kemudian dari pada itu raja Mesir tiada lagi keluar dari dalam negerinya, karena telah dialahkan raja Babil akan segala negeri yang takluk ke bawah raja Mesir, dari pada sungai Mesir datang ke sungai Ferat itu. Bermula, maka umur Yoyakhin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan lamanya dan nama bunda baginda itu Nehusta, anak Elnatan dari Yeruzalem. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan ayahanda baginda. Maka pada masa itu juga berangkatlah segala laskar Nebukadnezar, raja Babil itu, ke Yeruzalem, lalu negeri itupun dikepung. Dan lagi Nebukadnezar, raja Babil, sendiripun datang menyerang negeri itu sementara ia itu dikepung oleh segala laskarnya. Maka keluarlah Yoyakhin, raja orang Yehuda, mendapatkan raja Babil, baik baginda baik bunda baginda dan segala pegawai dan orang kaya-kaya dan penjawat istana, maka dibawa oleh raja Babil akan dia sertanya, yaitu pada tahun yang kedelapan dari pada kerajaanya. Dan dibawanya keluar dari sana akan segala mata benda rumah Tuhan dan segala mata benda istana baginda dan dikeratnya segala perhiasan emas, perbuatan Sulaiman, raja orang Israel, dalam kaabah Tuhan, yaitu setuju dengan firman Tuhan. Dan dibawanya dengan tertawan segenap orang isi Yeruzalem serta dengan segala penghulu dan orang hartawan, sepuluh ribu orang dibawanya dengan tertawan, demikianpun segala tukang kayu dan tukang besi; seorangpun tiada tinggal melainkan orang hina dina belaka di antara segala rakyat negeri itu. Demikianpun dipindahkannya raja Yoyakhin ke Babil serta dengan bunda baginda dan segala isteri baginda dan segala penjawat istana baginda dan lagi segala orang besar-besar negeri itu dibawanya dengan tertawan dari Yeruzalem ke Babil; dan lagi segala orang perang, tujuh ribu banyaknya, dan segala tukang kayu dan tukang besi, seribu banyaknya, dan segala orang perkasa yang tahu perang, sekalian itu dibawa oleh raja Babil tertawan ke Babil. Maka raja Babilpun merajakan Matanya, mamanda baginda, akan ganti baginda, dan ditukarnya namanya dengan Zedekia. Adapun umur Zedekia pada masa ia naik raja itu dua puluh satu tahun, maka kerajaanlah dia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Hamutal, anak Yeremia dari Libna. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan Yoyakim. Maka demikian, sebab murka Tuhan akan Yeruzalem dan akan orang Yehuda, sehingga dibuang-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya. Hata, maka Zedekiapun mendurhakalah kepada baginda raja Babil.
Pasal 25. Bermula, maka pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaannya dan pada bulan yang kesepuluh dan pada sepuluh hari bulan itu, tiba-tiba datanglah Nebukadnezar, raja Babil, serta dengan segenap balatentaranya menyerang Yeruzalem, didirikannyalah kemah-kemahnya bertentang dengan dia dan diperbuatkannya kubu-kubu kelilingnya. Maka negeri itu dikepung rapat-rapat sampai kepada tahun yang kesebelas dari pada kerajaan Zedekia. Maka pada sembilan hari bulan yang keempat adalah begitu besar bala kelaparan di dalam negeri, sehingga tiada lagi roti bagi segala rakyat itu. Lagipun pagar batu negeri sudah ditetas dan segala laskar sudah lari pada malam menurut jalan ke pintu yang di antara dua lapis pagar tembok hampir dengan taman raja. Adapun segala orang Kasdim itu adalah mengepung negeri itu berkeliling, tetapi mereka itu lalu menurut jalan ke padang. Tetapi diusir oleh balatentara orang Kasdim akan baginda, didapatinya akan baginda di padang-padang Yerikho, maka tercerai-berailah segala rakyat yang sertanya. Maka ditangkapnyalah akan baginda, dibawanya akan dia naik menghadap raja Babil ke Ribla, lalu diputuskannya hukum atas baginda. Maka dikeratnya leher anak-anak Zedekia di hadapan matanya dan dibutakan oranglah kedua belah mata Zedekia dan diikatnya dia dengan dua rantai tembaga, lalu dibawanya akan dia ke Babil. Kemudian dari pada itu pada bulan yang kelima dan pada tujuh hari bulan itu, yaitu pada tahun yang kesembilan belas dari pada kerajaan Nebukadnezar, raja Babil, datanglah Nebuzaradan, penghulu biduanda dan hamba raja Babil ke Yeruzalem. Maka dibakarnya habis akan rumah Tuhan dan akan istana raja dan segala rumah yang di Yeruzalem, sehingga segala rumah orang besar-besarpun dibakarnya habis dengan api. Maka segala pagar tembok