Keluaran 21-40
|
Pasal 21. Bahwa inilah segala hukum yang hendak kausampaikan kepada mereka itu: Jikalau kamu membeli seorang hamba Ibrani, hanya enam tahun lamanya boleh ia mengerjakan engkau, tetapi pada tahun yang ketujuh tak dapat tiada dilepaskan ia menjadi seorang merdeka, yaitu karena Allah. Jikalau ia telah masuk seorang orangnya, patutlah ia keluarpun seorang orangnya; jikalau ia telah masuk berbini, patutlah bininyapun keluar sertanya. Jikalau tuannya telah memberi akan dia seorang bini, dan telah diperanakkan oleh perempuan itu laki-laki atau perempuan baginya, maka perempuan itu serta dengan segala anak-anaknya menjadi milik tuannya, dan lakinya akan keluar seorang orangnya. Tetapi jikalau dengan nyata hamba itu berkata demikian: Aku mengasihi akan tuanku dan akan anak biniku, tiada aku mau keluar merdeka, hendaklah tuannya membawa akan dia ke hadapan hakim, kemudian dibawa akan dia ke pintu rumahnya atau ke jenang pintunya, maka oleh tuannya akan ditindik terus telinganya dengan penggerek, lalu iapun akan jadi hambanya seumur hidupnya. Maka jikalau seorang sudah menjual anaknya perempuan menjadi sahaya, maka tiada ia akan keluar seperti keluar segala hamba laki-laki. Jikalau tiada ia berkenan kepada tuannya, sehingga tuannya tiada bertunangkan dia, maka patutlah ditebuskannya ia; tiada boleh dijualnya kepada bangsa yang lain, sebab sudah dicelakannya. Maka jikalau ditunangkannya dengan anaknya laki-laki, maka patutlah ia berlaku kepadanya seperti kepada anaknya perempuan. Jikalau ia berbinikan orang lain, maka tiada boleh dikurangkannya makanannya dan pakaiannya dan barang yang wajib atas orang kawin. Jikalau kiranya tiada diberikannya ketiga perkara ini, maka bolehlah ia keluar karena Allah, dengan tiada uang tebusan. Adapun barangsiapa yang memalu orang sampai mati, ia itu tak dapat tiada dibunuh juga hukumnya. Tetapi jikalau tiada disengajanya matinya, melainkan dipertemukan Allah tangannya dengan dia, maka Aku akan menentukan suatu tempat bagimu, yang dapat dilindungkannya dirinya ke sana. Tetapi jikalau barang seorang telah membunuh temannya dengan sengajanya, niatnya hendak membunuh dia juga, maka patutlah kamu mengambil orang itu, jikalau dari hadapan mezbah-Ku sekalipun, supaya ia mati dibunuh. Barangsiapa yang sudah memalu bapanya atau ibunya, ia itu tak dapat tiada mati dibunuh juga. Barangsiapa yang mencuri orang, entah sudah dijualnya, entah orang itu terdapat lagi dalam tangannya, ia itu takkan jangan mati dibunuh juga. Dan lagi barangsiapa yang mengutuki bapanya atau ibunya, ia itu tak akan jangan dibunuh juga hukumnya. Maka jikalau ada orang berbantah-bantah, dipalu seorang akan seorang dengan batu atau dengan gocoh sehingga tiada ia mati, melainkan ia jatuh sakit pada katilnya, jikalau orang itu bangkit berdiri pula serta berjalan di luar dengan bersandar pada tongkatnya, maka orang yang sudah memalu akan dia tiada bersalah, hanya akan digantinya rugi dari karena berhenti kerjanya dan disuruhnya obati dia sampai dia sembuh sakit. Dan lagi jikalau orang memalu hambanya laki-laki atau perempuan dengan kayu, sehingga matilah dia di bawah tangannya, maka tak akan jangan dituntut juga belanya. Tetapi jikalau kiranya tinggal ia lagi hidup sehari, dua hari, maka tiada dituntut belanya, karena ialah uangnya. Maka jikalau ada orang berkelahi serta memalu seorang yang bunting, sehingga gugurlah anaknya, tetapi tiadalah bahaya kematian, maka tak akan jangan ia kena denda sekadar yang dikenakan oleh lakinya orang itu dan yang ditentukan oleh orang wasit. Tetapi jikalau ada bahaya kematian sertanya, maka tak akan jangan jiwa akan ganti jiwa, mata akan ganti mata, gigi akan ganti gigi, tangan akan ganti tangan, kaki akan ganti kaki, ketunuan akan ganti ketunuan, luka akan ganti luka, bincut akan ganti bincut. Dan lagi jikalau seorang menampar hambanya, laki-laki atau perempuan, sehingga gugurlah sebiji matanya, maka tak akan jangan dimerdekakannya ia karena matanya. Dan jikalau ditamparnya akan hambanya perempuan atau hambanya laki-laki, sehingga gugurlah sebiji giginya, maka tak akan jangan dimerdekakannya ia karena giginya. Maka jikalau kiranya seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau perempuan sampai mati, maka tak akan jangan lembu itu dilempar dengan batu sampai mati, dagingnya tak boleh dimakan, tetapi yang punya lembu itu tiada menanggung salah. Tetapi jikalau lembu itu dahulu memang nakal serta diketahui oleh yang empunya dia akan hal itu dan tiada ditungguinya, maka jikalau lembu itu membunuh seorang laki-laki atau perempuan, tak akan jangan lembu itupun dilempar dengan batu sampai mati dan orang yang empunya dia dibunuh juga hukumnya. Jikalau ditanggungkan uang bangun padanya, tak akan jangan diberinya akan tebusan jiwanya segala sesuatu yang ditanggungkan padanya. Atau jikalau ditanduknya seorang anak laki-laki atau perempuan, maka dengan demikian peripun dihukum akan dia. Jikalau ditanduk oleh lembu akan seorang hamba laki-laki atau perempuan, tak akan jangan diberinya uang perak tiga puluh keping kepada tuannya dan lembu itupun dilempar dengan batu sampai mati. Maka jikalau suatu lobang dalam tanah ditinggalkan orang terbuka atau orang menggali lobang dan tiada ditudunginya, lalu seekor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya, maka tak dapat tiada yang empunya lobang itu akan memberi gantinya rugi dan membayar harganya kepada orang yang empunya binatang itu, tetapi bangkai itu menjadi dia punya. Maka jikalau lembu seorang melukakan lembu temannya sampai mati, tak dapat tiada lembu yang hidup itu dijual dan uang harganya dibahagi dua, demikianpun dibahagi dua akan lembu yang mati itu. Tetapi jikalau dahulupun nyatalah lembu itu memang nakal dan tiada ditunggu oleh orang yang empunya dia, maka tak dapat tiada digantinya dengan sempurnanya, seekor lembu akan ganti seekor lembu, tetapi yang mati itu menjadi dia punya.
Pasal 22. Arakian, jikalau seorang mencuri seekor lembu atau binatang yang kecil, dan disembelihkannya atau dijualnya, tak akan jangan digantikannya seekor lembu itu dengan lembu lima ekor dan seekor binatang kecil dengan kambing empat ekor. Jikalau seorang pencuri didapati tengah ia menetas, lalu dipalu orang akan dia sampai mati, maka tiada ditanggung hutang darah padanya. Jikalau telah terbit matahari atasnya, hutang darahpun ditanggung pada orang itu. Maka yang mencuri akan mengembalikan dia dengan sempurnanya; jikalau sudah tiada lagi padanya, maka ia akan dijual karena pencuriannya itu. Jikalau nyata barang yang dicuri itu didapati lagi dalam tangannya dengan hidupnya, baik lembu, atau keledai, atau barang binatang yang kecil, maka tak dapat tiada digantikannya dua kali banyaknya. Jikalau seorang membiarkan binatangnya makan habis akan ladang atau kebun anggur orang lain, sebab telah dihalaukannya binatang itu ke dalamnya, maka tak akan jangan diberinya barang yang terutama dari pada ladangnya sendiri dan yang terutama dari pada kebun anggurnya akan gantinya. Jikalau api dari pada orang yang memerun duri itu melata, sehingga dimakannya habis akan lampur gandum atau akan tumbuh-tumbuhan gandum atau akan barang perhumaan, maka tak akan jangan ia itu diganti dengan sempurnanya oleh orang yang telah memerun itu. Jikalau seorang menaruh uangnya atau barang-barangnya kepada kawannya akan disimpan, maka ia itu dicuri dari dalam rumah orang itu, jikalau pencuri didapati, tak akan jangan digantinya dua kali banyaknya. Jikalau tiada didapati akan pencuri itu, hendaklah orang yang empunya rumah itu dibawa menghadap hakim, supaya diperiksa kalau-kalau dibubuhnya tangannya kepada barang yang milik kawannya. Adapun segala perselisihan yang jahat sengajanya, baik dari sebab seekor lembu, atau seekor keledai, atau seekor binatang kecil, atau sehelai pakaian, atau segala barang yang hilang, yang dikatakan orang dia punya, perkara kedua pihak itu hendaklah dibawa ke hadapan hakim; mana yang dipersalahkan oleh hakim itu, tak akan jangan diberinya akan kawannya dua kali banyaknya akan gantinya. Jikalau seorang menaruh kepada kawannya seekor keledai atau lembu atau binatang kecil atau barang binatang yang lain akan dipeliharakan olehnya, maka binatang itu lalu mati atau luka atau terhalau sehingga tiada tampak lagi, hendaklah sumpah yang demi Tuhan di antara kedua pihak, kalau-kalau dibubuhnya tangannya pada barang yang milik kawannya, maka tak dapat tiada diterima oleh orang yang empunya binatang itu, tak usah yang lain itu memberi gantinya. Tetapi jikalau sungguh sudah dicuri dari padanya, maka patutlah diberinya gantinya akan orang yang empunya dia. Jikalau sudah dicarik-carik, hendaklah dibawanya akan menjadi saksi, maka yang tercarik itu tak usah digantinya. Maka jikalau seorang meminta pinjam barang sesuatu kepada kawannya, lalu yaitu rusak atau mati, jikalau yang empunya itu tiada serta, tak akan jangan diberinya gantinya dengan sempurnanya. Jikalau yang empunya itu serta, tak usah diberinya ganti, jikalau sudah disewanya, patutlah dibayarnya sewanya sahaja. Maka jikalau seorang menawari seorang anak dara yang belum bertunangan, dan berseketiduranlah ia dengan dia, maka tak akan jangan diberinya isi kawin akan dia dengan tiada bertangguh lagi, serta diambilnya akan bininya. Jikalau bapanya sekali-kali enggan memberikan dia kepadanya, hendaklah diberinya uang, banyaknya sekadar isi kawin anak dara itu. Jangan kamu hidupi seorang petenung. Barangsiapa yang berseketiduran dengan binatang, tak akan jangan orang itu mati dibunuh. Barangsiapa yang membawa persembahan kepada ilah, lain dari pada persembahan yang kepada Tuhan sendiri, ia itu akan ditumpas. Maka jangan kamu usik akan orang dagang atau menganiaya akan dia, karena kamupun telah menjadi orang dagang di negeri Mesir. Jangan kamu menganiaya akan seorang perempuan yang janda, atau akan seorang anak piatu. Jikalau kiranya kamu menganiaya akan dia sedikit jua, dan mereka itu berseru kepada-Ku, niscaya Kudengar seruannya kelak; maka murka-Ku akan bernyala-nyala dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang dan segala bini kamu akan menjadi janda dan segala anak-anakmu akan menjadi piatu. Jikalau kamu memberi pinjam uang kepada umat-Ku, yaitu kepada orang miskin yang di antara kamu, maka jangan kamu menjadi baginya seperti penagih utang yang keras, dan jangan ambil bunga dari padanya. Jikalau kiranya kamu mau mengambil pakaian kawanmu akan gadaian, tak akan jangan kamu memulangkan dia kepadanya dahulu dari pada masuk matahari. Karena hanya inilah tudungannya, yaitu pakaian pada kulit tubuhnya, dengan barang lain apakah dapat ia berbaring tidur gerangan? Bahwa sesungguhnya apabila ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan mendengar seruannya kelak, karena Aku ini rahmani. Jangan kamu mengutuki hakim dan jangan kamu menghujat penghulu bangsamu. Jangan kamu mempertangguhkan kelimpahanmu dan air matamu, maka tak akan jangan kamu mempersembahkan segala anakmu laki-laki yang sulung itu kepada-Ku. Demikianpun hendaklah kamu perbuat dengan segala lembumu dan segala kambingmu; tujuh hari lamanya biarkan dia serta dengan emaknya, maka pada hari yang kedelapan patutlah kamu mempersembahkan dia kepada-Ku. Hendaklah kamu menjadi orang yang suci bagi-Ku, sebab itu jangan kamu makan daging yang tercarik-carik di padang; patutlah kamu mencampakkan dia kepada anjing.
Pasal 23. Jangan kamu bawa kabar yang dusta dan jangan pula engkau memasuk tangan dalam perkara orang jahat, dan menjadi saksi akan hal yang tiada benar. Jangan kamu menurut orang kebanyakan dalam berbuat jahat, dan jangan pula kamu menjadi saksi akan barang perkara perselisihan hendak memutarbalikkan dia, akan memperkenankan orang yang berkuasa. Dan lagi jagan kamu menghiasi perkara orang hina dalam acaranya. Jikalau didapati olehmu akan lembu seterumu atau akan keledainya yang sesat, hendaklah kamu mengembalikan dia dengan segeranya. Jikalau kamu melihat keledai seorang yang benci akan kamu telah rebah di bawah tanggungannya, patutkah kamu enggan akan tolong menurunkan tanggungannya? Tidak; melainkan hendaklah kamu menolong akan dia dalam menurunkan tanggungannya itu. Jangan kamu mendolak-dalikkan hak orangmu yang miskin dalam acaranya. Jauhkanlah dirimu dari pada perkara yang tiada benar; adapun orang yang tiada bersalah dan yang benar adanya, jangan kamu hukumkan akan mati dibunuh, karena Aku tiada membenarkan orang yang jahat. Dan lagi jangan kamu menerima pemberian, karena pemberian itu membutakan mata orang yang melihat dan mendolak-dalikkan perkataan orang yang benar. Lagipun jangan kamu menganiayai orang dagang, karena kamu ketahui akan hati orang dagang, sedang kamu sendiripun telah menjadi orang dagang di negeri Mesir. Maka enam tahun lamanya hendaklah kamu menabur biji pada tanahmu, dan mengumpulkan hasilnya, tetapi pada tahun yang ketujuh tak akan jangan kamu membiarkan dia tandus dengan tiada diperusah, supaya orang-orang miskin di antara bangsamu boleh makan, dan supaya sisanya boleh dimakan oleh binatang yang di padang. Demikianpun hendaklah kamu perbuat akan kebun anggurmu dan akan pokok zaitmu. Enam hari lamanya hendaklah kamu mengerjakan pekerjaanmu, tetapi pada hari yang ketujuh patut kamu berhenti, supaya lembumu dan keledaimupun boleh berhenti, dan supaya anak sahayamu dan orang dagangpun boleh memulangkan nafasnya. Maka kecuali segala perkara firman-Ku kepadamu, hubaya-hubaya hendaklah kamu perhatikan ini, yaitu jangan kamu sebutkan nama ilah lain, dan jangan ia itu kedengaran dari pada mulutmu! Dalam setahun tiga kali hendaklah kamu berbuat hari raya bagi-Ku. Hendaklah kamu memeliharakan hari raya fatir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan fatir, setuju dengan firman-Ku kepadamu, pada masa yang tertentu bulan Abib, sebab dalam bulan itu juga kamu telah keluar dari Mesir; tetapi jangan orang menghadap hadirat-Ku dengan hampa tangannya. Lagipun hari raya pengumpulan buah bungaran dari pada perusahaanmu, yang telah kamu taburkan di bendangmu itu, dan lagi hari raya pengumpulan pada kesudahan tahun, apabila kamu kumpulkan hasil perusahaanmu dari bendang itu. Setahun tiga kali hendaklah segala orangmu laki-laki menghadap hadirat Tuhan Hua. Jangan kamu mempersembahkan darah korban-Ku dengan barang yang bekhamir, dan lemak korban-Ku pada hari raya jangan bermalam sampai pagi hari. Segala buah bungaran dari pada hasil tanahmu hendaklah kamu bawa masuk ke dalam bait Tuhan, Allahmu. Jangan kamu merebus anak kambing dengan air susu emaknya. Bahwa sesungguhnya Aku menyuruhkan seorang malaekat di hadapanmu, supaya dipeliharakannya kamu pada jalan ini dan dihantarnya akan kamu ke tempat yang telah Kusediakan itu. Ingatlah akan dirimu di hadapannya, turutlah akan perintahnya dan jangan kamu mendurhaka kepadanya, karena tiada disabarkannya durhakamu, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jikalau selalu kamu menurut katanya dan kamu membuat segala sesuatu yang firman-Ku, maka Aku akan menjadi seterunya segala seterumu dan lawannya segala pelawanmu. Karena malaekat-Ku itu akan berjalan di hadapanmu serta dibawanya akan kamu masuk ke dalam negeri orang Amori dan Heti dan Ferizi dan Kanani dan Hewi dan Yebuzi; maka Aku akan membinasakan mereka itu sekalian. Jangan kamu menyembah sujud kepada dewata mereka itu atau berbuat bakti kepadanya, dan jangan kamu menurut perbuatan mereka itu, melainkan hendaklah kamu menumpas mereka itu sama sekali, dan menghancurluluhkan segala berhalanya. Maka hendaklah kamu berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, maka Iapun akan memberkati rotimu dan airmu, dan segala penyakit akan Kulalukan kelak dari antara kamu. Dalam negerimu tiada akan ada orang yang gugur anaknya atau yang mandul, maka Aku akan menggenapkan bilangan segala harimu. Maka kegentaran akan Daku Kusuruhkan kelak berlaku di hadapanmu, dan Aku akan mengharu-birukan segala bangsa yang kamu datangi, dan Aku mengadakan kelak bahwa segala musuhmu akan menundukkan tengkuknya kepadamu. Dan lagi Aku akan menyuruhkan bala kebinasaan di hadapanmu, ia itu akan menghalaukan segala orang Hewi dan Kanani dan Heti dari hadapanmu. Bukan dalam setahun jua lamanya Aku akan menghalaukan mereka itu dari hadapanmu, supaya jangan negeri itu sunyi senyap dan segala margasatwapun jangan diperbanyakkan atas kamu. Dengan perlahan-lahan Aku hendak menghalaukan mereka itu dari hadapanmu, sekadar kamu bertambah-tambah dan mempusakai negeri itu. Maka perhinggaan negerimu akan Kutentukan dari laut Kolzom sampai ke laut orang Filistin dan dari padang Tiah sampai ke sungai itu, karena segala orang isi negeri itu akan Kuserahkan ke tanganmu, supaya dihalaukan olehmu dari hadapanmu. Maka jangan kamu berjanji-janjian dengan mereka itu atau dengan segala dewanya. Jangan mereka itu duduk dalam negerimu, supaya jangan diadakannya kamu berdosa kepada-Ku; jikalau kiranya kamu berbuat bakti kepada dewata mereka itu, niscaya ia itu akan menjadi suatu jerat bagimu.
Pasal 24. Bermula, maka firman Allah kepada Musa: Naiklah kamu menghadap Tuhan, baik engkau dan Harun dan Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang tua-tua Israel, lalu sujudlah kamu dari jauh. Lalu hendaklah hanya Musa seorang dirinya menghampiri Tuhan, tetapi jangan mereka itu sekalian datang hampir dan jangan pula orang banyak itu naik sertanya. Maka datanglah Musa memberitahu segala firman dan hukum Tuhan akan orang banyak itu, lalu mereka itu sekalianpun menyahut dengan suara jua, katanya: Akan segala hukum ini, yang firman Tuhan, kami akan turut. Maka oleh Musa disuratkanlah segala firman Tuhan, lalu bangunlah ia pagi-pagi, diperbuatnya sebuah mezbah pada kaki bukit itu dengan dua belas batang tiang batu seturut bilangan kedua belas suku bangsa Israel. Maka disuruhnya beberapa orang muda-muda dari pada bani Israel mempersembahkan kepada Tuhan beberapa korban bakaran dan korban syukur dari pada lembu jantan yang muda. Maka diambil Musa akan separuh darahnya, dibubuhnya dalam bokor, dan separuhnya dipercikkannya kepada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu, dibacakannya kepada pendengaran orang banyak itu, maka kata mereka itu: Segala firman Tuhan ini akan kami perbuat dan kami turut. Maka diambil Musa akan darah itu, dipercikkannya kepada orang banyak, sambil katanya: Bahwa sesungguhnya inilah darah perjanjian yang diteguhkan Tuhan dengan kamu akan segala firman ini. Maka Musa dan Harunpun naiklah dan lagi Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang tua-tua Israelpun sertanya. Maka kelihatanlah kepada mereka itu Allah Israel, maka di bawah kakinya adalah sesuatu, seakan-akan dari pada batu nilam perbuatannya, rupanya bagaikan langit apabila terang cuaca adanya. Tetapi tiada diulurkannya tangannya kepada orang-orang bangsawan bani Israel, melainkan setelah kelihatanlah Allah kepadanya, mereka itupun makan minumlah. Maka firman Tuhan kepada Musa: Naiklah engkau ke atas bukit menghadap Aku dan tinggallah di sana, maka Aku hendak memberikan kepadamu loh batu dan Taurat dan segala hukum, yang telah Kusuratkan akan mengajarkan mereka itu. Maka bangunlah Musa dan Yusak hambanya, lalu Musapun naiklah ke atas bukit Allah. Maka katanya kepada segala tua-tua itu: Tinggallah kamu di sini sampai kami kembali kepadamu; bahwa sesungguhnya Harun dan Hur adalah serta dengan kamu; barangsiapa yang ada perkara, biarlah dibawanya kepada mereka itulah. Hata, setelah Musa sudah naik ke atas bukit, datanglah sebuah awan menudungi bukit itu. Maka kemuliaan Tuhan duduklah di atas bukit Torsina ditudungi oleh awan itu enam hari lamanya, maka pada hari yang ketujuh dipanggilnya dari dalam awan itu akan Musa. Maka kepada pemandangan segala bani Israel rupa kemuliaan Tuhan di atas kemuncak bukit itu bagaikan api yang menghanguskan. Maka Musapun masuklah ke dalam awan itu setelah sudah ia naik ke atas bukit, dan adalah Musa di atas bukit itu empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Pasal 25. Hata, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Suruhlah segala bani Israel mengambilkan Aku suatu persembahan tatangan. Maka dari pada segala orang yang datang dengan ridla hatinya hendaklah kauambilkan Aku persembahan tatangan itu. Maka inilah persembahan tatangan yang hendak kauambil dari padanya: emas dan perak dan tembaga. Dan lagi benang warna biru laut dan ungu dan kirmizi dan kain halus dan bulu kambing. Dan kulit domba jantan celupan merah dan kulit mina gajah dan kayu penaga. Dan minyak akan pelita, dan rempah-rempah akan minyak dan bau-bauan dan akan membakar dupa. Dan permata unam dan permata tatahan akan efod dan akan perhiasan dada. Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu. Setuju dengan segala yang akan Kutunjuk kepadamu, setuju dengan teladan kemah dan teladan segala perkakasnya hendaklah mereka itu memperbuatkan dia. Maka hendaklah diperbuatnya sebuah peti dari pada kayu penaga, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya dan tengah dua hasta tingginya. Maka hendaklah kausalutkan dia dengan emas semata-mata suci, yaitu disalutkan luar dalamnya, dan hendaklah engkau memperbuatkan pada tepinya yang di atas suatu karangan emas berkeliling. Dan tuanglah akan dia empat bentuk gelang, kenakanlah dia pada keempat penjurunya, yaitu dua bentuk gelang pada sebelah, dan dua bentuk gelang pada sebelahnya. Dan perbuatkanlah kayu pengusung dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan emas. Lalu masukkanlah kayu pengusung itu ke dalam gelang yang di kiri-kanan peti itu, supaya dengan dia juga peti itu dapat diusung oranglah. Maka hendaklah kayu pengusung itu selalu dalam gelang peti itu, tiada boleh ia itu dicabut. Kemudian hendaklah kaububuh dalam peti itu akan assyahadat, yang Kuberikan dikau kelak. Dan lagi perbuatkanlah sebuah tutupan gafirat dari pada emas semata-mata suci, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya. Demikianpun hendaklah kauperbuat dua kerubiun dari pada emas, yaitu dari pada emas tempawan hendaklah kaukerjakan dia, lagi berhubung dengan kedua ujung tutupan gafirat itu. Perhubungkanlah kerub satu dengan ujung sebelah, dan kerub satunya dengan ujung sebelahnya, yaitu perhubungkanlah kerubiun itu dengan tutupan gafirat itu pada kedua belah ujungnya. Maka hendaklah kerubiun itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas sambil menudungi tutupan gafirat itu dengan sayapnya, maka mukanya akan berhadap-hadapan, dan mata kerubiun itu hendaklah memandang kepada tutupan gafirat itu. Maka hendaklah kauletakkan tutupan gafirat itu di atas petinya kemudian dari pada engkau membubuh ke dalam peti itu akan assyahadat, yang akan Kukaruniakan kepadamu kelak. Maka di sanalah Aku akan turun kepadamu dan Aku akan berfirman kepadamu dari atas tutupan gafirat, dari tengah kedua kerubiun yang di atas peti assyahadat itu, segala perkara yang Kusuruh engkau sampaikan kepada bani Israel. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan sebuah meja dari pada kayu penaga, panjangnya dua hasta, lebarnya satu hasta dan tingginya tengah dua hasta. Dan hendaklah kausalutkan dia dengan emas semata-mata suci dan hendaklah engkau perbuatkan suatu karangan emas kelilingnya. Dan hendaklah kauperbuatkan pula pada kelilingnya suatu birai setapak lebarnya, dan pada birai itu perbuatkanlah suatu karangan emas berkeliling. Demikianpun hendaklah kauperbuatkan padanya empat bentuk gelang emas, kenakanlah gelang itu pada keempat penjurunya yang pada keempat kakinya. Setuju dengan birai hendaklah gelang itu akan dimasukkan kayu pengusung ke dalamnya, supaya meja itupun dapat diusung. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan emas, lalu meja itu diusung dengan dia itu. Dan lagi perbuatkanlah pinggannya dan bokornya dan cepernya akan pedupaan dan akan pencurah, maka hendaklah kauperbuatkan dia dari pada emas yang suci. Dan letakkanlah roti pertunjukan di atas meja itu selalu di hadapan hadirat-Ku. Demikianpun hendaklah kauperbuatkan sebuah kaki pelita dari pada emas yang suci, perbuatkanlah kaki pelita itu dengan terupam batangnya dan cabang-cabangnya, maka segala kelopaknya dan kuntumnya dan bunganya hendaklah diperbuat iras jua. Maka enam cabang hendaklah terbit dari pada kedua sisinya, tiga cabang dari pada sisi satu kaki pelita itu, dan tiga cabang dari pada sisi satunya. Maka tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada secabang, dan lagi sepucuk kuntum dan sebiji bunga; dan tiga buah kelopak seperti bunga badam pada cabang yang lain serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, demikian hendaklah keenam cabang itu terbit dari pada batang kaki pelita itu. Maka pada kaki pelita sendiripun hendaklah ada empat buah kelopak, seperti bunga badam rupanya serta dengan kuntumnya dan bunganya. Ia itu sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya; demikian hendaklah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Segala kuntumnya dan segala cabangnya hendaklah terbit dari padanya, semuanya itu iras jua dari pada emas yang terupam dan tulen. Maka hendaklah kauperbuatkan dia pelita tujuh buah, supaya apabila dipasang maka segala pelita itu menerangkan kedua pihak, sebelah-menyebelah. Maka segala sepitnya dan pemadamnya hendaklah dari pada emas semata-mata suci. Maka dari pada emas semata-mata suci, banyaknya setalenta, hendaklah kauperbuat akan segala perkakas yang tersebut itu. Dan ingatlah baik-baik kauperbuatkan semuanya atas teladan, yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit itu.
Pasal 26. Arakian, maka adapun kemah sembahyang itu, hendaklah kauperbuatkan dia sepuluh kain kelambu dari pada benang bisus yang dipintal dan yang berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, ditenun dengan berkerubiun; hendaklah kauperbuat dia suatu pekerjaan kepandaian sekali. Adapun panjang sehelai kelambu itu dua puluh delapan hasta, dan lebar sehelai kelambu itu empat hasta, dan hendaklah segala kelambu itupun seukuran juga. Lima helai kelambu hendaklah berhubung satu dengan satu, dan lima helai kelambu yang lainpun berhubung satu dengan satu. Lagipun hendaklah kauperbuat beberapa tali kancing pada tepi kain kelambu satu itu pada sisinya yang hendak diperhubungkan; demikianpun hendaklah kauperbuat pada tepi kelambu yang kedua pada tempat perhubungannya. Lima puluh tali kancing hendaklah kauperbuat pada kelambu sehelai dan lima puluh tali kancing pada sisi kelambu yang lain, pada tempat perhubungannya, segala tali kancing itu bertentangan satu dengan satu. Dan lagi hendaklah kauperbuat pengait lima puluh biji dari pada emas, akan diperhubungkan segala kelambu itu satu dengan satu oleh pengait itu, supaya kemah sembahyang itu menjadi satu jua. Lagipun hendaklah kauperbuat kain kelambu dari pada bulu kambing akan sebuah kemah di luar dari atas kemah sembahyang itu, dan hendaklah kauperbuat dia dari pada kain kelambu sebelas helai banyaknya. Panjangnya sehelai kain itu hendaklah tiga puluh hasta, dan lebarnya sehelai kain empat hasta; kesebelas kain kelambu itu hendaklah seukuran jua. Maka dari pada segala kain kelambu itu lima helai hendaklah kauperhubungkan jadi satu, demikianpun enam helai yang lain, maka separuhnya helai yang keenam itu hendaklah kaulabuhkan dengan lipatnya di hadapan pintu kemah itu. Maka hendaklah kauperbuat lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu sehelai, pada sisi enggan ia itu diperhubungkan, dan lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu yang lain, pada perhubungannya. Dan hendaklah kauperbuat lima puluh biji pengait dari pada tembaga, lalu masukkanlah segala pengait itu ke dalam tali kancing, dan hubungkanlah segenap kemah itu menjadi satu. Maka lebihnya kelambu kemah itu, yaitu separuhnya yang lebih itu, hendaklah kauberi berjuntai pada sebelah belakang kemah sembahyang itu. Maka sehasta pada sebelah sini, dan sehasta pada sebelah sana; yang lebih pada kelambu kemah itu hendaklah terjuntai pada sebelah-menyebelah kemah sembahyang itu akan menudungi dia. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah itu suatu tudung dari pada kulit kambing celupan merah, dan di atas itulah suatu tudung dari pada kulit mina gajah. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah sembahyang itu beberapa jenang dari pada kayu penaga. Adapun panjang sebatang jenang itu hendaklah sepuluh hasta dan tengah dua hasta lebarnya tiap-tiap jenang itu. Pada sebatang jenang hendaklah ada dua pemegangan, akan dimasukkan masing-masing ke dalam lobangnya seperti anak-anak tangga; demikian hendaklah kauperbuat akan segala jenang kemah sembahyang itu. Maka hendaklah kauperbuat segala jenang kemah sembahyang itu demikianlah; dua puluh batang jenang arah ke sebelah selatan. Dan lagi hendaklah kauperbuat empat puluh buah kaki perak di bawah dua puluh batang jenang itu, dua buah kaki pada sebatang jenang dengan dua pemegangannya; dan dua buah kaki pada jenang yang lain dengan dua pemegangannya. Demikianpun hendaklah ada dua puluh batang jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain arah ke utara. Serta dengan keempat puluh kakinya dari pada perak, dua buah kaki di bawah sebatang jenang dan dua buah kaki di bawah jenang yang lain. Tetapi pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke barat hendaklah kauperbuat enam batang jenang. Lagipun hendaklah kauperbuat dua batang jenang akan tutup kedua penjuru kemah sembahyang yang di belakang. Supaya diperhubungkannya pagar yang di kiri kanan dengan pagar yang di belakang dari bawah sampai di atas, sampai di cincin yang pertama, maka keduanyapun hendaklah demikian, menjadi penjuru yang tertutup. Sebab itu jumlahnya delapan batang jenang serta dengan kakinya yang dari pada perak, enam belas kaki banyaknya, dua buah kaki di bawah tiap-tiap jenang. Dan lagi hendaklah kauperbuat beberapa palang dari pada kayu penaga, lima batang akan segala jenang sebelah satu kemah sembahyang, dan lima batang akan segala jenang sebelah kemah sembahyang yang lain, dan lima batang palang akan segala jenang sebelah barat kemah sembahyang pada kedua penjurunya. Maka palang yang di tengah hendaklah menerusi segala jenang itu dari pada ujung datang kepada ujungnya. Dan lagi hendaklah kausalutkan segala jenang itu dengan emas dan perbuatkanlah segala gelang tempat palang itupun dari pada emas, dan salutkanlah segala palang itupun dengan emas. Kemudian hendaklah engkau mendirikan kemah sembahyang itu setuju dengan teladan yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit itu. Dan lagi hendaklah kauperbuat suatu tirai dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, tenunan berkerubiun, yaitu suatu perbuatan yang amat kepandaian; dan gantungkanlah dia dengan pengait emas pada empat batang tiang dari pada kayu penaga, yang tersalut dengan emas, serta dengan empat kakinya dari pada perak. Dan lagi hendaklah kaugantungkan tirai itu di bawah pengaitnya, lalu bawalah masuk peti assyahadat di belakang tirai itu, maka tirai itulah akan suatu dinding bagimu di antara tempat yang suci dengan tempat yang mahasuci. Lalu letakkanlah tutupan gafirat itu di atas peti assyahadat dalam tempat yang mahasuci. Maka di luar tirai itu hendaklah kautaruh akan meja dan kaki pelita itu bertentangan dengan meja itu pada sebelah selatan kemah sembahyang, karena meja itu patutlah kautaruh pada sebelah utara. Maka pada pintu kemah itu hendaklah kauperbuat suatu tabir dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu perbuatan bersuji. Maka akan tabir itu hendaklah kauperbuat lima batang tiang dari pada kayu penaga, salutkanlah dia dengan emas; segala pengaitnyapun hendaklah dari pada emas dan tuanglah akan dia lima kaki dari pada tembaga.
Pasal 27. Arakian, maka hendaklah kauperbuat sebuah mezbahpun dari pada kayu penaga, lima hasta akan panjangnya dan lima hasta lebarnya (betul empat persegi mezbah itu) dan tiga hasta tingginya. Dan tanduknya hendaklah kauperbuat pada keempat penjurunya dan hendaklah tanduknya itu terbit dari padanya, dan salutkanlah dia dengan tembaga. Lagipun hendaklah kauperbuat periuk-periuknya akan dibubuh abu ke dalamnya, dan lagi penyodoknya dan bokor percikannya dan serampangnya dan perbaraannya, segala perkakasnya itu hendaklah kauperbuat dari pada tembaga. Maka hendaklah kauperbuat akan dia suatu lantai pada jala-jala tembaga, dan pada keempat penjuru jala-jala itu hendaklah kauperbuat empat bentuk gelang tembaga. Lalu bubuhlah akan dia di bawah rimbat mezbah arah ke bawah, yaitu sampai jala-jala itu kepada pertengahan mezbah. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan mezbah itu kayu pengusungnya dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan tembaga. Lalu kayu pengusung itu hendaklah dimasukkan ke dalam gelangnya, sehingga kayu pengusung itu adalah di kiri kanan mezbah, supaya ia itu dapat diusung oranglah. Hendaklah kauperbuatkan dia geronggang dari pada papan, seperti yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit, demikian hendaklah kauperbuatkan dia. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan halaman kemah sembahyang, adapun sebelah selatannya maka segala kain pagar halaman itu hendaklah dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya seratus hasta akan sisi satu itu. Lagipun hendaklah ada dua puluh batang tiangnya serta dengan kakinya tembaga, maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknya hendaklah dari pada perak. Demikianpun pada sebelah utara kain pagar, bujurnya hendaklah seratus hasta panjangnya dan dua puluh batang tiangnya serta dengan dua puluh kakinya dari pada tembaga, maka segala susuh tiang itu serta dengan segala tumbaknya hendaklah dari pada perak. Adapun lebar halaman pada sebelah barat, kain pagarnya akan lima puluh hasta panjangnya dan sepuluh batang tiangnya serta dengan sepuluh kakinya. Demikianpun lebar halaman di hadapan pada sebelah timur itu hendaklah lima puluh hasta. Maka dari pada itulah lima belas hasta kain pagar hendaklah pada sebelah sana serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga kakinya, dan lima belas hasta kain pagar pada sebelah sini serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga kakinya. Maka pada pintu halaman itu akan ada suatu tabir dua puluh hasta panjangnya, dari pada bisus yang halus berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, perbuatan yang bersuji, serta dengan empat batang tiangnya dan empat kakinya. Maka segala tiang ini pada segala pihak hendaklah bertumbak dan bersusuh perak, hanya segala kakinya dari pada tembaga. Maka panjang halaman itu hendaklah seratus hasta, dan lebarnya lima puluh hasta genap, dan tingginya lima hasta, dari pada bisus yang dipintal dan segala kakinya dari pada tembaga. Adapun segala perkakas kemah sembahyang yang terpakai kepada kebangunannya, segala labang dan pasaknya, jikalau pada halaman sekalipun, ia itu hendaklah dari pada tembaga. Maka hendaklah kausuruh segala bani Israel membawa kepadamu minyak buah zait yang ditumbuk serta yang jernih akan minyak pelita, supaya segala pelita itu dapat dipasang oranglah. Maka di dalam kemah perhimpunan, di luar tirai yang menudungi assyahadat, hendaklah disediakan oleh Harun serta anak-anaknya laki-laki akan dia di hadapan hadirat Tuhan dari pada petang datang kepada pagi hari; maka inilah suatu hukum yang kekal bagi segala bani Israel turun-temurun adanya.
Pasal 28. Maka suruhlah olehmu akan Harun, abangmu, dan akan anak-anaknya laki-lakipun sertanya dari antara segala bani Israel, datang hampir kepadamu akan mengerjakan imamat bagi-Ku, yaitu Harun dan lagi Nadab dan Abihu dan Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun. Dan perbuatlah akan Harun, abangmu itu, pakaian yang suci akan kemuliaan dan perhiasan. Dan suruhlah akan segala orang pandai lagi bijaksana, yang telah Kupenuhi dengan roh hikmat, memperbuatkan pakaian Harun, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku dengan sepertinya. Maka segala pakaian yang hendak diperbuat mereka itu, inilah: suatu perhiasan dada dan sehelai efod dan sehelai baju selimut dan sehelai baju dalam yang berjala-jala, dan sebuah kulah dan suatu ikat pinggang; maka sekalian inilah pakaian suci, yang hendak diperbuatnya akan Harun, abangmu, dan akan anaknya laki-laki, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku. Maka akan sekalian ini hendaklah diambilnya emas dan benang warna biru laut dan ungu dan kirmizi dan bisus. Maka efod itu hendaklah diperbuatnya dari pada emas dan dari pada benang bisus yang dipintal dan berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu tenunan kepandaiannya. Maka padanya akan ada dua tampal bahu yang tersambat pada kedua ujungnya, maka dengan dia juga ia itu akan disambat. Maka adapun sandang efod, yang suatu perbuatan kepandaian dan yang berhubung dengan dia, ia itu hendaklah diperbuat sama dan tersambat dengan dia, dari pada emas dan benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi. Maka hendaklah kauambil dua biji permata unam, lalu ukirlah di atasnya nama-nama bani Israel, yaitu dari pada segala nama mereka itu enam di atas permata satu, dan enam nama yang lain itu di atas permata satunya, seturut kejadian mereka itu. Perbuatan pengukir permata, seperti ukiran meterai, hendaklah kausuruh ukir di atas kedua biji permata itu segala nama bani Israel, dan hendaklah kausuruh ikat dia dengan ikatan emas. Maka kedua biji permata itu hendaklah kaukenakan pada kedua tampal bahu efod itu, menjadi permata peringatan akan bani Israel; maka segala nama mereka itu akan ditanggung oleh Harun di atas kedua belah bahunya di hadapan hadirat Tuhan, akan suatu peringatan. Maka hendaklah kauperbuat ikatannya dari pada emas. Dan perbuatlah akan rantai kecil dua utas dari pada emas semata-mata suci bercengkeling perbuatan kawat berkerawang; maka rantai kecil dari pada kawat itu hendaklah kaukenakan pada ikatan permata itu. Dan lagi hendaklah kauperbuat suatu perhiasan dada akan hukum, suatu perbuatan kepandaian, sama dengan efod juga hendaklah kauperbuat akan dia, ditenun dengan emas dan benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi. Maka ia itu hendak empat persegi dan berlapis dua, panjangnya sejengkal, lebarnyapun sejengkal. Dan hendaklah kautatahkan dia dengan suatu tatahan permata, empat jajarnya, pertama-tama sebiji permata akik dan sebiji permata zabarjad dan sebiji permata yakut, ia itulah jajar yang pertama. Maka pada jajar yang kedua sebiji permata zamrud dan sebiji permata nilam dan sebiji permata intan. Dan pada jajar yang ketiga sebiji permata pusparagam dan sebiji permata syabu dan sebiji permata martis. Dan pada jajar yang keempat sebiji permata firuzah dan sebiji permata unam dan sebiji permata yasyib, maka segala permata ini hendaklah berikatkan emas dalam pertatahannya. Maka segala permata ini hendaklah dua belas biji banyaknya setuju dengan nama segala bani Israel, maka nama-nama mereka itu diukir dalamnya dengan ukiran meterai, nama masing-masing sendiri-sendiri, maka ia itu bagi kedua belas suku bangsa adanya. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan perhiasan dada itu rantai kecil dari pada emas semata-mata suci bercengkeling, perbuatan kawat emas berkerawang. Dan perbuatlah akan perhiasan dada itu dua bentuk cincin emas, lalu bubuhlah cincin itu pada kedua ujung perhiasan dada. Kemudian kenakanlah kedua rantai kecil dari pada kawat emas itu pada kedua bentuk cincin yang di ujung perhiasan dada itu. Maka ujung kedua utas rantai kecil yang dari pada kawat itu hendaklah kaukenakan kepada kedua kundam itu, supaya sampailah ia kepada kedua tampal bahu efod betul di hadapan. Dan lagi perbuatlah dua bentuk cincin emas, kenakanlah dia pada kedua ujung perhiasan dada, pada tepinya yang sebelah dalam arah ke efod. Dan lagi perbuatlah olehmu dua bentuk cincin emas pula dan kenakanlah dia pada kedua tampal bahu efod di sebelah bawah arah ke hadapan, pada tempat kesambatannya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian. Lalu perhiasan dada serta dengan cincinnya hendaklah ditambat kepada cincin efod dengan suatu tali yang biru warnanya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian, maka perhiasan dada itu tak boleh diceraikan dari pada efod. Demikianlah akan dipakai oleh Harun akan nama-nama bani Israel di atas hatinya, di dalam perhiasan dada hukum, apabila masuklah ia ke dalam tempat yang suci, akan suatu peringatan pada sediakala di hadapan hadirat Tuhan. Maka dalam perhiasan dada hukum itu hendaklah kaububuh Urim dan Tumimpun, supaya ia itu di atas jantung hati Harun apabila ia menghadap hadirat Tuhan dan supaya selalu dipakai Harun akan hukum bani Israel di atas hatinya di hadapan hadirat Tuhan. Dan lagi hendaklah kauperbuat baju selimut efod itu sama sekali biru laut warnanya. Dan potongan leher hendaklah pada sama tengahnya dan potongan leher itu hendak bernia tenunan, rupanya seperti leher baju zirha, supaya janganlah rabit. Maka pada kelimnya hendaklah kauperbuat rupa buah delima, yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya pada kelimnya berkeliling, berselang-selang dengan giring-giring keemasan, sehingga ada sebuah giring lalu sebuah delima, lagi pula sebuah giring lalu sebuah delima, yaitu pada kelim baju selimut itu berkeliling. Maka Harun akan berpakaikan dia apabila ia berbuat bakti, supaya kedengaranlah bunyinya apabila ia masuk ke dalam tempat yang suci di hadapan hadirat Tuhan dan apabila ia keluar pula, supaya jangan ia mati dibunuh. Maka hendaklah kauperbuat lagi suatu jamang dari pada emas semata-mata suci dan ukirlah di dalamnya seperti ukiran meterai: Kesucian Tuhan. Maka kenakanlah dia kepada kulah dengan tali yang biru laut warnanya, maka ia itu hendaklah di sebelah hadapan kulah itu. Maka hendaklah jamang itu pada dahi Harun, supaya diangkat Harun akan kesalahan segala benda yang suci yang dipersembahkan oleh bani Israel, segala persembahan mereka itu yang suci, maka pada sediakala jamang itu hendaklah pada dahinya, supaya diperolehnya keridlaan bagi mereka itu dari hadirat Tuhan. Dan lagi suruhlah engkau tenun sehelai baju dalam dari pada benang bisus dengan berjala-jala, dan kulah itupun hendaklah kauperbuat dari pada bisus dan ikat pinggang itu hendaklah perbuatan yang bersuji. Maka bagi anak-anak laki-laki Harunpun hendaklah kausuruh perbuat baju dalam dan suruhlah perbuat ikat pinggang dan lagi suruhlah perbuat bagi mereka itu kopiah akan kemuliaan dan perhiasan. Maka sekalian inilah hendaklah kaukenakan kepada Harun dan kepada anak-anaknya laki-laki, lalu hendaklah kausiramkan mereka itu dengan minyak bau-bauan, dan penuhilah tangan mereka itu dan sucikanlah mereka itu, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku. Dan lagi perbuatlah bagi mereka itu serual dari pada kain rami akan menudungi ketelanjangan tubuhnya, maka serual itu hendaklah dari pada pinggang datang ke paha belalang panjangnya. Maka tak akan jangan ia itu dipakai oleh Harun dan oleh anak-anaknya pada masa mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan atau apabila mereka itu menghampiri mezbah akan berbuat bakti dalam tempat yang suci, supaya jangan mereka itu kena barang kesalahan serta mati dibunuh. Maka inilah akan menjadi suatu hukum baginya dan bagi benihnyapun kekal selama-lamanya.
Pasal 29. Maka inilah peri perbuatanmu akan mereka itu, supaya mereka itu disucikan akan mengerjakan imamat bagi-Ku: ambillah seekor lembu muda, seekor anak lembu, dan dua ekor domba jantan yang tiada kecelaannya, dan roti fatir dan apam fatir yang telah diramas dengan minyak, dan adonan fatir yang disapu minyak, maka hendaklah kauperbuat sekalian ini dari pada tepung gandum. Dan bubuhlah dia dalam sebuah bakul, lalu persembahkanlah dia dalam bakul itulah serta dengan anak lembu dan kedua ekor domba jantan itu. Maka pada masa itu hendaklah kausuruh Harun dan anak-anaknya laki-laki datang hampir kepada pintu kemah perhimpunan, lalu basuhkanlah mereka itu dengan air. Kemudian dari pada itu hendaklah kauambil akan pakaian itu, kenakanlah kepada Harun baju dalam dan selimut efod dan efod dan perhiasan dada itu dan berpakaikanlah dia dengan sandang efod, yang perbuatan kepandaian itu; dan taruhlah kulah itu di atas kepalanya dan bubuhlah jamang kesucian itu pada kulahnya. Lalu ambillah akan minyak bau-bauan itu, curahkanlah dia di atas kepalanya, demikian hendaklah engkau menyiram dia. Kemudian suruhlah anak-anaknya laki-laki datang hampir dan kenakanlah kepadanya baju dalam itu. Maka hendaklah kauikatkan pinggang mereka itu, yaitu Harun dan anak-anaknya, dengan ikat pinggang itu dan ikatkanlah kopiah itu di atas kepalanya, supaya padanya imamat itu suatu hukum yang kekal selama-lamanya; dan hendaklah kaupenuhi tangan Harun dan tangan anak-anaknya. Kemudian suruhlah bawa lembu muda itu hampir kepada kemah perhimpunan, maka Harun dan anak-anaknyapun hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala lembu muda itu. Lalu sembelihlah lembu muda itu di hadapan hadirat Tuhan di muka pintu kemah perhimpunan. Kemdian ambillah dari pada darah lembu muda itu, bubuhlah dia dengan jarimu pada tanduk mezbah, dan segala darah yang tinggal itu hendaklah kaucurahkan pada kaki mezbah. Dan hendaklah kauambil akan segala lemak yang menudung isi perut dan jala-jala hampedal dan kedua buah punggung dan segala lemak yang ada padanya, lalu dibakarkanlah dia di atas mezbah itu; tetapi segala daging lembu muda itu dan kulitnya dan isi perutnya hendaklah kaubakar habis dengan api di luar tempat tentara; ia itulah korban karena dosa adanya. Setelah itu ambillah akan domba jantan seekor itu, maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala domba jantan itu. Lalu hendaklah kausembelihkan domba jantan itu dan ambillah dari pada darahnya, percikkanlah dia kepada mezbah berkeliling. Lalu lapah-lapahlah domba jantan itu berpenggal-penggal, maka isi perutnya dan pahanya hendaklah kaubasuh dan taruhlah dia serta dengan segala penggalnya dan dengan kepalanya. Maka domba jantan itu sama sekali hendaklah kaubakar di atas mezbah; ia itulah korban bakaran bagi Tuhan, akan suatu bau yang harum, dan suatu korban api bagi Tuhan adanya. Setelah itu hendaklah kauambil akan domba jantan lain itu, maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala domba jantan itu. Lalu sembelihkanlah domba jantan itupun dan ambillah dari pada darahnya, bubuhlah dia pada cuping telinga kanan Harun dan cuping telinga kanan anak-anaknya, demikianpun pada ibu tangan kanan mereka itu dan pada ibu kakinya yang kanan; maka darah itupun hendaklah kaupercikkan kepada mezbah berkeliling. Lalu ambillah dari pada darah yang di atas mezbah itu dan dari pada minyak bau-bauan, percikkanlah dia kepada Harun dan kepada pakaiannya dan kepada pakaian anak-anaknyapun sertanya, supaya sucilah ia dan pakaiannya dan anak-anaknya dan pakaian anak-anaknyapun sertanya. Setelah itu hendaklah kauambil dari pada domba jantan itu lemaknya dan ekornya dan lemak yang lekat pada isi perut dan jala-jala hampedalnya dan kedua buah punggungnya dengan lemak yang lekat padanya, dan bahunya sebelah kanan, karena inilah domba jantan korban tahbis adanya, dan lagi roti seketul dan sebuah roti surati yang bercampur minyak dan sebuah opak dari dalam bakul roti fatir, yang ada di hadapan hadirat Tuhan. Taruhlah dia di atas tangan Harun dan di atas tangan anak-anaknya laki-laki, maka hendaklah kautimangkan dia bagai korban timangan di hadapan hadirat Tuhan, lalu ambillah sekalian itu dari pada tangan mereka itu, bakarkanlah dia di atas mezbah, di atas korban bakaran itu, akan suatu bau yang harum di hadapan hadirat Tuhan; maka ia itulah suatu korban bakaran bagi Tuhan adanya. Maka ambillah juga akan dada domba jantan dari pada korban tahbis yang Harun punya, timangkanlah dia di hadapan hadirat Tuhan akan korban timangan; maka ia itu akan menjadi bahagianmu. Maka demikian hendaklah kausucikan dada korban timangan dan bahu korban tatangan, maka inilah dia yang patut ditimang dan ditatang dari pada domba jantan korban tahbis, dari pada yang Harun dan yang anak-anaknya punya. Maka inilah menjadi bagi Harun dan anak-anaknya suatu hak yang kekal selama-lamanya dari pada bani Israel, karena inilah korban tatangan adanya, maka korban tatangan itu dari pada segala bani Israel akan diambil dari pada korban syukurnya, maka korban tatangan mereka itu akan bagi Tuhan. Maka segala pakaian yang suci yang Harun punya itu akan menjadi milik anak-anaknya kemudian dari padanya, supaya dengan berpakaikan dia mereka itu disiram dengan minyak bau-bauan dan dengan dia juga mereka itu ditahbiskan. Maka barangsiapa dari pada anak-anaknya yang menggantikan dia menjadi imam, apabila ia masuk ke dalam kemah perhimpunan akan berbuat bakti dalam tempat yang suci, hendaklah ia berpakaikan dia tujuh hari lamanya. Dan lagi hendaklah engkau mengambil akan domba jantan tahbis itu, rebuslah dagingnya dalam tempat yang suci. Maka daging domba jantan inilah akan dimakan oleh Harun dan oleh anak-anaknya hampir dengan pintu kemah perhimpunan, demikianpun roti yang dalam bakul itu. Maka mereka itu akan makan barang yang telah mengadakan gafirat bagi mereka itu, yaitu supaya mereka itu ditahbiskan dan disucikan, tetapi orang keluaran jangan makan dari padanya, karena ia itulah suatu kesucian adanya. Maka jikalau ada sisanya dari pada daging korban tahbis itu atau dari pada roti itu sampai pagi hari, tak akan jangan engkau membakar habis segala sisa itu dengan api: tiada boleh dimakan, karena ia itulah suatu kesucian adanya. Maka hendaklah kauperbuat akan Harun dan akan anak-anaknya laki-laki seperti firman-Ku kepadamu: tujuh hari lamanya hendaklah engkau mentahbiskan mereka itu. Lagipun hendaklah engkau menyembelihkan seekor lembu muda pada sebilang hari itu akan korban karena dosa, yaitu akan korban gafirat, dan engkau akan mentahirkan mezbah sambil mengadakan gafirat baginya, dan siramkanlah dia dengan minyak bau-bauan akan menyucikan dia. Tujuh hari lamanya hendaklah engkau mengadakan gafirat bagi mezbah itu dan menyucikan dia, kemudian mezbah itu menjadi kesucian segala kesucian, barangsiapa yang menjamah mezbah itu akan suci adanya. Maka inilah dia yang hendak kaupersembahkan di atas mezbah itu senantiasa pada sebilang hari, yaitu dua ekor anak domba yang umur setahun. Seekor hendaklah kaupersembahkan pada pagi hari, seekor hendaklah kaupersembahkan pada petang hari, dengan sepersepuluhan tepung halus diramas dengan seperempat takar minyak tumbukan, dan lagi suatu persembahan curahan dari pada seperempat takar air anggur patut disertakan dengan anak domba seekor itu. Maka anak domba seekornya hendaklah kaupersembahkan pada petang hari, disertakan dengan persembahan makanan dan persembahan curahan, yang sama seperti persembahan pada pagi hari, ia itu akan suatu bau yang harum dan suatu korban bakaran bagi Tuhan. Maka inilah selalu menjadi korban bakaranmu turun-temurun, pada pintu kemah perhimpunan di hadapan hadirat Tuhan, maka di sana Aku akan datang mendapatkan kamu hendak berfirman kepada kamu. Maka di sanapun Aku akan datang mendapatkan bani Israel, dan kemuliaan-Ku akan menyucikan tempat itu kelak. Maka Aku akan menyucikan kemah perhimpunan dan mezbah itu, dan lagi Aku akan menyucikan Harun dan anak-anaknya laki-laki, supaya mereka itu mengerjakan imamat bagi-Ku. Maka Aku akan duduk di antara segala bani Israel dan Aku menjadi Allah mereka itu. Maka akan diketahui oleh mereka itu, bahwa Akulah Tuhan, Allahnya, yang telah menghantarkan mereka itu keluar dari negeri Mesir, supaya Aku boleh duduk di antara mereka itu, bahwa Akulah Tuhan, Allahnya.