keliling Yeruzalempun dirobohkan oleh segala laskar Kasdim, yang serta dengan penghulu biduanda itu. Adapun lebihnya segala rakyat, yang ditinggalkan di dalam negeri, dan segala pembelot yang telah membelot kepada raja Babil, dan lebihnya orang banyak, sekalian itu dibawa oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, dengan tertawan. Tetapi ditinggalkan penghulu biduanda itu beberapa orang yang terhina di dalam negeri akan mengerjakan kebun anggur dan bendang. Tambahan pula dipecahkan orang Kasdim tiang tembaga yang di dalam rumah Tuhan dan segala pelapik dan kolam tembaga, yang di dalam rumah Tuhan, dan segala tembaga itu dibawa oleh mereka itu ke Babil. Dan lagi diambilnya akan segala periuk dan sodok dan serampang dan pedupaan dan segala serba tembaga yang terpakai kepada pekerjaan kebaktian. Maka oleh penghulu biduanda itu diambil akan segala pedupaan dan bokor percikan yang dari pada emas belaka dan dari pada perak belaka. Adapun kedua batang tiang dan kolam satu itu dan segala pelapik, perbuatan raja Sulaiman pada rumah Tuhan, tembaga segala perkakas itu tiada tertimbang beratnya. Maka tinggi sebatang tiang itu delapan belas hasta dan kepala tiang yang di atasnya itupun dari pada tembaga, dan tinggi kepala tiang itu tiga hasta, dan jala-jala dan segala buah delima yang pada keliling kepala tiang itu semuanya dari pada tembaga; demikianpun pada tiang yang lain itu dengan jala-jalanya. Dan lagi diambil oleh penghulu biduanda itu akan Seraya, imam besar, dan akan Zefanya, imam pangkat kedua, dan akan tiga orang penunggu pintu. Dan dari dalam negeri diambilnya akan seorang penjawat istana yang memerintahkan segala laskar, dan akan lima orang dari pada segala orang yang biasa menghadap baginda dan yang terdapat di dalam negeri, lagipun akan penghulu jurutulis tentara, yang biasa menyurat nama-nama segala rakyat yang masuk pekerjaan perang, dan akan enam puluh orang dari pada segala rakyat yang terdapat di dalam negeri; diambil oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda, akan mereka itu sekalian, dibawanya akan dia kepada raja Babil ke Ribla. Maka disuruh raja Babil parang mereka itu, dibunuhnya akan mereka itu sekalian di Ribla yang di benua Hamat. Demikianlah peri orang Yehuda dipindahkan dari dalam negerinya dengan tertawan. Maka adapun segala rakyat yang lagi tinggal di negeri Yehuda, yang ditinggalkan di sana oleh Nebukadnezar, raja Babil itu, ia itu diberikannya Gedalya bin Ahikam bin Safan akan penghulunya. Bermula, setelah kedengaranlah kabar kepada segala penghulu tentara serta dengan segala laskarnya, mengatakan Gedalya sudah diangkat oleh raja Babil menjadi penghulu, maka datanglah mereka itu ke Mizpa menghadap Gedalya, yaitu Ismail bin Netanya dan Yohanan bin Kareah dan Seraya bin Tanhumit, orang Netofati, dan Yaazanya bin Maakhati serta dengan segala rakyatnya. Maka bersumpahlah Gedalya kepada mereka itu dan segala rakyatnya, katanya kepadanya: Janganlah kamu takut menjadi hamba orang Kasdim itu; hendaklah kamu tinggal di dalam negeri serta memperhambakan dirimu di bawah raja Babil, maka kamu akan selamat. Tetapi pada bulan yang ketujuh tiba-tiba datanglah Ismail bin Netanya bin Elisama, yang dari pada benih raja, dan lagi sepuluh orang sertanya, ditetaknya Gedalya, sampai matilah ia serta dengan segala orang Yahudi dan orang Kasdim yang sertanya di Mizpa. Maka berbangkitlah segenap orang banyak itu dari pada kecil dan besar serta dengan segala panglima tentara, lalu pergi ke Mesir, sebab takutlah mereka itu akan orang Kasdim. Hata, maka kemudian dari pada itu, yaitu tiga puluh tujuh tahun kemudian dari pada Yoyakhin, raja orang Yehuda, dibawa dengan tertawan, pada bulan yang kedua belas dan pada tujuh likur hari bulan itu, diangkat Ewilmerodakh, raja Babil, pada tahun baginda naik raja itu, akan Yoyakhin, raja orang Yehuda, dari dalam rumah penjara. Dan bagindapun berkata-kata manis dengan dia, dan diangkat baginda akan kursinya tinggi dari pada kursi segala raja-raja yang sertanya di Babil. Dan ditukar baginda pakaian penjara yang padanya, lalu iapun senantiasa santap ayapan di hadapan baginda sepanjang umur hidupnya. Dan ditentukan baginda baginya biayanya akan penghidupannya pada tiap-tiap hari sama banyaknya, maka ia itu sepanjang umur hidupnya.