Pasal 30. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan pula sebuah meja akan membakar dupa di atasnya: perbuatkanlah dia dari pada kayu penaga. Sehasta akan panjangnya dan sehasta lebarnya, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya hendak berhubung dengan dia. Dan salutkanlah dia dengan emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknya, dan perbuatkanlah dia suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi perbuatkanlah padanya dua bentuk gelang emas, di bawah karangan itu pada kedua sisinya, kiri kanan, ia itu akan tempat kayu pengusung, supaya dapat diusung oranglah akan dia. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga, lalu salutkanlah dia dengan emas. Maka meja itu hendaklah kautaruh di hadapan tirai yang menudungi tabut assyahadat, di hadapan tutupan gafirat yang di atas assyahadat itu, yaitu di tempat Aku datang mendapatkan kamu kelak. Maka di atas meja itulah akan dibakar rempah-rempah yang harum baunya oleh Harun pada sebilang pagi, apabila diisinya pelita hendaklah dibakarnya itu. Maka apabila dipasang Harun akan pelita itu pada petang hari, hendaklah ia itupun dibakar olehnya, maka selalu ia itu suatu bau-bauan yang harum di hadapan hadirat Tuhan di antara segala turunanmu. Maka di atas meja itulah jangan engkau membakar dupa yang lain atau korban bakaran atau persembahan makanan, dan lagi jangan engkau curahkan kepadanya persembahan minuman. Maka pada setahun sekali hendaklah Harun mengadakan gafirat bagi tanduk-tanduknya dengan darah korban karena dosa yang diampuni; pada setahun sekali hendaklah diadakannya gafirat baginya di antara segala bangsa kamu, maka inilah kesucian segala kesucian bagi Tuhan adanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Apabila engkau mengambil jumlah segala bani Israel kelak serta membilang banyaknya, maka pada masa dibilang akan dia hendaklah masing-masing mereka itu mempersembahkan kepada Tuhan uang tebusan jiwanya, supaya jangan diadakan suatu bala di antara mereka itu apabila kaubilang akan dia. Adapun yang hendak dipersembahkan oleh masing-masing yang masuk bilangan itu, ia itu setengah syikal yang setimbangan dengan syikal mukadis, maka syikal itulah dua puluh gera harganya; setengah syikal itu menjadi persembahan tatangan bagi Tuhan. Barangsiapa yang masuk bilangan, dari pada orang yang dua puluh tahun dan lebih umurnya, ia itu hendaklah mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan. Ia itu tak boleh dilebihkan oleh orang kaya, tak boleh dikurangkan oleh orang miskin dari pada setengah syikal itu apabila kamu mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan akan uang tebusan jiwamu. Maka sebab itu hendaklah engkau mengambil uang tebusan itu dari pada bani Israel dan berikanlah dia karena pekerjaan dalam kemah perhimpunan itu, maka ia itu menjadi peringatan akan bani Israel di hadapan hadirat Tuhan dan uang tebusan jiwamu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Dan lagi hendaklah kauperbuat sebuah kolam dari pada tembaga dan kakinyapun dari pada tembaga akan pebasuhan dan taruhlah dia di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu bubuhlah air dalamnya. Maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah membasuh kaki tangannya dengan air yang dari dalam kolam itu. Maka apabila mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan, tak akan jangan dibasuhkannya dirinya dengan air, asal jangan mereka itu mati dibunuh; maka demikianpun apabila mereka itu menghampiri mezbah hendak berbuat bakti dan memasang korban bakaran itu bagi Tuhan. Maka hendaklah mereka itu membasuh kaki tangannya, supaya jangan mereka itu mati dibunuh; maka perkara inilah menjadi suatu hukum yang kekal baginya dan bagi benihnya turun-temurun adanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Maka hendaklah engkau mengambil rempah-rempah yang terutama, yaitu mur yang cair lima ratus bahagian dan kayu manis yang wangi separuhnya, yaitu dua ratus lima puluh bahagian, dan deringu yang wangipun dua ratus lima puluh bahagian dan kulit teja lima ratus, ditimbang setuju dengan syikal tempat suci, dan minyak buah zait setakar. Maka dari padanya perbuatlah olehmu minyak siraman yang suci, suatu macam minyak yang diperbuat dengan kepandaian, seperti perbuatan tukang rempah-rempah, maka ia itu menjadi suatu minyak siraman yang suci. Maka dengan dia juga hendaklah engkau menyiram kemah perhimpunan dan peti assyahadat, dan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan kaki pelita itu serta dengan segala perkakasnya dan meja pedupaan itu, dan mezbah korban bakaran serta dengan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan itu serta dengan kakinya. Maka hendaklah kausucikan sekalian itu, supaya menjadi kesucian segala kesucian, barangsiapa yang menjamah akan dia, ia itu akan suci adanya. Dan lagi hendaklah engkau menyiram Harun serta anak-anaknya laki-laki dengan minyak itu, dan sucikanlah mereka itu, supaya mereka itu mengerjakan imamat bagi-Ku. Maka hendaklah kaukatakan kepada bani Israel: Bahwa minyak siraman yang suci ini bagi Aku sahaja di antara segala bangsa kamu. Tak boleh disiramkan kepada tubuh barang seorang manusia juapun dan tak boleh kamu perbuat minyak yang sama campurannya; maka ia itu suatu kesucian adanya dan ia itu menjadi suatu kesucianpun bagimu. Barangsiapa yang memperbuat minyak bau-bauan sama dengan ini, atau yang membubuh dia pada barang seorang yang tiada patut, ia itu akan ditumpas dari antara bangsanya. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Ambillah olehmu rempah-rempah yang harum baunya, yaitu getah mur dan lawang dan rasamala, rempah-rempah ini dan kemenyan yang suci, sekalian itu sama banyaknya. Maka hendaklah engkau memperbuatkan dia akan suatu dupa, setuju dengan perbuatan tukang rempah-rempah, bercampur dengan sendawa akan suatu kesucian. Maka ia itu hendaklah kautumbuk halus-halus, dan dari pada lumat itu taruhlah di hadapan assyahadat dalam kemah perhimpunan, tempat Aku datang mendapatkan kamu, maka ia itu akan menjadi kesucian segala kesucian bagi kamu sekalian. Maka dupa sebegini macam, seperti kauperbuat itu, jangan kamu perbuat akan dirimu sendiri, karena ia itu suatu kesucian bagi Tuhan adanya. Barangsiapa yang memperbuat sebegini macam hendak dipakainya sendiri, ia itu akan ditumpas dari antara bangsanya.
Pasal 31. Hata, maka kemudian dari pada itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Bahwa sesungguhnya Aku telah memanggil seorang yang bernama Bezaliel bin Uri bin Hur, dari pada suku Yehuda, dan Aku sudah memenuhi dia dengan Roah Allah dan dengan akal budi dan kepandaian, yaitu dalam segala pekerjaan tangan, akan mengadakan perbuatan kepandaian dan akan mengerjakan emas dan perak dan tembaga dan ukiran permata akan ditatahkan dan ukiran kayu, dan akan mengadakan segala perbuatan yang sebagainya. Akan Daku, bahwa sesungguhnya Aku menyertai dia dengan Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan; maka dalam hati segala orang yang pandai telah Kukaruniakan akal budi, supaya dapat dikerjakan olehnya segala perkara yang telah Kupesan kepadamu, yaitu kemah perhimpunan dan peti assyahadat dan tutupan gafirat yang di atasnya dan segala perkakas kemah itu, dan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan kaki pelita dari pada emas semata-mata suci serta dengan segala perkakasnya dan tempat persembahan dupa itu, dan lagi mezbah korban bakaran serta dengan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan serta dengan kakinya, dan segala pakaian jawatan dan segala pakaian yang suci, yang dipakai oleh Harun, imam besar, dan segala pakaian anak-anaknya akan mengerjakan imamat itu, dan lagi minyak siraman dan dupa dari pada rempah-rempah yang harum itu akan tempat yang suci; maka hendaklah mereka itu memperbuatkan dia setuju dengan segala perkara yang telah Kupesan kepadamu itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada bani Israel: Peliharakanlah olehmu baik-baik segala sabat-Ku, karena ia itulah suatu tanda di antara Aku dengan kamu dan segala benihmu, supaya diketahui oranglah, bahwa Aku ini Tuhan, yang menyucikan kamu. Sebab itu peliharakanlah olehmu sabat itu, bahkan, ia itu menjadi suatu kesucian bagimu! Barangsiapa yang menghinakan dia, ia itu tak akan jangan mati dibunuh; karena barangsiapa yang bekerja pada hari itu, ia itu jiwanya akan ditumpas dari antara bangsanya. Patutlah orang bekerja enam hari lamanya, tetapi pada hari yang ketujuh adalah sabat perhentian, suatu kesucian bagi Tuhan! Barangsiapa yang bekerja pada hari sabat, ia itu tak akan jangan mati dibunuh hukumnya. Maka sebab itu hendaklah segala bani Israel memeliharakan sabat itu dan memuliakan dia turun-temurun akan suatu perjanjian yang kekal selama-lamanya. Maka sabat itulah menjadi suatu tanda di antara Aku dengan segala bani Israel sampai selama-lamanya, maka ia itu sebab Tuhanpun telah menjadikan langit dan bumi dalam enam hari lamanya dan Tuhan telah berhenti pada hari yang ketujuh serta disenangkannya diri-Nya. Hata, setelah sudah habis Tuhan berfirman kepada Musa di atas bukit Torsina itu, maka dikaruniakan-Nya kepadanya kedua loh assyahadat itu, yaitu batu yang tersurat oleh jari Allah.
Pasal 32. Sebermula, maka apabila dilihat oleh orang banyak bahwa berlambatan juga Musa turun dari atas bukit itu, maka berkerumunlah mereka itu kepada Harun sambil katanya: Mari, perbuatkanlah kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun akan Musa, orang yang telah menghantarkan kami keluar dari negeri Mesir, tiada kami tahu apakah jadinya. Maka kata Harun kepada mereka itu: Cabutkanlah segala perhiasan emas yang ada pada telinga binimu dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan, bawalah dia ke mari kepadaku. Maka oleh orang banyak sekalian itu dicabutlah segala perhiasan yang pada telinga mereka itu, lalu dibawanya kepada Harun. Maka disambutnyalah dari pada tangan mereka itu, lalu diukirnya dengan pelukis satu teladan, maka setuju dengan dia dituang oranglah seekor anak lembu, lalu kata mereka itu: Hai orang Israel! Inilah dewamu, yang telah membawa akan kamu keluar dari negeri Mesir. Maka apabila dilihat Harun akan hal ini, didirikannyalah sebuah mezbah akan dia, lalu iapun berseru katanya: Esok harilah ada hari raya bagi Tuhan! Maka pada keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan dibawanya korban syukur pula, maka orang banyak itupun duduklah makan minum, kemudian bangkitlah mereka itu berdiri hendak bermain ramai-ramai. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau; turunlah dari atas bukit, karena bangsamu, yang telah kaubawa naik dari negeri Mesir, ia itu telah merusakkan halnya. Dengan segera juga mereka itu telah undur dari pada jalan yang Kupesan kepadanya! mereka itu telah memperbuat akan dirinya seekor anak lembu tuangan, lalu mereka itu sujud di hadapannya, dipersembahkannya korban padanya sambil katanya: Hai Israel! inilah dewamu, yang telah membawa akan kamu keluar dari negeri Mesir. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Bahwa Aku telah melihat bangsa ini, sesungguhnya mereka itu suatu bangsa yang tegar tengkuknya. Maka sekarang biarkanlah Aku menyalakan murka-Ku akan dia serta menghanguskan dia, maka Aku akan menjadikan dikau suatu bangsa yang besar. Tetapi Musa menyembah sujudlah di hadapan hadirat Tuhan, Allahnya, sambil sembahnya: Ya Tuhan! mengapa gerangan murka-Mu dinyalakan atas umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari negeri Mesir dengan kodrat-Mu yang besar serta dengan tangan yang kuat? Mengapa gerangan orang Mesir berkata demikian: Dengan niat jahat telah dihantarkannya mereka itu keluar, hendak dibunuhnya mereka itu di antara gunung-gunung serta dibinasakannya mereka itu dari atas muka bumi? Berhentikan apalah kehangatan murka-Mu dan sayangkanlah kiranya umat-Mu dari pada dibinasakan! Ingat apalah akan hamba-Mu Ibrahim dan Ishak dan Israel, yang telah Kaujanji dengan bersumpah demi diri-Mu, sambil firman-Mu: Aku akan memperbanyakkan benihmu sebanyak bintang di langit adanya, dan seluruh tanah yang telah Aku berfirman kepadamu akan halnya itu Kukaruniakan kelak kepada benihmu, menjadi miliknya pusaka selama-lamanya. Maka pada masa itu bersesallah Tuhan akan celaka yang hendak didatangkan-Nya atas segala umat-Nya, seperti firman-Nya. Maka Musapun berpalinglah dirinya, lalu turun dari atas bukit serta dengan dua loh batu assyahadat itu dalam tangannya; maka kedua loh batu itu bersuratan sebelah menyebelahnya, yaitu bersuratan atas bawahnya. Maka kedua loh batu itupun perbuatan Allah adanya dan suratannyapun suratan Allah sendiri, terukir dalam loh batu itu. Arakian, apabila terdengarlah Yusak akan bunyi suara orang banyak itu ramai bersorak, maka katanya kepada Musa: Ada sorak orang berperang dalam balatentara. Tetapi kata Musa: Bukan ini bunyi sorak kemenangan dan bukan suara orang alah, melainkan kedengaranlah kepadaku bunyi orang menyanyi ramai-ramai. Hata, apabila dihampirinya tempat orang banyak serta terlihatlah ia akan anak lembu dan akan orang ramai-ramai itu, maka bernyalalah amarah Musa, lalu dicampakkannya kedua loh batu itu dari dalam tangannya, dipecahkannya pada kaki bukit itu. Maka diambilnya anak lembu yang telah diperbuat oleh mereka itu, dibakarnya habis dengan api, dihancur-luluhkannya menjadi lebu, lalu ditaburkannya di atas air, disuruhnya bani Israel minum dia. Maka kata Musa kepada Harun: Engkau dipengapakan orang banyak ini, maka engkau mendatangkan atasnya salah yang begitu besar? Maka kata Harun: Janganlah kiranya amarah tuan sangat bernyala! tuan tahu akan hal bangsa ini sama sekali jahat adanya. Maka kata mereka itu kepada hamba: Perbuatlah akan kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun Musa, orang yang telah membawa akan kami naik dari negeri Mesir, tiada kami tahu apakah jadinya. Lalu kata hamba kepada mereka itu: Barangsiapa yang pakai emas, hendaklah dicabutnya serta dibawanya ke mari kepadaku. Maka telah kulontarkan dia ke dalam api, lalu keluarlah rupa anak lembu ini. Maka pada masa itu dilihat Musa akan orang banyak itu teralpa adanya (karena Harun telah mengalpakan mereka itu, sehingga ia menjadi kehinaan di antara segala orang yang hendak berbangkit melawan dia), maka Musapun tinggal berdiri dalam pintu tempat perhentian tentara itu, lalu katanya: Barangsiapa yang cenderung kepada Tuhan, marilah kepadaku! Maka berhimpunlah kepadanya segala anak Lewi. Maka kata Musa kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, yaitu Allah Israel: Masing-masing kamu sandangkanlah pedangnya, berjalanlah lalu lalang dalam tempat tentara, dari pada suatu pintu kepada suatu pintu dan bunuhlah masing-masing kamu akan saudaranya dan masing-masing akan sahabatnya dan masing-masing akan orang sekampungnya. Maka diperbuatlah oleh anak-anak Lewi seperti kata Musa itu; maka pada hari itu matilah dari pada bangsa itu kira-kira tiga ribu orang banyaknya. Karena Musa telah berkata demikian: Sucikanlah dirimu bagi Tuhan pada hari ini, seorangpun jangan sayang akan anaknya atau akan saudaranya, supaya pada hari ini kamu beroleh berkat dari pada Tuhan! Hata, maka keesokan harinya kata Musa kepada orang banyak itu: Bahwa kamu sudah berbuat dosa yang amat besar; maka sekarang aku hendak naik menghadap Tuhan, kalau-kalau aku dapat mengadakan gafirat atas dosa kamu itu. Maka kembalilah Musa kepada Tuhan, lalu sembahnya: Wah, bangsa ini telah berbuat dosa yang amat besar dengan memperbuat berhala emas akan dirinya. Maka sekarang, jikalau boleh, ampunilah kiranya dosa mereka itu! jikalau tiada, maka parangkan apalah aku dari dalam kitab-Mu, yang telah Kausuratkan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Orang itulah patut Kuparangkan dari dalam kitab-Ku, yaitu yang telah berdosa kepada-Ku. Maka sekarang, pergilah engkau, hantarkanlah bangsa ini ke tempat yang telah Kukatakan kepadamu; bahwa sesungguhnya malaekat-Ku akan berjalan di hadapanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku, maka Aku akan membalas dosanya kepada mereka itu! Maka demikianlah disiksakan Tuhan akan bangsa itu, sebab telah diperbuatnya anak lembu, yang diperbuat oleh Harun akan mereka itu.
Pasal 33. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau, berangkatlah dari sini, baik engkau baik orang banyak itu, yang telah kaubawa naik dari negeri Mesir ke negeri yang telah Kujanjikan kepada Ibrahim dan Ishak dan Yakub dengan pakai sumpah, sambil firman-Ku: Aku akan menganugerahkan dia kepada benihmu. Maka Aku akan menyuruhkan kelak seorang malaekat di hadapanmu (dan Aku akan menghalaukan segala orang Kanani dan Amori dan Heti dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi) ke negeri yang berkelimpahan air susu dan madu; tetapi Aku tiada berangkat bersama-sama di antara kamu, karena kamulah suatu bangsa yang tegar tengkukmu, asal jangan Aku menghanguskan kamu di jalan ini. Hata, serta kedengaranlah firman yang keras ini kepada orang banyak itu, maka bersesallah mereka itu, seorangpun tiada memakai perhiasannya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Katakanlah kepada segala bani Israel: Kamulah suatu bangsa yang tegar tengkuknya, jikalau kiranya Aku berangkat bersama-sama di antara kamu, sebentar juga Aku membinasakan kamu kelak; maka sekarangpun tanggalkanlah segala perhiasanmu, supaya Kuketahui barang yang akan Kuperbuat akan kamu. Maka oleh bani Israel ditanggalkanlah segala perhiasannya, jauh dari pada bukit Horeb. Maka oleh Musa diambil akan kemahnya, didirikannyalah di luar tempat tentara, jauh dari pada orang banyak itu, dan dinamainya akan dia kemah perhimpunan, maka barangsiapa yang hendak bertanyakan Tuhan, ia itu keluar ke kemah perhimpunan, yang di luar tempat tentara itu. Maka sesungguhnya apabila Musa keluar ke kemah itu, berbangkitlah orang sekalian, lalu berdiri masing-masing pada pintu kemahnya, dihantarnya Musa dengan matanya, sampai sudah ia masuk ke dalam kemah itu. Maka sesungguhnya apabila Musa sudah masuk ke dalam kemah, turunlah tiang awan itu, lalu berhenti pada pintu kemah, maka Tuhanpun berfirmanlah kepada Musa. Maka serta dilihat orang banyak akan tiang awan itu terdiri pada pintu kemah, maka berbangkitlah orang itu sekalian, lalu sujud masing-masing dalam pintu kemahnya. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa muka dengan muka, seperti seorang manusia berkata dengan sahabatnya; setelah itu maka kembalilah Musa kepada tempat tentara itu, tetapi hambanya, yaitu Yusak bin Nun, seorang orang muda, tiada undur dari dalam kemah itu. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Bahwasanya firman-Mu kepadaku: Hantarkanlah orang banyak ini naik; maka tiada Engkau memberitahu aku, siapa yang hendak Kausuruhkan sertaku, tetapi firman-Mu juga: Bahwa Aku mengenal engkau dengan namamu! dan lagi: Engkau telah beroleh rahmat pada pemandangan-Ku! Maka sekarangpun pintaku, jikalau aku telah mendapat rahmat pada pemandanganmu, biarlah kiranya aku mengetahui jalanmu, maka dapat kuketahui dengan sebenarnya, bahwa aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, dan ingat apalah bahwa bangsa ini umat-Mu adanya! Maka firman Tuhan: Jikalau kiranya Aku sendiri berangkat bersama-sama, bolehkah ia itu menyenangkan hatimu? Maka sembah Musa kepada Tuhan: Jikalau tiada Engkau sendiri pergi besama-sama, maka jangan apalah Engkau membawa akan kami naik dari sini. Karena dengan apa gerangan boleh diketahui, bahwa aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, baik aku baik umat-Mu? Bukankah dengan ini: jikalau Engkau berangkat bersama-sama dengan kami? demikianlah dapat kami diasingkan, baik aku baik umat-Mu, dari pada segala bangsa yang di atas bumi. Maka firman Tuhan kepada Musa: Lagi perkara ini, yang kaukatakan itu, hendak Kuperbuat, sebab engkau telah beroleh rahmat pada pemandangan-Ku dan Aku mengenal engkau dengan namamu. Maka sembah Musa: Tunjukkan apalah sekarang kemuliaan-Mu kepadaku! Tetapi firman Tuhan: Bahwa Aku akan menjalankan segala kebajikan-Ku lalu dari pada matamu dan Aku akan menyebut nama Tuhan di hadapan mukamu, maka Aku akan mengasihankan barangsiapa yang Kukasihankanlah dan mengaruniakan rahmat-Ku kepada barangsiapa yang Kukaruniakan rahmat itu. Dan lagi firman Tuhan: Tiada boleh engkau memandang wajah-Ku, karena seorang manusiapun tiada dapat memandang Aku serta tinggal hidup. Dan lagi firman Tuhan: Bahwasanya adalah suatu tempat hampir dengan Aku, maka di sana hendaklah engkau berdiri di atas gunung batu. Maka akan jadi kelak, apabila kemuliaan-Ku berjalan lalu, maka Aku menaruhkan dikau dalam celah batu itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku sampai sudah Aku berjalan lalu. Maka apabila Aku sudah melalukan tangan-Ku, maka engkau akan melihat ujung belakang-Ku, tetapi wajah-Ku itu tiada dapat dipandang!
Pasal 34. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Pahatkanlah akan dirimu dua loh batu seperti yang dahulu itu, maka Aku akan menyurat padanya segala perkataan yang telah ada pada loh batu dahulu, yang telah kaupecahkan itu. Maka bersedialah engkau pada pagi hari, supaya pagi-pagi engkau mendaki bukit Torsina, lalu berdirilah engkau di hadapan-Ku di atas kemuncak bukit itu. Maka seorangpun jangan naik sertamu dan seorangpun jangan kelihatan di atas segenap bukit itu, dan lagi jangan ada binatang kecil atau lembu mencahari makan pada keliling bukit itu. Hata, maka dipahatkanlah oleh Musa dua loh batu seperti yang dahulu itu; maka bangunlah ia pagi-pagi, lalu mendaki bukit Torsina, seperti firman Tuhan kepadanya, serta dibawanya akan kedua loh batu itu pada tangannya. Maka Tuhanpun turunlah dalam sebuah awan, lalu berdiri hampir dengan dia sambil Ia menyebut nama Hua. Maka Tuhanpun berjalan lalu dari pada matanya sambil Ia berseru: Hua, Hua, Allah, arrahmani arrahimi, yang panjang sabar lagi besar kemurahan-Nya dan kebenaran-Nya! Yang memeliharakan kemurahan-Nya bagi orang beribu-ribu dan yang mengampuni segala durhaka dan kesalahan dan dosa; yang sekali-kali tiada mengirakan suci dari pada salah segala orang jahat, melainkan yang membalas durhaka segala bapa kepada anak cucu cicitnya sampai kepada gilir yang ketiga dan yang keempat! Maka bersegeralah Musa menundukkan kepalanya sampai ke bumi, lalu iapun menyembah sujudlah. Sambil sembahnya: Ya Tuhan! jikalau kiranya sekarang aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, Tuhan berjalan apalah di tengah-tengah kami; sesungguhnya bangsa ini tegar tengkuknya, tetapi ampunilah kiranya durhaka dan dosa kami dan terima apalah kami akan suatu bahagian pusaka. Maka firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya Aku berjanji di hadapan segenap bangsamu, bahwa Aku akan berbuat beberapa ajaib, yang belum pernah diadakan di atas seluruh muka bumi atau di antara barang bangsa, maka segenap bangsa, yang di tengah-tengahnya ada engkau, itu akan melihat perbuatan Tuhan, bahwa hebat adanya barang yang hendak Kuperbuat akan kamu. Maka hendaklah engkau memeliharakan barang yang Kupesan kepadamu pada hari ini! bahwa sesungguhnya Aku akan menghalaukan dari hadapanmu segala orang Amori dan Kanani dan Heti dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi. Maka jagalah dirimu dari pada berjanji-janjian dengan orang isi negeri yang kamu tuju itu, supaya jangan mereka itu menjadi akan suatu jerat di antara kamu. Melainkan hendaklah kamu membongkar segala mezbahnya dan memecahkan segala patung yang didirikannya, dan menebang segala hutan-hutannya. Janganlah kamu berjanji-janjian dengan orang isi negeri itu, karena apabila mereka itu berkendak mengikut dewatanya dan membawa korban kepada berhalanya, barangkali dijemputnya akan kamu dan kamupun makan dari pada korbannya itu. Maka jikalau kiranya kamu mengambil anak perempuan mereka itu akan bini anakmu laki-laki, niscaya anaknya perempuan itu akan berkendak mengikut berhalanya dan diadakannya pula bahwa anakmu laki-lakipun berkendak mengikut berhala mereka itu. Janganlah kamu memperbuat akan dirimu patung tuangan. Tak akan jangan kamu memeliharakan hari raya roti fatir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan roti fatir setuju dengan firman-Ku, pada masa yang tertentu dalam bulan Abib, karena dalam bulan Abib kamu telah keluar dari Mesir. Segala anak yang mula-mula keluar dari dalam rahim itulah Aku punya; bahkan, segala binatangmu yang diperanakkan jantan dan yang mula-mula keluar dari dalam perut emaknya, baik dari pada binatang yang besar baik dari pada binatang yang kecil. Tetapi keledai yang mula-mula diperanakkan hendaklah kamu tebus dengan seekor binatang kecil, tetapi jikalau ia itu tiada kamu tebus tak akan jangan kamu patahkan lehernya. Bahwa segala anakmu laki-laki yang sulung itu hendaklah kamu tebus, dan pada masa itu jangan orang menghadap Aku dengan hampa tangannya. Maka enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh itu hendaklah kamu berhenti; baik musim membajak baik musim menuai, kalau hari itu hendaklah kamu berhenti juga. Dan lagi hendaklah kamu memegang masa raya asabia, yaitu hari raya buah sulung dari pada pemotongan gandum, dan hari raya pungutan buah-buahan pada kesudahan tahun. Tak akan jangan tiga kali dalam setahun segala orang laki-laki yang di antara kamu akan datang menghadap Tuhan Hua, yaitu Allah Israel. Maka apabila sudah Aku menghalaukan segala bangsa itu dari dalam negerinya di hadapan kamu, dan sudah Aku meluaskan perhinggaan negerimu, maka seorangpun tiada akan menghendaki negerimu dalam antara kamu berjalan naik hendak menghadap Tuhan, Allahmu, tiga kali pada setahun. Maka janganlah kamu mempersembahkan barang suatu yang khamir serta dengan korban-Ku sembelihan, dan lagi korban sembelihan pada hari raya Pasah jangan bermalam sampai pagi. Segala buah bungaran dari pada hasil tanahmu hendaklah kamu bawa masuk ke dalam bait Tuhan, Allahmu. Maka janganlah kamu merebus anak kambing itu dengan air susu emaknya. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Suratkanlah segala firman ini, karena seperti bunyi firman ini Aku telah berjanji dengan dikau serta dengan Israel. Maka Musa adalah di sana serta dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tiada ia makan roti dan tiada ia minum air, maka disuratkannya segala firman perjanjian, sepuluh firman itu, di atas loh batu itu. Hata, maka tatkala turunlah Musa dari atas bukit Torsina adalah kedua loh batu itu dalam tangannya sambil ia turun dari atas bukit itu, maka tiada diketahuinya akan kulit mukanya bercahaya oleh sebab telah ia berkata-kata dengan Tuhan. Demi dipandang Harun dan segala bani Israel akan Musa, dilihatnya kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka itu datang hampir kepadanya. Tetapi dipanggil Musa akan mereka itu, lalu Harun dan segala penghulu perhimpunan itupun datanglah hampir kepadanya, maka Musapun berkata-kata dengan mereka itu. Kemudian segala bani Israelpun datanglah hampir, lalu disampaikan Musa kepada mereka itu segala perkara yang dikatakan Tuhan kepadanya di atas bukit Torsina itu. Maka selama Musa berkata-kata dengan mereka itu ditudunginya mukanya. Tetapi apabila Musa datang menghadap Tuhan hendak berkata-kata dengan Tuhan, disingkapkannya tudung itu sampai ia keluar; setelah sudah keluar disampaikannyalah kepada segala bani Israel segala firman yang kepadanya itu. Maka apabila dilihat bani Israel akan muka Musa, bahwa bercahayalah kulit mukanya, maka dikenakan Musa tudung itu pada mukanya sampai ia masuk pula hendak berkata-kata dengan Tuhan.
Pasal 35. Hata, maka disuruh Musa berhimpun segenap sidang bani Israel, lalu katanya kepada mereka itu: Inilah segala perkataan yang firman Tuhan, supaya diturut oranglah akan dia. Bahwa enam hari lamanya hendaklah orang bekerja, tetapi hari yang ketujuh itu menjadi bagi kamu suatu kesucian, suatu sabat perhentian bagi Tuhan; barangsiapa yang bekerja pada hari itu, ia itu akan mati dibunuh. Pada hari sabat itu jangan kamu memasang api dalam barang sebuahpun dari pada segala rumahmu. Dan lagi berkata Musa kepada segenap sidang bani Israel itu, katanya: Inilah perkataan yang firman Tuhan, bunyinya: Ambillah dari pada barang yang ada padamu akan persembahan tatangan bagi Tuhan, masing-masing orang yang ridla hatinya hendaklah membawa dia akan persembahan tatangan bagi Tuhan, yaitu emas atau perak atau tembaga, atau benang biru laut atau ungu atau kirmizi warnanya atau bisus atau bulu kambing, atau kulit domba jantan celupan merah atau kulit gajah mina atau kayu penaga, atau minyak akan pelita atau rempah-rempah akan minyak bau-bauan dan akan membakar dupa, atau permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada. Maka segala orang di antara kamu yang berbudi hatinya hendaklah datang memperbuatkan segala perkara yang dipesan Tuhan: yaitu tempat sembahyang serta dengan kemahnya dan tudungnya dan segala kait-kaitnya dan segala papannya dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya dan segala kakinya, dan tabut serta dengan kayu pengusungnya dan tutupan gafirat itu dan tirai dinding tudung, dan meja itu serta dengan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan roti tunjukan itu, dan kaki pelita akan dipasang serta dengan segala perkakasnya dan pelitanya dan minyak akan pelita itu, dan meja pedupaan serta dengan kayu pengusungnya dan minyak siraman dan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya dan tabir pintu akan pintu kemah sembahyang itu, dan mezbah akan korban bakaran serta dengan lantai tembaga yang akan ada padanya dan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan serta dengan kakinya, dan kain layar halaman serta dengan tiangnya dan kakinya dan tabir pintu pagar halaman itu, dan segala labang kemah sembahyang dan segala pasak halaman serta dengan talinya, dan segala pakaian jawatan akan mengerjakan tempat suci itu, segala pakaian suci bagi Harun, imam besar, dan segala pakaian anak-anaknya laki-laki akan mengerjakan imamat itu. Hata, maka keluarlah segenap sidang bani Israel itu dari hadapan Musa, lalu datanglah segala orang yang ada gerakan hatinya dan masing-masing orang yang ridla hatinya, dibawanya persembahan tatangan kepada Tuhan akan perbuatan kemah perhimpunan dan akan segala pekerjaannya dan akan pakaian yang suci. Maka datanglah baik orang laki-laki baik orang perempuan, semua dengan ridla hatinya, dibawanya akan gelang dan subang dan cincin dan kerungsang, semuanya perhiasan emas, demikianpun segala orang laki-laki yang mempersembahkan suatu persembahan timangan dari pada emas kepada Tuhan. Dan oleh segala orang yang didapati padanya benang biru laut atau ungu atau kirmizi atau bisus atau bulu kambing atau kulit domba jantan celupan merah atau kulit gajah mina, dibawanya juga akan dia. Adapun barangsiapa yang membawa suatu persembahan tatangan dari pada perak atau tembaga, maka dibawanya akan persembahan tatangan bagi Tuhan, dan barangsiapa yang didapati padanya kayu penaga, maka dibawanya akan segala pekerjaan khidmat itu. Maka segala orang perempuan yang berbudi hatinya itupun memintal dengan tangannya, lalu dibawanya akan barang yang terpintal itu, biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan bisus. Dan segala orang perempuan yang cukup bijak dan pandai bagi yang demikian, ia itu memintal bulu kambing. Maka oleh segala penghulu dibawa akan permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada itu, dan rempah-rempah dan minyak akan pelita dan akan minyak siraman dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya. Segala orang laki-laki dan perempuan yang digerakkan hatinya oleh keridlaan akan membawa barang kepada segala pekerjaan yang dipesan Tuhan akan diperbuat oleh tangan Musa, maka segala bani Israel membawa dia dengan ridla hatinya akan suatu persembahan kepada Tuhan. Kemudian dari pada itu kata Musa kepada segala bani Israel: Bahwa sesungguhnya telah dipanggil Tuhan akan Bezaliel dengan disebutkan namanya, ia itu bin Uri bin Hur dari pada suku Yehuda; maka dipenuhi oleh Roh Allah akan dia dengan akal budi dan kepandaian, yaitu dalam segala pekerjaan tangan, dan akan mengadakan perbuatan hikmat dan akan bekerja dengan emas dan dengan perak dan dengan tembaga, dan akan mengukir permata dan menatahkan dia dan akan mengukir kayu dengan kepandaian dan akan mengadakan segala pekerjaan tangan yang dengan kepandaian. Dan lagi dikaruniakan Tuhan kepadanya kepandaian akan mengajar orang lainpun, baik kepada dia baik kepada Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan. Maka dipenuhinya mereka itu dengan budi dalam hatinya akan mengerjakan segala perbuatan tukang dan orang yang pandai dan akan menyuji dengan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dengan bisus dan akan bertenun dan akan berbuat segala macam pekerjaan dan akan mengadakan segala perbuatan hikmat.
Pasal 36. Hata, maka Bezaliel dan Aholiab dan segala orang yang berbudi hatinya, yang dianugerahi Tuhan dengan akal budi, supaya diketahuinya peri memperbuat segala pekerjaan akan khidmat dalam tempat yang suci itu, ia itu mulai bekerja setuju dengan segala perkara yang dipesan Tuhan. Karena telah dipanggil Musa akan Bezaliel dan Aholiab dan segala orang yang berakal budi, yang telah dianugerahi Allah dengan budi dalam hatinya, segala orang yang digerakkan hatinya akan datang kepada pekerjaan itu dan akan mengerjakan dia. Maka diangkat oleh mereka itu dari hadapan Musa akan segala persembahan tatangan, yang telah dibawa oleh bani Israel bagi pekerjaan yang diperbuat karena tempat yang suci, tetapi pada sebilang pagi dibawa oleh mereka itu lagi akan persembahan dengan ridla hatinya. Maka sebab itu datanglah segala orang yang pandai, yang mengerjakan segala pekerjaan karena tempat yang suci itu, masing-masing dari pada pekerjaannya, yang dikerjakan olehnya. Lalu berkata mereka itu dengan Musa, katanya: Orang itu membawa terlalu banyak, lebih dari pada yang dipakai akan pekerjaan yang disuruh Tuhan kami perbuat. Maka disuruh Musa berseru-seru di antara orang banyak itu, katanya: Baik orang laki-laki baik orang perempuan, jangan lagi susah akan membawa persembahan tatangan kepada tempat yang suci itu! Maka demikianlah orang banyak itu ditahani dari pada membawa akan dia lagi. Karena telah cukuplah ramuan bagi segala pekerjaan yang hendak diperbuat, bahkan, adalah lebih. Maka demikianlah diperbuat oleh segala orang yang pandai di antara tukang-tukang itu akan kemah sembahyang sepuluh helai kain kelambu dari pada bisus yang dipintal dan dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya, ditenun berkerubiun, suatu perbuatan kepandaian yang dikerjakannya. Maka panjang sehelai kelambu itu dua puluh delapan hasta dan lebarnya sehelai kelambu empat hasta; segala kelambu itu sama ukurannya. Maka dipersambatkannyalah lima helai kelambu, satu dengan satu, dan dipersambatkannyalah lima helai kelambu yang lainpun, satu dengan satu. Lalu dikenakannyalah tali kancing yang biru laut warnanya pada tepi kelambu itu, pada tepinya yang dipersambatkan, demikianpun dikenakannyalah pada tepi kelambu yang kedua, pada tepinya yang dipersambatkan. Lima puluh tali kancing dikenakannyalah pada kelambu satu dan lima puluh tali kancing dikenakannyalah pada tepi kelambu yang kedua, pada tepi yang dipersambatkan; maka segala tali kancing itu bertentangan satu dengan satu. Dan lagi diperbuatkannya lima puluh biji kait emas, lalu dipersambatkannyalah segala kelambu itu satu dengan satu dengan kait-kait itu, sehingga ia itu menjadi satu kemah adanya. Maka diperbuatkannya pula kain kelambu dari pada bulu kambing akan teratak yang di atas kemah itu: ia itu dari pada sebelas helai kain. Maka panjang sehelai tiga puluh hasta, dan lebar sehelai empat hasta; kesebelas helai kain itu sama ukurannya. Maka dipersambatkannyalah lima helai kelambu sendiri dan lagi enam helai kelambu sendiri. Dan dikenakannyalah lima puluh tali kancing pada tepi kelambu, pada tepinya yang dipersambatkan; dan lagi dikenakannyalah lima puluh tali kancing pada tepi kelambu, pada tepi lain yang dipersambatkan. Maka diperbuatkannyalah pula lima puluh biji kait tembaga akan mempersambatkan teratak itu menjadi satu. Lalu diperbuatkannya akan teratak itu suatu tudungan dari pada kulit domba jantan celupan merah dan di atasnya suatu tudung dari pada kulit gajah mina. Maka diperbuatkannya pula akan kemah sembahyang itu beberapa jenang yang terdiri dari pada kayu penaga. Panjang sebatang jenang itu sepuluh hasta dan tengah dua hasta lebarnya tiap-tiap jenang itu. Pada sebatang jenang dua pemegangan, dimasukkan ke dalam lobangnya seperti anak tangga, demikianlah diperbuatkannya segala jenang kemah sembahyang itu. Maka diperbuatkannya pula segala jenang akan kemah sembahyang itu, sehingga dua puluh batang jenang arah ke sebelah selatan. Dan diperbuatkannya empat puluh buah kaki perak di bawah dua puluh batang jenang itu; dua buah kaki pada sebatang jenang dengan dua pemegangannya, dan dua buah kaki pada jenang lain dengan dua pemegangannya. Dan diperbuatkannya lagi dua puluh batang jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain arah ke utara, serta dengan keempat puluh kakinya dari pada perak; dua buah kaki di bawah sebatang jenang dan dua buah kaki di bawah jenang yang lain. Tetapi pada sebelah kemah sembahyang arah ke barat diperbuatkannya enam batang jenang. Dan diperbuatkannya pula dua batang jenang akan tutup kedua penjuru kemah sembahyang yang di belakang. Sehingga diperhubungkannya pagar yang di kiri kanan dengan pagar yang di belakang, dari bawah sampai di atas sampai ke cincin yang pertama; demikianlah diperbuatkannya keduanya, sehingga menjadi penjuru yang tertutup adanya. Demikian adalah jumlahnya delapan batang jenang serta dengan kakinya dari pada perak, enam belas buah kaki banyaknya, dua buah kaki di bawah tiap-tiap jenang. Dan lagi diperbuatkannya beberapa palang dari pada kayu penaga: lima batang akan segala jenang sebelah satu kemah sembahyang, dan lima batang akan segala jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain, dan lagi lima batang palang akan segala jenang kemah sembahyang sebelah barat pada kedua penjurunya. Maka palang yang di tengah itu dimasukkannya terus ke dalam segala jenang, dari pada ujung datang kepada ujungnya. Maka segala jenang itu disalutkannya dengan emas, dan diperbuatkannya segala gelang pada tempat palang itupun dari pada emas, dan segala palang itupun disalutkannya dengan emas. Maka diperbuatkannya lagi suatu tirai dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, tenunan berkerubiun, yaitu suatu perbuatan yang amat kepandaian. Maka diperbuatkannya akan dia empat batang tiang dari pada kayu penaga, yang disalutkannya dengan emas; kait-kaitnyapun dari pada emas, dan dituangnya akan dia empat kaki dari pada perak. Maka diperbuatkannya pula akan pintu kemah itu suatu tabir dari pada benang yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu perbuatan yang bersuji adanya, dan lima batang tiangnya serta dengan segala kaitnya, lalu disalutkannya kepalanya dan ikatannya dengan emas, dan keempat kakinya diperbuatkannya dari pada tembaga.
Pasal 37. Arakian, maka oleh Bezaliel diperbuatkanlah tabut itu dari pada kayu penaga, panjangnya tengah tiga hasta, lebarnya tengah dua hasta dan tingginya tengah dua hasta. Maka disalutkannya dengan emas semata-mata suci luar dalamnya dan diperbuatkannya akan dia karangan emas berkeliling. Dan dituangnya akan dia empat bentuk gelang dari pada emas pada keempat penjurunya, sehingga dua bentuk gelang pada sebelah kiri dan dua bentuk gelang pada sebelah kanannya. Dan diperbuatkannya pengusung dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas. Maka kayu pengusung itu dimasukkannya ke dalam gelangnya pada kiri kanan tabut, supaya tabut itu dapat diusung. Dan lagi diperbuatkannya tutupan gafirat itu dari pada emas semata-mata suci, panjangnya tengah tiga hasta, lebarnya tengah dua hasta. Dan lagi diperbuatkannya dua kerubiun dari pada emas, yaitu dari pada emas tempawan, diperbuatnya akan dia berhubung dengan kedua ujung tutupan gafirat itu: seorang kerubiun dengan ujung sebelah dan seorang kerubiun dengan ujung sebelahnya, yaitu diperhubungkannyalah kerubiun itu dengan tutupan gafirat pada kedua ujungnya. Maka kerubiun itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sambil menudungi tutupan gafirat itu dengan sayapnya, maka mukanya berhadap-hadapan dan matanya ada memandang tutupan tabut itu. Maka diperbuatkannya pula sebuah meja dari pada kayu penaga, panjangnya dua hasta, lebarnya sehasta dan tingginya tengah dua hasta. Lalu disalutkannya dengan emas semata-mata suci dan diperbuatkannya suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi diperbuatkannya kelilingnya suatu tirai setapak tangan lebarnya, dan pada tirai itu diperbuatkannya suatu karangan emas berkeliling. Dan dituangnya pula akan dia empat bentuk gelang dari pada emas, maka dikenakannyalah gelang itu pada keempat penjuru yang pada keempat kakinya. Setuju dengan birai adalah gelang itu akan dimasukkan kayu pengusung ke dalamnya, supaya meja itupun dapat diusung. Maka diperbuatkannya pengusung itu dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas akan mengusung meja itu. Maka diperbuatkannya segala perkakaspun yang akan ada di atas meja itu, yaitu pinggannya dan bokornya dan cepernya akan pedupaan dan akan pencucuran, akan mempersembahkan persembahan cucuran, semuanya dari pada emas semata-mata suci. Maka diperbuatkannya pula sebuah kaki pelita dari pada emas semata-mata suci, dan diperbuatkannya kaki pelita itu dengan terupam batangnya dan cabang-cabangnya, maka segala kelopaknya dan kuntumnya dan bunganyapun iras juga. Maka enam cabang keluarlah dari pada sisinya, tiga cabang dari pada satu sisi kaki pelita, dan tiga cabang dari pada sisinya yang lain. Maka tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada sebatang, serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, dan tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada batang yang lain, serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, demikian adalah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Tetapi pada kaki pelita sendiripun adalah empat buah kelopak seperti bunga badam rupanya serta dengan kuntumnya dan bunganya: yaitu sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi pula sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, demikianlah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Segala kuntumnya dan segala cabangnya terbitlah dari padanya, semuanya itu iras jua, dari pada emas yang terupam dan semata-mata suci. Maka diperbuatkannya akan dia tujuh buah pelita, dan segala sepitnya dan pemadamnya dari pada emas semata-mata suci. Maka diperbuatkannya dia dari pada emas semata-mata suci setalenta beratnya serta dengan segala perkakasnya. Maka diperbuatkannya meja pedupaan itu dari pada kayu penaga, panjangnya sehasta, lebarnyapun sehasta, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya adalah berhubung dengan dia. Lalu disalutkannya emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknyapun, dan diperbuatnya akan dia suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi diperbuatkannya padanya dua bentuk gelang dari pada emas di bawah karangan itu, pada kedua sisinya pada kiri kanannya, akan tempat kayu pengusung, supaya ia itu dapat diusung oranglah. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas. Dan lagi diperbuatkannya minyak siraman yang suci dan dupa dari pada rempah-rempah yang amat suci dan harum baunya setuju dengan perbuatan tukang rempah-rempah.
Pasal 38. Arakian, maka diperbuatkannya lagi mezbah akan korban bakaran itu dari pada kayu penaga, panjangnya lima hasta, lebarnyapun lima hasta, betul empat persegi, dan tingginya tiga hasta. Dan diperbuatkannya tanduknya pada keempat penjurunya, segala tanduknya itupun terbitlah dari padanya dan disalutkannya sekalian itu dengan tembaga. Dan lagi diperbuatkannya segala perkakas mezbah itu, yaitu segala periuknya dan penyodoknya dan bokor percikannya dan serampangnya dan pebaraannya, segala perkakas itu diperbuatkannya dari pada tembaga. Dan lagi diperbuatkannya pada mezbah itu suatu lantai dari pada jala-jala tembaga, di bawah rimbatnya, arah ke bawah sampai kepada pertengahannya. Dan dituangkannyalah empat bentuk gelang pada keempat penjuru lantai tembaga akan tempat kayu pengusung. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan tembaga. Maka dimasukkannya kayu pengusung itu ke dalam gelang yang pada kiri kanan mezbah itu, supaya ia itu dapat diusung oranglah; maka mezbah itu diperbuatkannya geronggang dari pada papan. Dan lagi diperbuatkannyalah kolam tembaga itu serta dengan kakinya tembaga dari pada segala cermin yang dibawa oleh perempuan beramai-ramai kepada pintu kemah perhimpunan. Maka diperbuatkannya akan halaman itu; adapun akan sebelah selatannya adalah segala pagar halaman itu dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya seratus hasta. Maka kedua puluh batang tiangnya serta dengan kedua puluh kakinya adalah dari pada tembaga, maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknya adalah dari pada perak. Maka pada sebelah utara adalah panjangnya seratus hasta, maka kedua puluh batang tiangnya serta dengan kedua puluh kakinya adalah dari pada tembaga, maka segala susuhnya dan segala tumbaknya adalah dari pada perak. Maka pada sebelah barat panjang pagar layar itu lima puluh hasta, banyak tiangnya sepuluh batang dan kakinyapun sepuluh buah; maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknyapun adalah dari pada perak. Maka pada sebelah timur, di hadapan halaman itu, panjangnya lima puluh hasta. Panjang pagar layar sebelah sana lima belas hasta serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga buah kakinya. Dan pada sebelah sini, yaitu pada kiri kanan pintu halaman itu, adalah panjang pagar layar lima belas hasta serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga buah kakinya. Maka segala pagar layar keliling halaman itu adalah dari pada benang bisus yang dipintal. Maka segala kaki tiang itu dari pada tembaga dan susuh tiang dan tumbaknyapun dari pada perak dan persalutan kepalanya dari pada perak, maka segala tiang itu diperhubungkan bersama-sama dengan beberapa tumbak dari pada perak. Maka tudung pintu halaman itu suatu perbuatan yang bersuji, dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya dua puluh hasta dan tingginya sama dengan lebarnya adalah lima hasta, setuju dengan segala layar pagar halaman itu. Maka keempat batang tiangnya serta dengan keempat kakinya adalah dari pada tembaga, susuhnya dan tumbaknya dari pada perak dan kepalanyapun disalutkan dengan perak. Maka segala pasak kemah sembahyang dan pasak halaman yang kelilingnya itu adalah dari pada tembaga. Maka inilah bilangan segala perkara kemah sembahyang, yaitu kemah assyahadat, yang dibilang dengan pesan Musa oleh orang-orang Lewi, di bawah perintah Itamar bin Harun yang imam. Maka oleh Bezaliel bin Uri bin Hur, dari pada suku Yehuda, diperbuatkan segala perkara yang sudah dipesan oleh Tuhan kepada Musa. Maka kawannya itulah Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan, seorang tukang yang pandai dan yang dapat menyuji dengan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dengan bisus. Adapun akan banyak segala emas yang dipakai kepada pekerjaan memperbuatkan tempat yang suci itu, yaitu segala emas persembahan timangan, adalah sembilan likur talenta tujuh ratus tiga puluh syikal, yang sama dengan syikal tempat suci itu. Maka adapun akan banyak perak segala orang yang terbilang di antara perhimpunan itu, ia itu adalah seratus talenta seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal, yang sama dengan syikal tempat suci itu. Seorang sebeka, yaitu setengah syikal, yang sama dengan syikal tempat suci, dari pada masing-masing orang yang masuk bilangan yang umur dua puluh tahun atau lebih, yaitu enam ratus ribu dan tiga ribu lima ratus lima puluh jumlahnya. Seratus talenta perak dipakai akan menuang segala kaki tempat yang suci dan segala kaki tirai dinding; akan seratus kaki dipakai seratus talenta, yaitu sekaki setalenta. Maka dari pada seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal itu diperbuatkannya segala susuh pada tiang-tiang itu dan disalutkannya segala kepala tiang dengan dia dan diperbuatnya segala tumbak akan dia. Maka adapun akan banyak tembaga persembahan timangan itu adalah tujuh puluh talenta dua ribu empat ratus syikal. Maka dari pada itulah diperbuatkannya segala kaki pintu kemah perhimpunan dan mezbah tembaga dan lantai tembaga yang ada padanya, dan segala perkakas mezbah itu, dan segala kaki pagar halaman yang kelilingnya dan segala kaki pintu halaman itu, dan lagi segala pasak kemah sembahyang dan segala pasak halaman yang kelilingnya.
Pasal 39. Dan lagi diperbuatkannya segala pakaian jawatan akan mengerjakan tempat yang suci itu, yaitu dari pada benang biru laut dan ungu dan kirmizi, dan lagi diperbuatnya segala pakaian yang suci akan Harun, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatkannya efod itu dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal. Maka ditempakannya emas itu menjadi berkeping-keping yang tipis, lalu dihunusnya menjadi dawai akan dibubuh di antara benang yang biru laut dan di antara yang ungu dan di antara yang kirmizi warnanya dan di antara bisus itu, menjadi suatu tenunan yang amat kepandaian. Maka diperbuatkannya padanya tampal bahu yang tersambat, maka olehnya ia itu dipersambatkan pada kedua ujungnya. Maka adapun sandang efod, yang suatu perbuatan kepandaian dan yang berhubung dengan dia, ia itu diperbuat begitu juga dari pada emas dan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka dikerjakannya pula permata unam itu, diikatkannya dengan ikatan emas dan diukirnya seperti ukiran meterai dengan nama-nama segala bani Israel. Lalu dikenakannyalah kepada kedua tampal bahu efod itu menjadi permata peringatan akan bani Israel, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa itu. Maka diperbuatkannya lagi perhiasan dada itu, suatu perbuatan yang amat kepandaian, sama dengan perbuatan efod, dari pada benang emas dan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal. Maka diperbuatkannya empat persegi dan berlapis dua, panjangnya sejengkal, lebarnyapun sejengkal, berlapis dua adanya. Maka dipertatahkannya dengan permata empat jajar, sejajar dari pada sebiji permata akik dan sebiji permata zabarjad dan sebiji permata yakut, ia itulah jajar yang pertama. Maka jajar yang kedua itu dari pada sebiji permata zamrud dan sebiji permata nilam dan sebiji permata intan. Dan jajar yang ketiga itu dari pada sebiji permata pusparagam dan sebiji permata syabu dan sebiji permata martis. Dan jajar yang keempat itu dari pada sebiji permata firuzah dan sebiji permata unam dan sebiji permata yasyib, berikatkan emas dalam pertatahannya. Maka banyak permata itu sama dengan segala nama bani Israel, yaitu dua belas banyaknya, nama masing-masing diukir dalamnya dengan ukiran meterai, setuju dengan kedua belas suku bangsa itu. Maka diperbuatkannya lagi pada perhiasan dada itu rantai kecil dari pada emas semata-mata suci, bercengkeling, perbuatan dawai emas berkerawang. Dan diperbuatkannya dua kundam emas dan dua bentuk cincin emas, maka kedua cincin itu dibubuhnya pada kedua ujung perhiasan dada itu. Lalu dikenakannyalah kedua rantai kecil dari pada dawai emas itu kepada kedua bentuk cincin, yang diujung perhiasan dada itu. Tetapi ujung kedua utas rantai kecil yang dari pada dawai itu dikenakannya kepada kedua kundam itu, sehingga sampailah ia itu kepada kedua tampal bahu efod betul di hadapan. Maka diperbuatkannya lagi dua bentuk cincin dari pada emas yang dikenakannya kepada kedua ujung perhiasan dada, yaitu pada tepinya yang arah ke sebelah dalam, ke efod itu. Dan diperbuatkannya dua bentuk cincin pula yang dikenakannya kepada kedua tampal bahu efod itu di sebelah bawahnya arah ke hadapan pada tempat persambungannya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian. Maka ditambatkannya cincin perhiasan dada itu pada cincin efod dengan suatu tali dari pada benang biru laut di atas sandang efod perbuatan kepandaian, maka perhiasan dada itu tiada diceraikan dari pada efod, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatnya lagi baju selimut efod dari pada tenunan, yang sama sekali biru laut warnanya. Maka potongan leher baju itu adalah pada sama tengahnya seperti potongan leher baju zirha, maka potongan leher itu bernia keliling, supaya jangan ia itu koyak. Maka pada kelim baju selimut itu diperbuatkannya beberapa buah delima dari pada benang yang terpintal dan yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya. Dan diperbuatnya lagi beberapa giring-giring dari pada emas semata-mata suci, lalu dibubuhnya segala giring-giring itu di tengah-tengah segala delima pada kelim jubah itu keliling di tengah-tengah segala buah delima; yaitu berselang-selang, sebiji giring lalu sebuah delima, dan lagi sebiji giring lalu sebuah delima pada klim jubah itu keliling, yang dipakai dalam pekerjaan, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatnya pula baju dalam, tenunan dari pada bisus, akan Harun dan anak-anaknya laki-laki; dan lagi kulah dari pada bisus dan destarpun dari pada bisus dan serual dan kain rami dari pada bisus yang dipintal; dan ikat pinggang dari pada bisus yang dipintal dan yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya, yang bersuji, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatkannya pula jamang makota kesucian dari pada emas semata-mata suci, lalu diukirnya dengan ukiran meterai suratan ini: Kesucian Tuhan. Maka dikenakannyalah padanya suatu tali dari pada benang yang biru laut warnanya akan diikatkan dia dengan kulah itu pada sebelah hadapannya, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka demikian disampaikannyalah segala pekerjaan memperbuat kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan itu, maka ia itu diperbuatkan oleh bani Israel setuju dengan segala perkara firman Tuhan yang kepada Musa, demikianlah diperbuatnya. Lalu dibawanya akan kemah sembahyang itu kepada Musa, yaitu akan kemah serta dengan segala perkakasnya dan kait-kaitnya dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya dan segala kakinya; dan lagi akan tudung yang dari pada kulit domba jantan celupan merah dan akan tudung yang dari pada kulit gajah mina dan kain tirai dinding itu, dan akan tabut assyahadat serta dengan kayu pengusungnya dan tutupan gafirat itu, dan akan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan segala roti tunjukan itu, dan akan kaki pelita dari pada emas semata-mata suci serta dengan segala pelitanya lengkap akan disediakan dan segala perkakasnya dan minyak akan pelita itu, dan akan tempat persembahan dari pada emas dan akan minyak bau-bauan dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya dan akan tudung pintu kemah itu, dan akan mezbah tembaga serta dengan lantai tembaga yang ada padanya dan akan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan akan kolam itu serta dengan kakinya, dan akan segala layar pagar halaman itu serta dengan segala tiangnya dan kakinya dan akan tudung pintu halaman dan akan segala talinya dan pasaknya dan akan segala perkakas yang terpakai kepada pekerjaan dalam kemah sembahyang, yaitu dalam kemah perhimpunan itu, dan akan segala pakaian jawatan bagi pekerjaan dalam tempat yang suci itu, yaitu segala pakaian yang suci bagi Harun, yang imam, dan segala pakaian anak-anaknya laki-laki akan mengerjakan imamat itu. Maka ia itu setuju dengan segala firman Tuhan kepada Musa, demikianlah segala pekerjaan itu telah diperbuat oleh bani Israel. Maka diperiksalah oleh Musa akan segala pekerjaan itu, bahwa sesungguhnya telah diperbuat oleh mereka itu akan dia setuju dengan segala firman Tuhan, demikianlah sudah diperbuatnya. Maka Musapun memberkati mereka itu.
Pasal 40. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Pada bulan yang pertama, yaitu pada sehari bulan itu, hendaklah engkau mendirikan kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan. Maka di dalamnya hendaklah engkau menaruhkan tabut assyahadat itu, lalu tudungilah tabut itu dengan tirai dinding. Dan meja itupun hendaklah kaubawa ke dalamnya dan letakkanlah di atasnya barang yang patut kauletakkan, dan hendaklah engkau membawa kaki pelita itupun ke dalamnya, lalu pasanglah segala pelitanya. Maka hendaklah engkau menaruhkan meja emas akan persembahan dupa itu di hadapan tabut assyahadat, lalu gantungkanlah tudung pintu kemah sembahyang itu. Maka mezbah akan korban bakaran itu hendaklah kautaruh di hadapan pintu kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan. Maka kolam itu hendaklah kautaruh di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu bubuhlah air di dalamnya. Kemudian dari pada itu hendaklah engkau mendirikan halaman itu kelilingnya dan menggantungkan tudungnya pada pintu halaman itu. Lalu hendaklah engkau mengambil minyak bau-bauan itu, bubuhlah dari padanya kepada kemah sembahyang dan kepada segala barang-barang yang di dalamnya dan sucikanlah dia serta dengan segala perkakasnya, supaya ia itu suatu kesucian adanya. Dan lagi hendaklah engkau membubuh minyak bau-bauan itu pada mezbah akan korban bakaran serta dengan segala perkakasnya, dan sucikanlah mezbah itu, supaya mezbah itu menjadi kesucian dari pada segala kesucian. Lalu bubuhlah minyak bau-bauan itu pada kolam serta dengan kakinya dan sucikanlah dia. Dan suruhlah olehmu akan Harun dan akan anak-anaknya laki-laki datang hampir kepada kemah perhimpunan, lalu basuhkanlah mereka itu dengan air. Dan hendaklah engkau mengenakan pakaian yang suci itu kepada Harun, dan siramilah dia dengan minyak bau-bauan, dan sucikanlah dia, supaya ia mengerjakan imamat bagi-Ku. Dan lagi suruhlah olehmu akan anak-anaknyapun datang hampir, lalu kenakanlah kepadanya pakaian dalam itu. Dan siramilah mereka itupun dengan minyak bau-bauan, seperti telah kausirami bapanya, supaya mereka itupun mengerjakan imamat bagi-Ku, maka akan jadi kelak bahwa penyiraman itu menjadi baginya suatu imamat yang kekal, turun-temurun. Hata, maka diperbuatlah oleh Musa akan segala perkara itu setuju dengan firman Tuhan, demikianlah diperbuatnya. Bahwa sesungguhnya pada bulan yang pertama, tahun yang kedua, pada sehari bulan itu didirikan oranglah akan kemah sembahyang itu. Maka didirikan Musa akan kemah sembahyang itu, dibubuhnya alas kakinya dan didirikannya segala jenangnya dan dibubuhnya segala kayu palangnya dan didirikannya segala tiangnya. Maka dibentangkannyalah kemah itu di atas kemah sembahyang dan diletakkannya tudung kemah itu di atasnya, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diambilnya akan syahadat itu, diletakkannya dalam tabut dan dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan dibubuhnya tutupan gafirat di atas tabut itu. Maka tabut itupun dibawanya masuk ke dalam kemah sembahyang, lalu digantungkannyalah tirai dinding itu, ditudunginya tabut assyahadat, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah akan meja itu dalam kemah perhimpunan pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke utara, di luar tirai dinding. Lalu diletakkannya roti di atasnya dengan sepertinya, di hadapan hadirat Tuhan, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnya lagi akan kaki pelita itu di dalam kemah perhimpunan, bertentangan dengan meja itu pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke selatan. Maka dipasangnyalah segala pelita itu di hadapan hadirat Tuhan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah akan mezbah emas itu di dalam kemah perhimpunan di hadapan tirai dinding. Maka di atasnya dibakarnya dupa dari pada rempah-rempah yang harum itu, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka digantungkannya lagi tudung pintu kemah sembahyang itu. Maka mezbah akan korban bakaran itu ditaruhnya di hadapan pintu kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan, lalu dibakarnya korban bakaran di atasnya dan persembahan makanan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah lagi kolam itu di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu dibubuhnya air di dalamnya akan pembasuh. Maka dengan air dari dalamnya dibasuhkan Musa dan Harun dan anak-anaknya laki-laki akan tangannya dan kakinya. Apabila mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan dan apabila mereka itu menghampiri mezbah, maka dibasuhkannyalah dirinya, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka didirikannya pula akan halaman itu keliling kemah sembahyang dan mezbah, lalu digantungkannya tudung pintu halaman itu. Demikianlah disampaikan Musa segala pekerjaan itu. Lalu turunlah awan itu mengelubungi kemah perhimpunan dan kemuliaan Tuhanpun datang memenuhi segenap kemah sembahyang, sehingga Musapun tiada dapat masuk ke dalam kemah perhimpunan itu, sebab awan itu tinggal di atasnya dan kemuliaan Tuhan memenuhi kemah sembahyang itu. Maka apabila awan itu diangkat dari atas kemah sembahyang, maka berangkatlah segala bani Israel kepada segala perjalanannya; tetapi selama awan itu tiada berangkat, maka mereka itupun tiada berangkat dari sana sampai kepada hari awan itu diangkat pula. Karena awan Tuhan itu adalah di atas kemah sembahyang pada siang hari, dan api adalah di atasnya pada malam, di hadapan mata segala bani Israel dalam segala perjalanannya.
Pasal 22. Arakian, jikalau seorang mencuri seekor lembu atau binatang yang kecil, dan disembelihkannya atau dijualnya, tak akan jangan digantikannya seekor lembu itu dengan lembu lima ekor dan seekor binatang kecil dengan kambing empat ekor. Jikalau seorang pencuri didapati tengah ia menetas, lalu dipalu orang akan dia sampai mati, maka tiada ditanggung hutang darah padanya. Jikalau telah terbit matahari atasnya, hutang darahpun ditanggung pada orang itu. Maka yang mencuri akan mengembalikan dia dengan sempurnanya; jikalau sudah tiada lagi padanya, maka ia akan dijual karena pencuriannya itu. Jikalau nyata barang yang dicuri itu didapati lagi dalam tangannya dengan hidupnya, baik lembu, atau keledai, atau barang binatang yang kecil, maka tak dapat tiada digantikannya dua kali banyaknya. Jikalau seorang membiarkan binatangnya makan habis akan ladang atau kebun anggur orang lain, sebab telah dihalaukannya binatang itu ke dalamnya, maka tak akan jangan diberinya barang yang terutama dari pada ladangnya sendiri dan yang terutama dari pada kebun anggurnya akan gantinya. Jikalau api dari pada orang yang memerun duri itu melata, sehingga dimakannya habis akan lampur gandum atau akan tumbuh-tumbuhan gandum atau akan barang perhumaan, maka tak akan jangan ia itu diganti dengan sempurnanya oleh orang yang telah memerun itu. Jikalau seorang menaruh uangnya atau barang-barangnya kepada kawannya akan disimpan, maka ia itu dicuri dari dalam rumah orang itu, jikalau pencuri didapati, tak akan jangan digantinya dua kali banyaknya. Jikalau tiada didapati akan pencuri itu, hendaklah orang yang empunya rumah itu dibawa menghadap hakim, supaya diperiksa kalau-kalau dibubuhnya tangannya kepada barang yang milik kawannya. Adapun segala perselisihan yang jahat sengajanya, baik dari sebab seekor lembu, atau seekor keledai, atau seekor binatang kecil, atau sehelai pakaian, atau segala barang yang hilang, yang dikatakan orang dia punya, perkara kedua pihak itu hendaklah dibawa ke hadapan hakim; mana yang dipersalahkan oleh hakim itu, tak akan jangan diberinya akan kawannya dua kali banyaknya akan gantinya. Jikalau seorang menaruh kepada kawannya seekor keledai atau lembu atau binatang kecil atau barang binatang yang lain akan dipeliharakan olehnya, maka binatang itu lalu mati atau luka atau terhalau sehingga tiada tampak lagi, hendaklah sumpah yang demi Tuhan di antara kedua pihak, kalau-kalau dibubuhnya tangannya pada barang yang milik kawannya, maka tak dapat tiada diterima oleh orang yang empunya binatang itu, tak usah yang lain itu memberi gantinya. Tetapi jikalau sungguh sudah dicuri dari padanya, maka patutlah diberinya gantinya akan orang yang empunya dia. Jikalau sudah dicarik-carik, hendaklah dibawanya akan menjadi saksi, maka yang tercarik itu tak usah digantinya. Maka jikalau seorang meminta pinjam barang sesuatu kepada kawannya, lalu yaitu rusak atau mati, jikalau yang empunya itu tiada serta, tak akan jangan diberinya gantinya dengan sempurnanya. Jikalau yang empunya itu serta, tak usah diberinya ganti, jikalau sudah disewanya, patutlah dibayarnya sewanya sahaja. Maka jikalau seorang menawari seorang anak dara yang belum bertunangan, dan berseketiduranlah ia dengan dia, maka tak akan jangan diberinya isi kawin akan dia dengan tiada bertangguh lagi, serta diambilnya akan bininya. Jikalau bapanya sekali-kali enggan memberikan dia kepadanya, hendaklah diberinya uang, banyaknya sekadar isi kawin anak dara itu. Jangan kamu hidupi seorang petenung. Barangsiapa yang berseketiduran dengan binatang, tak akan jangan orang itu mati dibunuh. Barangsiapa yang membawa persembahan kepada ilah, lain dari pada persembahan yang kepada Tuhan sendiri, ia itu akan ditumpas. Maka jangan kamu usik akan orang dagang atau menganiaya akan dia, karena kamupun telah menjadi orang dagang di negeri Mesir. Jangan kamu menganiaya akan seorang perempuan yang janda, atau akan seorang anak piatu. Jikalau kiranya kamu menganiaya akan dia sedikit jua, dan mereka itu berseru kepada-Ku, niscaya Kudengar seruannya kelak; maka murka-Ku akan bernyala-nyala dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang dan segala bini kamu akan menjadi janda dan segala anak-anakmu akan menjadi piatu. Jikalau kamu memberi pinjam uang kepada umat-Ku, yaitu kepada orang miskin yang di antara kamu, maka jangan kamu menjadi baginya seperti penagih utang yang keras, dan jangan ambil bunga dari padanya. Jikalau kiranya kamu mau mengambil pakaian kawanmu akan gadaian, tak akan jangan kamu memulangkan dia kepadanya dahulu dari pada masuk matahari. Karena hanya inilah tudungannya, yaitu pakaian pada kulit tubuhnya, dengan barang lain apakah dapat ia berbaring tidur gerangan? Bahwa sesungguhnya apabila ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan mendengar seruannya kelak, karena Aku ini rahmani. Jangan kamu mengutuki hakim dan jangan kamu menghujat penghulu bangsamu. Jangan kamu mempertangguhkan kelimpahanmu dan air matamu, maka tak akan jangan kamu mempersembahkan segala anakmu laki-laki yang sulung itu kepada-Ku. Demikianpun hendaklah kamu perbuat dengan segala lembumu dan segala kambingmu; tujuh hari lamanya biarkan dia serta dengan emaknya, maka pada hari yang kedelapan patutlah kamu mempersembahkan dia kepada-Ku. Hendaklah kamu menjadi orang yang suci bagi-Ku, sebab itu jangan kamu makan daging yang tercarik-carik di padang; patutlah kamu mencampakkan dia kepada anjing.
Pasal 23. Jangan kamu bawa kabar yang dusta dan jangan pula engkau memasuk tangan dalam perkara orang jahat, dan menjadi saksi akan hal yang tiada benar. Jangan kamu menurut orang kebanyakan dalam berbuat jahat, dan jangan pula kamu menjadi saksi akan barang perkara perselisihan hendak memutarbalikkan dia, akan memperkenankan orang yang berkuasa. Dan lagi jagan kamu menghiasi perkara orang hina dalam acaranya. Jikalau didapati olehmu akan lembu seterumu atau akan keledainya yang sesat, hendaklah kamu mengembalikan dia dengan segeranya. Jikalau kamu melihat keledai seorang yang benci akan kamu telah rebah di bawah tanggungannya, patutkah kamu enggan akan tolong menurunkan tanggungannya? Tidak; melainkan hendaklah kamu menolong akan dia dalam menurunkan tanggungannya itu. Jangan kamu mendolak-dalikkan hak orangmu yang miskin dalam acaranya. Jauhkanlah dirimu dari pada perkara yang tiada benar; adapun orang yang tiada bersalah dan yang benar adanya, jangan kamu hukumkan akan mati dibunuh, karena Aku tiada membenarkan orang yang jahat. Dan lagi jangan kamu menerima pemberian, karena pemberian itu membutakan mata orang yang melihat dan mendolak-dalikkan perkataan orang yang benar. Lagipun jangan kamu menganiayai orang dagang, karena kamu ketahui akan hati orang dagang, sedang kamu sendiripun telah menjadi orang dagang di negeri Mesir. Maka enam tahun lamanya hendaklah kamu menabur biji pada tanahmu, dan mengumpulkan hasilnya, tetapi pada tahun yang ketujuh tak akan jangan kamu membiarkan dia tandus dengan tiada diperusah, supaya orang-orang miskin di antara bangsamu boleh makan, dan supaya sisanya boleh dimakan oleh binatang yang di padang. Demikianpun hendaklah kamu perbuat akan kebun anggurmu dan akan pokok zaitmu. Enam hari lamanya hendaklah kamu mengerjakan pekerjaanmu, tetapi pada hari yang ketujuh patut kamu berhenti, supaya lembumu dan keledaimupun boleh berhenti, dan supaya anak sahayamu dan orang dagangpun boleh memulangkan nafasnya. Maka kecuali segala perkara firman-Ku kepadamu, hubaya-hubaya hendaklah kamu perhatikan ini, yaitu jangan kamu sebutkan nama ilah lain, dan jangan ia itu kedengaran dari pada mulutmu! Dalam setahun tiga kali hendaklah kamu berbuat hari raya bagi-Ku. Hendaklah kamu memeliharakan hari raya fatir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan fatir, setuju dengan firman-Ku kepadamu, pada masa yang tertentu bulan Abib, sebab dalam bulan itu juga kamu telah keluar dari Mesir; tetapi jangan orang menghadap hadirat-Ku dengan hampa tangannya. Lagipun hari raya pengumpulan buah bungaran dari pada perusahaanmu, yang telah kamu taburkan di bendangmu itu, dan lagi hari raya pengumpulan pada kesudahan tahun, apabila kamu kumpulkan hasil perusahaanmu dari bendang itu. Setahun tiga kali hendaklah segala orangmu laki-laki menghadap hadirat Tuhan Hua. Jangan kamu mempersembahkan darah korban-Ku dengan barang yang bekhamir, dan lemak korban-Ku pada hari raya jangan bermalam sampai pagi hari. Segala buah bungaran dari pada hasil tanahmu hendaklah kamu bawa masuk ke dalam bait Tuhan, Allahmu. Jangan kamu merebus anak kambing dengan air susu emaknya. Bahwa sesungguhnya Aku menyuruhkan seorang malaekat di hadapanmu, supaya dipeliharakannya kamu pada jalan ini dan dihantarnya akan kamu ke tempat yang telah Kusediakan itu. Ingatlah akan dirimu di hadapannya, turutlah akan perintahnya dan jangan kamu mendurhaka kepadanya, karena tiada disabarkannya durhakamu, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jikalau selalu kamu menurut katanya dan kamu membuat segala sesuatu yang firman-Ku, maka Aku akan menjadi seterunya segala seterumu dan lawannya segala pelawanmu. Karena malaekat-Ku itu akan berjalan di hadapanmu serta dibawanya akan kamu masuk ke dalam negeri orang Amori dan Heti dan Ferizi dan Kanani dan Hewi dan Yebuzi; maka Aku akan membinasakan mereka itu sekalian. Jangan kamu menyembah sujud kepada dewata mereka itu atau berbuat bakti kepadanya, dan jangan kamu menurut perbuatan mereka itu, melainkan hendaklah kamu menumpas mereka itu sama sekali, dan menghancurluluhkan segala berhalanya. Maka hendaklah kamu berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, maka Iapun akan memberkati rotimu dan airmu, dan segala penyakit akan Kulalukan kelak dari antara kamu. Dalam negerimu tiada akan ada orang yang gugur anaknya atau yang mandul, maka Aku akan menggenapkan bilangan segala harimu. Maka kegentaran akan Daku Kusuruhkan kelak berlaku di hadapanmu, dan Aku akan mengharu-birukan segala bangsa yang kamu datangi, dan Aku mengadakan kelak bahwa segala musuhmu akan menundukkan tengkuknya kepadamu. Dan lagi Aku akan menyuruhkan bala kebinasaan di hadapanmu, ia itu akan menghalaukan segala orang Hewi dan Kanani dan Heti dari hadapanmu. Bukan dalam setahun jua lamanya Aku akan menghalaukan mereka itu dari hadapanmu, supaya jangan negeri itu sunyi senyap dan segala margasatwapun jangan diperbanyakkan atas kamu. Dengan perlahan-lahan Aku hendak menghalaukan mereka itu dari hadapanmu, sekadar kamu bertambah-tambah dan mempusakai negeri itu. Maka perhinggaan negerimu akan Kutentukan dari laut Kolzom sampai ke laut orang Filistin dan dari padang Tiah sampai ke sungai itu, karena segala orang isi negeri itu akan Kuserahkan ke tanganmu, supaya dihalaukan olehmu dari hadapanmu. Maka jangan kamu berjanji-janjian dengan mereka itu atau dengan segala dewanya. Jangan mereka itu duduk dalam negerimu, supaya jangan diadakannya kamu berdosa kepada-Ku; jikalau kiranya kamu berbuat bakti kepada dewata mereka itu, niscaya ia itu akan menjadi suatu jerat bagimu.
Pasal 24. Bermula, maka firman Allah kepada Musa: Naiklah kamu menghadap Tuhan, baik engkau dan Harun dan Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang tua-tua Israel, lalu sujudlah kamu dari jauh. Lalu hendaklah hanya Musa seorang dirinya menghampiri Tuhan, tetapi jangan mereka itu sekalian datang hampir dan jangan pula orang banyak itu naik sertanya. Maka datanglah Musa memberitahu segala firman dan hukum Tuhan akan orang banyak itu, lalu mereka itu sekalianpun menyahut dengan suara jua, katanya: Akan segala hukum ini, yang firman Tuhan, kami akan turut. Maka oleh Musa disuratkanlah segala firman Tuhan, lalu bangunlah ia pagi-pagi, diperbuatnya sebuah mezbah pada kaki bukit itu dengan dua belas batang tiang batu seturut bilangan kedua belas suku bangsa Israel. Maka disuruhnya beberapa orang muda-muda dari pada bani Israel mempersembahkan kepada Tuhan beberapa korban bakaran dan korban syukur dari pada lembu jantan yang muda. Maka diambil Musa akan separuh darahnya, dibubuhnya dalam bokor, dan separuhnya dipercikkannya kepada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu, dibacakannya kepada pendengaran orang banyak itu, maka kata mereka itu: Segala firman Tuhan ini akan kami perbuat dan kami turut. Maka diambil Musa akan darah itu, dipercikkannya kepada orang banyak, sambil katanya: Bahwa sesungguhnya inilah darah perjanjian yang diteguhkan Tuhan dengan kamu akan segala firman ini. Maka Musa dan Harunpun naiklah dan lagi Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang tua-tua Israelpun sertanya. Maka kelihatanlah kepada mereka itu Allah Israel, maka di bawah kakinya adalah sesuatu, seakan-akan dari pada batu nilam perbuatannya, rupanya bagaikan langit apabila terang cuaca adanya. Tetapi tiada diulurkannya tangannya kepada orang-orang bangsawan bani Israel, melainkan setelah kelihatanlah Allah kepadanya, mereka itupun makan minumlah. Maka firman Tuhan kepada Musa: Naiklah engkau ke atas bukit menghadap Aku dan tinggallah di sana, maka Aku hendak memberikan kepadamu loh batu dan Taurat dan segala hukum, yang telah Kusuratkan akan mengajarkan mereka itu. Maka bangunlah Musa dan Yusak hambanya, lalu Musapun naiklah ke atas bukit Allah. Maka katanya kepada segala tua-tua itu: Tinggallah kamu di sini sampai kami kembali kepadamu; bahwa sesungguhnya Harun dan Hur adalah serta dengan kamu; barangsiapa yang ada perkara, biarlah dibawanya kepada mereka itulah. Hata, setelah Musa sudah naik ke atas bukit, datanglah sebuah awan menudungi bukit itu. Maka kemuliaan Tuhan duduklah di atas bukit Torsina ditudungi oleh awan itu enam hari lamanya, maka pada hari yang ketujuh dipanggilnya dari dalam awan itu akan Musa. Maka kepada pemandangan segala bani Israel rupa kemuliaan Tuhan di atas kemuncak bukit itu bagaikan api yang menghanguskan. Maka Musapun masuklah ke dalam awan itu setelah sudah ia naik ke atas bukit, dan adalah Musa di atas bukit itu empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Pasal 25. Hata, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Suruhlah segala bani Israel mengambilkan Aku suatu persembahan tatangan. Maka dari pada segala orang yang datang dengan ridla hatinya hendaklah kauambilkan Aku persembahan tatangan itu. Maka inilah persembahan tatangan yang hendak kauambil dari padanya: emas dan perak dan tembaga. Dan lagi benang warna biru laut dan ungu dan kirmizi dan kain halus dan bulu kambing. Dan kulit domba jantan celupan merah dan kulit mina gajah dan kayu penaga. Dan minyak akan pelita, dan rempah-rempah akan minyak dan bau-bauan dan akan membakar dupa. Dan permata unam dan permata tatahan akan efod dan akan perhiasan dada. Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu. Setuju dengan segala yang akan Kutunjuk kepadamu, setuju dengan teladan kemah dan teladan segala perkakasnya hendaklah mereka itu memperbuatkan dia. Maka hendaklah diperbuatnya sebuah peti dari pada kayu penaga, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya dan tengah dua hasta tingginya. Maka hendaklah kausalutkan dia dengan emas semata-mata suci, yaitu disalutkan luar dalamnya, dan hendaklah engkau memperbuatkan pada tepinya yang di atas suatu karangan emas berkeliling. Dan tuanglah akan dia empat bentuk gelang, kenakanlah dia pada keempat penjurunya, yaitu dua bentuk gelang pada sebelah, dan dua bentuk gelang pada sebelahnya. Dan perbuatkanlah kayu pengusung dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan emas. Lalu masukkanlah kayu pengusung itu ke dalam gelang yang di kiri-kanan peti itu, supaya dengan dia juga peti itu dapat diusung oranglah. Maka hendaklah kayu pengusung itu selalu dalam gelang peti itu, tiada boleh ia itu dicabut. Kemudian hendaklah kaububuh dalam peti itu akan assyahadat, yang Kuberikan dikau kelak. Dan lagi perbuatkanlah sebuah tutupan gafirat dari pada emas semata-mata suci, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya. Demikianpun hendaklah kauperbuat dua kerubiun dari pada emas, yaitu dari pada emas tempawan hendaklah kaukerjakan dia, lagi berhubung dengan kedua ujung tutupan gafirat itu. Perhubungkanlah kerub satu dengan ujung sebelah, dan kerub satunya dengan ujung sebelahnya, yaitu perhubungkanlah kerubiun itu dengan tutupan gafirat itu pada kedua belah ujungnya. Maka hendaklah kerubiun itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas sambil menudungi tutupan gafirat itu dengan sayapnya, maka mukanya akan berhadap-hadapan, dan mata kerubiun itu hendaklah memandang kepada tutupan gafirat itu. Maka hendaklah kauletakkan tutupan gafirat itu di atas petinya kemudian dari pada engkau membubuh ke dalam peti itu akan assyahadat, yang akan Kukaruniakan kepadamu kelak. Maka di sanalah Aku akan turun kepadamu dan Aku akan berfirman kepadamu dari atas tutupan gafirat, dari tengah kedua kerubiun yang di atas peti assyahadat itu, segala perkara yang Kusuruh engkau sampaikan kepada bani Israel. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan sebuah meja dari pada kayu penaga, panjangnya dua hasta, lebarnya satu hasta dan tingginya tengah dua hasta. Dan hendaklah kausalutkan dia dengan emas semata-mata suci dan hendaklah engkau perbuatkan suatu karangan emas kelilingnya. Dan hendaklah kauperbuatkan pula pada kelilingnya suatu birai setapak lebarnya, dan pada birai itu perbuatkanlah suatu karangan emas berkeliling. Demikianpun hendaklah kauperbuatkan padanya empat bentuk gelang emas, kenakanlah gelang itu pada keempat penjurunya yang pada keempat kakinya. Setuju dengan birai hendaklah gelang itu akan dimasukkan kayu pengusung ke dalamnya, supaya meja itupun dapat diusung. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan emas, lalu meja itu diusung dengan dia itu. Dan lagi perbuatkanlah pinggannya dan bokornya dan cepernya akan pedupaan dan akan pencurah, maka hendaklah kauperbuatkan dia dari pada emas yang suci. Dan letakkanlah roti pertunjukan di atas meja itu selalu di hadapan hadirat-Ku. Demikianpun hendaklah kauperbuatkan sebuah kaki pelita dari pada emas yang suci, perbuatkanlah kaki pelita itu dengan terupam batangnya dan cabang-cabangnya, maka segala kelopaknya dan kuntumnya dan bunganya hendaklah diperbuat iras jua. Maka enam cabang hendaklah terbit dari pada kedua sisinya, tiga cabang dari pada sisi satu kaki pelita itu, dan tiga cabang dari pada sisi satunya. Maka tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada secabang, dan lagi sepucuk kuntum dan sebiji bunga; dan tiga buah kelopak seperti bunga badam pada cabang yang lain serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, demikian hendaklah keenam cabang itu terbit dari pada batang kaki pelita itu. Maka pada kaki pelita sendiripun hendaklah ada empat buah kelopak, seperti bunga badam rupanya serta dengan kuntumnya dan bunganya. Ia itu sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya; demikian hendaklah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Segala kuntumnya dan segala cabangnya hendaklah terbit dari padanya, semuanya itu iras jua dari pada emas yang terupam dan tulen. Maka hendaklah kauperbuatkan dia pelita tujuh buah, supaya apabila dipasang maka segala pelita itu menerangkan kedua pihak, sebelah-menyebelah. Maka segala sepitnya dan pemadamnya hendaklah dari pada emas semata-mata suci. Maka dari pada emas semata-mata suci, banyaknya setalenta, hendaklah kauperbuat akan segala perkakas yang tersebut itu. Dan ingatlah baik-baik kauperbuatkan semuanya atas teladan, yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit itu.
Pasal 26. Arakian, maka adapun kemah sembahyang itu, hendaklah kauperbuatkan dia sepuluh kain kelambu dari pada benang bisus yang dipintal dan yang berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, ditenun dengan berkerubiun; hendaklah kauperbuat dia suatu pekerjaan kepandaian sekali. Adapun panjang sehelai kelambu itu dua puluh delapan hasta, dan lebar sehelai kelambu itu empat hasta, dan hendaklah segala kelambu itupun seukuran juga. Lima helai kelambu hendaklah berhubung satu dengan satu, dan lima helai kelambu yang lainpun berhubung satu dengan satu. Lagipun hendaklah kauperbuat beberapa tali kancing pada tepi kain kelambu satu itu pada sisinya yang hendak diperhubungkan; demikianpun hendaklah kauperbuat pada tepi kelambu yang kedua pada tempat perhubungannya. Lima puluh tali kancing hendaklah kauperbuat pada kelambu sehelai dan lima puluh tali kancing pada sisi kelambu yang lain, pada tempat perhubungannya, segala tali kancing itu bertentangan satu dengan satu. Dan lagi hendaklah kauperbuat pengait lima puluh biji dari pada emas, akan diperhubungkan segala kelambu itu satu dengan satu oleh pengait itu, supaya kemah sembahyang itu menjadi satu jua. Lagipun hendaklah kauperbuat kain kelambu dari pada bulu kambing akan sebuah kemah di luar dari atas kemah sembahyang itu, dan hendaklah kauperbuat dia dari pada kain kelambu sebelas helai banyaknya. Panjangnya sehelai kain itu hendaklah tiga puluh hasta, dan lebarnya sehelai kain empat hasta; kesebelas kain kelambu itu hendaklah seukuran jua. Maka dari pada segala kain kelambu itu lima helai hendaklah kauperhubungkan jadi satu, demikianpun enam helai yang lain, maka separuhnya helai yang keenam itu hendaklah kaulabuhkan dengan lipatnya di hadapan pintu kemah itu. Maka hendaklah kauperbuat lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu sehelai, pada sisi enggan ia itu diperhubungkan, dan lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu yang lain, pada perhubungannya. Dan hendaklah kauperbuat lima puluh biji pengait dari pada tembaga, lalu masukkanlah segala pengait itu ke dalam tali kancing, dan hubungkanlah segenap kemah itu menjadi satu. Maka lebihnya kelambu kemah itu, yaitu separuhnya yang lebih itu, hendaklah kauberi berjuntai pada sebelah belakang kemah sembahyang itu. Maka sehasta pada sebelah sini, dan sehasta pada sebelah sana; yang lebih pada kelambu kemah itu hendaklah terjuntai pada sebelah-menyebelah kemah sembahyang itu akan menudungi dia. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah itu suatu tudung dari pada kulit kambing celupan merah, dan di atas itulah suatu tudung dari pada kulit mina gajah. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah sembahyang itu beberapa jenang dari pada kayu penaga. Adapun panjang sebatang jenang itu hendaklah sepuluh hasta dan tengah dua hasta lebarnya tiap-tiap jenang itu. Pada sebatang jenang hendaklah ada dua pemegangan, akan dimasukkan masing-masing ke dalam lobangnya seperti anak-anak tangga; demikian hendaklah kauperbuat akan segala jenang kemah sembahyang itu. Maka hendaklah kauperbuat segala jenang kemah sembahyang itu demikianlah; dua puluh batang jenang arah ke sebelah selatan. Dan lagi hendaklah kauperbuat empat puluh buah kaki perak di bawah dua puluh batang jenang itu, dua buah kaki pada sebatang jenang dengan dua pemegangannya; dan dua buah kaki pada jenang yang lain dengan dua pemegangannya. Demikianpun hendaklah ada dua puluh batang jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain arah ke utara. Serta dengan keempat puluh kakinya dari pada perak, dua buah kaki di bawah sebatang jenang dan dua buah kaki di bawah jenang yang lain. Tetapi pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke barat hendaklah kauperbuat enam batang jenang. Lagipun hendaklah kauperbuat dua batang jenang akan tutup kedua penjuru kemah sembahyang yang di belakang. Supaya diperhubungkannya pagar yang di kiri kanan dengan pagar yang di belakang dari bawah sampai di atas, sampai di cincin yang pertama, maka keduanyapun hendaklah demikian, menjadi penjuru yang tertutup. Sebab itu jumlahnya delapan batang jenang serta dengan kakinya yang dari pada perak, enam belas kaki banyaknya, dua buah kaki di bawah tiap-tiap jenang. Dan lagi hendaklah kauperbuat beberapa palang dari pada kayu penaga, lima batang akan segala jenang sebelah satu kemah sembahyang, dan lima batang akan segala jenang sebelah kemah sembahyang yang lain, dan lima batang palang akan segala jenang sebelah barat kemah sembahyang pada kedua penjurunya. Maka palang yang di tengah hendaklah menerusi segala jenang itu dari pada ujung datang kepada ujungnya. Dan lagi hendaklah kausalutkan segala jenang itu dengan emas dan perbuatkanlah segala gelang tempat palang itupun dari pada emas, dan salutkanlah segala palang itupun dengan emas. Kemudian hendaklah engkau mendirikan kemah sembahyang itu setuju dengan teladan yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit itu. Dan lagi hendaklah kauperbuat suatu tirai dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, tenunan berkerubiun, yaitu suatu perbuatan yang amat kepandaian; dan gantungkanlah dia dengan pengait emas pada empat batang tiang dari pada kayu penaga, yang tersalut dengan emas, serta dengan empat kakinya dari pada perak. Dan lagi hendaklah kaugantungkan tirai itu di bawah pengaitnya, lalu bawalah masuk peti assyahadat di belakang tirai itu, maka tirai itulah akan suatu dinding bagimu di antara tempat yang suci dengan tempat yang mahasuci. Lalu letakkanlah tutupan gafirat itu di atas peti assyahadat dalam tempat yang mahasuci. Maka di luar tirai itu hendaklah kautaruh akan meja dan kaki pelita itu bertentangan dengan meja itu pada sebelah selatan kemah sembahyang, karena meja itu patutlah kautaruh pada sebelah utara. Maka pada pintu kemah itu hendaklah kauperbuat suatu tabir dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu perbuatan bersuji. Maka akan tabir itu hendaklah kauperbuat lima batang tiang dari pada kayu penaga, salutkanlah dia dengan emas; segala pengaitnyapun hendaklah dari pada emas dan tuanglah akan dia lima kaki dari pada tembaga.
Pasal 27. Arakian, maka hendaklah kauperbuat sebuah mezbahpun dari pada kayu penaga, lima hasta akan panjangnya dan lima hasta lebarnya (betul empat persegi mezbah itu) dan tiga hasta tingginya. Dan tanduknya hendaklah kauperbuat pada keempat penjurunya dan hendaklah tanduknya itu terbit dari padanya, dan salutkanlah dia dengan tembaga. Lagipun hendaklah kauperbuat periuk-periuknya akan dibubuh abu ke dalamnya, dan lagi penyodoknya dan bokor percikannya dan serampangnya dan perbaraannya, segala perkakasnya itu hendaklah kauperbuat dari pada tembaga. Maka hendaklah kauperbuat akan dia suatu lantai pada jala-jala tembaga, dan pada keempat penjuru jala-jala itu hendaklah kauperbuat empat bentuk gelang tembaga. Lalu bubuhlah akan dia di bawah rimbat mezbah arah ke bawah, yaitu sampai jala-jala itu kepada pertengahan mezbah. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan mezbah itu kayu pengusungnya dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan tembaga. Lalu kayu pengusung itu hendaklah dimasukkan ke dalam gelangnya, sehingga kayu pengusung itu adalah di kiri kanan mezbah, supaya ia itu dapat diusung oranglah. Hendaklah kauperbuatkan dia geronggang dari pada papan, seperti yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit, demikian hendaklah kauperbuatkan dia. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan halaman kemah sembahyang, adapun sebelah selatannya maka segala kain pagar halaman itu hendaklah dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya seratus hasta akan sisi satu itu. Lagipun hendaklah ada dua puluh batang tiangnya serta dengan kakinya tembaga, maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknya hendaklah dari pada perak. Demikianpun pada sebelah utara kain pagar, bujurnya hendaklah seratus hasta panjangnya dan dua puluh batang tiangnya serta dengan dua puluh kakinya dari pada tembaga, maka segala susuh tiang itu serta dengan segala tumbaknya hendaklah dari pada perak. Adapun lebar halaman pada sebelah barat, kain pagarnya akan lima puluh hasta panjangnya dan sepuluh batang tiangnya serta dengan sepuluh kakinya. Demikianpun lebar halaman di hadapan pada sebelah timur itu hendaklah lima puluh hasta. Maka dari pada itulah lima belas hasta kain pagar hendaklah pada sebelah sana serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga kakinya, dan lima belas hasta kain pagar pada sebelah sini serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga kakinya. Maka pada pintu halaman itu akan ada suatu tabir dua puluh hasta panjangnya, dari pada bisus yang halus berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, perbuatan yang bersuji, serta dengan empat batang tiangnya dan empat kakinya. Maka segala tiang ini pada segala pihak hendaklah bertumbak dan bersusuh perak, hanya segala kakinya dari pada tembaga. Maka panjang halaman itu hendaklah seratus hasta, dan lebarnya lima puluh hasta genap, dan tingginya lima hasta, dari pada bisus yang dipintal dan segala kakinya dari pada tembaga. Adapun segala perkakas kemah sembahyang yang terpakai kepada kebangunannya, segala labang dan pasaknya, jikalau pada halaman sekalipun, ia itu hendaklah dari pada tembaga. Maka hendaklah kausuruh segala bani Israel membawa kepadamu minyak buah zait yang ditumbuk serta yang jernih akan minyak pelita, supaya segala pelita itu dapat dipasang oranglah. Maka di dalam kemah perhimpunan, di luar tirai yang menudungi assyahadat, hendaklah disediakan oleh Harun serta anak-anaknya laki-laki akan dia di hadapan hadirat Tuhan dari pada petang datang kepada pagi hari; maka inilah suatu hukum yang kekal bagi segala bani Israel turun-temurun adanya.
Pasal 28. Maka suruhlah olehmu akan Harun, abangmu, dan akan anak-anaknya laki-lakipun sertanya dari antara segala bani Israel, datang hampir kepadamu akan mengerjakan imamat bagi-Ku, yaitu Harun dan lagi Nadab dan Abihu dan Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun. Dan perbuatlah akan Harun, abangmu itu, pakaian yang suci akan kemuliaan dan perhiasan. Dan suruhlah akan segala orang pandai lagi bijaksana, yang telah Kupenuhi dengan roh hikmat, memperbuatkan pakaian Harun, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku dengan sepertinya. Maka segala pakaian yang hendak diperbuat mereka itu, inilah: suatu perhiasan dada dan sehelai efod dan sehelai baju selimut dan sehelai baju dalam yang berjala-jala, dan sebuah kulah dan suatu ikat pinggang; maka sekalian inilah pakaian suci, yang hendak diperbuatnya akan Harun, abangmu, dan akan anaknya laki-laki, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku. Maka akan sekalian ini hendaklah diambilnya emas dan benang warna biru laut dan ungu dan kirmizi dan bisus. Maka efod itu hendaklah diperbuatnya dari pada emas dan dari pada benang bisus yang dipintal dan berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu tenunan kepandaiannya. Maka padanya akan ada dua tampal bahu yang tersambat pada kedua ujungnya, maka dengan dia juga ia itu akan disambat. Maka adapun sandang efod, yang suatu perbuatan kepandaian dan yang berhubung dengan dia, ia itu hendaklah diperbuat sama dan tersambat dengan dia, dari pada emas dan benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi. Maka hendaklah kauambil dua biji permata unam, lalu ukirlah di atasnya nama-nama bani Israel, yaitu dari pada segala nama mereka itu enam di atas permata satu, dan enam nama yang lain itu di atas permata satunya, seturut kejadian mereka itu. Perbuatan pengukir permata, seperti ukiran meterai, hendaklah kausuruh ukir di atas kedua biji permata itu segala nama bani Israel, dan hendaklah kausuruh ikat dia dengan ikatan emas. Maka kedua biji permata itu hendaklah kaukenakan pada kedua tampal bahu efod itu, menjadi permata peringatan akan bani Israel; maka segala nama mereka itu akan ditanggung oleh Harun di atas kedua belah bahunya di hadapan hadirat Tuhan, akan suatu peringatan. Maka hendaklah kauperbuat ikatannya dari pada emas. Dan perbuatlah akan rantai kecil dua utas dari pada emas semata-mata suci bercengkeling perbuatan kawat berkerawang; maka rantai kecil dari pada kawat itu hendaklah kaukenakan pada ikatan permata itu. Dan lagi hendaklah kauperbuat suatu perhiasan dada akan hukum, suatu perbuatan kepandaian, sama dengan efod juga hendaklah kauperbuat akan dia, ditenun dengan emas dan benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi. Maka ia itu hendak empat persegi dan berlapis dua, panjangnya sejengkal, lebarnyapun sejengkal. Dan hendaklah kautatahkan dia dengan suatu tatahan permata, empat jajarnya, pertama-tama sebiji permata akik dan sebiji permata zabarjad dan sebiji permata yakut, ia itulah jajar yang pertama. Maka pada jajar yang kedua sebiji permata zamrud dan sebiji permata nilam dan sebiji permata intan. Dan pada jajar yang ketiga sebiji permata pusparagam dan sebiji permata syabu dan sebiji permata martis. Dan pada jajar yang keempat sebiji permata firuzah dan sebiji permata unam dan sebiji permata yasyib, maka segala permata ini hendaklah berikatkan emas dalam pertatahannya. Maka segala permata ini hendaklah dua belas biji banyaknya setuju dengan nama segala bani Israel, maka nama-nama mereka itu diukir dalamnya dengan ukiran meterai, nama masing-masing sendiri-sendiri, maka ia itu bagi kedua belas suku bangsa adanya. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan perhiasan dada itu rantai kecil dari pada emas semata-mata suci bercengkeling, perbuatan kawat emas berkerawang. Dan perbuatlah akan perhiasan dada itu dua bentuk cincin emas, lalu bubuhlah cincin itu pada kedua ujung perhiasan dada. Kemudian kenakanlah kedua rantai kecil dari pada kawat emas itu pada kedua bentuk cincin yang di ujung perhiasan dada itu. Maka ujung kedua utas rantai kecil yang dari pada kawat itu hendaklah kaukenakan kepada kedua kundam itu, supaya sampailah ia kepada kedua tampal bahu efod betul di hadapan. Dan lagi perbuatlah dua bentuk cincin emas, kenakanlah dia pada kedua ujung perhiasan dada, pada tepinya yang sebelah dalam arah ke efod. Dan lagi perbuatlah olehmu dua bentuk cincin emas pula dan kenakanlah dia pada kedua tampal bahu efod di sebelah bawah arah ke hadapan, pada tempat kesambatannya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian. Lalu perhiasan dada serta dengan cincinnya hendaklah ditambat kepada cincin efod dengan suatu tali yang biru warnanya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian, maka perhiasan dada itu tak boleh diceraikan dari pada efod. Demikianlah akan dipakai oleh Harun akan nama-nama bani Israel di atas hatinya, di dalam perhiasan dada hukum, apabila masuklah ia ke dalam tempat yang suci, akan suatu peringatan pada sediakala di hadapan hadirat Tuhan. Maka dalam perhiasan dada hukum itu hendaklah kaububuh Urim dan Tumimpun, supaya ia itu di atas jantung hati Harun apabila ia menghadap hadirat Tuhan dan supaya selalu dipakai Harun akan hukum bani Israel di atas hatinya di hadapan hadirat Tuhan. Dan lagi hendaklah kauperbuat baju selimut efod itu sama sekali biru laut warnanya. Dan potongan leher hendaklah pada sama tengahnya dan potongan leher itu hendak bernia tenunan, rupanya seperti leher baju zirha, supaya janganlah rabit. Maka pada kelimnya hendaklah kauperbuat rupa buah delima, yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya pada kelimnya berkeliling, berselang-selang dengan giring-giring keemasan, sehingga ada sebuah giring lalu sebuah delima, lagi pula sebuah giring lalu sebuah delima, yaitu pada kelim baju selimut itu berkeliling. Maka Harun akan berpakaikan dia apabila ia berbuat bakti, supaya kedengaranlah bunyinya apabila ia masuk ke dalam tempat yang suci di hadapan hadirat Tuhan dan apabila ia keluar pula, supaya jangan ia mati dibunuh. Maka hendaklah kauperbuat lagi suatu jamang dari pada emas semata-mata suci dan ukirlah di dalamnya seperti ukiran meterai: Kesucian Tuhan. Maka kenakanlah dia kepada kulah dengan tali yang biru laut warnanya, maka ia itu hendaklah di sebelah hadapan kulah itu. Maka hendaklah jamang itu pada dahi Harun, supaya diangkat Harun akan kesalahan segala benda yang suci yang dipersembahkan oleh bani Israel, segala persembahan mereka itu yang suci, maka pada sediakala jamang itu hendaklah pada dahinya, supaya diperolehnya keridlaan bagi mereka itu dari hadirat Tuhan. Dan lagi suruhlah engkau tenun sehelai baju dalam dari pada benang bisus dengan berjala-jala, dan kulah itupun hendaklah kauperbuat dari pada bisus dan ikat pinggang itu hendaklah perbuatan yang bersuji. Maka bagi anak-anak laki-laki Harunpun hendaklah kausuruh perbuat baju dalam dan suruhlah perbuat ikat pinggang dan lagi suruhlah perbuat bagi mereka itu kopiah akan kemuliaan dan perhiasan. Maka sekalian inilah hendaklah kaukenakan kepada Harun dan kepada anak-anaknya laki-laki, lalu hendaklah kausiramkan mereka itu dengan minyak bau-bauan, dan penuhilah tangan mereka itu dan sucikanlah mereka itu, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku. Dan lagi perbuatlah bagi mereka itu serual dari pada kain rami akan menudungi ketelanjangan tubuhnya, maka serual itu hendaklah dari pada pinggang datang ke paha belalang panjangnya. Maka tak akan jangan ia itu dipakai oleh Harun dan oleh anak-anaknya pada masa mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan atau apabila mereka itu menghampiri mezbah akan berbuat bakti dalam tempat yang suci, supaya jangan mereka itu kena barang kesalahan serta mati dibunuh. Maka inilah akan menjadi suatu hukum baginya dan bagi benihnyapun kekal selama-lamanya.
Pasal 29. Maka inilah peri perbuatanmu akan mereka itu, supaya mereka itu disucikan akan mengerjakan imamat bagi-Ku: ambillah seekor lembu muda, seekor anak lembu, dan dua ekor domba jantan yang tiada kecelaannya, dan roti fatir dan apam fatir yang telah diramas dengan minyak, dan adonan fatir yang disapu minyak, maka hendaklah kauperbuat sekalian ini dari pada tepung gandum. Dan bubuhlah dia dalam sebuah bakul, lalu persembahkanlah dia dalam bakul itulah serta dengan anak lembu dan kedua ekor domba jantan itu. Maka pada masa itu hendaklah kausuruh Harun dan anak-anaknya laki-laki datang hampir kepada pintu kemah perhimpunan, lalu basuhkanlah mereka itu dengan air. Kemudian dari pada itu hendaklah kauambil akan pakaian itu, kenakanlah kepada Harun baju dalam dan selimut efod dan efod dan perhiasan dada itu dan berpakaikanlah dia dengan sandang efod, yang perbuatan kepandaian itu; dan taruhlah kulah itu di atas kepalanya dan bubuhlah jamang kesucian itu pada kulahnya. Lalu ambillah akan minyak bau-bauan itu, curahkanlah dia di atas kepalanya, demikian hendaklah engkau menyiram dia. Kemudian suruhlah anak-anaknya laki-laki datang hampir dan kenakanlah kepadanya baju dalam itu. Maka hendaklah kauikatkan pinggang mereka itu, yaitu Harun dan anak-anaknya, dengan ikat pinggang itu dan ikatkanlah kopiah itu di atas kepalanya, supaya padanya imamat itu suatu hukum yang kekal selama-lamanya; dan hendaklah kaupenuhi tangan Harun dan tangan anak-anaknya. Kemudian suruhlah bawa lembu muda itu hampir kepada kemah perhimpunan, maka Harun dan anak-anaknyapun hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala lembu muda itu. Lalu sembelihlah lembu muda itu di hadapan hadirat Tuhan di muka pintu kemah perhimpunan. Kemdian ambillah dari pada darah lembu muda itu, bubuhlah dia dengan jarimu pada tanduk mezbah, dan segala darah yang tinggal itu hendaklah kaucurahkan pada kaki mezbah. Dan hendaklah kauambil akan segala lemak yang menudung isi perut dan jala-jala hampedal dan kedua buah punggung dan segala lemak yang ada padanya, lalu dibakarkanlah dia di atas mezbah itu; tetapi segala daging lembu muda itu dan kulitnya dan isi perutnya hendaklah kaubakar habis dengan api di luar tempat tentara; ia itulah korban karena dosa adanya. Setelah itu ambillah akan domba jantan seekor itu, maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala domba jantan itu. Lalu hendaklah kausembelihkan domba jantan itu dan ambillah dari pada darahnya, percikkanlah dia kepada mezbah berkeliling. Lalu lapah-lapahlah domba jantan itu berpenggal-penggal, maka isi perutnya dan pahanya hendaklah kaubasuh dan taruhlah dia serta dengan segala penggalnya dan dengan kepalanya. Maka domba jantan itu sama sekali hendaklah kaubakar di atas mezbah; ia itulah korban bakaran bagi Tuhan, akan suatu bau yang harum, dan suatu korban api bagi Tuhan adanya. Setelah itu hendaklah kauambil akan domba jantan lain itu, maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala domba jantan itu. Lalu sembelihkanlah domba jantan itupun dan ambillah dari pada darahnya, bubuhlah dia pada cuping telinga kanan Harun dan cuping telinga kanan anak-anaknya, demikianpun pada ibu tangan kanan mereka itu dan pada ibu kakinya yang kanan; maka darah itupun hendaklah kaupercikkan kepada mezbah berkeliling. Lalu ambillah dari pada darah yang di atas mezbah itu dan dari pada minyak bau-bauan, percikkanlah dia kepada Harun dan kepada pakaiannya dan kepada pakaian anak-anaknyapun sertanya, supaya sucilah ia dan pakaiannya dan anak-anaknya dan pakaian anak-anaknyapun sertanya. Setelah itu hendaklah kauambil dari pada domba jantan itu lemaknya dan ekornya dan lemak yang lekat pada isi perut dan jala-jala hampedalnya dan kedua buah punggungnya dengan lemak yang lekat padanya, dan bahunya sebelah kanan, karena inilah domba jantan korban tahbis adanya, dan lagi roti seketul dan sebuah roti surati yang bercampur minyak dan sebuah opak dari dalam bakul roti fatir, yang ada di hadapan hadirat Tuhan. Taruhlah dia di atas tangan Harun dan di atas tangan anak-anaknya laki-laki, maka hendaklah kautimangkan dia bagai korban timangan di hadapan hadirat Tuhan, lalu ambillah sekalian itu dari pada tangan mereka itu, bakarkanlah dia di atas mezbah, di atas korban bakaran itu, akan suatu bau yang harum di hadapan hadirat Tuhan; maka ia itulah suatu korban bakaran bagi Tuhan adanya. Maka ambillah juga akan dada domba jantan dari pada korban tahbis yang Harun punya, timangkanlah dia di hadapan hadirat Tuhan akan korban timangan; maka ia itu akan menjadi bahagianmu. Maka demikian hendaklah kausucikan dada korban timangan dan bahu korban tatangan, maka inilah dia yang patut ditimang dan ditatang dari pada domba jantan korban tahbis, dari pada yang Harun dan yang anak-anaknya punya. Maka inilah menjadi bagi Harun dan anak-anaknya suatu hak yang kekal selama-lamanya dari pada bani Israel, karena inilah korban tatangan adanya, maka korban tatangan itu dari pada segala bani Israel akan diambil dari pada korban syukurnya, maka korban tatangan mereka itu akan bagi Tuhan. Maka segala pakaian yang suci yang Harun punya itu akan menjadi milik anak-anaknya kemudian dari padanya, supaya dengan berpakaikan dia mereka itu disiram dengan minyak bau-bauan dan dengan dia juga mereka itu ditahbiskan. Maka barangsiapa dari pada anak-anaknya yang menggantikan dia menjadi imam, apabila ia masuk ke dalam kemah perhimpunan akan berbuat bakti dalam tempat yang suci, hendaklah ia berpakaikan dia tujuh hari lamanya. Dan lagi hendaklah engkau mengambil akan domba jantan tahbis itu, rebuslah dagingnya dalam tempat yang suci. Maka daging domba jantan inilah akan dimakan oleh Harun dan oleh anak-anaknya hampir dengan pintu kemah perhimpunan, demikianpun roti yang dalam bakul itu. Maka mereka itu akan makan barang yang telah mengadakan gafirat bagi mereka itu, yaitu supaya mereka itu ditahbiskan dan disucikan, tetapi orang keluaran jangan makan dari padanya, karena ia itulah suatu kesucian adanya. Maka jikalau ada sisanya dari pada daging korban tahbis itu atau dari pada roti itu sampai pagi hari, tak akan jangan engkau membakar habis segala sisa itu dengan api: tiada boleh dimakan, karena ia itulah suatu kesucian adanya. Maka hendaklah kauperbuat akan Harun dan akan anak-anaknya laki-laki seperti firman-Ku kepadamu: tujuh hari lamanya hendaklah engkau mentahbiskan mereka itu. Lagipun hendaklah engkau menyembelihkan seekor lembu muda pada sebilang hari itu akan korban karena dosa, yaitu akan korban gafirat, dan engkau akan mentahirkan mezbah sambil mengadakan gafirat baginya, dan siramkanlah dia dengan minyak bau-bauan akan menyucikan dia. Tujuh hari lamanya hendaklah engkau mengadakan gafirat bagi mezbah itu dan menyucikan dia, kemudian mezbah itu menjadi kesucian segala kesucian, barangsiapa yang menjamah mezbah itu akan suci adanya. Maka inilah dia yang hendak kaupersembahkan di atas mezbah itu senantiasa pada sebilang hari, yaitu dua ekor anak domba yang umur setahun. Seekor hendaklah kaupersembahkan pada pagi hari, seekor hendaklah kaupersembahkan pada petang hari, dengan sepersepuluhan tepung halus diramas dengan seperempat takar minyak tumbukan, dan lagi suatu persembahan curahan dari pada seperempat takar air anggur patut disertakan dengan anak domba seekor itu. Maka anak domba seekornya hendaklah kaupersembahkan pada petang hari, disertakan dengan persembahan makanan dan persembahan curahan, yang sama seperti persembahan pada pagi hari, ia itu akan suatu bau yang harum dan suatu korban bakaran bagi Tuhan. Maka inilah selalu menjadi korban bakaranmu turun-temurun, pada pintu kemah perhimpunan di hadapan hadirat Tuhan, maka di sana Aku akan datang mendapatkan kamu hendak berfirman kepada kamu. Maka di sanapun Aku akan datang mendapatkan bani Israel, dan kemuliaan-Ku akan menyucikan tempat itu kelak. Maka Aku akan menyucikan kemah perhimpunan dan mezbah itu, dan lagi Aku akan menyucikan Harun dan anak-anaknya laki-laki, supaya mereka itu mengerjakan imamat bagi-Ku. Maka Aku akan duduk di antara segala bani Israel dan Aku menjadi Allah mereka itu. Maka akan diketahui oleh mereka itu, bahwa Akulah Tuhan, Allahnya, yang telah menghantarkan mereka itu keluar dari negeri Mesir, supaya Aku boleh duduk di antara mereka itu, bahwa Akulah Tuhan, Allahnya.
Pasal 30. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan pula sebuah meja akan membakar dupa di atasnya: perbuatkanlah dia dari pada kayu penaga. Sehasta akan panjangnya dan sehasta lebarnya, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya hendak berhubung dengan dia. Dan salutkanlah dia dengan emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknya, dan perbuatkanlah dia suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi perbuatkanlah padanya dua bentuk gelang emas, di bawah karangan itu pada kedua sisinya, kiri kanan, ia itu akan tempat kayu pengusung, supaya dapat diusung oranglah akan dia. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga, lalu salutkanlah dia dengan emas. Maka meja itu hendaklah kautaruh di hadapan tirai yang menudungi tabut assyahadat, di hadapan tutupan gafirat yang di atas assyahadat itu, yaitu di tempat Aku datang mendapatkan kamu kelak. Maka di atas meja itulah akan dibakar rempah-rempah yang harum baunya oleh Harun pada sebilang pagi, apabila diisinya pelita hendaklah dibakarnya itu. Maka apabila dipasang Harun akan pelita itu pada petang hari, hendaklah ia itupun dibakar olehnya, maka selalu ia itu suatu bau-bauan yang harum di hadapan hadirat Tuhan di antara segala turunanmu. Maka di atas meja itulah jangan engkau membakar dupa yang lain atau korban bakaran atau persembahan makanan, dan lagi jangan engkau curahkan kepadanya persembahan minuman. Maka pada setahun sekali hendaklah Harun mengadakan gafirat bagi tanduk-tanduknya dengan darah korban karena dosa yang diampuni; pada setahun sekali hendaklah diadakannya gafirat baginya di antara segala bangsa kamu, maka inilah kesucian segala kesucian bagi Tuhan adanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Apabila engkau mengambil jumlah segala bani Israel kelak serta membilang banyaknya, maka pada masa dibilang akan dia hendaklah masing-masing mereka itu mempersembahkan kepada Tuhan uang tebusan jiwanya, supaya jangan diadakan suatu bala di antara mereka itu apabila kaubilang akan dia. Adapun yang hendak dipersembahkan oleh masing-masing yang masuk bilangan itu, ia itu setengah syikal yang setimbangan dengan syikal mukadis, maka syikal itulah dua puluh gera harganya; setengah syikal itu menjadi persembahan tatangan bagi Tuhan. Barangsiapa yang masuk bilangan, dari pada orang yang dua puluh tahun dan lebih umurnya, ia itu hendaklah mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan. Ia itu tak boleh dilebihkan oleh orang kaya, tak boleh dikurangkan oleh orang miskin dari pada setengah syikal itu apabila kamu mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan akan uang tebusan jiwamu. Maka sebab itu hendaklah engkau mengambil uang tebusan itu dari pada bani Israel dan berikanlah dia karena pekerjaan dalam kemah perhimpunan itu, maka ia itu menjadi peringatan akan bani Israel di hadapan hadirat Tuhan dan uang tebusan jiwamu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Dan lagi hendaklah kauperbuat sebuah kolam dari pada tembaga dan kakinyapun dari pada tembaga akan pebasuhan dan taruhlah dia di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu bubuhlah air dalamnya. Maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah membasuh kaki tangannya dengan air yang dari dalam kolam itu. Maka apabila mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan, tak akan jangan dibasuhkannya dirinya dengan air, asal jangan mereka itu mati dibunuh; maka demikianpun apabila mereka itu menghampiri mezbah hendak berbuat bakti dan memasang korban bakaran itu bagi Tuhan. Maka hendaklah mereka itu membasuh kaki tangannya, supaya jangan mereka itu mati dibunuh; maka perkara inilah menjadi suatu hukum yang kekal baginya dan bagi benihnya turun-temurun adanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Maka hendaklah engkau mengambil rempah-rempah yang terutama, yaitu mur yang cair lima ratus bahagian dan kayu manis yang wangi separuhnya, yaitu dua ratus lima puluh bahagian, dan deringu yang wangipun dua ratus lima puluh bahagian dan kulit teja lima ratus, ditimbang setuju dengan syikal tempat suci, dan minyak buah zait setakar. Maka dari padanya perbuatlah olehmu minyak siraman yang suci, suatu macam minyak yang diperbuat dengan kepandaian, seperti perbuatan tukang rempah-rempah, maka ia itu menjadi suatu minyak siraman yang suci. Maka dengan dia juga hendaklah engkau menyiram kemah perhimpunan dan peti assyahadat, dan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan kaki pelita itu serta dengan segala perkakasnya dan meja pedupaan itu, dan mezbah korban bakaran serta dengan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan itu serta dengan kakinya. Maka hendaklah kausucikan sekalian itu, supaya menjadi kesucian segala kesucian, barangsiapa yang menjamah akan dia, ia itu akan suci adanya. Dan lagi hendaklah engkau menyiram Harun serta anak-anaknya laki-laki dengan minyak itu, dan sucikanlah mereka itu, supaya mereka itu mengerjakan imamat bagi-Ku. Maka hendaklah kaukatakan kepada bani Israel: Bahwa minyak siraman yang suci ini bagi Aku sahaja di antara segala bangsa kamu. Tak boleh disiramkan kepada tubuh barang seorang manusia juapun dan tak boleh kamu perbuat minyak yang sama campurannya; maka ia itu suatu kesucian adanya dan ia itu menjadi suatu kesucianpun bagimu. Barangsiapa yang memperbuat minyak bau-bauan sama dengan ini, atau yang membubuh dia pada barang seorang yang tiada patut, ia itu akan ditumpas dari antara bangsanya. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Ambillah olehmu rempah-rempah yang harum baunya, yaitu getah mur dan lawang dan rasamala, rempah-rempah ini dan kemenyan yang suci, sekalian itu sama banyaknya. Maka hendaklah engkau memperbuatkan dia akan suatu dupa, setuju dengan perbuatan tukang rempah-rempah, bercampur dengan sendawa akan suatu kesucian. Maka ia itu hendaklah kautumbuk halus-halus, dan dari pada lumat itu taruhlah di hadapan assyahadat dalam kemah perhimpunan, tempat Aku datang mendapatkan kamu, maka ia itu akan menjadi kesucian segala kesucian bagi kamu sekalian. Maka dupa sebegini macam, seperti kauperbuat itu, jangan kamu perbuat akan dirimu sendiri, karena ia itu suatu kesucian bagi Tuhan adanya. Barangsiapa yang memperbuat sebegini macam hendak dipakainya sendiri, ia itu akan ditumpas dari antara bangsanya.
Pasal 31. Hata, maka kemudian dari pada itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Bahwa sesungguhnya Aku telah memanggil seorang yang bernama Bezaliel bin Uri bin Hur, dari pada suku Yehuda, dan Aku sudah memenuhi dia dengan Roah Allah dan dengan akal budi dan kepandaian, yaitu dalam segala pekerjaan tangan, akan mengadakan perbuatan kepandaian dan akan mengerjakan emas dan perak dan tembaga dan ukiran permata akan ditatahkan dan ukiran kayu, dan akan mengadakan segala perbuatan yang sebagainya. Akan Daku, bahwa sesungguhnya Aku menyertai dia dengan Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan; maka dalam hati segala orang yang pandai telah Kukaruniakan akal budi, supaya dapat dikerjakan olehnya segala perkara yang telah Kupesan kepadamu, yaitu kemah perhimpunan dan peti assyahadat dan tutupan gafirat yang di atasnya dan segala perkakas kemah itu, dan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan kaki pelita dari pada emas semata-mata suci serta dengan segala perkakasnya dan tempat persembahan dupa itu, dan lagi mezbah korban bakaran serta dengan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan serta dengan kakinya, dan segala pakaian jawatan dan segala pakaian yang suci, yang dipakai oleh Harun, imam besar, dan segala pakaian anak-anaknya akan mengerjakan imamat itu, dan lagi minyak siraman dan dupa dari pada rempah-rempah yang harum itu akan tempat yang suci; maka hendaklah mereka itu memperbuatkan dia setuju dengan segala perkara yang telah Kupesan kepadamu itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada bani Israel: Peliharakanlah olehmu baik-baik segala sabat-Ku, karena ia itulah suatu tanda di antara Aku dengan kamu dan segala benihmu, supaya diketahui oranglah, bahwa Aku ini Tuhan, yang menyucikan kamu. Sebab itu peliharakanlah olehmu sabat itu, bahkan, ia itu menjadi suatu kesucian bagimu! Barangsiapa yang menghinakan dia, ia itu tak akan jangan mati dibunuh; karena barangsiapa yang bekerja pada hari itu, ia itu jiwanya akan ditumpas dari antara bangsanya. Patutlah orang bekerja enam hari lamanya, tetapi pada hari yang ketujuh adalah sabat perhentian, suatu kesucian bagi Tuhan! Barangsiapa yang bekerja pada hari sabat, ia itu tak akan jangan mati dibunuh hukumnya. Maka sebab itu hendaklah segala bani Israel memeliharakan sabat itu dan memuliakan dia turun-temurun akan suatu perjanjian yang kekal selama-lamanya. Maka sabat itulah menjadi suatu tanda di antara Aku dengan segala bani Israel sampai selama-lamanya, maka ia itu sebab Tuhanpun telah menjadikan langit dan bumi dalam enam hari lamanya dan Tuhan telah berhenti pada hari yang ketujuh serta disenangkannya diri-Nya. Hata, setelah sudah habis Tuhan berfirman kepada Musa di atas bukit Torsina itu, maka dikaruniakan-Nya kepadanya kedua loh assyahadat itu, yaitu batu yang tersurat oleh jari Allah.
Pasal 32. Sebermula, maka apabila dilihat oleh orang banyak bahwa berlambatan juga Musa turun dari atas bukit itu, maka berkerumunlah mereka itu kepada Harun sambil katanya: Mari, perbuatkanlah kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun akan Musa, orang yang telah menghantarkan kami keluar dari negeri Mesir, tiada kami tahu apakah jadinya. Maka kata Harun kepada mereka itu: Cabutkanlah segala perhiasan emas yang ada pada telinga binimu dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan, bawalah dia ke mari kepadaku. Maka oleh orang banyak sekalian itu dicabutlah segala perhiasan yang pada telinga mereka itu, lalu dibawanya kepada Harun. Maka disambutnyalah dari pada tangan mereka itu, lalu diukirnya dengan pelukis satu teladan, maka setuju dengan dia dituang oranglah seekor anak lembu, lalu kata mereka itu: Hai orang Israel! Inilah dewamu, yang telah membawa akan kamu keluar dari negeri Mesir. Maka apabila dilihat Harun akan hal ini, didirikannyalah sebuah mezbah akan dia, lalu iapun berseru katanya: Esok harilah ada hari raya bagi Tuhan! Maka pada keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan dibawanya korban syukur pula, maka orang banyak itupun duduklah makan minum, kemudian bangkitlah mereka itu berdiri hendak bermain ramai-ramai. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau; turunlah dari atas bukit, karena bangsamu, yang telah kaubawa naik dari negeri Mesir, ia itu telah merusakkan halnya. Dengan segera juga mereka itu telah undur dari pada jalan yang Kupesan kepadanya! mereka itu telah memperbuat akan dirinya seekor anak lembu tuangan, lalu mereka itu sujud di hadapannya, dipersembahkannya korban padanya sambil katanya: Hai Israel! inilah dewamu, yang telah membawa akan kamu keluar dari negeri Mesir. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Bahwa Aku telah melihat bangsa ini, sesungguhnya mereka itu suatu bangsa yang tegar tengkuknya. Maka sekarang biarkanlah Aku menyalakan murka-Ku akan dia serta menghanguskan dia, maka Aku akan menjadikan dikau suatu bangsa yang besar. Tetapi Musa menyembah sujudlah di hadapan hadirat Tuhan, Allahnya, sambil sembahnya: Ya Tuhan! mengapa gerangan murka-Mu dinyalakan atas umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari negeri Mesir dengan kodrat-Mu yang besar serta dengan tangan yang kuat? Mengapa gerangan orang Mesir berkata demikian: Dengan niat jahat telah dihantarkannya mereka itu keluar, hendak dibunuhnya mereka itu di antara gunung-gunung serta dibinasakannya mereka itu dari atas muka bumi? Berhentikan apalah kehangatan murka-Mu dan sayangkanlah kiranya umat-Mu dari pada dibinasakan! Ingat apalah akan hamba-Mu Ibrahim dan Ishak dan Israel, yang telah Kaujanji dengan bersumpah demi diri-Mu, sambil firman-Mu: Aku akan memperbanyakkan benihmu sebanyak bintang di langit adanya, dan seluruh tanah yang telah Aku berfirman kepadamu akan halnya itu Kukaruniakan kelak kepada benihmu, menjadi miliknya pusaka selama-lamanya. Maka pada masa itu bersesallah Tuhan akan celaka yang hendak didatangkan-Nya atas segala umat-Nya, seperti firman-Nya. Maka Musapun berpalinglah dirinya, lalu turun dari atas bukit serta dengan dua loh batu assyahadat itu dalam tangannya; maka kedua loh batu itu bersuratan sebelah menyebelahnya, yaitu bersuratan atas bawahnya. Maka kedua loh batu itupun perbuatan Allah adanya dan suratannyapun suratan Allah sendiri, terukir dalam loh batu itu. Arakian, apabila terdengarlah Yusak akan bunyi suara orang banyak itu ramai bersorak, maka katanya kepada Musa: Ada sorak orang berperang dalam balatentara. Tetapi kata Musa: Bukan ini bunyi sorak kemenangan dan bukan suara orang alah, melainkan kedengaranlah kepadaku bunyi orang menyanyi ramai-ramai. Hata, apabila dihampirinya tempat orang banyak serta terlihatlah ia akan anak lembu dan akan orang ramai-ramai itu, maka bernyalalah amarah Musa, lalu dicampakkannya kedua loh batu itu dari dalam tangannya, dipecahkannya pada kaki bukit itu. Maka diambilnya anak lembu yang telah diperbuat oleh mereka itu, dibakarnya habis dengan api, dihancur-luluhkannya menjadi lebu, lalu ditaburkannya di atas air, disuruhnya bani Israel minum dia. Maka kata Musa kepada Harun: Engkau dipengapakan orang banyak ini, maka engkau mendatangkan atasnya salah yang begitu besar? Maka kata Harun: Janganlah kiranya amarah tuan sangat bernyala! tuan tahu akan hal bangsa ini sama sekali jahat adanya. Maka kata mereka itu kepada hamba: Perbuatlah akan kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun Musa, orang yang telah membawa akan kami naik dari negeri Mesir, tiada kami tahu apakah jadinya. Lalu kata hamba kepada mereka itu: Barangsiapa yang pakai emas, hendaklah dicabutnya serta dibawanya ke mari kepadaku. Maka telah kulontarkan dia ke dalam api, lalu keluarlah rupa anak lembu ini. Maka pada masa itu dilihat Musa akan orang banyak itu teralpa adanya (karena Harun telah mengalpakan mereka itu, sehingga ia menjadi kehinaan di antara segala orang yang hendak berbangkit melawan dia), maka Musapun tinggal berdiri dalam pintu tempat perhentian tentara itu, lalu katanya: Barangsiapa yang cenderung kepada Tuhan, marilah kepadaku! Maka berhimpunlah kepadanya segala anak Lewi. Maka kata Musa kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, yaitu Allah Israel: Masing-masing kamu sandangkanlah pedangnya, berjalanlah lalu lalang dalam tempat tentara, dari pada suatu pintu kepada suatu pintu dan bunuhlah masing-masing kamu akan saudaranya dan masing-masing akan sahabatnya dan masing-masing akan orang sekampungnya. Maka diperbuatlah oleh anak-anak Lewi seperti kata Musa itu; maka pada hari itu matilah dari pada bangsa itu kira-kira tiga ribu orang banyaknya. Karena Musa telah berkata demikian: Sucikanlah dirimu bagi Tuhan pada hari ini, seorangpun jangan sayang akan anaknya atau akan saudaranya, supaya pada hari ini kamu beroleh berkat dari pada Tuhan! Hata, maka keesokan harinya kata Musa kepada orang banyak itu: Bahwa kamu sudah berbuat dosa yang amat besar; maka sekarang aku hendak naik menghadap Tuhan, kalau-kalau aku dapat mengadakan gafirat atas dosa kamu itu. Maka kembalilah Musa kepada Tuhan, lalu sembahnya: Wah, bangsa ini telah berbuat dosa yang amat besar dengan memperbuat berhala emas akan dirinya. Maka sekarang, jikalau boleh, ampunilah kiranya dosa mereka itu! jikalau tiada, maka parangkan apalah aku dari dalam kitab-Mu, yang telah Kausuratkan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Orang itulah patut Kuparangkan dari dalam kitab-Ku, yaitu yang telah berdosa kepada-Ku. Maka sekarang, pergilah engkau, hantarkanlah bangsa ini ke tempat yang telah Kukatakan kepadamu; bahwa sesungguhnya malaekat-Ku akan berjalan di hadapanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku, maka Aku akan membalas dosanya kepada mereka itu! Maka demikianlah disiksakan Tuhan akan bangsa itu, sebab telah diperbuatnya anak lembu, yang diperbuat oleh Harun akan mereka itu.
Pasal 33. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau, berangkatlah dari sini, baik engkau baik orang banyak itu, yang telah kaubawa naik dari negeri Mesir ke negeri yang telah Kujanjikan kepada Ibrahim dan Ishak dan Yakub dengan pakai sumpah, sambil firman-Ku: Aku akan menganugerahkan dia kepada benihmu. Maka Aku akan menyuruhkan kelak seorang malaekat di hadapanmu (dan Aku akan menghalaukan segala orang Kanani dan Amori dan Heti dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi) ke negeri yang berkelimpahan air susu dan madu; tetapi Aku tiada berangkat bersama-sama di antara kamu, karena kamulah suatu bangsa yang tegar tengkukmu, asal jangan Aku menghanguskan kamu di jalan ini. Hata, serta kedengaranlah firman yang keras ini kepada orang banyak itu, maka bersesallah mereka itu, seorangpun tiada memakai perhiasannya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Katakanlah kepada segala bani Israel: Kamulah suatu bangsa yang tegar tengkuknya, jikalau kiranya Aku berangkat bersama-sama di antara kamu, sebentar juga Aku membinasakan kamu kelak; maka sekarangpun tanggalkanlah segala perhiasanmu, supaya Kuketahui barang yang akan Kuperbuat akan kamu. Maka oleh bani Israel ditanggalkanlah segala perhiasannya, jauh dari pada bukit Horeb. Maka oleh Musa diambil akan kemahnya, didirikannyalah di luar tempat tentara, jauh dari pada orang banyak itu, dan dinamainya akan dia kemah perhimpunan, maka barangsiapa yang hendak bertanyakan Tuhan, ia itu keluar ke kemah perhimpunan, yang di luar tempat tentara itu. Maka sesungguhnya apabila Musa keluar ke kemah itu, berbangkitlah orang sekalian, lalu berdiri masing-masing pada pintu kemahnya, dihantarnya Musa dengan matanya, sampai sudah ia masuk ke dalam kemah itu. Maka sesungguhnya apabila Musa sudah masuk ke dalam kemah, turunlah tiang awan itu, lalu berhenti pada pintu kemah, maka Tuhanpun berfirmanlah kepada Musa. Maka serta dilihat orang banyak akan tiang awan itu terdiri pada pintu kemah, maka berbangkitlah orang itu sekalian, lalu sujud masing-masing dalam pintu kemahnya. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa muka dengan muka, seperti seorang manusia berkata dengan sahabatnya; setelah itu maka kembalilah Musa kepada tempat tentara itu, tetapi hambanya, yaitu Yusak bin Nun, seorang orang muda, tiada undur dari dalam kemah itu. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Bahwasanya firman-Mu kepadaku: Hantarkanlah orang banyak ini naik; maka tiada Engkau memberitahu aku, siapa yang hendak Kausuruhkan sertaku, tetapi firman-Mu juga: Bahwa Aku mengenal engkau dengan namamu! dan lagi: Engkau telah beroleh rahmat pada pemandangan-Ku! Maka sekarangpun pintaku, jikalau aku telah mendapat rahmat pada pemandanganmu, biarlah kiranya aku mengetahui jalanmu, maka dapat kuketahui dengan sebenarnya, bahwa aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, dan ingat apalah bahwa bangsa ini umat-Mu adanya! Maka firman Tuhan: Jikalau kiranya Aku sendiri berangkat bersama-sama, bolehkah ia itu menyenangkan hatimu? Maka sembah Musa kepada Tuhan: Jikalau tiada Engkau sendiri pergi besama-sama, maka jangan apalah Engkau membawa akan kami naik dari sini. Karena dengan apa gerangan boleh diketahui, bahwa aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, baik aku baik umat-Mu? Bukankah dengan ini: jikalau Engkau berangkat bersama-sama dengan kami? demikianlah dapat kami diasingkan, baik aku baik umat-Mu, dari pada segala bangsa yang di atas bumi. Maka firman Tuhan kepada Musa: Lagi perkara ini, yang kaukatakan itu, hendak Kuperbuat, sebab engkau telah beroleh rahmat pada pemandangan-Ku dan Aku mengenal engkau dengan namamu. Maka sembah Musa: Tunjukkan apalah sekarang kemuliaan-Mu kepadaku! Tetapi firman Tuhan: Bahwa Aku akan menjalankan segala kebajikan-Ku lalu dari pada matamu dan Aku akan menyebut nama Tuhan di hadapan mukamu, maka Aku akan mengasihankan barangsiapa yang Kukasihankanlah dan mengaruniakan rahmat-Ku kepada barangsiapa yang Kukaruniakan rahmat itu. Dan lagi firman Tuhan: Tiada boleh engkau memandang wajah-Ku, karena seorang manusiapun tiada dapat memandang Aku serta tinggal hidup. Dan lagi firman Tuhan: Bahwasanya adalah suatu tempat hampir dengan Aku, maka di sana hendaklah engkau berdiri di atas gunung batu. Maka akan jadi kelak, apabila kemuliaan-Ku berjalan lalu, maka Aku menaruhkan dikau dalam celah batu itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku sampai sudah Aku berjalan lalu. Maka apabila Aku sudah melalukan tangan-Ku, maka engkau akan melihat ujung belakang-Ku, tetapi wajah-Ku itu tiada dapat dipandang!
Pasal 34. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Pahatkanlah akan dirimu dua loh batu seperti yang dahulu itu, maka Aku akan menyurat padanya segala perkataan yang telah ada pada loh batu dahulu, yang telah kaupecahkan itu. Maka bersedialah engkau pada pagi hari, supaya pagi-pagi engkau mendaki bukit Torsina, lalu berdirilah engkau di hadapan-Ku di atas kemuncak bukit itu. Maka seorangpun jangan naik sertamu dan seorangpun jangan kelihatan di atas segenap bukit itu, dan lagi jangan ada binatang kecil atau lembu mencahari makan pada keliling bukit itu. Hata, maka dipahatkanlah oleh Musa dua loh batu seperti yang dahulu itu; maka bangunlah ia pagi-pagi, lalu mendaki bukit Torsina, seperti firman Tuhan kepadanya, serta dibawanya akan kedua loh batu itu pada tangannya. Maka Tuhanpun turunlah dalam sebuah awan, lalu berdiri hampir dengan dia sambil Ia menyebut nama Hua. Maka Tuhanpun berjalan lalu dari pada matanya sambil Ia berseru: Hua, Hua, Allah, arrahmani arrahimi, yang panjang sabar lagi besar kemurahan-Nya dan kebenaran-Nya! Yang memeliharakan kemurahan-Nya bagi orang beribu-ribu dan yang mengampuni segala durhaka dan kesalahan dan dosa; yang sekali-kali tiada mengirakan suci dari pada salah segala orang jahat, melainkan yang membalas durhaka segala bapa kepada anak cucu cicitnya sampai kepada gilir yang ketiga dan yang keempat! Maka bersegeralah Musa menundukkan kepalanya sampai ke bumi, lalu iapun menyembah sujudlah. Sambil sembahnya: Ya Tuhan! jikalau kiranya sekarang aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, Tuhan berjalan apalah di tengah-tengah kami; sesungguhnya bangsa ini tegar tengkuknya, tetapi ampunilah kiranya durhaka dan dosa kami dan terima apalah kami akan suatu bahagian pusaka. Maka firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya Aku berjanji di hadapan segenap bangsamu, bahwa Aku akan berbuat beberapa ajaib, yang belum pernah diadakan di atas seluruh muka bumi atau di antara barang bangsa, maka segenap bangsa, yang di tengah-tengahnya ada engkau, itu akan melihat perbuatan Tuhan, bahwa hebat adanya barang yang hendak Kuperbuat akan kamu. Maka hendaklah engkau memeliharakan barang yang Kupesan kepadamu pada hari ini! bahwa sesungguhnya Aku akan menghalaukan dari hadapanmu segala orang Amori dan Kanani dan Heti dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi. Maka jagalah dirimu dari pada berjanji-janjian dengan orang isi negeri yang kamu tuju itu, supaya jangan mereka itu menjadi akan suatu jerat di antara kamu. Melainkan hendaklah kamu membongkar segala mezbahnya dan memecahkan segala patung yang didirikannya, dan menebang segala hutan-hutannya. Janganlah kamu berjanji-janjian dengan orang isi negeri itu, karena apabila mereka itu berkendak mengikut dewatanya dan membawa korban kepada berhalanya, barangkali dijemputnya akan kamu dan kamupun makan dari pada korbannya itu. Maka jikalau kiranya kamu mengambil anak perempuan mereka itu akan bini anakmu laki-laki, niscaya anaknya perempuan itu akan berkendak mengikut berhalanya dan diadakannya pula bahwa anakmu laki-lakipun berkendak mengikut berhala mereka itu. Janganlah kamu memperbuat akan dirimu patung tuangan. Tak akan jangan kamu memeliharakan hari raya roti fatir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan roti fatir setuju dengan firman-Ku, pada masa yang tertentu dalam bulan Abib, karena dalam bulan Abib kamu telah keluar dari Mesir. Segala anak yang mula-mula keluar dari dalam rahim itulah Aku punya; bahkan, segala binatangmu yang diperanakkan jantan dan yang mula-mula keluar dari dalam perut emaknya, baik dari pada binatang yang besar baik dari pada binatang yang kecil. Tetapi keledai yang mula-mula diperanakkan hendaklah kamu tebus dengan seekor binatang kecil, tetapi jikalau ia itu tiada kamu tebus tak akan jangan kamu patahkan lehernya. Bahwa segala anakmu laki-laki yang sulung itu hendaklah kamu tebus, dan pada masa itu jangan orang menghadap Aku dengan hampa tangannya. Maka enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh itu hendaklah kamu berhenti; baik musim membajak baik musim menuai, kalau hari itu hendaklah kamu berhenti juga. Dan lagi hendaklah kamu memegang masa raya asabia, yaitu hari raya buah sulung dari pada pemotongan gandum, dan hari raya pungutan buah-buahan pada kesudahan tahun. Tak akan jangan tiga kali dalam setahun segala orang laki-laki yang di antara kamu akan datang menghadap Tuhan Hua, yaitu Allah Israel. Maka apabila sudah Aku menghalaukan segala bangsa itu dari dalam negerinya di hadapan kamu, dan sudah Aku meluaskan perhinggaan negerimu, maka seorangpun tiada akan menghendaki negerimu dalam antara kamu berjalan naik hendak menghadap Tuhan, Allahmu, tiga kali pada setahun. Maka janganlah kamu mempersembahkan barang suatu yang khamir serta dengan korban-Ku sembelihan, dan lagi korban sembelihan pada hari raya Pasah jangan bermalam sampai pagi. Segala buah bungaran dari pada hasil tanahmu hendaklah kamu bawa masuk ke dalam bait Tuhan, Allahmu. Maka janganlah kamu merebus anak kambing itu dengan air susu emaknya. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Suratkanlah segala firman ini, karena seperti bunyi firman ini Aku telah berjanji dengan dikau serta dengan Israel. Maka Musa adalah di sana serta dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tiada ia makan roti dan tiada ia minum air, maka disuratkannya segala firman perjanjian, sepuluh firman itu, di atas loh batu itu. Hata, maka tatkala turunlah Musa dari atas bukit Torsina adalah kedua loh batu itu dalam tangannya sambil ia turun dari atas bukit itu, maka tiada diketahuinya akan kulit mukanya bercahaya oleh sebab telah ia berkata-kata dengan Tuhan. Demi dipandang Harun dan segala bani Israel akan Musa, dilihatnya kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka itu datang hampir kepadanya. Tetapi dipanggil Musa akan mereka itu, lalu Harun dan segala penghulu perhimpunan itupun datanglah hampir kepadanya, maka Musapun berkata-kata dengan mereka itu. Kemudian segala bani Israelpun datanglah hampir, lalu disampaikan Musa kepada mereka itu segala perkara yang dikatakan Tuhan kepadanya di atas bukit Torsina itu. Maka selama Musa berkata-kata dengan mereka itu ditudunginya mukanya. Tetapi apabila Musa datang menghadap Tuhan hendak berkata-kata dengan Tuhan, disingkapkannya tudung itu sampai ia keluar; setelah sudah keluar disampaikannyalah kepada segala bani Israel segala firman yang kepadanya itu. Maka apabila dilihat bani Israel akan muka Musa, bahwa bercahayalah kulit mukanya, maka dikenakan Musa tudung itu pada mukanya sampai ia masuk pula hendak berkata-kata dengan Tuhan.
Pasal 35. Hata, maka disuruh Musa berhimpun segenap sidang bani Israel, lalu katanya kepada mereka itu: Inilah segala perkataan yang firman Tuhan, supaya diturut oranglah akan dia. Bahwa enam hari lamanya hendaklah orang bekerja, tetapi hari yang ketujuh itu menjadi bagi kamu suatu kesucian, suatu sabat perhentian bagi Tuhan; barangsiapa yang bekerja pada hari itu, ia itu akan mati dibunuh. Pada hari sabat itu jangan kamu memasang api dalam barang sebuahpun dari pada segala rumahmu. Dan lagi berkata Musa kepada segenap sidang bani Israel itu, katanya: Inilah perkataan yang firman Tuhan, bunyinya: Ambillah dari pada barang yang ada padamu akan persembahan tatangan bagi Tuhan, masing-masing orang yang ridla hatinya hendaklah membawa dia akan persembahan tatangan bagi Tuhan, yaitu emas atau perak atau tembaga, atau benang biru laut atau ungu atau kirmizi warnanya atau bisus atau bulu kambing, atau kulit domba jantan celupan merah atau kulit gajah mina atau kayu penaga, atau minyak akan pelita atau rempah-rempah akan minyak bau-bauan dan akan membakar dupa, atau permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada. Maka segala orang di antara kamu yang berbudi hatinya hendaklah datang memperbuatkan segala perkara yang dipesan Tuhan: yaitu tempat sembahyang serta dengan kemahnya dan tudungnya dan segala kait-kaitnya dan segala papannya dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya dan segala kakinya, dan tabut serta dengan kayu pengusungnya dan tutupan gafirat itu dan tirai dinding tudung, dan meja itu serta dengan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan roti tunjukan itu, dan kaki pelita akan dipasang serta dengan segala perkakasnya dan pelitanya dan minyak akan pelita itu, dan meja pedupaan serta dengan kayu pengusungnya dan minyak siraman dan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya dan tabir pintu akan pintu kemah sembahyang itu, dan mezbah akan korban bakaran serta dengan lantai tembaga yang akan ada padanya dan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan serta dengan kakinya, dan kain layar halaman serta dengan tiangnya dan kakinya dan tabir pintu pagar halaman itu, dan segala labang kemah sembahyang dan segala pasak halaman serta dengan talinya, dan segala pakaian jawatan akan mengerjakan tempat suci itu, segala pakaian suci bagi Harun, imam besar, dan segala pakaian anak-anaknya laki-laki akan mengerjakan imamat itu. Hata, maka keluarlah segenap sidang bani Israel itu dari hadapan Musa, lalu datanglah segala orang yang ada gerakan hatinya dan masing-masing orang yang ridla hatinya, dibawanya persembahan tatangan kepada Tuhan akan perbuatan kemah perhimpunan dan akan segala pekerjaannya dan akan pakaian yang suci. Maka datanglah baik orang laki-laki baik orang perempuan, semua dengan ridla hatinya, dibawanya akan gelang dan subang dan cincin dan kerungsang, semuanya perhiasan emas, demikianpun segala orang laki-laki yang mempersembahkan suatu persembahan timangan dari pada emas kepada Tuhan. Dan oleh segala orang yang didapati padanya benang biru laut atau ungu atau kirmizi atau bisus atau bulu kambing atau kulit domba jantan celupan merah atau kulit gajah mina, dibawanya juga akan dia. Adapun barangsiapa yang membawa suatu persembahan tatangan dari pada perak atau tembaga, maka dibawanya akan persembahan tatangan bagi Tuhan, dan barangsiapa yang didapati padanya kayu penaga, maka dibawanya akan segala pekerjaan khidmat itu. Maka segala orang perempuan yang berbudi hatinya itupun memintal dengan tangannya, lalu dibawanya akan barang yang terpintal itu, biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan bisus. Dan segala orang perempuan yang cukup bijak dan pandai bagi yang demikian, ia itu memintal bulu kambing. Maka oleh segala penghulu dibawa akan permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada itu, dan rempah-rempah dan minyak akan pelita dan akan minyak siraman dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya. Segala orang laki-laki dan perempuan yang digerakkan hatinya oleh keridlaan akan membawa barang kepada segala pekerjaan yang dipesan Tuhan akan diperbuat oleh tangan Musa, maka segala bani Israel membawa dia dengan ridla hatinya akan suatu persembahan kepada Tuhan. Kemudian dari pada itu kata Musa kepada segala bani Israel: Bahwa sesungguhnya telah dipanggil Tuhan akan Bezaliel dengan disebutkan namanya, ia itu bin Uri bin Hur dari pada suku Yehuda; maka dipenuhi oleh Roh Allah akan dia dengan akal budi dan kepandaian, yaitu dalam segala pekerjaan tangan, dan akan mengadakan perbuatan hikmat dan akan bekerja dengan emas dan dengan perak dan dengan tembaga, dan akan mengukir permata dan menatahkan dia dan akan mengukir kayu dengan kepandaian dan akan mengadakan segala pekerjaan tangan yang dengan kepandaian. Dan lagi dikaruniakan Tuhan kepadanya kepandaian akan mengajar orang lainpun, baik kepada dia baik kepada Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan. Maka dipenuhinya mereka itu dengan budi dalam hatinya akan mengerjakan segala perbuatan tukang dan orang yang pandai dan akan menyuji dengan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dengan bisus dan akan bertenun dan akan berbuat segala macam pekerjaan dan akan mengadakan segala perbuatan hikmat.
Pasal 36. Hata, maka Bezaliel dan Aholiab dan segala orang yang berbudi hatinya, yang dianugerahi Tuhan dengan akal budi, supaya diketahuinya peri memperbuat segala pekerjaan akan khidmat dalam tempat yang suci itu, ia itu mulai bekerja setuju dengan segala perkara yang dipesan Tuhan. Karena telah dipanggil Musa akan Bezaliel dan Aholiab dan segala orang yang berakal budi, yang telah dianugerahi Allah dengan budi dalam hatinya, segala orang yang digerakkan hatinya akan datang kepada pekerjaan itu dan akan mengerjakan dia. Maka diangkat oleh mereka itu dari hadapan Musa akan segala persembahan tatangan, yang telah dibawa oleh bani Israel bagi pekerjaan yang diperbuat karena tempat yang suci, tetapi pada sebilang pagi dibawa oleh mereka itu lagi akan persembahan dengan ridla hatinya. Maka sebab itu datanglah segala orang yang pandai, yang mengerjakan segala pekerjaan karena tempat yang suci itu, masing-masing dari pada pekerjaannya, yang dikerjakan olehnya. Lalu berkata mereka itu dengan Musa, katanya: Orang itu membawa terlalu banyak, lebih dari pada yang dipakai akan pekerjaan yang disuruh Tuhan kami perbuat. Maka disuruh Musa berseru-seru di antara orang banyak itu, katanya: Baik orang laki-laki baik orang perempuan, jangan lagi susah akan membawa persembahan tatangan kepada tempat yang suci itu! Maka demikianlah orang banyak itu ditahani dari pada membawa akan dia lagi. Karena telah cukuplah ramuan bagi segala pekerjaan yang hendak diperbuat, bahkan, adalah lebih. Maka demikianlah diperbuat oleh segala orang yang pandai di antara tukang-tukang itu akan kemah sembahyang sepuluh helai kain kelambu dari pada bisus yang dipintal dan dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya, ditenun berkerubiun, suatu perbuatan kepandaian yang dikerjakannya. Maka panjang sehelai kelambu itu dua puluh delapan hasta dan lebarnya sehelai kelambu empat hasta; segala kelambu itu sama ukurannya. Maka dipersambatkannyalah lima helai kelambu, satu dengan satu, dan dipersambatkannyalah lima helai kelambu yang lainpun, satu dengan satu. Lalu dikenakannyalah tali kancing yang biru laut warnanya pada tepi kelambu itu, pada tepinya yang dipersambatkan, demikianpun dikenakannyalah pada tepi kelambu yang kedua, pada tepinya yang dipersambatkan. Lima puluh tali kancing dikenakannyalah pada kelambu satu dan lima puluh tali kancing dikenakannyalah pada tepi kelambu yang kedua, pada tepi yang dipersambatkan; maka segala tali kancing itu bertentangan satu dengan satu. Dan lagi diperbuatkannya lima puluh biji kait emas, lalu dipersambatkannyalah segala kelambu itu satu dengan satu dengan kait-kait itu, sehingga ia itu menjadi satu kemah adanya. Maka diperbuatkannya pula kain kelambu dari pada bulu kambing akan teratak yang di atas kemah itu: ia itu dari pada sebelas helai kain. Maka panjang sehelai tiga puluh hasta, dan lebar sehelai empat hasta; kesebelas helai kain itu sama ukurannya. Maka dipersambatkannyalah lima helai kelambu sendiri dan lagi enam helai kelambu sendiri. Dan dikenakannyalah lima puluh tali kancing pada tepi kelambu, pada tepinya yang dipersambatkan; dan lagi dikenakannyalah lima puluh tali kancing pada tepi kelambu, pada tepi lain yang dipersambatkan. Maka diperbuatkannyalah pula lima puluh biji kait tembaga akan mempersambatkan teratak itu menjadi satu. Lalu diperbuatkannya akan teratak itu suatu tudungan dari pada kulit domba jantan celupan merah dan di atasnya suatu tudung dari pada kulit gajah mina. Maka diperbuatkannya pula akan kemah sembahyang itu beberapa jenang yang terdiri dari pada kayu penaga. Panjang sebatang jenang itu sepuluh hasta dan tengah dua hasta lebarnya tiap-tiap jenang itu. Pada sebatang jenang dua pemegangan, dimasukkan ke dalam lobangnya seperti anak tangga, demikianlah diperbuatkannya segala jenang kemah sembahyang itu. Maka diperbuatkannya pula segala jenang akan kemah sembahyang itu, sehingga dua puluh batang jenang arah ke sebelah selatan. Dan diperbuatkannya empat puluh buah kaki perak di bawah dua puluh batang jenang itu; dua buah kaki pada sebatang jenang dengan dua pemegangannya, dan dua buah kaki pada jenang lain dengan dua pemegangannya. Dan diperbuatkannya lagi dua puluh batang jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain arah ke utara, serta dengan keempat puluh kakinya dari pada perak; dua buah kaki di bawah sebatang jenang dan dua buah kaki di bawah jenang yang lain. Tetapi pada sebelah kemah sembahyang arah ke barat diperbuatkannya enam batang jenang. Dan diperbuatkannya pula dua batang jenang akan tutup kedua penjuru kemah sembahyang yang di belakang. Sehingga diperhubungkannya pagar yang di kiri kanan dengan pagar yang di belakang, dari bawah sampai di atas sampai ke cincin yang pertama; demikianlah diperbuatkannya keduanya, sehingga menjadi penjuru yang tertutup adanya. Demikian adalah jumlahnya delapan batang jenang serta dengan kakinya dari pada perak, enam belas buah kaki banyaknya, dua buah kaki di bawah tiap-tiap jenang. Dan lagi diperbuatkannya beberapa palang dari pada kayu penaga: lima batang akan segala jenang sebelah satu kemah sembahyang, dan lima batang akan segala jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain, dan lagi lima batang palang akan segala jenang kemah sembahyang sebelah barat pada kedua penjurunya. Maka palang yang di tengah itu dimasukkannya terus ke dalam segala jenang, dari pada ujung datang kepada ujungnya. Maka segala jenang itu disalutkannya dengan emas, dan diperbuatkannya segala gelang pada tempat palang itupun dari pada emas, dan segala palang itupun disalutkannya dengan emas. Maka diperbuatkannya lagi suatu tirai dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, tenunan berkerubiun, yaitu suatu perbuatan yang amat kepandaian. Maka diperbuatkannya akan dia empat batang tiang dari pada kayu penaga, yang disalutkannya dengan emas; kait-kaitnyapun dari pada emas, dan dituangnya akan dia empat kaki dari pada perak. Maka diperbuatkannya pula akan pintu kemah itu suatu tabir dari pada benang yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu perbuatan yang bersuji adanya, dan lima batang tiangnya serta dengan segala kaitnya, lalu disalutkannya kepalanya dan ikatannya dengan emas, dan keempat kakinya diperbuatkannya dari pada tembaga.
Pasal 37. Arakian, maka oleh Bezaliel diperbuatkanlah tabut itu dari pada kayu penaga, panjangnya tengah tiga hasta, lebarnya tengah dua hasta dan tingginya tengah dua hasta. Maka disalutkannya dengan emas semata-mata suci luar dalamnya dan diperbuatkannya akan dia karangan emas berkeliling. Dan dituangnya akan dia empat bentuk gelang dari pada emas pada keempat penjurunya, sehingga dua bentuk gelang pada sebelah kiri dan dua bentuk gelang pada sebelah kanannya. Dan diperbuatkannya pengusung dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas. Maka kayu pengusung itu dimasukkannya ke dalam gelangnya pada kiri kanan tabut, supaya tabut itu dapat diusung. Dan lagi diperbuatkannya tutupan gafirat itu dari pada emas semata-mata suci, panjangnya tengah tiga hasta, lebarnya tengah dua hasta. Dan lagi diperbuatkannya dua kerubiun dari pada emas, yaitu dari pada emas tempawan, diperbuatnya akan dia berhubung dengan kedua ujung tutupan gafirat itu: seorang kerubiun dengan ujung sebelah dan seorang kerubiun dengan ujung sebelahnya, yaitu diperhubungkannyalah kerubiun itu dengan tutupan gafirat pada kedua ujungnya. Maka kerubiun itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sambil menudungi tutupan gafirat itu dengan sayapnya, maka mukanya berhadap-hadapan dan matanya ada memandang tutupan tabut itu. Maka diperbuatkannya pula sebuah meja dari pada kayu penaga, panjangnya dua hasta, lebarnya sehasta dan tingginya tengah dua hasta. Lalu disalutkannya dengan emas semata-mata suci dan diperbuatkannya suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi diperbuatkannya kelilingnya suatu tirai setapak tangan lebarnya, dan pada tirai itu diperbuatkannya suatu karangan emas berkeliling. Dan dituangnya pula akan dia empat bentuk gelang dari pada emas, maka dikenakannyalah gelang itu pada keempat penjuru yang pada keempat kakinya. Setuju dengan birai adalah gelang itu akan dimasukkan kayu pengusung ke dalamnya, supaya meja itupun dapat diusung. Maka diperbuatkannya pengusung itu dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas akan mengusung meja itu. Maka diperbuatkannya segala perkakaspun yang akan ada di atas meja itu, yaitu pinggannya dan bokornya dan cepernya akan pedupaan dan akan pencucuran, akan mempersembahkan persembahan cucuran, semuanya dari pada emas semata-mata suci. Maka diperbuatkannya pula sebuah kaki pelita dari pada emas semata-mata suci, dan diperbuatkannya kaki pelita itu dengan terupam batangnya dan cabang-cabangnya, maka segala kelopaknya dan kuntumnya dan bunganyapun iras juga. Maka enam cabang keluarlah dari pada sisinya, tiga cabang dari pada satu sisi kaki pelita, dan tiga cabang dari pada sisinya yang lain. Maka tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada sebatang, serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, dan tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada batang yang lain, serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, demikian adalah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Tetapi pada kaki pelita sendiripun adalah empat buah kelopak seperti bunga badam rupanya serta dengan kuntumnya dan bunganya: yaitu sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi pula sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, demikianlah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Segala kuntumnya dan segala cabangnya terbitlah dari padanya, semuanya itu iras jua, dari pada emas yang terupam dan semata-mata suci. Maka diperbuatkannya akan dia tujuh buah pelita, dan segala sepitnya dan pemadamnya dari pada emas semata-mata suci. Maka diperbuatkannya dia dari pada emas semata-mata suci setalenta beratnya serta dengan segala perkakasnya. Maka diperbuatkannya meja pedupaan itu dari pada kayu penaga, panjangnya sehasta, lebarnyapun sehasta, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya adalah berhubung dengan dia. Lalu disalutkannya emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknyapun, dan diperbuatnya akan dia suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi diperbuatkannya padanya dua bentuk gelang dari pada emas di bawah karangan itu, pada kedua sisinya pada kiri kanannya, akan tempat kayu pengusung, supaya ia itu dapat diusung oranglah. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas. Dan lagi diperbuatkannya minyak siraman yang suci dan dupa dari pada rempah-rempah yang amat suci dan harum baunya setuju dengan perbuatan tukang rempah-rempah.
Pasal 38. Arakian, maka diperbuatkannya lagi mezbah akan korban bakaran itu dari pada kayu penaga, panjangnya lima hasta, lebarnyapun lima hasta, betul empat persegi, dan tingginya tiga hasta. Dan diperbuatkannya tanduknya pada keempat penjurunya, segala tanduknya itupun terbitlah dari padanya dan disalutkannya sekalian itu dengan tembaga. Dan lagi diperbuatkannya segala perkakas mezbah itu, yaitu segala periuknya dan penyodoknya dan bokor percikannya dan serampangnya dan pebaraannya, segala perkakas itu diperbuatkannya dari pada tembaga. Dan lagi diperbuatkannya pada mezbah itu suatu lantai dari pada jala-jala tembaga, di bawah rimbatnya, arah ke bawah sampai kepada pertengahannya. Dan dituangkannyalah empat bentuk gelang pada keempat penjuru lantai tembaga akan tempat kayu pengusung. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan tembaga. Maka dimasukkannya kayu pengusung itu ke dalam gelang yang pada kiri kanan mezbah itu, supaya ia itu dapat diusung oranglah; maka mezbah itu diperbuatkannya geronggang dari pada papan. Dan lagi diperbuatkannyalah kolam tembaga itu serta dengan kakinya tembaga dari pada segala cermin yang dibawa oleh perempuan beramai-ramai kepada pintu kemah perhimpunan. Maka diperbuatkannya akan halaman itu; adapun akan sebelah selatannya adalah segala pagar halaman itu dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya seratus hasta. Maka kedua puluh batang tiangnya serta dengan kedua puluh kakinya adalah dari pada tembaga, maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknya adalah dari pada perak. Maka pada sebelah utara adalah panjangnya seratus hasta, maka kedua puluh batang tiangnya serta dengan kedua puluh kakinya adalah dari pada tembaga, maka segala susuhnya dan segala tumbaknya adalah dari pada perak. Maka pada sebelah barat panjang pagar layar itu lima puluh hasta, banyak tiangnya sepuluh batang dan kakinyapun sepuluh buah; maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknyapun adalah dari pada perak. Maka pada sebelah timur, di hadapan halaman itu, panjangnya lima puluh hasta. Panjang pagar layar sebelah sana lima belas hasta serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga buah kakinya. Dan pada sebelah sini, yaitu pada kiri kanan pintu halaman itu, adalah panjang pagar layar lima belas hasta serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga buah kakinya. Maka segala pagar layar keliling halaman itu adalah dari pada benang bisus yang dipintal. Maka segala kaki tiang itu dari pada tembaga dan susuh tiang dan tumbaknyapun dari pada perak dan persalutan kepalanya dari pada perak, maka segala tiang itu diperhubungkan bersama-sama dengan beberapa tumbak dari pada perak. Maka tudung pintu halaman itu suatu perbuatan yang bersuji, dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya dua puluh hasta dan tingginya sama dengan lebarnya adalah lima hasta, setuju dengan segala layar pagar halaman itu. Maka keempat batang tiangnya serta dengan keempat kakinya adalah dari pada tembaga, susuhnya dan tumbaknya dari pada perak dan kepalanyapun disalutkan dengan perak. Maka segala pasak kemah sembahyang dan pasak halaman yang kelilingnya itu adalah dari pada tembaga. Maka inilah bilangan segala perkara kemah sembahyang, yaitu kemah assyahadat, yang dibilang dengan pesan Musa oleh orang-orang Lewi, di bawah perintah Itamar bin Harun yang imam. Maka oleh Bezaliel bin Uri bin Hur, dari pada suku Yehuda, diperbuatkan segala perkara yang sudah dipesan oleh Tuhan kepada Musa. Maka kawannya itulah Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan, seorang tukang yang pandai dan yang dapat menyuji dengan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dengan bisus. Adapun akan banyak segala emas yang dipakai kepada pekerjaan memperbuatkan tempat yang suci itu, yaitu segala emas persembahan timangan, adalah sembilan likur talenta tujuh ratus tiga puluh syikal, yang sama dengan syikal tempat suci itu. Maka adapun akan banyak perak segala orang yang terbilang di antara perhimpunan itu, ia itu adalah seratus talenta seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal, yang sama dengan syikal tempat suci itu. Seorang sebeka, yaitu setengah syikal, yang sama dengan syikal tempat suci, dari pada masing-masing orang yang masuk bilangan yang umur dua puluh tahun atau lebih, yaitu enam ratus ribu dan tiga ribu lima ratus lima puluh jumlahnya. Seratus talenta perak dipakai akan menuang segala kaki tempat yang suci dan segala kaki tirai dinding; akan seratus kaki dipakai seratus talenta, yaitu sekaki setalenta. Maka dari pada seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal itu diperbuatkannya segala susuh pada tiang-tiang itu dan disalutkannya segala kepala tiang dengan dia dan diperbuatnya segala tumbak akan dia. Maka adapun akan banyak tembaga persembahan timangan itu adalah tujuh puluh talenta dua ribu empat ratus syikal. Maka dari pada itulah diperbuatkannya segala kaki pintu kemah perhimpunan dan mezbah tembaga dan lantai tembaga yang ada padanya, dan segala perkakas mezbah itu, dan segala kaki pagar halaman yang kelilingnya dan segala kaki pintu halaman itu, dan lagi segala pasak kemah sembahyang dan segala pasak halaman yang kelilingnya.
Pasal 39. Dan lagi diperbuatkannya segala pakaian jawatan akan mengerjakan tempat yang suci itu, yaitu dari pada benang biru laut dan ungu dan kirmizi, dan lagi diperbuatnya segala pakaian yang suci akan Harun, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatkannya efod itu dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal. Maka ditempakannya emas itu menjadi berkeping-keping yang tipis, lalu dihunusnya menjadi dawai akan dibubuh di antara benang yang biru laut dan di antara yang ungu dan di antara yang kirmizi warnanya dan di antara bisus itu, menjadi suatu tenunan yang amat kepandaian. Maka diperbuatkannya padanya tampal bahu yang tersambat, maka olehnya ia itu dipersambatkan pada kedua ujungnya. Maka adapun sandang efod, yang suatu perbuatan kepandaian dan yang berhubung dengan dia, ia itu diperbuat begitu juga dari pada emas dan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka dikerjakannya pula permata unam itu, diikatkannya dengan ikatan emas dan diukirnya seperti ukiran meterai dengan nama-nama segala bani Israel. Lalu dikenakannyalah kepada kedua tampal bahu efod itu menjadi permata peringatan akan bani Israel, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa itu. Maka diperbuatkannya lagi perhiasan dada itu, suatu perbuatan yang amat kepandaian, sama dengan perbuatan efod, dari pada benang emas dan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal. Maka diperbuatkannya empat persegi dan berlapis dua, panjangnya sejengkal, lebarnyapun sejengkal, berlapis dua adanya. Maka dipertatahkannya dengan permata empat jajar, sejajar dari pada sebiji permata akik dan sebiji permata zabarjad dan sebiji permata yakut, ia itulah jajar yang pertama. Maka jajar yang kedua itu dari pada sebiji permata zamrud dan sebiji permata nilam dan sebiji permata intan. Dan jajar yang ketiga itu dari pada sebiji permata pusparagam dan sebiji permata syabu dan sebiji permata martis. Dan jajar yang keempat itu dari pada sebiji permata firuzah dan sebiji permata unam dan sebiji permata yasyib, berikatkan emas dalam pertatahannya. Maka banyak permata itu sama dengan segala nama bani Israel, yaitu dua belas banyaknya, nama masing-masing diukir dalamnya dengan ukiran meterai, setuju dengan kedua belas suku bangsa itu. Maka diperbuatkannya lagi pada perhiasan dada itu rantai kecil dari pada emas semata-mata suci, bercengkeling, perbuatan dawai emas berkerawang. Dan diperbuatkannya dua kundam emas dan dua bentuk cincin emas, maka kedua cincin itu dibubuhnya pada kedua ujung perhiasan dada itu. Lalu dikenakannyalah kedua rantai kecil dari pada dawai emas itu kepada kedua bentuk cincin, yang diujung perhiasan dada itu. Tetapi ujung kedua utas rantai kecil yang dari pada dawai itu dikenakannya kepada kedua kundam itu, sehingga sampailah ia itu kepada kedua tampal bahu efod betul di hadapan. Maka diperbuatkannya lagi dua bentuk cincin dari pada emas yang dikenakannya kepada kedua ujung perhiasan dada, yaitu pada tepinya yang arah ke sebelah dalam, ke efod itu. Dan diperbuatkannya dua bentuk cincin pula yang dikenakannya kepada kedua tampal bahu efod itu di sebelah bawahnya arah ke hadapan pada tempat persambungannya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian. Maka ditambatkannya cincin perhiasan dada itu pada cincin efod dengan suatu tali dari pada benang biru laut di atas sandang efod perbuatan kepandaian, maka perhiasan dada itu tiada diceraikan dari pada efod, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatnya lagi baju selimut efod dari pada tenunan, yang sama sekali biru laut warnanya. Maka potongan leher baju itu adalah pada sama tengahnya seperti potongan leher baju zirha, maka potongan leher itu bernia keliling, supaya jangan ia itu koyak. Maka pada kelim baju selimut itu diperbuatkannya beberapa buah delima dari pada benang yang terpintal dan yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya. Dan diperbuatnya lagi beberapa giring-giring dari pada emas semata-mata suci, lalu dibubuhnya segala giring-giring itu di tengah-tengah segala delima pada kelim jubah itu keliling di tengah-tengah segala buah delima; yaitu berselang-selang, sebiji giring lalu sebuah delima, dan lagi sebiji giring lalu sebuah delima pada klim jubah itu keliling, yang dipakai dalam pekerjaan, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatnya pula baju dalam, tenunan dari pada bisus, akan Harun dan anak-anaknya laki-laki; dan lagi kulah dari pada bisus dan destarpun dari pada bisus dan serual dan kain rami dari pada bisus yang dipintal; dan ikat pinggang dari pada bisus yang dipintal dan yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya, yang bersuji, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatkannya pula jamang makota kesucian dari pada emas semata-mata suci, lalu diukirnya dengan ukiran meterai suratan ini: Kesucian Tuhan. Maka dikenakannyalah padanya suatu tali dari pada benang yang biru laut warnanya akan diikatkan dia dengan kulah itu pada sebelah hadapannya, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka demikian disampaikannyalah segala pekerjaan memperbuat kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan itu, maka ia itu diperbuatkan oleh bani Israel setuju dengan segala perkara firman Tuhan yang kepada Musa, demikianlah diperbuatnya. Lalu dibawanya akan kemah sembahyang itu kepada Musa, yaitu akan kemah serta dengan segala perkakasnya dan kait-kaitnya dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya dan segala kakinya; dan lagi akan tudung yang dari pada kulit domba jantan celupan merah dan akan tudung yang dari pada kulit gajah mina dan kain tirai dinding itu, dan akan tabut assyahadat serta dengan kayu pengusungnya dan tutupan gafirat itu, dan akan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan segala roti tunjukan itu, dan akan kaki pelita dari pada emas semata-mata suci serta dengan segala pelitanya lengkap akan disediakan dan segala perkakasnya dan minyak akan pelita itu, dan akan tempat persembahan dari pada emas dan akan minyak bau-bauan dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya dan akan tudung pintu kemah itu, dan akan mezbah tembaga serta dengan lantai tembaga yang ada padanya dan akan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan akan kolam itu serta dengan kakinya, dan akan segala layar pagar halaman itu serta dengan segala tiangnya dan kakinya dan akan tudung pintu halaman dan akan segala talinya dan pasaknya dan akan segala perkakas yang terpakai kepada pekerjaan dalam kemah sembahyang, yaitu dalam kemah perhimpunan itu, dan akan segala pakaian jawatan bagi pekerjaan dalam tempat yang suci itu, yaitu segala pakaian yang suci bagi Harun, yang imam, dan segala pakaian anak-anaknya laki-laki akan mengerjakan imamat itu. Maka ia itu setuju dengan segala firman Tuhan kepada Musa, demikianlah segala pekerjaan itu telah diperbuat oleh bani Israel. Maka diperiksalah oleh Musa akan segala pekerjaan itu, bahwa sesungguhnya telah diperbuat oleh mereka itu akan dia setuju dengan segala firman Tuhan, demikianlah sudah diperbuatnya. Maka Musapun memberkati mereka itu.
Pasal 40. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Pada bulan yang pertama, yaitu pada sehari bulan itu, hendaklah engkau mendirikan kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan. Maka di dalamnya hendaklah engkau menaruhkan tabut assyahadat itu, lalu tudungilah tabut itu dengan tirai dinding. Dan meja itupun hendaklah kaubawa ke dalamnya dan letakkanlah di atasnya barang yang patut kauletakkan, dan hendaklah engkau membawa kaki pelita itupun ke dalamnya, lalu pasanglah segala pelitanya. Maka hendaklah engkau menaruhkan meja emas akan persembahan dupa itu di hadapan tabut assyahadat, lalu gantungkanlah tudung pintu kemah sembahyang itu. Maka mezbah akan korban bakaran itu hendaklah kautaruh di hadapan pintu kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan. Maka kolam itu hendaklah kautaruh di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu bubuhlah air di dalamnya. Kemudian dari pada itu hendaklah engkau mendirikan halaman itu kelilingnya dan menggantungkan tudungnya pada pintu halaman itu. Lalu hendaklah engkau mengambil minyak bau-bauan itu, bubuhlah dari padanya kepada kemah sembahyang dan kepada segala barang-barang yang di dalamnya dan sucikanlah dia serta dengan segala perkakasnya, supaya ia itu suatu kesucian adanya. Dan lagi hendaklah engkau membubuh minyak bau-bauan itu pada mezbah akan korban bakaran serta dengan segala perkakasnya, dan sucikanlah mezbah itu, supaya mezbah itu menjadi kesucian dari pada segala kesucian. Lalu bubuhlah minyak bau-bauan itu pada kolam serta dengan kakinya dan sucikanlah dia. Dan suruhlah olehmu akan Harun dan akan anak-anaknya laki-laki datang hampir kepada kemah perhimpunan, lalu basuhkanlah mereka itu dengan air. Dan hendaklah engkau mengenakan pakaian yang suci itu kepada Harun, dan siramilah dia dengan minyak bau-bauan, dan sucikanlah dia, supaya ia mengerjakan imamat bagi-Ku. Dan lagi suruhlah olehmu akan anak-anaknyapun datang hampir, lalu kenakanlah kepadanya pakaian dalam itu. Dan siramilah mereka itupun dengan minyak bau-bauan, seperti telah kausirami bapanya, supaya mereka itupun mengerjakan imamat bagi-Ku, maka akan jadi kelak bahwa penyiraman itu menjadi baginya suatu imamat yang kekal, turun-temurun. Hata, maka diperbuatlah oleh Musa akan segala perkara itu setuju dengan firman Tuhan, demikianlah diperbuatnya. Bahwa sesungguhnya pada bulan yang pertama, tahun yang kedua, pada sehari bulan itu didirikan oranglah akan kemah sembahyang itu. Maka didirikan Musa akan kemah sembahyang itu, dibubuhnya alas kakinya dan didirikannya segala jenangnya dan dibubuhnya segala kayu palangnya dan didirikannya segala tiangnya. Maka dibentangkannyalah kemah itu di atas kemah sembahyang dan diletakkannya tudung kemah itu di atasnya, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diambilnya akan syahadat itu, diletakkannya dalam tabut dan dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan dibubuhnya tutupan gafirat di atas tabut itu. Maka tabut itupun dibawanya masuk ke dalam kemah sembahyang, lalu digantungkannyalah tirai dinding itu, ditudunginya tabut assyahadat, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah akan meja itu dalam kemah perhimpunan pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke utara, di luar tirai dinding. Lalu diletakkannya roti di atasnya dengan sepertinya, di hadapan hadirat Tuhan, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnya lagi akan kaki pelita itu di dalam kemah perhimpunan, bertentangan dengan meja itu pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke selatan. Maka dipasangnyalah segala pelita itu di hadapan hadirat Tuhan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah akan mezbah emas itu di dalam kemah perhimpunan di hadapan tirai dinding. Maka di atasnya dibakarnya dupa dari pada rempah-rempah yang harum itu, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka digantungkannya lagi tudung pintu kemah sembahyang itu. Maka mezbah akan korban bakaran itu ditaruhnya di hadapan pintu kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan, lalu dibakarnya korban bakaran di atasnya dan persembahan makanan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah lagi kolam itu di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu dibubuhnya air di dalamnya akan pembasuh. Maka dengan air dari dalamnya dibasuhkan Musa dan Harun dan anak-anaknya laki-laki akan tangannya dan kakinya. Apabila mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan dan apabila mereka itu menghampiri mezbah, maka dibasuhkannyalah dirinya, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka didirikannya pula akan halaman itu keliling kemah sembahyang dan mezbah, lalu digantungkannya tudung pintu halaman itu. Demikianlah disampaikan Musa segala pekerjaan itu. Lalu turunlah awan itu mengelubungi kemah perhimpunan dan kemuliaan Tuhanpun datang memenuhi segenap kemah sembahyang, sehingga Musapun tiada dapat masuk ke dalam kemah perhimpunan itu, sebab awan itu tinggal di atasnya dan kemuliaan Tuhan memenuhi kemah sembahyang itu. Maka apabila awan itu diangkat dari atas kemah sembahyang, maka berangkatlah segala bani Israel kepada segala perjalanannya; tetapi selama awan itu tiada berangkat, maka mereka itupun tiada berangkat dari sana sampai kepada hari awan itu diangkat pula. Karena awan Tuhan itu adalah di atas kemah sembahyang pada siang hari, dan api adalah di atasnya pada malam, di hadapan mata segala bani Israel dalam segala perjalanannya.